Analisis Pendapatan Nelayan di Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul
Keywords:
Ikan, Nelayan, Pendapatan, Penerimaan, Sumber Daya PerikananAbstract
Abstract: Fisherman is a profession whose activities fall within the active category in fishing operations and other marine resources. Fishing is a noble livelihood that often needs to be continued through the transfer of knowledge to the younger generation. Girisubo District in Gunungkidul Regency is a location where there are many fishermen. The fishermen there are traditional fishermen with jukung boats. Jukung boats are small boats with a fish capacity of 1 GT and a 15 PK engine. The fish commodities caught are pelagic fish of the type Tuna, mackerel, and Fish. The income received in one month is IDR 20,250,000,- with total business costs of IDR 4,853,889,- per month. Fishermen get a net income after deducting business costs in one month of IDR 15,396,111.-. The net income of these fishermen contributes 66% of the income of fishermen's households with family members who work by farming, making fruit basket crafts, opening stalls, working as search and rescue teams, and as construction workers.
Abstrak: Nelayan merupakan profesi yang kegiatannya berada dalam interval dengan kategori aktif dalam operasi penangkapan ikan dan sumber daya kelautan lainnya. Sejatinya, nelayan merupakan mata pencaharian mayoritas bagi masyaraka yang diteruskan melalui transfer ilmu pengetahuan kepada generasi muda. Kecamatan Girisubo yang berada di Kabupaten Gunungkidul merupakan lokasi yang banyak di dalamnya terdapat nelayan. Nelayan di sana merupakan nelayan tradisional dengan perahu jukung. Perahu jukung merupakan perahu kecil dengan kapasitas tampung ikan 1 GT (Gross Tonnage) dan mesin bertenaga 15 PK (Paard Kracht). Komoditas ikan yang ditangkap merupakan ikan pelagis dengan jenis Ikan Tuna, Ikan Kembung, dan Ikan Sebelah. Penerimaan yang diterima dalam satu bulan sebesar Rp20.250.000,- dengan total biaya usaha Rp4.853.889,- per bulannya. Nelayan mendapatkan pendapatan bersih setelah dikurangi biaya usaha dalam satu bulan sebesar Rp15.396.111,-. Pendapatan bersih nelayan ini menyumbang 66% dari pendapatan rumah tangga nelayan dengan anggota keluarga yang bekerja dengan berladang, membuat kerajinan keranjang buah, membuka warung, menjadi tim SAR (Search and Rescue), dan buruh bangunan.
References
Abubakar., R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga
Andesfi, A., Prasetyawan, Y.Y. (2019). Pemindahan Pengetahuan Lokal Komunitas Nelayan Tradisional Desa Kedungmalang. Jurnal ANUVA, 3(3), 257-271.
Riandani, P.A., Bambang, A.N., & Ismail. Tingkat Pemanfaatan Dan Optimalisasi Fasilitas Dasar Dan Fungsional Di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng Gunungkidul Dalam Menunjang Pengembangan Perikanan Tangkap. Jurnal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 4(3), 10-20.
Umrati., & Wijaya, H. (2020). Analisis Data Kualitatif: Teori Konsep Dalam Penelitian Pendidikan. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Wibowo, B.A., Triarso, I., Suroyya, A.N. 2018. Tingkat Pendapatan Nelayan Gill Net Di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak. Jurnal Perikanan Tangkap, 2(3), 29-36.
Zacharias, J.A. (2023). Perilaku Biaya Asimetris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi, 13(1): 14-30.