Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp <table> <tbody> <tr> <td width="179"> <p><img src="https://proceeding.uns.ac.id/public/site/images/roviqowati/whatsapp-image-2024-12-02-at-18.58.18.jpg" alt="" width="286" height="400" /></p> </td> <td width="28"> <p> </p> </td> <td width="393"> <p><strong>Seminar Pengabdian Masyarakat dan CSR</strong> ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.</p> <p>Adapun tujuan dari kegiatan seminar ini yaitu, (1) Menjadi sarana diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan ilmuwan. (2) Wadah bagi akademisi dan ilmuwan dalam mengembangkan jejaring kemitraan dan riset.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret en-US Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2829-3134 Sistem Pertanian Agroforestri Kopi Berbasis Pertanian Organik Di Kelompok Tani Kopi Desa Gunungsari, Kabupaten Pati https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/553 <p>Pemanfaatan lahan yang tidak seimbang dikarenakan tingginya kebutuhan pangan dan hidup, hal tersebut ditandai dengan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan produksi. Salah satu penyebabnya yaitu keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya lahan hutan sebagai alat konservasi lingkungan. Langkah pemerintah untuk menguranginya adalah dengan menerapkan sistem Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang memiliki tujuan utama memperdayakan masyarakat setempat dalam memanfatkan sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tidak mengubah fungsi utama dari hutan. Desa Gunungsari, kecamatan Tlogowungu, Jawa Tengah merupakan sebuah desa yang berada lereng Gunung Muria, yang belum sepenuhnya menerapkan sistem pertanian organik dan agroforestri dalam lahan pertaniannya khususnya budidaya kopi. Hal tersebut ditandai dengan limbah kulit kopi yang belum termanfaatkan. Limbah berupa kulit biji kopi dapat mencapai ±50%-60% dari berat total hasil panen biji kopi yang didapatkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai sistem pertanian organik yang berbasis agroforestri dengan memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai sumber bahan organik. Tahapan kegiatan ini meliputi observasi lapangan/survei, perumusan metode pengabdian, pelaksanaan pengabdian dan diskusi (ceramah) yang selanjutanya masyarakat mengimplementasikan materi yang sudah disampaikan serta pendampingan. Dari hasil kegiatan pengabdian ini, masyakat sudah mulai menerapkan sistem Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan pertanian organik berbasis agroforestri (dibawah tegak pohon pinus, sengon dan manggis) ditandai dengan memanfaatkan limbah kopi sebagai pupuk kompos.</p> Tangguh Prakoso Rochmad Winarso Heru Saputra Sri Mulyani Budi Gunawan Fajar Nugraha Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 11 Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati dan Penanaman Refugia Guna Menciptakan Pertanian Berkelanjutan di Desa Karang, Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/569 <p>Desa Karang merupakan sebuah desa yang terletak di daerah dataran tinggi sehingga potensi pertanian di desa ini berkembang pesat. Mayoritas petani Desa Karang masih menggunakan pestisida kimia dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, sehingga permasalahan tersebut melatarbelakangi Tim KKN UNS untuk melakukan “Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati dan Penanaman Refugia” di Desa Karang. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN UNS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani setempat tentang bahaya penggunaan pestisida kimia, memberikan edukasi dan pelatihan terkait pembuatan pestisida nabati kepada petani, serta memberikan wawasan terkait penanaman refugia sebagai penyedia nektar bagi parasitoid dan habitat musuh alami. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2024 pada petani di Dusun Karangwetan, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu: 1) pengisian kuisioner sebelum kegiatan, 2) sosialisasi dan diskusi interaktif terkait pestisida nabati dan tanaman refugia, 3) pelatihan pembuatan pestisida nabati, 4) penanaman refugia di lahan sawah milik warga, 5) pengisian kuisioner sesudah kegiatan. Target yang diharapkan yaitu peningkatan pemahaman petani terkait pestisida nabati dan tanaman refugia serta peningkatkan motivasi petani untuk mau membuat pestisida nabati sendiri dan menanam refugia di lahannya. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani terkait pestisida nabati dan refugi setelah diberikan edukasi melalui sosialisasi, tanya jawab, dan praktik secara langsung.Ketertarikan petani dalam membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati serta menanam refugia masih cukup rendah karena petani masih nyaman menggunakan pestisida kimia.</p> Kusumaningdyah Nurul Handayani Rofi Nur Hanifah Laela Nisa Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 9 Pemanfaatan Umbi Gadung (Dioscorea hispida) Sebagai Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama Wereng dan Tikus Sawah di Desa Glagahwangi, Polanharjo, Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/570 <p>Desa Glagahwangi memiliki potensi dalam sektor pertanian, dimana komoditas padi menjadi komoditas utama yang dibudidayakan. Problem utama dalam proses budidaya padi di Desa Glagahwangi adalah serangan hama berupa hama wereng dan hama tikus. Serangan hama pertanian sering kali menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Serangan hama wereng dapat menimbulkan kerusakan hingga 80% dan serangan hama tikus dapat menyebabkan kerugian hingga 100%. Permasalahan tersebut hendaknya diatasi dengan metode yang efisien dan ramah lingkungan. Umbi gadung merupakan bagian dari sumber daya lokal yang memiliki banyak potensi dalam pengembangannya menjadi bahan baku pestisida nabati. Umbi gadung memiliki berbagai kandungan bahan aktif seperti sianida dan dioscorin yang mampu dimanfaatkan dalam pembuatan pestisida. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan insektisida dan rodentisida nabati. Kegiatan dilakukan di Ruang Pertemuan Desa Glagahwangi dengan menghadirkan anggota kelompok tani Desa Glagahwangi. Sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan secara bersamaan yang nantinya diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada petani. Kegiatan ditutup dengan pembagian brosur dan sampel insektisida dan rodentisida kepada petani Desa Glagahwangi.</p> Gani Cahyo Handoyo Ersad Paundra Sugiarta Eviani Farras Haykal Yusuf Feodora Happy Shalom Nur Hidayat Eka Fuji Lestari Agung Pri Pambudi Aulia Seilalita Ayu Pratiwi Azza Nabila Khorunisa Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 10 18 Penerapan teknologi budidaya kubis bunga di KWT Mugi Lestari Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/571 <p>Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugi Lestari merupakan kelompok tani yang baru terbentuk di Desa Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri. Pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok akan budidaya berbagai jenis tanaman masih terbatas. Selama ini KWT Mugi Lestari baru mengenal cara budidaya beberapa komoditas sayuran seperti cabai, kacang panjang dan terung. Oleh karena itu, KWT Ngudi Lestari masih perlu bimbingan dalam budidaya jenis komoditas lainnya. Salah satu komoditas tersebut adalah kubis bunga. Komoditas ini dinilai potensial, karena selain kandungan gizi tinggi, juga bernilai ekonomi tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktik budidaya kubis bunga. Kubis bunga yang dibudidayakan merupakan kubis bunga dataran rendah sesuai dengan lokasi KWT Mugi Lestari. Kegiatan pengabdian meliputi sosialisasi, penyuluhan teknik budidaya kubis bunga, dan demplot. Materi penyuluhan berupa manfaat, nilai ekonomi dan cara budidaya kubis bunga. Saat penyuluhan semua peserta diberi bibit kubis bunga dan polybag untuk penanaman kubis bunga secara mandiri. Sementara demplot dilakukan di lahan petani anggota KWT dengan luas lahan sekitar 300 m2. Penanaman dan pemeliharaan demplot dilakukan oleh anggota KWT dibimbing tim pengabdian dan PPL setempat. Berdasarkan hasil prestest menunjukkan sebagian besar anggota KWT memiliki lahan lebih dari 1000 m2, pengetahuan mereka akan manfaat, cara budidaya, dan prospek pengembangan kubis bunga masih rendah. Ketertarikan anggota KWT untuk menaman kubis bunga sangat tinggi (100%) Adanya demplot menambah ketertarikan peserta untuk membudidayakan tanaman ini.</p> Retno Wijayanti Abelia Rizqi Supriyadi Sholahuddin Subagiya Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 19 26 Integrasi TOGA dan Ecobricks untuk Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan di Desa Sendangagung https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/573 <p>Ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan merupakan isu penting yang saling berkaitan dalam menjaga keberlanjutan sebuah wilayah. Desa Sendangagung, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, memiliki potensi besar dalam pengembangan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan yang tersedia, namun masih menghadapi tantangan dalam akses kesehatan dan pengelolaan sampah. Program KKN UNS yang dilaksanakan pada tanggal 09 Juli hingga 22 Agustus 2024 bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut melalui dua program utama: pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pembuatan ecobricks dari sampah plastik. Program TOGA berfokus pada pemanfaatan tanaman obat yang dapat diakses masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dalam pengobatan alami, sedangkan ecobricks digunakan sebagai solusi pengelolaan sampah sekaligus bahan dekorasi desa yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pendekatan partisipatif, di mana masyarakat dilibatkan aktif dalam setiap tahap kegiatan. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ketahanan pangan melalui pemanfaatan tanaman TOGA dan pengelolaan sampah yang lebih baik melalui ecobricks. Keberhasilan program ini ditunjukkan melalui terciptanya taman TOGA yang berfungsi sebagai pusat edukasi dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam memilah sampah serta menciptakan produk bernilai guna dari limbah plastik. Program ecobricks juga berhasil mengumpulkan 255 botol plastik berisi sampah plastik. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa KKN, perangkat desa, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Sendangagung dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.