Peningkatan Kemampuan Iptek Anggota Kelompok Tani Melalui Kegiatan Pendidikan dan PelatihanTeknologi Pakan Hijauan
Abstract
Lahan pertanian di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, merupakan sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada curah hujan. Ketika musim kemarau berlangsung panjang, lahan menjadi kering dan tidak dapat diolah, sehingga petani kerap mengalami penurunan produksi bahkan gagal panen. Kondisi ini menyebabkan ketidakstabilan pendapatan dan menurunkan motivasi petani untuk melanjutkan usaha taninya. Diversifikasi usaha melalui integrasi antara tanaman pangan dan sapi potong menjadi strategi adaptif yang potensial untuk meningkatkan efisiensi sistem pertanian serta ketahanan ekonomi petani. Sistem pertanian terintegrasi (integrated farming system) memungkinkan terciptanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, di mana limbah tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik yang memperbaiki kesuburan tanah. Namun demikian, pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan masih terkendala rendahnya nilai gizi serta terbatasnya pengetahuan petani dalam teknologi pengolahannya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat Hibah Grup Riset (PKM-HGR) berupa pendidikan dan pelatihan bagi kelompok tani “Sido Makmur II” di Desa Jatingarang. Kegiatan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang mencakup penyuluhan teori serta praktik pengolahan pakan hijauan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan nyata dalam pengetahuan dan keterampilan petani-peternak dalam menghasilkan pakan berkualitas, yang mendukung produktivitas sapi potong dan meningkatkan efisiensi usaha tani. Penerapan sistem pertanian terintegrasi diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan petani di wilayah tadah hujan untuk mewujudkan pertanian yang berdaya saing dan berkelanjutan.



