Tembang Dolanan Gajah-Gajah dan Lir-Ilir: Frasa dan Makna dengan Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter

Authors

  • Nanda Arif Wijayanti SMA NEGERI 7 SURAKARTA

DOI:

https://doi.org/10.20961/imscs.v1i1.480

Keywords:

Frasa, Makna, Tembang Dolanan, Pendidikan Karakter

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the phrases and meanings contained in Gajah-gajah and Lir-ilir. The phrases in these two songs are classified by the type of phrase, then describe the meaning of the two songs to obtain character education contained in Gajah-gajah and Lir-ilir. The data in this study are Gajah-gajah and Lir-ilir dolanan songs. The methods used in data analysis are literature study and content analysis. The results of the research are as follows. First, there are 7 (seven) types of phrases, namely aran phrases, kriya phrases, kaanan phrases, wilangan phrases, katrangan phrases, sesulih phrases, and ancer-ancer phrases. Second, the second meaning of the song contains strong educational meanings, such as religion and environmental knowledge. Third, there are 18 value pillars in character education, including: religious; honest; tolerance; discipline; hard work; creative; independent; democratic; curiosity; nationalism; love for the country; respect for achievement; communicative, friendly, proactive; peace-loving; fond of reading; environmental care; social care; and responsibility. However, not all of the 18 pillars of character education values are found in the two songs.

Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan frasa dan makna yang terkandung dalam tembang dolanan Gajah-gajah dan Lir-ilir. Frasa dalam kedua tembang ini diklasifikasikan jenis frasanya, kemudian mendeskripsikan makna dari kedua tembang dolanan tersebut untuk memperoleh pendidikan karakter yang terkandung dalam tembang dolanan Gajah-gajah dan Lir-ilir. Data dalam penelitian ini adalah tembang dolanan Gajah-gajah dan Lir-ilir. Adapun metode yang digunakan dalam analisis data adalah studi pustaka dan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, terdapat 7 (tujuh) jenis frase, yaitu frase aran, frasa kriya, frasa kaanan, frasa wilangan, frasa katrangan, frasa sesulih, dan frasa ancer-ancer. Kedua, makna kedua tembang dolanan mengandung makna pendidikan yang kental, seperti religius dan pengetahuan lingkungan. Ketiga, terdapat 18 pilar nilai dalam pendidikan karakter, antara lain: religius; jujur; toleransi; disiplin; kerja keras; kreatif; mandiri; demokratis; rasa ingin tahu; nasionalisme; cinta tanah air; menghargai prestasi; komunikatif, senang bersahabat, proaktif; cinta damai; gemar membaca; peduli lingkungan; peduli sosial; dan tanggung jawab. Akan tetapi, tidak semua dari 18 pilar nilai pendidikan karakter terdapat dalam kedua tembang dolanan tersebut.

References

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdullah, Alex. H.P. & Achmad. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Penerbit. Erlangga.

Afifuddin. & Saebani, Beni Ahmad. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.

Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Laksana.

Bedir, G. & Arslan, M. (2014). Designing an Educational Program Model Towards Furnishing Secondary School Students with Positive Attitudes for ‘Peace Education. International Online Journal of Education and Teaching (IOJET), 1(3), 237 – 249.

Dananjaya, James. 1994. Folklore Indonesia, Ilmu Gosip dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Laksbang Presindo.

Ismawati, Esti. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.

Ramlan. M. 2005. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.

Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2013. Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua.

Soehardi. 2002. Nilai-nilai Tradisi Lisan dalam Budaya Jawa. Humaniora, 14 (3): 1 – 13.

Sudaryanto. 1985. 1985. Linguistik: Esai tentang Bahasa dan Pengantar ke dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugihastuti. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunaryadi. 2013. Serat Madu Tata Krami dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter. Litera, 12 (1): 119 – 128.

Suryanto, Edi; Suhita, Raheni & Mujiyanto, Yant. 2013. MODEL PENDIDIKAN BUDI PEKERTI BERBASIS CERITA ANAK UNTUK PENANAMAN NILAI ETIS-SPIRITUAL. Litera, 12 (2): 235 – 245.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Verhaar, J. W. M. 1977. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Published

30-04-2023