Pemberdayaan Petani Perempuan Melalui Hasil Olahan Berbahan Tradisional
Keywords:
olahan pangan, pemberdayaan, petani perempuanAbstract
Peningkatan jumlah penduduk tidak diikuti dengan peningkatan jumlah kebutuhan dan pangan yang dibutuhkan oleh penduduk suatu negara. Hal tersebut terjadi karena peningkatan kebutuhan pangan tidak sebanding dengan pemenuhan kebutuhan pangannya. Selain itu, tidak semua kebutuhan pangan tersebut dapat dipenuhi karena adanya keterbatasan produksi dan distribusi pangan. Masalah tersebut perlu diselesaikan dengan pemberdayaan olahan pangan sehingga menghasilkan produk makanan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah Indonesia. Olahan pangan tradisional yang sebelumnya belum terlalu dimanfaatkan perlu diberdayakan menjadi olahan pangan yang menarik. Tujuan pengabdian ini adalah memberdayakan petani perempuan untuk menciptakan hasil olahan pangan tradisional guna meningkatkan ekonomi keluarga. Olahan pangan tradisional yang digunakan berupa ketela pohong, talas, dan pisang. Metode pengabdian yang digunakan dalam pencapaian tujuan ini adalah dengan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, pelatihan serta pendampingan bagi petani perempuan secara rutin melalui kegiatan pemberdayaan olahan pangan. Subjek pengabdian ini adalah petani perempuan Kelurahan Gesing, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. Pengabdian dilakukan pada bulan Mei - Juli 2022. Hasil pengabdian dalam pemberdayaan petani perempuan adalah melalui pelatihan dan pendampingan, petani perempuan dapat mengolah produk pangan ketela pohung, talas, dan pisang menjadi olahan pangan yang menarik seperti kue, lapis, dan tiwul krispi. Hasil pengabdian ini dapat berkontribusi dalam peningkatan keterampilan, ekonomi masyarakat, dan ketahanan pangan di wilayah Wonogiri.