</p> Agung Wibowo Jasmine Marshanda Rully Annindya Candra Iqbal Maulana Septia Putri Pratiwi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 8 Reformulasi Pemanfaatan Limbah Biomassa Pelepah Sawit Menjadi Produk Pakan di Desa Hanakau Jaya Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/572 <p>Pengabdian ini merupakan penerapan dua teknologi yang dimiliki Fakultas Pertanian Unila chopper sederhana sebagai alat pengecil ukuran limbah pelepah sawit dan Multi Nutrient Sauce (MNS) suatu campuran nutrisi pakan ternak berbentuk saus yang dibuat dari beberapa bahan kimia. Pengabdian dilaksanakan karena adanya potensi limbah pelepah sawit dilokasi pengabdian yang belum termanfaatkan dan dibuang saja dan keberadaannya sangat mengganggu masyarakat dalam merawat sawitnya. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah: memberdayakan masyarakat untuk mampu menangani dan memanfaatkan limbah pelepah sawit menjadi p roduk turunan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya pakan ternak Multi Nutrient Sauce (MNS) bahan pakan lengkap untuk meningkatkan mutu pakan yang akan dicampur dengan serbuk limbah pelepah sawit hasil kerja chopper serbaguna akan memberikan solusi bagi masyarakat Desa Hanakau Jaya Lampung Utara dalam menangani dan mengelola limbah pelepah sawit di daerahnya. Potensi dan peluang yang ada tersebut diharapkan kedepan akan memberi kontribusi yang lebih baik bagi desa tersebut. Sehingga adanya kegiatan ini selain memberikan solusi terhadap desa Hanakau Jaya terkait keberadaan limbah pelepah sawit juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.</p> Sandi Asmara Sapto Kuncoro Sasongko Aji Wibowo Zana Azalia M Neli Aida Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 9 17 Pelatihan Fermentasi Biji Kopi Robusta untuk Menghasilkan Kopi Seduh Spesial https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/575 <p>Wonogiri menjadi salah satu lokasi budi daya tanaman kopi di Jawa Tengah. Petani kopi di Wonogiri melakukan sinergi dengan Mitra Tani Wonogiri untuk memasarkan biji kopi Wonogiri. Permasalahan yang dihadapi oleh petani kopi Wonogiri dan Mitra Tani Girimarto Wonogiri, adalah tidak memiliki produk kopi spesial. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu ceramah, pelatihan, dan uji kualitas kopi seduh hasil fermentasi ragi roti, ragi tapai, dan ragi tempe. Hasil menunjukkan bahwa mikroba pada ragi mampu menfermentasi biji kopi Robusta sehingga terjadi perubahan morfologi dan warna pada biji kopi. Rasa kopi seduh dari biji kopi terfermentasi ragi tapai dan ragi roti kurang asam dan kurang pahit<br>dibandingkan rasa kopi seduh dari biji kopi tanpa fermentasi. Bahkan, rasa kopi seduh dari biji kopi<br>terfermentasi ragi tempe tidak asam dan paling kurang pahit. Penurunan rasa pahit merupakan merupakan<br>penurunan kadar kafeinaa akibat fermentasi mikroba pada ragi. Aroma kopi seduh dari sampel biji kopi Robusta dengan penambahan ragi roti menunjukkan aroma lebih harum daripada kopi seduh dari sampel lainnya. Aroma alkohol yang dihasilkan dari fermentasi alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae yang ada pada ragi roti. Dengan demikian, penambahan ragi pada biji kopi Robusta mampu menghasilkan kopi spesial, khususnya penambahan ragi roti yang menghasilkan kopi seduh dengan aroma lebih harum dan penambahan ragi tempe<br>yang menghasilkan kopi seduh dengan rasa tidak asam.</p> Tjahjadi Purwoko Artini Pangastuti Ratna Setyaningsih Ari Susilowati Siti Lusi Arum Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 9 Sosialisasi dan Pelatihan Hukum BUMDes Berbadan Hukum dalam Membangun Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/574 <p>Ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan di tingkat desa menjadi dua isu yang perlu diperhatikan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerak perekonomian desa mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan, akan tetapi masih banyak BUMDes yang belum mengetahui pengelolaan mengenai implikasi hukum BUMDes berbadan hukum. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengelola BUMDes tentang pentingnya memiliki badan hukum yang sah, serta konsekuensi hukum dan manfaat yang dapat diperoleh dari status tersebut, serta mengoptimalkan pengelolaan BUMDes untuk mengelola usaha desa secara legal, efisien, dan berkelanjutan, terutama dalam sektor ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini melibatkan pendekatan yuridis normatif dan pelaksanaan pelatihan langsung kepada pengelola BUMDes di Kabupaten Sukoharjo. Melalui sosialisasi dan pelatihan hukum ini, para pengelola BUMDes diberikan pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan yang relevan serta strategi hukum sebagai sarana agar materi dapat tersampaikan, dipahami, serta diimplementasikan dalam tata kelola dan operasional BUMDes khususnya dalam sektor pertanian dan lingkungan hidup. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman hukum di kalangan pengelola BUMDes Kabupaten Sukoharjo, yang berdampak positif terhadap efektivitas pengelolaan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga ketahanan dan kelestarian lingkungan. Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa dalam sosialisasi dan pelatihan hukum terbukti menjadi langkah strategis dalam meningkatkan peran BUMDes berbadan hukum sebagai pilar ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan di pedesaan, sehingga mendukung tercapainya pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.</p> Aisyah Rukmi Widowati Aziz Widhi Nugroho Siti Fatimah Azahery Insan Kamil Retno Eko Mardani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 10 17 Pemberdayaan Mitra Usaha Pegiat Anggur Organik dan Pengolahan Produk Turunan Anggur di Kota Surakarta https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/577 <p>Kondisi eksisting yang terjadi saat ini kegiatan budidaya anggur organik di mitra sasaran 1 Point Farm<br>berjalan dengan budidaya secara konvensional, sehingga belum maksimal dalam produksi buah karena kontrol penyiraman, pupuk dan obat-obatan masih dilakukan seara manual, sedangkan kondisi produksi produk turunan Anggur yang dikelola mitra sasaran 2 D Bun Kitchen berupa sirup, selai, nastar aggur dan fermentasi sari anggur sudah berjalan namun kurang maksimal dalam pemasaran dan produksi. Hal ini dikarenakan alat produksi yang terbatas sehingga kapasitas produksi kurang. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk memperkuat peningkatan industri anggur dan mampu mendorong potensi produk anggur serta terwujudnya kemitraan dengan pemangku kepentingan industri anggur di Kota Surakarta bahkan Nasional. Metode pelaksanaan dilakukan sosialisasi program mitra 1 (point farm); pelatihan penggunaan irigasi tetes untuk mitra 1 (point farm); pendampingan dan evaluasi berupa<em> digital marketing</em> dan <em>market place</em>. <em>Output </em>dan <em>Outcome</em> yang akan dicapai berupa produksi anggur organik dengan target pasar pegiat anggur; perusahaan industri agrokompleks; masyarakat dan bisa berguna untuk kegiatan tanggung jawab sosial<br>perusahaan (CSR). Untuk memastikan keberlanjutan program dalam kegiatan ini dilakukan kolaborasi dengan berbagai <em>stakeholders</em>, monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara periodik dengan melibatkan<br>seluruh komponen baik dari pihak tim pelaksana, mitra sasaran, Pemerintah Daerah Kota Surakarta maupun eksternal dari tim Kemendikbudristek. Hasil kegiatan mitra sasaran 1 point farm adanya penambahan bahan baku penanaman bibit anggur sebanyak 50 tanaman anggur, selanjutnya untuk produksi akan dilakukan<br>penggunaan teknologi irigasi tetes. Solusi pemasaran dilakukan dengan digital marketing berupa <em>website</em> dan <em>marketplace</em>. Mitra sasaran kedua D Bun Kitchen solusi produksi dilakukan penambahan alat produksi<br>berupa mixer, oven dan alat peras anggur, sedangkan untuk solusi pemasaran dilakukan dengan digital<br>marketing berupa website dan market place serta bermitra dengan toko oleh-oleh.</p> I Gusti Putu Diva Awatara Prabang Setyono Tri Widianto BRM Suryo Triono BRM Suryo Triono Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 18 29 ⁠Pemberdayaan UMKM melalui KKN di Desa Tukulrejo: Penerapan Branding sebagai Upaya Pemasaran Kreatif https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/576 <p>UMKM merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berperan dalam menunjang perekenomian negara. Permasalahan terkait UMKM yang ditemui pada UMKM opak dan kue di Desa Tukulrejo adalah kurangnya <em>branding</em> dan promosi produk untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, kegiatan “⁠Pemberdayaan UMKM melalui KKN di Desa Tukulrejo: Penerapan <em>Branding</em> sebagai Upaya Pemasaran Kreatif” dilaksanakan untuk menciptakan identitas yang unik dan metode promosi yang efektif pada produk UMKM sehingga dapat lebih dikenal masyarakat dan meningkatkan penjualan produk. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa desain logo, stiker logo, kemasan produk, totebag, kartu nama yang dapat digunakan oleh UMKM opak dan kue di Desa Tukulrejo sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran produk. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan booklet <em>branding</em> UMKM yang dapat menambah wawasan pelaku usaha dalam hal <em>branding</em> dan pemasaran produk UMKM.</p> Sudadi Jezzy Puspa Ayu Wardani Davina Kezhya Pramitha Cholis Laila Aryani Nabila Oktasya Cahya Putri Chandrawaty Dwiyanisufina Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 30 37 Pemberdayaan Masyarakat Desa Bumiharjo dengan Optimalisasi Potensi Sektor Ekonomi melalui Pengembangan Branding UMKM https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/578 <p>Bumiharjo memiliki masyarakat yang heterogen dan kondisi ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian dan UMKM. Kelompok KKN 288 UNS berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui aspek ekonomi berupa inovasi kemasan untuk produk selar di Desa Bumiharjo. Selar adalah makanan khas yang berbentuk seperti kremesan dengan tambahan ikan selar. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan Masyarakat desa bumiharjo dengan optimalisasi potensi ekonomi melalui pengembangan branding produk UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi lapangan, wawancara dengan pelaku usaha, serta diskusi kelompok untuk memahami kebutuhan dan kendala yang ada. Hasil kegiatan ini yaitu pelaku UMKM di Desa Bumiharjo memiliki keterampilan untuk memahami cara memaksimalkan peluang usaha. Selain itu, kemasan produk selar yang baru berhasil dibuat dan dibagikan kepada pemilik UMKM Selar yang ada di Bumiharjo.