Pemanfaatan Limbah Air Cucian Ikan sebagai Pupuk Organik pada Bibit Anggrek Hibrida di Plosorejo, Matesih, Karanganyar
Abstract
Anggrek merupakan tanaman hias yang terkenal dengan beragam bentuk dan warna bunga yang menarik, sehingga memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Petani anggrek di Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, umumnya masih menggunakan metode tradisional dengan keterbatasan dalam penerapan teknologi budidaya. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menerapkan pemanfaatan limbah air cucian ikan sebagai pupuk organik bagi bibit anggrek hibrida pada fase aklimatisasi guna meningkatkan bisnis florikultura tanaman anggrek. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) di Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan berlangsung sejak bulan Maret-November 2025 dan melibatkan Kelompok Tani Rejo IX, Dusun Kedungdowo, Desa Plosorejo sebagai mitra utama. Kegiatan dilakukan dengan sosialisasi, penyuluhan, praktik, hingga evaluasi program. Hasil PKM menunjukkan bahwa metode pertanian ramah lingkungan yang murah dan mudah diterapkan oleh petani, khususnya dalam pemupukan menggunakan limbah air cucian ikan pada aklimatisasi anggrek hibrida. Implikasi kegiatan PKM ini yaitu meningkatnya kapasitas petani di desa sasaran dalam budidaya anggrek hibrida, bertambahnya jumlah petani anggrek, serta meningkatnya pendapatan petani.



