Pemanfaatan Jamur Tiram Menjadi Kaldu Jamur Tiram Bubuk sebagai Pengganti MSG di Desa Boto, Wonosari, Klaten
Keywords:
jamur tiram, kaldu jamur tiram, MSGAbstract
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi dalam masarakat. Tujuan kegiatan pemberdayaan ini adalah memberikan solusi alternatif kepada masyarakat tentang pemanfaatan jamur tiram sebagai pengganti MSG sebagai pengganti penyedap masakan yang lebih sehat. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan komoditas yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya terdapat di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Kelompok Tani Desa Boto melakukan budidaya jamur tiram untuk langsung dijual hasil panennya. Namun, para petani jamur tiram tersebut tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan produk olahan jamur tiram yang tahan lama dan memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karena itu, metode kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai pembuatan kaldu penyedap rasa berbahan dasar olahan jamur tiram sebagai pengganti MSG. Jamur tiram memiliki potensi menjadi kaldu bubuk karena memiliki kandungan protein, serat pangan, dan asam glutamat yang tinggi. Hasil kegiatan KKN ini dapat meningkatkan pendapatan petani jamur tiram, dan terbentuk home industry baru yang menyerap banyak tenaga kerja, sehingga turut meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Desa Boto, Kec Wonosari Kab Klaten.