</p> Sudadi Iftitahul Khoiriyah Miastika Nur Sayidina Jagad Rahma Widanti Biharul Ikhwan Hafizhuddin Calvin Herlianda Saputra Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 38 47 Pengolahan Jambu Mete Menjadi Sirup dan Abon di Desa Gumantar: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lokal https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/583 <p>Desa Gumantar memiliki potensi besar dalam budidaya jambu mete, namun pemanfaatannya masih terbatas pada produksi kacang mete. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) memperkenalkan inovasi pengolahan jambu mete menjadi produk diversifikasi seperti sirup, abon, dan kacang mete, guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan peluang pasar baru. Program ini bertujuan untuk memberikan alternatif pemanfaatan buah jambu mete sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada satu produk saja. Pelatihan teknis pengolahan yang diberikan selama program KKN berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, serta menambah nilai tambah produk lokal secara signifikan. Dampaknya terlihat pada antusiasme warga yang mulai mengolah dan memasarkan produk olahan jambu mete dengan hasil yang lebih variatif dan berpotensi mendatangkan keuntungan lebih besar. Namun, tantangan utama yang dihadapi masih berkisar pada pemasaran dan distribusi produk yang masih terbatas. Untuk memastikan keberlanjutan program dan keberhasilan pengembangan ekonomi desa, diperlukan dukungan lanjutan dalam bentuk akses teknologi dan pelatihan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk olahan dan memperluas jaringan distribusi, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gumantar secara berkelanjutan.&nbsp;</p> Ilyas Novianto Harisra Jihan Shafa Salsabila Muhammad Daffa Sulistyo Putro Muhammad Erlangga Muhammad Irsyad Muzakki Prinda Yunisda Ramadhina Diffa Walia Saputri Rashfahani Sufyla Putri Fay Thomas Apriadi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 48 53 Pengembangan Usaha Bersama: Inovasi Teknologi dan Pemasaran Singkong Frozen di Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/584 <p>Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, memiliki potensi pertanian singkong yang besar, namun menghadapi tantangan dalam hal pemasaran dan pengolahan produk. Sebuah program pemberdayaan masyarakat disamping berdasarkan kebutuhan sasaran juga harus mempertimbangkan skala priotitas (mana yang lebih mendesak dan memberikan multiflier effect terhadap penguatan ekonomi lokal). Berdasarkan diskusi dengan para pelaku UMKM dan wawanacar mendalam dengan beberapa pelaku UMKM, maka prioritas permasalahan yang perlu dicari solusinya adalah sebagai berikut: (1) bagaimana introduksi teknologi tepat guna yang sesuai dengan karakteristik potensi lokal pada Kelompok Usaha Ekonomi Produktif Melati sehingga berkembang kelompok usaha ekonomi produktif di Desa Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar?; (2) bagaimana meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggota kelompok untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi saat ini di dalam memasarkan produk singkong frozen?. Metode yang dipakai dalam pencapian tujuan tersebut adalah: 1) identifikasi karakteristik dan kebutuhan pengrajin olahan singkong akan informasi bisnis; (2) sosialisasi tentang pentingnya kelembagaan usaha agar bisa membangun kemitraan usaha dengan stakeholder; (3) pendampingan kepada para pengrajin olahan singkong dalam mengakses informasi bisnis untuk mendukung pengembangan desa wisata Beruk. Hasil pengabdian di dapatkan bahwa pengembangan usaha bersama berbasis inovasi teknologi dan pemasaran singkong frozen sebagai solusi peningkatan nilai tambah dan daya saing produk singkong. Inovasi teknologi, seperti penggunaan blast freezer untuk pembekuan cepat, memungkinkan singkong memiliki masa simpan yang lebih lama tanpa kehilangan kualitas. Selain itu, pemasaran inovatif melalui platform digital memperluas jangkauan pasar, baik di pasar lokal maupun nasional. Usaha bersama ini juga melibatkan masyarakat lokal, khususnya kaum perempuan, dalam proses pengolahan dan pemasaran, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa. Meskipun menghadapi beberapa tantangan seperti biaya investasi teknologi dan persaingan pasar, potensi pengembangan usaha singkong frozen di Desa Beruk sangat besar dan dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi lokal yang sukses.&nbsp;</p> Agung Wibowo Suwarto Ravik Karsidi Putri Permatasari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 54 67 Sosialisasi Beribu Kemanfaatan Bunga Telang (SORIKEBUT) Sebagai Produk Olahan Sehat di Desa Ngargorejo https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/554 <p>Pemanfaatan bunga telang yang masih terbatas sebagai pewarna makanan dan obat tradisional perlu untuk ditingkatkan. Bunga telang yang memiliki zat-zat penting bagi tubuh manusia harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, terutama yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Bentuk dari pemanfaatan ini dapat diimplementasikan kedalam bentuk makanan maupun minuman dengan basis bunga telang. Hal inilah yang menjadi inisiasi dari program kerja Sosialisasi Beribu Kemanfaatan Bunga Telang (SORIKEBUT). Program kerja ini merupakan program kerja berupa sosialisasi dan praktek mengenai pemanfaatan bunga telang sebagai makanan dan minuman bergizi. Mitra yang digandeng dalam program kerja ini adalah Ibu-Ibu PKK Desa Ngargorejo RW 01, Boyolali. Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai bentuk peran aktif mahasiswa KKN 198 UNS 2024 dalam melayani masyarakat sekaligus menyebarluaskan dan membangun kesadaran untuk memanfaatkan bunga telang sebagai olahan makanan dan minuman. Sosialisasi yang dilakukan juga diikuti dengan demo oleh pemapar materi mengenai cara pembuatan olahan makanan dan minuman berbasis bunga telang kepada mitra. Mitra juga diberi bibit bunga telang untuk dibudidayakan dan dipelihara.</p> Christandyo Samuel Bima Nugroho Andre Noevi Rahmanto Lili Safira Afrilla Salma Azzahra Angelina Beatrice Dorothea Siahaan Desiana Alya Suryandari Dimas Ramadhan Faradiba Nuhisa Romadhani Ramadhan Arif Novianto Riska Nur Rahmah Widya Zhafira Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 6 Pengaruh Karbon Aktif pada Perendaman Minyak Jelantah untuk Pembuatan Sabun https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/555 <p>Whorkshop pembuatan sabun dari minyak jelantah telah dilakukan didaerah Banyuanyar. Minyak jelantah merupakan minyak sisa hasil penggorengan yang belum banyak dimanfaatkan. Kegiatan ini bertujuan membuat sabun dari minyak jelantah. Pembutan sabun ini dilakukan dengan membandingkan pengaruh penambahan karbon aktif dan lama perendaman pada proses pembuatannya. Selanjutnya dilakukan uji, pH, kadar air, bahan tak larut dalam etanol dan alkali bebas berdasar SNI 3532:2016. Pengukuran dilakukan pada sabun dari minyak sawit bersih (A), minyak jelantah tanpa perendaman karbon aktif (B), Minyak jelantah perendaman karbon aktif selama 5 jam (C), Minyak jelantah perendaman karbon aktif selama 24 jam (D). Hasil pengukuran pH pada A, B, C, dan D masing masing sebesar 11,10,10, 10. Hasil pengukuran kadar air masing masing sebesar 0,79 %; 0,59 %; 0,67 %; 0,73 %. Hasil pengukuran bahan yang tak terlarut dalam etanol masing masing sebesar 1,66%; 1,03%; 1,40%; 1,86%. Pada pengukuran alkali bebas diperoleh hasil masing masing sebesar 0,17%; 0,15%; 0,16%; 0,17%. Pada pengukuran pH semua bahan yang diuji tidak memenuhi baku mutu yang mensyaratkan pH 9. Pengukuran kadar air dan bahan yang tak terlarut dalam etanol<br>semua bahan sesuai baku mutu masing masing maksimal 15% dan 5%, sedangkan pada pengukuran alkali bebas semua bahan tidak sesuai baku mutu maksimal 0,1%.Respon peserta terkait kegiatan ini sangat bagus. Dari semula belum tahu cara pembuatan menjadi tahu untuk diaplikasi.</p> Sri Hastuti Abu Masykur Pranoto Candra Purnawan Atmanto Heru Wibowo Riyandini Marizki Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 7 13 Pemberdayaan Ibu & Aktivasi Anak: Konsep Pendekatan Pengabdian Masyarakat yang Holistik, Studi Kasus Pengabdian Masyarakat di Jepang https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/556 <p>Penelitian ini mengeksplorasi konsep "Pemberdayaan Ibu dan Aktivasi Anak" sebagai pendekatan holistik dalam pengabdian masyarakat, dengan fokus pada studi kasus dari Jepang. Di Jepang, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh sukarelawan, seperti kelas bahasa Jepang, sering kali melibatkan ibu-ibu dengan anak kecil, terutama selama jam kerja ketika balita tidak bersekolah. Untuk mendukung belajar, penyelenggara menyediakan fasilitas kegiatan bagi anak, memungkinkan para ibu untuk fokus penuh pada pembelajaran. Pendekatan yang berfokus pada pemberdayaan ibu dan aktivasi anak ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan ibu melalui peningkatan fokus belajar, menjadi daya tarik bagi program, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak mereka terlibat dalam aktivitas bermakna yang mendorong perkembangan kognitif dan sosial. Di Indonesia, beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang menargetkan ibu rumah tangga banyak dilakukan, mengingat potensi waktu yang dimiliki dan peran signifikan ibu rumah tangga dalam kontribusi ekonomi keluarga. Ibu rumah tangga di Indonesia juga beberapa mengalami kondisi serupa dengan adanya kegiatan mengasuh anak. Keberhasilan model ini di Jepang menunjukkan efektivitas integrasi antara pemberdayaan ibu dan aktivasi anak, yang berkontribusi pada penguatan keluarga dan ketahanan komunitas. Berdasarkan model di Jepang, pendekatan serupa dapat diterapkan di Indonesia sebagai pilihan yang dapat diimplementasikan sesuai dengan konteks masyarakat Indonesia guna memberikan manfaat yang substansial.