Sosialisasi Sistem Tanam Jajar Legowo dan Aplikasi Azolla pada Kelompok Tani Organik Wong Delanggu
Keywords:
OPT, padi sehat, pupuk NAbstract
Rendahnya produktivitas merupakan permasalah utama bagi petani anggota Kelompok Tani (KT) Organik Wong Delanggu. Hal itu mengakibatkan, belum semua petani menerapkan budidaya padi organik secara murni. Saat ini hanya sekitar 25% anggota KT yang menerapkan budidaya padi organik dengan tingkat produktivias 6 ton/ha jauh lebih rendah dibanding budidaya padi secara konvensional yang mencapai 8-9 ton/ha. Sedangkan anggota lainnya menerapkan budidaya padi sehat dengan tetap menggunaan pupuk kimia namun tidak mengaplikasikan pestisida kimia sintetik. Akar permasalahan yang dihadapi KT Organik Wong Delanggu adalah keterbatasan dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam hal teknologi budidaya padi organik, penyediaan pupuk organik, dan pengendalian OPT ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk (1) meningkatkan pengetahuan teknologi budidaya padi organik dengan sistem tanam jajar legowo (jarwo); (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam aplikasi azolla sebagai sumber pupuk organik (nitrogen) di lahan padi; dan (3) meningkatkan ketrampilan budidaya azolla. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pendampingan dan praktik lapangan dalam bentuk demplot. Hasil kegiatan menunjukkan (1) secara umum petani sasaran sudah mengenal sistem tanam jajar legowo namun hanya sekitar 47 % yang sudah mempraktikkan; (2) hanya sebagain kecil petani yang sudah mengenal manfaat azolla sebagai sumber pupuk nitrogen bagi tanaman; (3) belum ada petani yang memanfaatkan azolla sebagai sumber N tanaman. Selama praktik lapangan, kendala dalam menerapkan sistem tanam jawo adalah keterbatasan tenaga tanam, sedangkan dalam aplikasi azolla adalah keong mas.