Peningkatan Mutu Beras Padi Rojolele Delanggu sebagai Upaya Pemasaran Berkelanjutan
Keywords:
beras kepala, irigasi intermittent, Rojolele Srinuk, grain moisture testerAbstract
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Universitas Sebelas Maret (PKM UNS) Tahun 2022 bersama Kelompok Tani Sanggar Rojolele di Delanggu Kabupaten Klaten berupaya meningkatkan mutu beras padi Rojolele Srinuk melalui perbaikan teknik budidaya, penentuan kriteria panen yang tepat, perbaikan manajemen paska panen sehingga didapatkan kualitas beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) No.6128-2008 tentang beras. Upaya untuk mendapatkan kualitas beras unggul dilakukan sejak pengadaan benih padi Rojolele varietas Srinuk melalui Agro Techno Park Kabupaten Klaten, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kemurnian benih. Irigasi untuk pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan padi melalui sistem irigasi berselang (intermittent) untuk mengendalikan hama keong mas, meningkatkan perkembangan akar dan anakan, mencegah keracunan Fe, mengurangi penimbunan asam organik, meningkatkan suhu tanah, menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat masa panen. Saat panen padi Rojolele tidak hanya berdasarkan kriteria fisik dengan bernasnya gabah namun juga diperlukan pengukuran kadar air gabah menjelang panen dengan menggunakan grain moisture tester. Kadar air gabah kering panen (GKP) berpengaruh terhadap mutu giling beras yang ditentukan oleh total beras putih & banyaknya beras kepala. Kegiatan Tim Pengabdi UNS dengan Sanggar Rojolele Delanggu dapat memenuhi standar mutu gabah dan beras sesuai Permendag RI No. 24 Tahun 2020 dan SNI untuk GKP dengan kadar air maksimal 25%, kadar hampa/kotoran maksimal 10% dan kadar air beras maksimal 14%, dan beras kepala minimal 78%, butir menir maksimal 2%. Peningkatan hardskills dan softskills petani dalam meningkatkan mutu gabah dan beras padi Rojolele di Delanggu dibuktikan dengan lolosnya uji kualitas kontrol dan diterima PT. Waroeng Spesial Sambal “SS” Indonesia sebanyak 410 kg beras