</p> Mercy Bientri Yunindanova Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 14 21 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Narapidana Perempuan Melalui Pelatihan Ecoprint di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/557 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan waktu yang dimiliki narapidana dalam mengikuti pelatihan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), yang menjadi tantangan dalam pengembangan keterampilan mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas pelatihan ecoprint berbasis kertas dengan metode action research yang diberikan kepada 30 narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pretest sebelum pelatihan dan posttest setelah pelatihan, kemudian dianalisis menggunakan uji beda (paired simple t-test) dan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest dengan rata-rata peningkatan sebesar 77%, yang termasuk dalam kategori tinggi, dan 77% peserta masuk dalam kategori peningkatan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ecoprint efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan narapidana meskipun mereka menghadapi keterbatasan waktu dan sumber daya, sehingga pelatihan ini layak untuk diimplementasikan di Lapas sebagai alternatif pengembangan keterampilan.</p> Dhian Saraswati Wulan Sumekar Titik Ekowati Mercy Bientri Yunindanova Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 22 29 Peran Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/558 <p>Petani Desa Kajen menghadapi kendala dalam akses dan biaya pupuk kimia. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) oleh Tim Hibah MBKM diharapkan mengatasi masalah ini. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada petani di Desa Kajen, Klaten terkait pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai solusi alternatif menghadapi keterbatasan subsidi pupuk kimia. Program yang diinisiasi oleh Tim Hibah MBKM UNS 2024 melibatkan tiga kegiatan utama yaitu pembuatan POC, sosialisasi, dan pengaplikasian POC. Proses pembuatan POC meliputi beberapa tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pencampuran, fermentasi, dan penyaringan. Sosialisasi dilaksanakan dengan metode ceramah dan pelatihan praktik pembuatan POC oleh tim kepada perwakilan kelompok tani Desa Kajen. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner untuk mengukur pemahaman petani. Hasil program menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair merupakan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus mendorong petani untuk beralih ke pertanian semi organik. Program ini juga meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pupuk organik dalam menjaga keberlanjutan tanah dan tanaman. Pengaplikasian pupuk organik cair membantu petani meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi penggunaan pupuk kimia, menekan biaya produksi, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghasilkan panen lebih optimal.</p> Endang Siti Rahayu Epram Natanael Sinurat Abyan Nasywa Maarif Amirul Mukmin Siagian Anindya Putri Ramadhani Ester Forensia Wardhana Fadila Lusyana Dewi Marisa Novianingtyas Muhammad Aqiela Falahsyade Rifky Kusuma Anggara Muhammad Rafif Nugrahadi Guritno Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 30 38 Peningkatan Kapasitas KTH Kali Genjeng dalam Pengelolaan Kelembagaan dan Kawasan: Sosialisasi Administrasi & Kelestarian Potensi Hutan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/559 <p>Kelompok Tani Hutan Kali Genjeng merupakan salah satu KTH pada Kabupaten Wonogiri yang terletak di Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, Jawa Tengah. Pembentukan Kelompok Tani Hutan adalah suatu upaya yang berkesinambungan dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Kelompok Tani Hutan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kegiatan berbasis pemanfaatan potensi hutan dan konservasi lingkungan serta menyediakan platform untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan hutan. Permasalahan dalam KTH sering kali muncul karena kurangnya pemahaman anggota terhadap peran dan tanggung jawab dalam organisasi. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah minimnya pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dari pihak eksternal, seperti pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat. Salah satu permasalahan yang ditemui dalam KTH Kali Genjeng adalah belum dilakukannya pencatatan administrasi organisasi yang terstruktur. Tujuan dari<br>kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kapasitas KTH Kali Genjeng dalam pengelolaan kelembagaan sekaligus pengelolaan kawasan. Untuk mencapai tujuan tersebut kegiatan pendampingan dan pelatihan diberikan kepada pengurus serta anggota KTH Kali Genjeng. Kelola kelembagaan dilakukan melalui pencatatan dan pembukuan sebagai basis data dalam pengelolaan organisasi. Sosialisasi pencatatan dan pembukuan administrasi KTH menjadi efektivitas upaya dalam menciptakan pengelolaan administrasi KTH yang terstruktur. Kelola kawasan meliputi pemanfaatan wilayah kelola oleh anggota KTH merupakan upaya strategis dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam setempat, serta peningkatan kesadaran pelestarian hutan dengan penggunaan insektisida nabati.</p> Sri Utami Ardianly Ayat Mu’afa Syah Sekar Prinantari Putri Gandhira Adilla Afiansyah Malihatun Nufus Supriyadi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 39 46 Upaya Mewujudkan Desa Tangguh Bencana Melalui Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Di Desa Suwatu https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/560 <p>Desa Suwatu, Kecamatan Tanon merupakan salah satu desa yang ditunjuk menjadi lokasi KKN dengan tema Digitalisasi dan Mitigasi Kebencanaan. Desa Suwatu terletak di daerah rawan bencana seperti banjir dan kekeringan. KKN ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan membentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Program utama meliputi penyuluhan tentang bencana, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), pembuatan peta risiko banjir, serta berbagai program pendukung<br>seperti sosialisasi hemat air, senam, pencegahan stunting, dan pembuatan pupuk kompos. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari survei lapangan dan berakhir dengan pembentukan FPRB serta berbagai inisiatif untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Hasilnya, Desa Suwatu saat ini memiliki struktur yang lebih siap dalam penanggulangan risiko bencana dan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan desa terhadap bencana.</p> Tofa Agus Saputro Achmad Aminatul Ridwan Khusaini Ihya Dimyati Siti Mai Munawaroh Murtiningsih Lulu Fitriani A. Muhammad Farhan Dwi Amanullah Almeyda Zaqy Firdaus Murdoko Shofiyyah Nur Fauzi Mutiara Nuqi Agustina Putri Sorja Koesuma Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 47 53 Pemberdayaan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Banjir untuk Meningkatkan Kemampuan Masyarakat di Kabupaten Sragen https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/561 <p>Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 174 UNS tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan Desa Padas, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, dalam menghadapi bencana banjir, karena lokasinya yang dataran rendah, Desa Padas merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap banjir. Melalui penilaian ketangguhan desa, pemetaan risiko bencana, Sosialisasi potensi bencana di Desa Padas dan pengenalan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), serta edukasi dan simulasi bencana untuk anak-anak SD, program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat desa untuk mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi darurat banjir. Tujuan program ini termasuk sosialisasi, pelatihan, simulasi bencana, dan survei lapangan. Hasil program menunjukkan bahwa Desa Padas memiliki indeks ketangguhan bencana 45,1 dan termasuk dalam kategori “Tangguh Pratama”. Diharapkan bahwa pembentukan FPRB dan peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya anak-anak, melalui edukasi bencana akan meningkatkan kesiapsiagaan desa untuk menghadapi banjir dan menjadi contoh bagi desa lain yang berada dalam situasi yang sama.</p> Sorja Koesuma Friska Ayu Sakhina Sisca Yuni Listyowati Rahmad Amirul Mustaqim Andhika Brata Sujatmiko Sangaji Suryo Guritno Indah Nur Fitriah Yuliana Muhammad Ferdy Gervas Muhammad Tsaqiffarros Niken Retno Pambayun Roos Ananta Duta Kristama Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 54 62 Introduksi Budidaya Maggot Terintegrasi Pengelolaan Sampah Organik di SDN Panularan Surakarta https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/562 <p>Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang menitikberatkan pada lingkungan dan memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajarnya. SDN Panularan Kota Surakarta merupakan salah satu sekolah Adiwiyata pada Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, pendampingan<br>dalam meningkatkan proses pelestarian lingkungan sekolah sehingga prinsip adiwiyata dapat dijalankan secara berkesinambungan. Persiapan tersebut meliputi sosialisasi dan introduksi pengelolaan sampah secara komprehensif mulai dari proses pemilahan sampai dengan pengolahan sampah itu sendiri melalui pengembangan<br>budidaya maggot yang terintegrasi dengan pengelolaan sampah organik. Proses pendampingan dilakukan dengan target guru dan siswa yang terkait dengan pengelolaan sampah di sekolah. Pelatihan tersebut melibatkan pihak ketiga yakni Black Soldier Flies (BSF) Boyolali yang telah lama berkecimpung dalam budidaya maggot dari sampah organik serta pemasaran maggot untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis kepada peserta. Selain itu, disediakan prototype fasilitas pengolahan sampah yang disertai dengan pelatihan untuk memantapkan pemahaman dan pelaksanaan pengolahan sampah.Berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan terhadap peserta pelatihan dapat diketahui bahwa pengetahuan yang dimiliki peserta terkait maggot, sumber makanan, dan budidayanya telah mengalami peningkatan. Pelaksanaan pengabdian ini dapat juga menjadi menjadi media promosi untuk memacu sekolah lainnya untuk mengikuti.</p> Godras Jati Manuhara Sigit Prabawa Bara Yudhistira Kawiji Bambang Sigit Amanto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 63 71 Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa Genengan melalui Produksi Ginger Oil sebagai Unit Usaha “Gemati” dalam Upaya Pemanfaatan Limbah Jahe https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/563 <p>Lembaga adalah wadah untuk mengemban tugas dan fungsi tertentu dalam mecapai tujuan tertentu. Kelembagaan berbentuk organisasi dimana sistem saling pengaruh antar orang dalam kelompok yang menjalin kerjasama dengan tujuan yang sama kemudian tertata dalam satu kesatuan unit kerja dengan struktur tertentu, setiap unit kerja dalam organisasi akan terdapat hubungan kerja. Kelembagaan Gemati memiliki fokus untuk mengolah limbah jahe yang tidak termanfaatkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi. Limbah jahe yang dihasilkan dari produksi simplisia jahe dan jahe instan kemudian diolah menjadi minyak atsiri jahe (ginger oil). Minyak atsiri sendiri memiliki banyak manfaat dan juga memiliki aspek pasar yang luas dan berkelanjutan. Model kelembagaan pada UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur kewenangan pemerintahan Desa. Pada pasal 18 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Struktur dalam kelembagaan ataupun organisasi harus didasari dengan kewenangan organisasi yang melekat. