Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Baglog Jamur di Desa Karangbangun, Kabupaten Karanganyar

Authors

  • Muhammad Ziaul Haq Faiz
  • Aditya Fajar Pamungkas
  • Helmi Khairatunnisa
  • Sausan Arijanik Sudarsono
  • Eva Aulia Septia Ningrum
  • Raden Kunto Adi

Abstract

Budidaya jamur merupakan salah satu usaha pertanian bernilai ekonomi tinggi seiring meningkatnya permintaan pasar. Namun, keterbatasan dan tingginya harga serbuk kayu sebagai bahan utama media tanam (baglog) menjadi kendala dalam produksi. Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi limbah sekam padi yang melimpah dari kegiatan panen padi, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Wilayah ini memiliki suhu berkisar 21–27°C dan kelembapan relatif tinggi, kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur kuping. Sebagian masyarakat telah memiliki pengalaman dalam budidaya jamur, tetapi terkendala bahan baku media tanam. Melalui  Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) tahun 2025, Kelompok Studi Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan baglog berbasis sekam padi di Balai Dusun Karanganyar pada Agustus 2025. Kegiatan meliputi survei kebutuhan mitra, penyuluhan peluang usaha jamur, pelatihan praktik pembuatan baglog, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Media dibuat dengan campuran serbuk kayu 50%, sekam padi 30%, bekatul 15%, dan kapur 5% yang disterilisasi sebelum inokulasi. Hasil analisis paired t-test menunjukkan peningkatan signifikan (p<0,05) pada pengetahuan peserta setelah kegiatan. Kegiatan ini meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan limbah sekam padi sebagai media tanam bernilai ekonomi, sehingga mendukung pengembangan budidaya jamur yang ekonomis  dan ramah lingkungan di Desa Karangbangun.

Downloads

Published

2025-12-03