Analisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita Cekak yang Dimuat Solopos Edisi Oktober 2021 dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran Teks Cerita Cekak di SMA Kelas X
DOI:
https://doi.org/10.20961/imscs.v1i1.489Keywords:
Unsur-unsur Intrinsik, teks Cerkak, Pembelajaran Cerkak, Bahan AjarAbstract
Abstract: This research investigates the constructor elements, focusing on intrinsic elements of short story (cerita cekak) published in Solopos Edition October 2014. Objectives of this study are (1) to describe the intrinsic elements of cerkak text published in Solopos Edition October 2014 and (2) to describe the relevance of the cerkak text as the learning material of cerkak text appreciation in SMA. The Method of the research is descriptive qualitative using library research and content analysis. Data and the data resources in this research are document and informant. Short story Javanese (cerkak) that will be examined in this research are cerkak “Tangise Bapak, “Piwulang Urip”, “Pit Lempit”, “Capjiki”, dan “Pedhut ing Mripatmu”. The result of this research are (1) the intricsic elements that will be examined include characterization, plot, setting, point of view, theme, and moral or massage. The result of the characterization analysis is that there are three kind of characterizations, that are protagonist; antagonist, and tritagonist. The delineation of the characters with their nature on the five cerkaks generally can be seen from the author’s description and the dialogue among the characters. The kind of the plot used in the 4 cerkaks is forward are cerkaks “Tangise Bapak”, “Piwulang Urip”, “Pit Lmepit”, “Capjiki” and 1 cerkak is backward is “Pedhut ing Mripatmu”. The setting that is examined includes place, time, and social. The point of view used in 3 cerkaks is the author’s point of view as the first person, are “Tangise Bapak”, “Pit Lempit”, “Capjiki” and the 2 cerkak is the autor’s point of view as knowing, are “Piwulang Urip”, “Pedhut ing Mripatmu”. The theme of the cerkak generally tells about the problems often happen in daily life. The moral value of the five cerkak shows the good and the evil and its consequence. The combination of the intrinsic elements make the complete story, real, and interesting. (2) Based on the result of the analysis, doing the curriculum analysis related to the appreciation of cerkak text who can concluded that most of the cerkak text published in Solopos edition October 2014 they can be used as the material of cerkak text appreciation leraning to the senior high school student because it is suitable to the language skill, psychology, and culture students and also suitable Basic Competence (BC) in the curriculum 2013 Javanese study.
Abstrak: Penelitian ini mengkaji unsur-unsur pembangun, yaitu menfokuskan unsur-unsur intrinsik cerita cekak yang dimuat Solopos edisi OKTOBER 2021 . Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik teks cerkak yang dimuat Solopos edisi bulan OKTOBER 2021 dan (2) mendeskripsikan relevansi cerita cekak tersebut sebagai materi pembelajaran apresiasi teks cerkak di SMA. Bentuk penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen dan informan. Data yang diperoleh dengan menggunakan teknik studi pustaka dan teknik analisis isi. Cerkak yang akan dikaji, yaitu cerkak “Tangise Bapak, “Piwulang Urip”, “Pit Lempit”, “Capjiki”, dan “Pedhut ing Mripatmu”. Hasil penelitian ini, yaitu (1) analisis unsur-unsur intrinsik kelima cerkak tersebut meliputi, penokohan; plot; latar; sudut pandang; tema; dan amanat. Analisis penokohan terdapat tiga jenis tokoh, yaitu: protagonis; antagonis; dan tritagonis. Jenis plot yang digunakan 4 cerkak menggunakan alur maju, yaitu cerkak “Tangise Bapak, “Piwulang Urip”, “Pit Lempit”, “Capjiki” dan 1 cerkak menggunakan alur mundur, yaitu “Pedut ing Mripatmu”. Latar yang dikaji, meliputi: latar tempat; waktu; dan sosial. Sudut pandang yang digunakan 3 cerkak menggunakan sudut pandang pengarang sebagai orang pertama, yaitu cerkak “Tangise Bapak”, “Pit Lempit”, “Capjiki” dan 2 cerkak menggunakan sudut pandang pengarang serba tahu, yaitu cerkak “Piwulang Urip” dan “Pedhut ing Mripatmu”. Tema yang di angkat pada umumnya menceritakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Amanat pada kelima cerkak tersebut menunjukkan antara sifat baik dan buruk serta akibatnya. Keterjalinan antar unsur intrinsik tersebut dapat menjadikan sebuah cerita menjadi suatu kebulatan yang utuh, hidup, dan menarik; (2) Berdasarkan hasil analisis unsur-unsur intrinsik dilakukan analisis yang mengacu pada kurikulum yang terkait dengan apresiasi teks cerkak maka dapat disimpulkan bahwa cerkak yang dimuat Solopos edisi OKTOBER 2021 dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi teks cerkak pada siswa SMA karena sesuai dengan penguasaan keterampilan berbahasa, perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya siswa serta Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Jawa.
References
Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Huda, Khoirul Ulul. (2013). “Kumpulan Cerkak Katresnan Rinonce Karya M. Adi Kajian Struktural”. Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Bahasa dan Seni: Universitas Negeri Semarang.
Hurlock. Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kosasih, E. (2003). Kompetensi Kebahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Liu, Yujun. (2009). “The Significance of Structure in Analyzing Short Stories”. Jurnal Penelitian Asian Social Science, Vol. 5, No. 8. Diperoleh 15 Desember 2014, dari www.ccsenet.org/journal.html.
Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rahmanto. B. (2005). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Rampan, Korrie Layun. (1995). Dasar-dasar Penulisan Cerita Pendek. Flores: Nusa Indah.
Sangidu. (2013). “Analisis Struktural Cerita Pendek Ash – Shabiyyul – Araj”. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 6. Diperoleh 28 OKTOBER 2021 , dari http://journal.ugm.ac.id/index.php/jurnal-humaniora/article/view/1869.
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suroto. (1990). Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. (1993). Prinsip – prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Waluyo, Herman J. (1994). Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Waluyo, Herman J. & Fuady, Amir. (2000). Teori Sastra. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.