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi studi di Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Sumber data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, antara lain: wawancara mendalam (indepth interview), observasi, Focus Group Discussion (FGD), pencatatan dan dokumentasi.</p> Listyan Anggraeni Eric Nurlita Anggraheni Hamada Umala Husna Deima Itsnan Yasiruddin Qudzami Thohar Kemala Olivia Marwa Mahayana Aria Satya Riska Aulia Suhada Athallah Pascafitra Galuh Wulandari Lopina Greace Hutabarat Ma’ruf Saputra Muhamad Lutfiden Fathoni Paskah Ridho Tumanggor Patrisia Furi Andanawarih Wanda Hadi Saputri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 72 80 Rumah pesemaian, untuk menginisasi kegiatan pembibitan tanaman sayuran di Kelompok Wanita Tani “Mugi Lestari“ Desa Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/564 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu program kerja KKN-MBKM UNS 2024 di Dusun Ceper, Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas Kelompok Wanita Tani (KWT) 'Mugi Lestari' melalui inisiasi usaha pesemaian tanaman hortikultura, misalnya cabai. Program ini menghasilkan rumah persemaian dengan kerangka baja ringan berukuran 5 × 3,5 × 3,5 meter, dilengkapi paranet 65%, plastik UV, rak bibit, dan instalasi air untuk mendukung kegiatan penyemaian. Rumah persemaian ini memproduksi hingga 7.500 bibit cabai rawit merah varietas kaliber yang berkualitas, yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Selain itu, pelatihan teknik penyemaian cabai meningkatkan keterampilan anggota KWT, mendorong keberlanjutan kegiatan pertanian, dan membuka peluang kerja sama dengan mitra pertanian. Keberadaan rumah persemaian ini tidak hanya bermanfaat bagi KWT, tetapi juga masyarakat Dusun Ceper secara umum, mendukung ketahanan pangan, dan berpotensi menjadi model pemberdayaan perempuan pedesaan melalui pertanian berkelanjutan.</p> Supriyadi Aruf Rozin Nugraha Sicilia Niken Dwi Saputri Anindiya Aisyah Putri Monica Febriani Sihite Amalia Hakim Rahmawati Ahmad Fajar Kholilurrahman Zainal Abidin Devina Putri Yolanda Khulaimi Devi Ratna Sari Abelia Rizqi Noor Fatihah Wahyu Nur Fadihillah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 81 90 Program Early Agroeducation dan Agrotourism Bagi Siswa Sekolah Dasar pada Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian UNILA https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/567 <p>Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung menyelenggarakan program <em>early agroeducation</em> dan <em>agrotourism</em> sebagai pusat pengenalan dini dan wisata pertanian. Program ini dirancang<br>untuk anak-anak usia TK dan SD dengan tujuan memberikan pengalaman langsung tentang pertanian, perikanan,<br>peternakan, dan kehutanan melalui kegiatan praktik seperti menanam, memanen, serta budidaya ikan. Program ini diikuti oleh siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Insantama dan Sekolah Tahfidz Plus Khoiru Ummah. Kegiatan diawali dengan sholat dhuha bersama, dilanjutkan dengan pengenalan bidang pertanian dan berbagai<br>aspek lainnya oleh Kepala Laboratorium. Anak-anak diajak berkeliling laboratorium, berinteraksi langsung<br>dengan tanaman dan hewan, serta mencoba menanam dan memanen sayuran dan ikan. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap dunia pertanian melalui pendekatan yang edukatif dan menyenangkan.</p> Warji Rara Diantari Sasongko Aji Wibowo Zana Azalia M Cicih Sugianti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 91 98 Penguatan Kesiapan Pelajar Indonesia: Program Pengabdian Masyarakat Survival Japanese Mata Garuda https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/568 <p>Program Penguatan Kesiapan Pelajar Indonesia: Pengabdian Masyarakat Survival Japanese oleh Mata Garuda diprakarsai oleh Mata Garuda, organisasi penerima beasiswa LPDP, dengan tujuan membekali pelajar Indonesia yang akan memulai perkuliahan di Jepang pada Oktober 2024 dengan keterampilan dasar Bahasa Jepang dan pengetahuan budaya yang esensial untuk mendukung proses adaptasi awal. Program berfokus pada komunikasi praktis sehari-hari untuk menjalani kehidupan di Jepang. Metode pelaksanaan berupa pelatihan dalam bentuk kelas daring 8 pertemuan, dengan tahapan kegiatan meliputi penyusunan<br>kurikulum, penentuan waktu pelaksanaan, promosi, dan rekrutmen peserta. Promosi dilakukan melalui media sosial untuk menjangkau pemuda, yang merupakan sasaran utama peserta. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa peserta merasa kegiatan ini bermanfaat dalam memberikan gambaran mengenai proses adaptasi awal di Jepang. Evaluasi perlu terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program di masa mendatang. Program ini merupakan kegiatan pengabdian dalam bidang pembelajaran Bahasa Jepang yang bersifat pionir. Diharapkan, model pembelajaran ini dapat dilanjutkan secara rutin pada setiap awal tahun ajaran di Jepang. Selain itu, program serupa juga berpotensi diterapkan untuk pembekalan bagi peserta magang atau program jangka pendek dari Indonesia yang akan berangkat ke Jepang. Tidak hanya terbatas pada Jepang, model pembelajaran ini juga dapat diadaptasi untuk negara tujuan lain, guna mempersiapkan peserta secara lebih komprehensif dalam menghadapi tantangan bahasa dan budaya yang akan mereka hadapi.</p> Mercy Bientri Yunindanova Wishnu Agung Baroto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 100 108 Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Tanaman Hortikultura secara Hidroponik di Desa Bangsri, Karangpandan, Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/585 <p>Kebutuhan produk hortikultura, terutama sayuran relatif cukup banyak. Ketersediaan lahan yang terbatas menuntut upaya untuk penerapan teknologi yang efisien dalam penggunaan lahan. Hidroponik merupakan metode penanaman yang dapat digunakan terutama di lahan terbatas. Teknik hidroponik memungkinkan mengoptimalkan lahan kecil karena dapat ditanam secara vertikal atau<br>memanfaatkan pekarangan yang sempit. Pada hidroponik skala rumah, bisa digunakan hidroponik sederhana. Beberapa teknik yang dapat digunakan adalah sistem wick, DFT, NFT, substrat atau pengembangan lainnya. Manfaat hidroponik adalah menghemat air dan nutrisi, tidak membutuhkan tanah, dan menggunakan sedikit pestisida, sehingga sayuran yang dihasilkan lebih bersih dan sehat. Pengetahuan masyarakat tentang menanam sayuran hidroponik masih sangat terbatas sehingga diperlukan sosialisasi. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2024. Pengabdian masyarakat ini memilih mitra yaitu kelompok Wanita Tani “Ngudi Mulyo” yang dipimpin oleh Ibu Suripti. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, meliputi persiapan, pelaksanaan (penyuluhan/pelatihan), monitoring dan evaluasi. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat memahami teknik hidroponik,serta secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan pangan yang bersih dan sehat, kususnya sayuran. Untuk jangka panjang masyarakat dapat mandiri secara pangan bahkan secara ekonomi. Dengan menggalakkan pertanian sayuran hidroponik, masyarakat dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan yang bersih dan sehat, khususnya sayuran.&nbsp;</p> Muji Rahayu Samanhudi Ahmad Yunus Edi Purwanto Djoko Purnomo Retna Bandriyati Arniputri Andriyana Setyawati Gani Cahyo Handoyo Iswahyudi Fitria Roviqowati Joko Prihanto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 10 Pengenalan Teknik Aklimatisasi Pisang Untuk Mendukung Pengembangan Fungsi Edukasi Pada kelompok Tani Mulyo 1, Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/586 <p>Pemanfaatan lahan kosong atau pekarangan dapat mewujudkan kemandirian pangan serta meningkatkan pendapatan petani. Salah satu komoditas unggul yang dapat dibudidayakan yaitu pisang. Kelompok Tani Mulyo I memiliki kendala dalam budidaya pisang skala besar yaitu ketersediaan bibit yang terbatas karena hanya mengandalkan anakan dari tanaman dewasa serta adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi kultur jaringan. Budidaya dengan teknik kultur jaringan mampu menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif singkat, serta bibit yang dihasilkan bebas dari hama dan penyakit tanaman. Aklimatisasi merupakan tahapan akhir dari kultur jaringan yang berupa pemindahan dari lingkungan in vitro ke lingkungan ex vitro sebagai bentuk pengadaptasian sebelum dipindah pada lahan yang lebih luas. Aklimatisasi merupakan tahap kritis dalam kultur jaringan sehingga perawatan harus dilakukan secara intens. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan kultur jaringan dan aklimatisasi pisang kepada kelompok Tani Mulyo I. Kegiatan<br>pengabdian dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2024 di Kelompok Tani Mulyo I Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Rangkaian kegiatan pengabdian meliputi penyampaian materi, praktik aklimatisasi, serta perawatan dan monitoring hasil. Petani memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diberikan, ditunjukkan dengan petani yang semangat dalam mengikuti semua tahapan kegiatan. Pertumbuhan bibit pisang hasil aklimatisasi juga cukup bagus yang menunjukkanadanya pemeliharaan yang baik. Samapai pada 30 hari setelah aklimatisasi, sebagian besar bibit tumbuh bagus namun belum dapat dipindah tanam ke media tanam baru di polybag.