Energi Terbarukan Biogas Berbasis Limbah Kotoran Sapi dalam Mewujudkan Zero Waste Farming di KTT Subur Lestari Desa Pandeyan, Karanganyar

Authors

  • Darrell Syandanareza Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Ine Febriantama Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Isna Nuraini Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Khali Kharismawati Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Lucky Farhan Prastiko Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Muhammad Rizqi Arif Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Muhammad Irfan Robbani Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Rafid Haris Kurniawan Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Taufik Zulkarnain Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Triyan Prastiwi Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Ayu Intan Sari Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keywords:

Biogas, Evaluasi, Kelompok Tani Ternak, Kotoran Sapi, Pengaktifan

Abstract

Desa Pandeyan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Desa Pandeyan memiliki teknologi biogas yang berada di Kandang Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari. Biogas merupakan gas alami yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah organik seperti sampah, sisa makanan, dan kotoran hewan. Biogas menjadi salah satu bahan bakar alternatif gas LPG yang mudah didapatkan. Teknologi biogas dikelola oleh Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari dan sudah ada sejak 2016 namun terhambat karena pandemi Covid-19. Instalasi biogas yang dikelola oleh Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari dievaluasi dan diaktifkan kembali oleh Tim Kelompok Kerja Nyata 103 bersama anggota KTT. Pembenahan dan pengaktifan kembali dilaksanakan pada Bulan Juli – September 2023. Rangkaian kegiatan pengaktifan biogas dilakukan dengan memberikan penyuluhan, evaluasi, kerja bakti, perawatan instalasi dan pengisian bahan baku secara rutin. Pengaktifan kembali biogas dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat menggunakan biogas sebagai pengganti gas LPG juga mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran sapi agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai guna. Evaluasi dan pengaktifan kembali oleh Tim Kelompok Kerja Nyata (KKN) 103 akhirnya mendapatkan hasil bahwa instalasi biogas berhasil diaktifkan dan dapat dioperasikan kembali dengan catatan harus diimbangi dengan perawatan dan pengisian bahan baku kotoran ternak secara rutin.

Downloads

Published

2024-03-14