Analisis Usahatani Purwaceng (Pimpinella pruatjan Molk.) di Dataran Tinggi Dieng
DOI:
https://doi.org/10.20961/imscs.v2i1.516Keywords:
Purwaceng, Usahatani, keuntungan, efisiensi, diengAbstract
Abstract: Purwaceng grows endemically in highland areas, and until now most of it only remains in the Dieng Plateau, Central Java. The researcher aims to determine the cost, profit level and efficiency of purwaceng farming in the Dieng Plateau. Data were collected by interview, observation, and documentation. The results showed that the total revenue of purwaceng farming per Ha in one planting period was obtained at Rp 439,089,881.00 and the total costs incurred were Rp 35,847,805.00. So that a profit of Rp 403,242,077.00 / ha is obtained for one planting period. The value of the R/C ratio of purwaceng farming in Dieng Plateau per hectare per planting period is 12.25. Purwaceng farming in the Dieng Plateau is efficient and feasible to cultivate.
Abstrak: Purwaceng merupakan tanaman endemik dataran tinggi yang masih dibudidayakan di Dataran Tinggi Dieng, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui biaya, tingkat keuntungan dan efisiensi usahatani purwaceng di Dataran Tinggi Dieng. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan total penerimaan usahatani purwaceng dalam satu musim tanam yaitu Rp 439.089.881,00/Ha, dan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 35.847.805,00/Ha. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 403.242.077,00/Ha per musim tanam. Nilai R/C ratio usahatani purwaceng sebesar 12,25. Usahatani purwaceng di Dataran Tinggi Dieng efisien dan layak untuk diusahakan.
References
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arjadi, F., Kurniawan, D. W., Wibowo, Y., Siswandari, W., & Rujito, L. (2019). No acute toxicity tests of Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) ethanolic extract on male albino rat by determined hepatorenal function test and histopathology. Molekul, 14(2), 117-125. doi: 10.20884/1.jm.2019.14.2.542
Bangun, R. H. B. (2021). Karakteristik petani dan kelayakan usahatani jahe di Sumatera Utara. J. Agribisnis. Komun. Pertan, 4, 1-8. doi: 10.35941/jakp.4.1.2021.4280.1-8
Budiawan, A. (2020). Efek afrodisiaka dari perbedaan waktu pemberian sediaan infusa campuran akar purwoceng (Pimpinella pruatjan Molkenb.), rimpang jahe merah (zingiber officinale rosc.), dan buah cabe jawa (Piper retrofractum vahl.) terhadap tikus putih jantan. Widya Warta, 2(02).
Fauzi, F., Widodo, H., & Haryanti, S. (2019). Kajian tumbuhan obat yang banyak digunakan untuk aprodisiaka oleh beberapa etnis Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 29(1), 51-64. doi: 10.22435/mpk.v29i1.466
Hardiningsih, D. T., Suhesti, T. S., Novrial, D., & Arjadi, F. (2023). Studi effektivitas nanoemulsi purwoceng pada perbaikan fungsi reproduksi tikus putih jantan pasca induksi sleep deprivation: study of the effectiveness of purwoceng ethanol extract nanoemulsion on improvement of the reproductive function of male white rats post sleep deprivation induction. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 16(1), 30-40. doi: 10.31002/jtoi.v16i1.594
Hidayah, N., Windani, I., & Hasanah, U. (2019). Analisis biaya dan produksi simplisia temulawak (Curcumae rhizoma) di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan 4(2): 1-10. doi: https://doi.org/10.37729/jrap
Putri, R. A., Nugroho, A. S., & Nurwahyunani, A. (2021). Jenis–jenis tanaman obat di Kebun Raya Baturraden Kabupaten Banyumas. In Prosiding Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship, 1(1):76-91.
Sumarni, E., Batubara, I., Suhardiyanto, H., Widodo, S., Solahudin, M., Rohaeti, E., & Laumal, F. (2023). Application of hydroponic technology to the yield and quality of purwoceng" viagra from Asia". INMATEH-Agricultural Engineering, 69(1). doi: 10.35633/inmateh-69-04
Syahid, S., Rostiana, O., & Miftakhurohmah, M. (2005). Pengaruh NAA Dan IBA terhadap perakaran purwoceng (Pimpinella pruatjan Molkenb.) 77v vitro. Industrial Crops Research Journal, 11(4), 146-151. doi: 10.21082/littri.v11n4.2005.%25p