</p> Muji Rahayu Okid Parama Astirin Syamsul Hadi Ari Prasetyo Gusti Fauza Marwahyudi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 11 17 Peningkatan Gizi Keluarga melalui Sistem Pertanian Vertikultur Sayuran pada Masyarakat di Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/587 <p>Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan bertambahnya kepadatan penduduk, permintaan sayur semakin bertambah. Namun, permintaan tersebut belum tentu bisa dipenuhi. Hal itu karena salah satu penyebabnya produsen sayur konvensional masih terkendala dengan semakin sempitnya lahan pertanian. Masyarakat Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan sebagian besar masih memiliki pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis sayuran untuk meningkatkan gizi keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan gizi keluarga dengan pemanfaatan pekarangan untuk budidaya sayuran secara vertikultur. Kegiatan pelatihan ini dilakukan pada 30 orang warga masyarakat di Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan. Kegiatan pelatihan dilakukan melalui Focus Group Disscussion (FGD), pelatihan, dan penerapan metode metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil dari kegiatan pelatihan adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga masyarakat di Kelurahan Selosari dalam menerapkan sistem pertanian vertikultur. Sehingga diharapkan pelatihan budidaya tanaman sayuran secara vertikultur dapat meningkatkan gizi keluarga dengan pemanfaatan pekarangan untuk budidaya sayuran secara vertikultur.&nbsp;</p> Mei Tri Sundari Endang Siti Rahayu Heru Irianto Sugiharti Mulya Handayni Setyowati Fanny Widadie Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 18 26 Pengembangan Eduwisata Desa Karang melalui Inovasi Taman Edukasi Hidroponik di Watu Gambir https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/588 <p>Desa Karang di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan pariwisata atau eduwisata. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengembangkan inovasi Taman Edukasi Hidroponik di Watu Gambir sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata serta pengetahuan masyarakat tentang metode pertanian modern berkelanjutan, terutama<br>hidroponik. Program ini melibatkan sosialisasi pengenalan hidroponik dan pembangunan taman hidroponik dengan berbagai sistem, termasuk aquaponik, sumbu, Deep Film Technique (DFT), vertikultur pipa, dan rakit apung. Sosialisasi hidroponik dilakukan untuk memperkenalkan metode ini kepada masyarakat Desa Karang. Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat terhadap budidaya hidroponik, sekaligus menambah daya tarik wisata di Desa Karang. Taman Edukasi Hidroponik diharapkan dapat menjadi objek edukasi dan destinasi wisata yang berkelanjutan di daerah tersebut.</p> Kusumaningdyah Nurul Handayani Annisa Miraj Wardani Denisa Oktavia Panjaitan Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 27 34 Sirkus dan Rubuha Sebagai Solusi Teknologi Pengusir Hama Tikus Berkelanjutan di Desa Glagahwangi, Polanharjo, Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/590 <p>Tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama utama dalam budidaya padi yang menyebabkan kerugian besar bagi petani. Kerugian akibat serangan hama tikus mencapai 15-20% setiap tahunnya. Penanaman yang dilakukan secara tidak serempak memicu perkembangan populasi hama tikus yang pesat sebab tersedianya pakan yang melimpah. Pengendalian hama tikus hingga saat ini masih berfokus pada pengendalian secara manual dan mekanik. Pengendalian hama tikus yang dilakukan pada pengabdian didasarkan pada penerapan konsep pertanian berkelanjutan dengan menerapkan pengendalian hama secara terpadu sehingga minim penggunaan bahan kimia agar tidak meninggalkan residu yang berdampak negatif bagi lingkungan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengendalian hama tikus secara terpadu yang ramah lingkungan melalui penerapan teknologi Sirkus (Pengusir Tikus) dan Rubuha (Rumah Burung Hantu). Sirkus memancarkan gelombang ultrasonik dengan menggunakan tenaga listrik yang berasal dari accu untuk mengusir tikus, sementara Rubuha menyediakan tempat tinggal bagi burung hantu sebagai predator alami hama tikus. Metode penelitian melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa Glagahwangi dalam pembuatan dan penerapan teknologi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan Sirkus dan Rubuha efektif dalam mengurangi populasi tikus dan meningkatkan hasil panen. Program ini juga mendukung pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mempromosikan pengembangan industri kreatif berkelanjutan. Kesimpulannya, teknologi yang dikembangkan dapat menjadi solusi alternatif yang efektif dan berkelanjutan dalam pengendalian hama tikus di lahan pertanian padi.</p> Gani Cahyo Handoyo Gabriela Deananda Meysanti Alvito Seno Bachtiar Indika Rona Maharani Dea Pradesta Siti Nur Maqrifatullah Dina Novitaningrum Elisa Nurrahmawati Zelda Alika Yusman Theresya Steffi Aura Destra Kartika Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 35 42 Pemanfaatan Elisitor Sebagai Senyawa Pemicu Respon Pertahanan Tanamandi Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/591 <p>Elisitor merupakan zat atau molekul yang memiliki fungsi untuk meningkatkan respon stres sehingga akan menginisiasi metabolit sekunder tanaman atau biosintesis senyawa-senyawa tertentu. Elisitor terbagi menjadi dua yaitu elisitor biotik dan elisitor abiotik. Elisitor memiliki peran sebagai pemicubagi tanaman untuk memproduksi senyawa antibiotik serta bentuk mekanisme pertahanan lainnya. Elisitor yang dibuat pada pengabdian merupakan elisitor biotik yaitu dari dedaunan hijau. Penulisanartikel ini bertujuan untuk<br>mengembangkan penggunaan bahan-bahan non kimiawi dalam budidaya pertanian untuk mengusung pertanian organik berkelanjutan. Penyusunan program pengabdian dilakukan dengan penggunaan pendekatan partisipasi aktif oleh masyarakat di Desa Glagahwangi. Pelibatan masyarakat mulai dari survei, perencanaan program, hingga selesai. Melalui kegiatan sosialisasi elisitor, petani mengenal cara pembuatan dan pengaplikasian elisitor, serta kegunaannya.Tanaman elisitor mengandung senyawa kimia<br>yang dapat memicu respons fisiologi, morfologi, dan akumulasi fitoaleksin. Elisitor juga meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolit sekunder. Beberapa jenis tumbuhan telah diteliti karena berpotensi sebagai elisitor. Contohnya adalah bayam duri (Amaranthus spinosus), iler/jawer kotok (Coleus scutellarioides), kenikir (Tagetes erecta), nimba (Azadirachta indica), sirsak (Annona muricata), dan tapak dara (Catharanthus roseus). Hasil yang didapatkan dari kegiatan KKN terutama kegiatan sosialisasi pertanian organik tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif penunjang pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan mendukung SDGs khususnya poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mempromosikan pengembangan industri kreatif berkelanjutan.&nbsp;</p> Gani Cahyo Handoyo Gabriela Deananda Meysanti Alvito Seno Bachtiar Indika Rona Maharani Dea Pradesta Siti Nur Maqrifatullah Dina Novitaningrum Elisa Nurrahmawati Zelda Alika Yusman Theresya Steffi Aura Destra Kartika Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 43 50 Pembuatan Pupuk Hayati PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Dengan Bahan Dasar Akar Bambu di Desa Glagahwangi, Polanharjo, Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/592 <p>Kegiatan pengabdian yang dilakukan Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pembuatan pupuk hayati PGPR dari bahan akar bambu. Pembuatan pupuk hayati memiliki tujuan yang sejalan dengan harapan untuk mewujudkan pertanian organik yang juga dapat memajukan kesejahteraan petani dengan mengurangi input kimia. Pengolahan PGPR dari akar bambu dilakukan karena terdapat banyak pohon bambu yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh Masyarakat Glagahwangi. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan memiliki tujuan menurunkan ketergantungan petani terhadap pupuk anorganik yang dapat menyebabkan kerugian bagi lingkungan. Pelatihan PGPR ini dihadiri oleh anggota dari kelompok tani “Gemah Ripah” desa Glagahwangi. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, praktek luring dan pembagian pamflet. Hasil yang diperoleh dari<br>pelatihan ini adalah petani dapat memahami cara membuat PGPR dari akar bambu yang kemudian dapat diaplikasikan pada lahan masing- masing.&nbsp;</p> Gani Cahyo Handoyo Farras Haykal Yusuf Eviani Ersad Paundra Sugiarta Feodora Happy Shalom Nur Hidayat Eka Fuji Lestari Agung Pri Pambudi Aulia Seilalita Ayu Pratiwi Azza Nabila Khorunisa Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 51 59 Teknik Perawatan dan Mempercepat Pembuahan Tanaman Petai (Parkia speciosa Hassk) di Desa Kenayan Sleman https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/593 <p>Tanaman Petai (Parkia speciose Hassk) mempunyai banyak fungsi, baik secara ekonomi maupun kesehatan. Bijinya mengandung banyak jenis metabolit sekunder yang digunakan secara tradisional untuk beberapa penyakit antara lain hipertensi, diabetes, diare dan juga mengandung antioksidan yang tinggi. Meskipun buah petai berbau menyengat tetapi buah petai sangat banyak penggemarnya sehingga secara ekonomi bernilai tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah edukasi perawatan dan percepatan pembungaan dan pembuahan tanaman petai hasil kegiatan Recearch Group Hortikultura dan Agroforestry pada tahun sebelumnya. Metode yang dipakai pada kegiatan ini adalah penyuluhan partisipatif. Hasil kegiatan dapat ditunjukan dengan tumbuh dan berkembangnya tanaman petai di lahan kelompok Catur Manunggal Kenayan.&nbsp;</p> Sulandjari Eddy Triharyanto Pardono Puji Harsono Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 60 65 Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/594 <p>Pupuk kimia seringkali digunakan untuk pertanian karena membantu meningkatkan produksi dalam jangka pendek. Namun penggunaan pupuk kimia oleh petani secara berlebihan memberikan kerugian lingkungan dan mengurangi hasil produksi pangan yang optimal sehingga mengancam keberlanjutan pertanian. Kegiatan pengabdian masyarakat edukasi pembuatan Pupuk Cair Organik (POC) dilaksanakan di Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, oleh Tim KKN UNS Kelompok 280<br>sebagai bagian dari upaya meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan memberikan alternatif solusi dari masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia. Edukasi ini bertujuan memberikan pengetahuan praktis kepada petani lokal mengenai proses pembuatan POC sebagai alternatif pupuk kimia, yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan metode demonstrasi langsung serta penyuluhan mengenai manfaat,<br>bahan baku, dan teknik produksi POC. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pesertamampu mempraktikkan pembuatan POC secara mandiri serta memahami pentingnya penggunaan pupuk organik dalam menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian. Edukasi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mewujudkan pertanian yang lebih efisien, hemat biaya, dan berkelanjutan di daerah pedesaan.</p> Diana Tantri C Galuh Agrismale S Andika Bagaswara Muhammad Irham Naufal Ave Sunrica Gabriel V Sabina Putri Aulia Laksito Adhi Priwegga Sannutra Rajasa Dananjaya A Kezia Lingga Kirana Arya Yudha Girindra Kanaka Nehemia Herbert Santoso Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 66 72 Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Pemanfaatan Bioelisitor untuk MeningkatkanPertumbuhan Tanaman Bawang Merah dan Menurunkan Intensitas Penyakit Trotol https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/595 <p>Tawangmangu menjadi daerah penyumbang produksi bawang merah terbesar di kabupaten Karanganyar. Dalam usaha budidaya bawang merah, salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani adalah munculnya penyakit trotol atau bercak ungu yang disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Penyakit ini dapat menurunkan produksi bawang merah 40-57%. Peningkatan intensitas penyakit terjadi pada tanaman yang pertumbuhannya lemah atau kurang optimal. Upaya peningkatan kualitas pertumbuhan dan produksi bawang merah dapat dilakukan melalui pengendalian patogen secara alami dan ramah lingkungan. Salah satu metode pengendalian tersebut adalah penggunaan teknologi bioelisitor yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi danekspresi gen terkait biosintesis metabolit sekunder, serta menginduksi resistensi tumbuhan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengenalkan bioelisitor berbahan utama gulma untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah danmengendalikan penyakit bercak ungu pada kelompok tani Taruna Maju di desa Gondosuli kecamatan Tawangmangu kabupaten Karanganyar. Pemilihan kelompok tani Taruna Maju sebagai mitra disebabkan karena kelompok tani Taruna Maju ini aktif memproduksi bawangmerah baik untuk konsumsi maupun sebagai bibit tanaman. Selain itu, banyak anggota kelompok<br>tani Taruna Maju belum mengetahui manfaat bioelisitor bagi tanaman bawang merah. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai manfaat bioelisitor bagi pertumbuhan tanaman, pendampingan tentang pembuatan bioelisitor berbahan gulma, serta aplikasinya pada tanaman bawang merah. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa penggunaan bioelisitor berbahan gulma terbukti dapat meningkatkan produksi bawang sebanyak 2,55 ton per hektar disertai penurunan intensitas penyakit<br>bercak ungu sebesar 14,6%.&nbsp;</p> Elika Joeniarti Hadiwiyono D N Septariani Supyani Salim W Susilo H Poromarto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 73 80 PGPR berbasis Potensi Lokal Pendukung Pertanian Organik Berkelanjutan di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/771 <p>Potensi lokal bisa menjadi modal pendorong dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah, antara lain melalui program pertanian berkelanjutan. Desa Wonosari Kecamatan Gondangrejo Kabupeten Karanganyar merupakan kawasan pertanian yang berpotensi dikembangkan melalui pemanfaatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) berbasis potensi lokal berupa akar padi. Ini merupakan salah satu upaya peningkatan potensi lokal yang diimplementasikan untuk mendukung pertanian organik yang merupakan salah satu wujud pertanian berkelanjutan. Pelaksanaan program ini bertujuan mengenalkan dan memberikan pelatihan kepada petani di Desa Wonosari khususnya “Kelompok Tani Makmur I” memanfaatkan akar padi untuk menjadi sebuah produk input pertanian PGPR yang ramah lingkungan. Peran PGPR yaitu sebagai pupuk hayati atau biofertilizer, biostimulant dan sebagai bioprotektan yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman karena mengandung ZPT (Zat Pengatur Tumbuh), sekaligus mengandung bahan pengendali hama dan penyakit. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui penyuluhan untuk menyampaikan sosialisasi PGPR dan demonstrasi cara pembuatan PGPR akar padi. Setelah itu, dilanjutkan kegiatan penyuluhan pengemasan dan labelling produk PGPR akar padi yang berfungsi untuk menekankan teknik pengemasan yang efektif dalam melindungi produk dari kerusakan dan kontaminasi, pelabelan yang informatif untuk memastikan transparansi dan keamanan produk, serta pemasaran digital yang dapat meningkatkan visibilitas produk. Kegiatan pelatihan dan pembuatan PGPR berjalan dengan lancar yang ditunjukkan dengan tingginya antusias kelompok tani selama kegiatan berlangsung. Diharapkan petani dapat terampil memproduksi PGPR akar padi secara mandiri, dengan memanfaatkan potensi lokal dan menjadikan PGPR sebagai produk unggulan Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.</p> Sumani Anisa Istiqomah Nurviana Anita Yulianti Husein Ridhlo Nur Hakim Tori Aditya Ummardani Helmi Dwi Kusuma Septiazzah Putri Luthfiyyaningsih Ivan Hari Prasetyo Andrealina Mulyo Dewi Putri Nidya Sukmawati Linggi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-12 2024-12-12 4 1 81 89 Pengembangan Media Tanam dan Pupuk Pada Padi dan Kacang Tanah dalam Pot https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/547 <p>Pengabdian bertujuan meningkatkan ketrampilan petani disekitar kebun percobaan untuk melakukan budidaya khususnya padi dan aneka kacang dalam pot. Ketrampilan ini diperlukan dalam rangka pengembangan budidaya di lahan sempit untuk mengatasi keterbatasan lahan, vertikultur atau budidaya tanaman bertingkat dan juga untuk kepentingan percobaan / penelitian. Keberadaan lokasi sekitar kebun percobaan memungkinkan petani diajak kerjasama dengan peneliti/mahasiswa dalam melaksanakan penelitiannya. Metode pengabdian dimulai dari persetujuan Kerjasama dengan kelompok tani, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Pembuatan demplot komposisi media dan pupuk dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap satu factor terdiri atas : media tanah dan pupuk kandang 1:1, 2:1 dan 3:1, tanah + pupuk kandang 20t/ha atau 80g/tanaman + ditambah pupuk sintetik (Urea<br>0,8g, TSP 0,4g dan KCl 0,2g/pot) sesuai dosis anjuran, tanah ditambah pupuk kandang saja 80g/tanaman dan terakhir tanah ditambah pupuk sintetik saja sesuai anjuran. Percobaan 6 tingkat komposisi media dan pupuk diulang 4 kali. Kegiatan dimulai bulan April hingga Nopember 2024. Pengamatan dilakukan terhadap proses pengabdian beserta demplot yang dibuat. Pada tanggal 22 Juni dan 8 Oktober 2024 dilakukan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Proses pengabdian berjalan lancar, kelompok tani antusias mengikuti kegiatan pengabdian. Hasil kegiatan budidaya menunjukkan bahwa hasil padi gogo terbaik pada media tanah : pupuk<br>kandang 2:1 dan tidak berbedanyata dengan tanaman diberi pupuk kandang 80g/tanaman ditambah pupuk sintetik (Urea 0,8g, TSP 0,4g/tan dan KCl 0,2g/tqn) sesuai anjuran. Untuk budidaya kacangtanah, komposisi media tanam tanah dengan pupuk terintegrasi (pupuk kandang 80g/tan, Urea 0,8g, TSP 0,4g/tan dan KCl 0,2g/tan memberikan hasil lebih baik.</p> Supriyono MTh Sri Budiastuti Aprilia Ike Nurmalasari Desy Setyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 8 Pengembangan Lanskap Agroforestri untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Desa Kwadungan Gunung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/551 <p>Isu deforestasi, degradasi, sekuestrasi karbon, dan perubahan iklim masih menjadi hambatan utama bagi kelestarian dan keberlanjutan pembangunan. Sistem agroforestri pada kerangka lanskap mempunyai potensi besar untuk merespon kesenjangan tersebut. Isu konservasi dan pemeliharaan fungsi lingkungan, isu produktivitas dan nilai ekonomi lahan, serta isu sosial dapat dikonfigurasikan di dalam satu kanvas tata kelola. Kawasan non hutan rneliputi areal garapan rnasyarakat pernukirnan serta peruntukan untuk pernukirnan, kelengkapan pernerintahan dan kehidupan masyarakat lainnya. Dengan demikian, agroforestri sebaiknya direkonstruksi dari posisi sistem olah lahan dan cocok tanam menjadi sistem tata kelola penyangga keberlanjutan lanskap. Desa Kwadungan Gunung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung merupakan salah satu bagian dari lanskap besar yang dapat dikembangkan metode tata kelola lahannya dengan sistem agroforestri. Fakultas Kehutanan INSTIPER Yogyakarta telah memulai melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pengembangan Lanskap Agroforestri untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Adapun rencana pengabdian selama 3 tahun (multiyears), mulai tahun 2023/2024 sampai dengan 2025/2026. Manuskrip ini adalah bagian tahun pertama dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan selama 3 tahun. Terdapat dua program meliputi pengembangan agroforestri kopi di wilayah LMDH dan agroforestri sutera samia ricini pakan jarak kepyar dan daun singkong pelengkap agroforestri alpokat. Tujuan kegiatan untuk mengembangkan potensi wilayah menjadi desa wisata berbasis eduagro dengan menginisiasi pengembangan budidaya sutera Samia ricini dan peningkatan dengan manipulasi lingkungan untuk pertanaman kopi di wilayah LMDH di Desa Kwadungan Gunung.</p> Agus Prijono Rawana Siman Suwadji Hastanto Bowo Woesono Yuslinawati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 9 16 Survei Geolistrik untuk Penentuan Lapisan Batuan dalam Pembuatan Sumur Resapan Pondok Ath-Taifuriyah Desa Plesungan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/552 <p>Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menentukan stratigrafi lapisan tanah sebagai dasar penetapan kedalaman pembuatan sumur resapan. Analisis struktur lapisan batuan dilakukan pada dua lintasan. Pada lintasan satu, terdapat enam lapisan batuan yang terdiri dari lapisan tanah lapuk, lapisan lempung, lapisan tufa pasiran, lapisan pasir dengan sisipan lempung tipis dan lapisan batuan dasar. Akuifer dangkal pada lintasan satu ditemukan pada kedalaman 8-42 meter, sementara akufier dalam ditemukan pada kedalaman 50 - 90 meter di bawah permukaan tanah. Pada lintasan dua ditemukan lapisan bautan yang identik dengan lintasan satu. Karakteristik lempung masif ditemukan pada lintasan dua yang menunjukkan lapisan batuan yang lebih padat dan tahan air. Berdasar hasil identifikasi ditetapkan sumur resapan dibuat dalam range akuifer dangkal agar dapat berfungsi menjaga kelestarian air tanah daerah pengabdian.