Pemetaan Sekolah Siaga Bencana Sekolah Menengah Atas Kota Surakarta

Penulis

  • Rita Noviani Universitas Sebelas Maret
  • Sarwono Universitas Sebelas Maret
  • Chatarina Muryani Universitas Sebelas Maret
  • Ahmad Universitas Sebelas Maret
  • Singgih Prihadi Universitas Sebelas Maret
  • Sugiyanto Universitas Sebelas Maret
  • Pipit Wijayanti Universitas Sebelas Maret

Kata Kunci:

Bencana, Penanggulangan, Pendidikan, Sekolah Siaga Bencana

Abstrak

Penanggulangan bencana akan berhasil dengan baik jika semua menyadari risiko bencana yang ada serta memiliki kemampuan untuk mengantisipasi bencana atau yang lebih dikenal dengan kesiapsiagaan terhadap bencana. Menurut undang-undang, upaya pengurangan resiko bencana (PRB) harus dimasukkan ke dalam bidang pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan resiko bencana. Kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan upaya dan tanggung jawab bersama dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan sekolah. Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam membangun Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu: 1) Sikap dan Tindakan, 2) Kebijakan sekolah, 3) Perencanaan Kesiapsiagaan, 4) Mobilisasi Sumberdaya. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuisoner terkait dengan Sekolah Siaga Bencana ke Seluruh SMA di Kota Surakarta. Hasil yang diperoleh adalah sekolah yang paling berkompeten untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana adalah SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Batik 2 Surakarta.

Unduhan

Diterbitkan

30-09-2021

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama