Analisis Usahatani Cabai Merah Keriting pada Lahan Berpasir (Studi Kasus Kelompok Tani Tanisari di Kelurahan Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo)

Authors

  • Annisaa Widyaningrum Program Studi S1 Agribisnis, Universitas Sebelas Maret
  • Sugiharti Mulya Handayani Program Studi S1 Agribisnis, Universitas Sebelas Maret
  • Evi Irawan Program Studi S1 Agribisnis, Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.20961/imscs.v2i2.677

Keywords:

Biaya Usahatani, Cabai Merah Keriting, Pendapatan, Penerimaan, Usahatani

Abstract

Abstract: Farming, whether it involves crops or livestock, is a business venture with the goals of generating profit, income, or meeting the needs for food and fiber. This study aims to determine the costs, revenues, income, and efficiency of farming curly red chili in the Tanisari Farming Group using the R/C and B/C ratio. The research methods used in this study are descriptive and analytical. The study was conducted in the Tanisari Karangsewu Farmers Group located in Galur, Kulon Progo. The results of the analysis show that the average total cost of farming curly red chili in the Tanisari Farming Group is IDR 27,274,070; the average receipt is IDR 34,333,330; and the average income is IDR 21,730,440 each planting season for each farm (average land area 2.544 m2). The R/C values for explicit costs and total costs are 2.76 and 1.19, respectively, indicating that the farming business is feasible to carry out. The B/C value for explicit costs is 1.76, which means that the farming business is feasible to carry out, but the B/C value for total costs shows a result of 0.75, indicating that the farming business is not feasible because in the B/C ratio analysis of total costs, the implicit costs in farming are taken into account. Based on research, farmers in the Tanisari Farming Group need to increase farming efficiency by reducing the costs of external production facilities and maximizing the use of internal production facilities.

Abstrak: Usahatani adalah usaha bercocok tanam atau beternak yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan, pendapatan, atau memenuhi kebutuhan pangan dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan serta efisiensi usahatani cabai merah keriting di Kelompok Tani Tanisari menggunakan R/C ratio dan B/C ratio. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dan analitis. Lokasi penelitian yaitu di Kelompok Tani Tanisari Karangsewu, Galur, Kulon Progo. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata total biaya usahatani cabai merah keriting di Kelompok Tani Tanisari sebesar Rp 27.274.070; rata-rata penerimaannya sebesar Rp 34.333.330; dan rata-rata pendapatannya sebesar Rp 21.730.440 per musim tanam per usahatani (rata-rata luas lahan 2.544 m2). Nilai R/C ratio atas biaya eksplisit dan biaya total secara berturut-turut sebesar 2,76 dan 1,19 sehingga usahatani tersebut layak untuk dilaksanakan. Nilai B/C ratio atas biaya eksplisit sebesar 1,76 artinya usahatani tersebut layak untuk dilaksanakan tetapi nilai B/C ratio atas biaya total sebesar 0,75 yang artinya usahatani tersebut tidak layak dilaksanakan karena dalam analisis B/C ratio atas biaya total memperhitungkan biaya implisit dalam usahataninya. Berdasarkan penelitian, petani di Kelompok Tani Tanisari perlu meningkatkan efisiensi usahatani dengan mengurangi biaya sarana produksi luar dan memaksimalkan penggunaan sarana produksi dalam.

References

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo. (2019). Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Galur. (2022). Kapanewon Galur dalam Angka 2022. In BPS Kecamatan Galur.

Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Galur. (2022). Daftar Kelompok Tani Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2022.

Baru, H. G., Tariningsih, D., & Tamba, I. M. (2015). Analisis Pendapatan Usahatani Cabai di Desa Antapan (Studi Kasus di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan). Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 5(10), 14–20.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. (9 Desember 2019). Panen Cabe Trisik. Dipertapa Kabupaten Kulon Progo. Diakses dari https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/426/panen-cabe-trisik

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. (2023). Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Cabai Merah Keriting Tahun 2016-2021.

Effran, E., Kurniasih, S., & Zakiah. (2021). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Usahatani Cabai Merah Keriting di Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 24(02), 22–26.

Hasibuan, A. S. Z. (2015). Pemanfaatan Bahan Organik dalam Perbaikan Beberapa Sifat Tanah Pasir Pantai Selatan Kulon Progo. Journal of Agro Science, 3(1), 31–40.

Karim, A. (2021). Statistika Bidang Teknologi Informasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Ketty, P. M. G., Sirma, I. N., & Bernadina, L. (2020). Manajemen Usahatani Terung Ungu di Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Excellentia, 9(1), 50–57.

Mardani, Nur, T. M., & Satriawan, H. (2017). Analisis Usahatani Tanaman Pangan Jagung di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Jurnal S. Pertanian, 1(3), 203–204.

Mukhid, A. (2021). Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta: CV. Jakad Media Publishing.

Mutmainnah, E., Feriady, A., & Rani, F. N. A. (2023). Karakteristik Usahatani Pertanian di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. Jurnal Agribis, 16(2), 2235–2243.

Nugroho, A. D., Prasada, I. M. Y., Kirana, S., Anggrasari, H., & Sari, P. N. (2018). Komparasi Usahatani Cabai Lahan Sawah Lereng Gunung Merapi dengan Lahan Pasir Pantai. Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 4(1), 19–27.

Nuha, M. R., Putri, T. A., & Utami, A. D. (2023). Pendapatan Usahatani Cabai Merah Berdasarkan Musim di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 28(2), 323–334.

Putri, S. K., Prajanti, S. D. W., & Rusdarti. (2020). Business Improvement Strategy and Benefit Cost Ratio of Bogares Peanut SMEs in Tegal Regency. Journal of Economic Education, 9(21), 3–9.

Ragil, C., & Eris, V. A. (2018). Strategi Penghidupan Berkelanjutan Petani Lahan Pasir Berbasis Aset Natural dan Aset Fisikal di Pesisir Desa Bugel Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo. Reka Ruang, 1(1), 39–44.

Rahmadanti, I. S., Zakaria, W. A., & Marlina, L. (2021). Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 9(2), 183–190.

Rizaldi, M., Christoporus, & Wirahatm. (2022). Analisis Pendapatan Usahatani Kakao dengan Teknik Sambung Samping di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibado Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Pembangunan Agribisnis, 1(1), 80–86.

Saputro, J., & Kruniasih, I. (2013). Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Agros, 15(1), 111– 122.

Susanti, E. (2021). Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan, 10(2), 21–25.

Tsurayya, S., & Kartika, L. (2015). Kelembagaaan dan Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 12(1), 1–12.

Wahyudi, S. T. (2017). Statistika Ekonomi; Konsep, Teori, dan Penerapan. Malang: UB Press.

Wulandari, F., Saediman, & Zani, M. (2019). Analisis Pendapatan Usahatani Tomat di Kelurahan Kaisabu Baru Kecamatan Sorawolio Kota Baubau. Jurnal Ilmiah Agribisnis, 4(3), 61–65.

Wulandari, S. (2020). Fluktuasi Harga Cabai Merah di Masa Pandemi Covid 19 di Kota Jambi. Jurnal MeA (Media Agribisnis), 5(2), 112.

Zamili, N., Harahap, G., & Siregar, R. S. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Cabe Merah di Pasar Raya MMTC Medan. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 2(1), 77–86.

Downloads

Published

28-10-2024