</p> Budi Legowo Darsono Iwan Yahya Sorja Koesuma Ardhiansyah Bagus Saputra Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 17 22 Pelatihan Teknik Pemupukan pada Tahap Aklimatisasi Anggrek Phalaenopsis Hibrida di Kelompok Wanita Tani (KWT) Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/538 <p>Potensi pasar anggrek, khususnya Phalaenopsis atau anggrek bulan, diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan hibrida dan tipe-tipe baru. Phalaenopsis memiliki nilai ekonomis tinggi dan bentuk yang unik, menjadikan sangat diminati. Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah dikenal sebagai sentra tanaman hias, termasuk anggrek, dengan Desa Gondang Matesih dan Desa Gunturan Bolong sebagai wilayah utama pengembangannya. Namun, petani tradisional di Kelompok Wanita Tani (KWT) Lismatu Bakti di Desa Gondang Matesih dan KWT Manunggal Usaha di Desa Gunturan Bolong umumnya memiliki keterampilan dan pengetahuan budidaya anggrek yang terbatas, khususnya dalam teknik pemupukan bibit anggrek hibrida pada tahap aklimatisasi. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam teknik pemupukan pada bibit anggrek Phalaenopsis hibrida selama fase<br />aklimatisasi. Dengan penerapan teknik pemupukan yang efisien dan tepat, seperti penggunaan pupuk daun, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan mutu bibit anggrek, serta mendukung pengembangan agribisnis florikultura tanaman anggrek di wilayah tersebut. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan anggrek di Kabupaten Karanganyar dan meningkatkan kapasitas petani lokal dalam mendukung sektor florikultura nasional.</p> Sri Hartati Samanhudi Ongko Cahyono Ida Rumia Manurung Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 1 8 Pemberdayaan Masyarakat Dusun Grenjeng sebagai Pionir Pengolahan Jahe Instan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/543 <p>Desa Girimulyo memiliki potensi jahe yang tinggi dengan didukung sistem tanam agroforestri yang telah diterapkan. Sistem tanam Agroforestri sangat cocok diterapkan dan memberikan hasil panen yang melimpah terutama untuk komoditas jahe. Hanya saja, masyarakat masih menjual jahe dalam bentuk mentah, tanpa pengolahan lanjut, menyebabkan harga pasar yang fluktuatif. Seharusnya hal tersebut menjadi salah satu inovasi petani dalam upaya meningkatkan harga jual dan daya saing produk. Terlebih Desa Girimulyo memiliki KTH Kali Genjeng yang saat ini sedang berkembang dalam melakukan inovasi dalam bidang pertanian dan kehutanan. Untuk itu, diperlukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan jahe diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk jahe. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pengelolaan jahe yang dilakukan oleh tim MBKM-KKN adalah pengolahan jahe menjadi jahe instan dengan sasaran program pemberdayaan adalah anggota KTH Kali Genjeng dan ibu-ibu PKK di Desa Girimulyo, Dusun Grenjeng. Pemilihan sasaran pelatihan yang tertuju pada ibu-ibu yang masih tergolong muda dan memiliki interest yang besar terhadap program ini. Selain itu, program pelatihan jahe instan ini juga diawali dengan materi awareness yang tujuannya untuk mengubah pola pikir peserta pelatihan yang sebelumnya kurang tertarik dalam pengembangan produk jahe lanjutan. Dengan pendekatan ini, peserta pelatihan akan mendapatkan keterampilan baru dalam pengolahan jahe dari produk mentah menjadi suatu produk siap jual yang bernilai jual tinggi. Dengan adanya pengelolaan jahe instan di Desa Girimulyo, terdapat beberapa manfaat ekonomi dan sosial yang dapat diperoleh masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK di Dusun Grenjeng. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini KTH Kali Genjeng akan memiliki produk olahan yang kemudian dapat meningkatkan status KTH untuk lebih berdaya dan meningkatkan kesejahteraan anggota.</p> Malihatun Nufus Cahyo Abid Kusumo Imam Aksandywinata Lintang Kirana Prasetyo Thoriq Fadhilah Mahfudz Rissa Rahmadwiati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 9 18 Pemanfaatan Potensi Lokal: Pelatihan Diversifikasi Sukun untuk Ibu-Ibu PKK Desa Simbaringin https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/542 <p>Buah sukun kaya akan vitamin dan juga mengandung banyak unsur fitokimia yang sangat penting bagi tubuh, terutama dari beberapa jenis asam amino esensial. Umur simpan buah sukun sekitar tujuh hari setelah dipetik, buah menjadi matang dan selanjutnya akan rusak karena proses kimiawi. Sukun merupakan komoditas pertanian yang kurang dilirik karena masih memiliki nilai ekonomi rendah. Diversifikasi produk diperlukan untuk memanfaatkan ketersedian bahan baku tersebut menjadi tepung sehingga memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah menjadi beranekaragam bentuk pangan. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Desa Simaringin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan dengan memadukan metode ceramah, diskusi, dan praktek langsung. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan terdiri dari: a)<br>Penyuluhan mengenai diversifikasi pangan berbasis produk pangan lokal berbahan buah sukun menjadi tepung sukun, dan b) Demonstrasi langsung salah satu produk diversifikasi berbasis tepung sukun menjadi beranekaragam produk cookies kepada masyarakat. Secara keseluruhan, pelatihan ini memberikan manfaat yang signifikan dalam hal peningkatan pengetahuan dalam diversifikasi buah sukun, keterampilan pengolahan, dan meningkatkan kesadaran dalam potensi ekonomi produk diversifikasi buah sukun bagi masyarakat.&nbsp;</p> Cicih Sugianti Dwi Dian Novita Diding Suhandy Zana Azalia Maktub Sasongko Aji Wibowo Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 19 26 Diversifikasi Produk Olahan Garut Sebagai Strategi Berkembang Kelompok Wanita Tani Lestari di Kokap Kulonprogo https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/545 <p>Kelompok Wanita Tani Lestari merupakan kelompok wanita yang berada di Dusun Gunungrego, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo. Kelompok ini beranggotan 30 orang dengan 17 orang anggota aktif. Saat ini aktivitas KWT Lestari selain memanfaatkan halaman untuk budidaya sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga mengolah lahan sekitar dengan tanaman yang dapat diandalkan sebagai tambahan pendapatan keluarga seperti ketela pohon dan empon-empon. Selain itu di pekarangan atau pereng- pereng banyak tumbuh tanaman garut yang berkembang tanpa perawatan ataupun pemeliharaan. Garut adalah makanan lokal yang tidak terlalu populer di masyarakat dan tidak dibudidayakan secara khusus.Harga jual yang relatif murah membuat petani tidak tertarik untuk mengembangkan garut secara komersial. Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan pelatihan secara teknis mengolah tepung garut menjadi beraneka makanan siap saji yang dilengkapi dengan pelatihan manajerial dan pemasarannya. Dengan didukung anggota tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Sebelas Maret yang memiliki beragam kompetensi (kewirausahaan, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan) diharapkan kegiatan ini bisa menjadi strategi berkembang KWT Lestari di Kokap Kulonprogo. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan sangat bermanfaat bagi anggota KWT Lestari dalam mengembangkan produk olahan garut yang diindikasikan dengan 30% anggota KWT Lestari ingin berwirausaha produk olahan garut dan 100% menginginkan pelatihan lanjutan.</p> Sugiharti Mulya Handayani Mei Tri Sundari Umi Barokah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 27 36 Pelatihan Proses Pembuatan Sari Buah di SLB Bina Karya Insani (BKI) Karanganyar Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/548 <p>Siswa difabel merupakan siswa dengan kemampuan terbatas yang sampai saat ini dianggap tidak berdaya dan kurang mampu bersaing di masyarakat. Kenyataan tersebut membuat lulusan siswa difabel dari sekolah kurang mampu mandiri bahkan bekerja di masyarakat. Kesulitan lainnya adalah keberagaman siswa difabel dalam perbedaan keterbatasan juga memberikan tantangan berbeda pada saat mengenalkan dan mengasah keterampilan siswa pada suatu keterampilan baru yang berpotensi untuk kemandirian siswa secara finansial di masa depan. Keterampilan yang langsung dapat diaplikasikan adalah modal utama siswa tersebut untuk mampu mandiri bahkan berwirausaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan mengenalkan aneka macam buah dan kandungan vitaminnya antara lain buah jeruk medan, buah jambu merah dan buah naga merah.. Olahan buah yang dikenalkan yaitu proses pembuatan sari buah. Tahapan proses pembuatan sari buah adalah sortasi, pencucian buah, pengupasan buah, ekstraksi sari buah dengan blender, penyaringan, dan pengemasan mengunakan manual cup sealing machine. Kegiatan ini ditujukan pada siswa difabel supaya menjadi lulusan yang mandiri dan dapat meningkatkan konsumsi buah oleh para siswa. Introduksi metode ekstraksi sari buah dan alat proses ini diharapkan dapat mengajarkan para siswa berwirausaha dan berdaya setelah lulus. Pengalaman belajar yang siswa peroleh adalah mengenali nama buah, mampu menyebutkan kandungan vitamin utama buah, mengetahui proses pembuatan sari buah dan siswa mampu secara mandiri membuat sari buah.</p> Esti Widowati Kawiji Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 37 42 Sosialisasi Diversifikasi Produk Pangan dari Tembakau sebagai Permen Herbal Nikotin sebagai Upaya Menurunkan Jumlah Perokok Aktif https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/549 <p>Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan permen nikotin sebagai produk alternatif bagi perokok aktif. Pengabdian kepada Masyarakat ini menggunakan pre-post test serta uji organoleptik terhadap permen nikotin untuk mengukur dampak proses pengabdian yang dilakukan bulan Januari 2024 di Desa Darmawangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Kuisioner diberikan untuk mengukur persepsi masyarakat mengenai rokok dan permen nikotin. Hasil pengisian kuesioner menunjukkan sebagian besar subjek tertarik pada permen nikotin sebagai alternatif rokok. Hasil uji organoleptik memperlihatkan bahwa formula permen dengan konsentrasi nikotin 0,21 mg memiliki tingkat kesukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan formula dengan konsentrasi 0,417 mg. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa permen nikotin dengan konsentrasi lebih rendah memiliki potensi yang baik untuk diterima masyarakat sebagai alternatif konsumsi nikotin yang lebih baik dibandingkan rokok.</p> Mohamad Djali Endah Wulandari Gemilang Lara Utama Elazmanawati Lembong Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Fakultas Pertanian UNS 2024-12-05 2024-12-05 4 1 43 47