Pemanfaatan Elisitor Sebagai Senyawa Pemicu Respon Pertahanan Tanamandi Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten
Keywords:
elisitor, metabolit sekunderAbstract
Elisitor merupakan zat atau molekul yang memiliki fungsi untuk meningkatkan respon stres sehingga akan menginisiasi metabolit sekunder tanaman atau biosintesis senyawa-senyawa tertentu. Elisitor terbagi menjadi dua yaitu elisitor biotik dan elisitor abiotik. Elisitor memiliki peran sebagai pemicubagi tanaman untuk memproduksi senyawa antibiotik serta bentuk mekanisme pertahanan lainnya. Elisitor yang dibuat pada pengabdian merupakan elisitor biotik yaitu dari dedaunan hijau. Penulisanartikel ini bertujuan untuk
mengembangkan penggunaan bahan-bahan non kimiawi dalam budidaya pertanian untuk mengusung pertanian organik berkelanjutan. Penyusunan program pengabdian dilakukan dengan penggunaan pendekatan partisipasi aktif oleh masyarakat di Desa Glagahwangi. Pelibatan masyarakat mulai dari survei, perencanaan program, hingga selesai. Melalui kegiatan sosialisasi elisitor, petani mengenal cara pembuatan dan pengaplikasian elisitor, serta kegunaannya.Tanaman elisitor mengandung senyawa kimia
yang dapat memicu respons fisiologi, morfologi, dan akumulasi fitoaleksin. Elisitor juga meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder. Beberapa jenis tumbuhan telah diteliti karena berpotensi sebagai elisitor. Contohnya adalah bayam duri (Amaranthus spinosus), iler/jawer kotok (Coleus scutellarioides), kenikir (Tagetes erecta), nimba (Azadirachta indica), sirsak (Annona muricata), dan tapak dara (Catharanthus roseus). Hasil yang didapatkan dari kegiatan KKN terutama kegiatan sosialisasi pertanian organik tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif penunjang pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mendukung SDGs khususnya poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mempromosikan pengembangan industri kreatif berkelanjutan.