Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Ke-3 Fakultas Pertanian UNS https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp <table> <tbody> <tr> <td width="179"> <p><img src="https://proceeding.uns.ac.id/public/site/images/admin-proceeding/homepageimage-en-us.jpg" alt="" width="286" height="400" /></p> </td> <td width="28"> <p> </p> </td> <td width="393"> <p><strong>Seminar Pengabdian Masyarakat dan CSR</strong> ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.</p> <p>Adapun tujuan dari kegiatan seminar ini yaitu, (1) Menjadi sarana diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan ilmuwan. (2) Wadah bagi akademisi dan ilmuwan dalam mengembangkan jejaring kemitraan dan riset.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret en-US Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat & CSR Ke-3 Fakultas Pertanian UNS 2829-3134 Energi Terbarukan Biogas Berbasis Limbah Kotoran Sapi dalam Mewujudkan Zero Waste Farming di KTT Subur Lestari Desa Pandeyan, Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/349 <p>Desa Pandeyan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Desa Pandeyan memiliki teknologi biogas yang berada di Kandang Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari. Biogas merupakan gas alami yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah organik seperti sampah, sisa makanan, dan kotoran hewan. Biogas menjadi salah satu bahan bakar alternatif gas LPG yang mudah didapatkan. Teknologi biogas dikelola oleh Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari dan sudah ada sejak 2016 namun terhambat karena pandemi Covid-19. Instalasi biogas yang dikelola oleh Kelompok Tani Ternak (KTT) Subur Lestari dievaluasi dan diaktifkan kembali oleh Tim Kelompok Kerja Nyata 103 bersama anggota KTT. Pembenahan dan pengaktifan kembali dilaksanakan pada Bulan Juli – September 2023. Rangkaian kegiatan pengaktifan biogas dilakukan dengan memberikan penyuluhan, evaluasi, kerja bakti, perawatan instalasi dan pengisian bahan baku secara rutin. Pengaktifan kembali biogas dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat menggunakan biogas sebagai pengganti gas LPG juga mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran sapi agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai guna. Evaluasi dan pengaktifan kembali oleh Tim Kelompok Kerja Nyata (KKN) 103 akhirnya mendapatkan hasil bahwa instalasi biogas berhasil diaktifkan dan dapat dioperasikan kembali dengan catatan harus diimbangi dengan perawatan dan pengisian bahan baku kotoran ternak secara rutin.</p> Darrell Syandanareza Ine Febriantama Isna Nuraini Khali Kharismawati Lucky Farhan Prastiko Muhammad Rizqi Arif Muhammad Irfan Robbani Rafid Haris Kurniawan Taufik Zulkarnain Triyan Prastiwi Ayu Intan Sari Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 8 Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati dan Photosynthetic Bacteria (PSB) kepada Petani Padi Desa Jati Kecamatan Jaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/386 <p>Tanaman merupakan tumbuhan yang dirawat serta dipelihara. Merawat tanaman agar tumbuh subur yaitu dengan memilih media tanam, memilih tanaman yang tepat, memberi sinar matahari yang cukup, memastikan tanaman bebas dari hama dan penggunaan pupuk alami yang dapat membantu pertumbuhan tanaman dengan baik. Penggunaan bahan kimia pada proses penanaman merupakan persoalan yang banyak terjadi di Indonesia salah satunya di Kecamatan Jaten. Sektor utama di Desa Jati, Kecamatan Jaten yaitu sektor pertanian. Petani di Desa Jati masih menggunakan bahan kimia sebagai penunjang usaha tani. Penggunaan bahan kimia dengan dosis tinggi merupakan suatu masalah yang berdampak panjang dan merugikan. Penggunaan bahan kimia berdampak pada turunnya nilai dari kesuburan tanah. Penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi keras dan kehilangan porositasnya. Kegiatan pengabdian masyarakat KKN UNS Membangun Desa Kelompok 195 mengadakan kegiatan penyelenggaraan program kerja pelatihan pembuatan Photosynthetic Bacteria (PSB) dan pestisida nabati. Pembuatan Photosynthetic Bacteria (PSB) bertujuan untuk membantu tanaman dalam menangkap energi matahari sehingga akar, daun, bunga, dan ranting dapat tumbuh dengan cepat dan terlihat subur. Pelatihan pembuatan pestisida nabati bertujuan untuk mengenali dan mengedukasi petani mengenai penggunaan bahan alami sebagai pengganti zat kimia yang dapat memberantas hama dan tidak merusak lingkungan. Metode kegiatan Photosynthetic Bacteria (PSB) dan pestisida nabati yaitu demonstratif partisipatif. Tujuan kegiatan ini agar petani Desa Jati Kecamatan Jaten dapat memanfaatkan Photosynthetic Bacteria (PSB) dan pestisida nabati untuk membantu pertumbuhan tanaman dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena dapat mengurangi biaya produksi.</p> Muhammad Sabiq Ash Sidqy Atika Maulida Azzahra Irdan Muzakki Liliyes Lina Tory Aisyah Nanda Izwin Meutiashifa Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 9 16 Pengembangan Budidaya Organik Anggur di Pemukiman Baru Kelurahan Banjarsari Surakarta https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/383 <p>Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi menyebabkan tingkat kebutuhan pemukiman yang tinggi pula. Hal tersebut mendorong alih fungsi lahan pertanian. Perubahan lahan pertanian menjadi pemukiman ini menyebabkan penurunan produksi pertanian dan berdampak pada kondisi lingkungan yang gersang. Oleh karena itu perlu adanya inisiatif untuk melakukan budidaya tanaman tidak di lahan atau yang sering disebut tambulampot (budidaya buah dalam pot). Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendorong kelompok wanita untuk budidaya tanaman di pekarangan perumahan dengan tanaman anggur. Kegiatan dilakukan di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) perkotaan Amara Gardenia. Partisipasi dan antusias anggota KWT sangat tinggi dibuktikan dengan kehadiran peserta pengabdian. Pengabdian masyakarat dilakukan dengan tiga kegiatan utama yaitu analisis permasalahan, penyuluhan dan demonstrasi plot. Di lokasi pengabdian merupakan pemukiman perkotaan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki lahan yang luas, sehingga inovasi tambulampot dapat menjadi solusi untuk dapat melakukan budidaya tanaman dan komoditas yang ditanam dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pengetahuan terkait budidaya buah anggur yang tepat. Demonstrasi plot dilakukan dengan penanaman anggur secara tabulampot dan penanaman di lahan secara organik. Kegiatan demonstrasi plot diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman peserta dalam budidaya anggur baik di lahan ataupun di pot yang sesuai dengan Good Agriculture Practice.</p> Supriyono Maria Theresia Sri Budiastuti Aprilia Ike Nurmalasari Desy Setyaningrum Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 10 18 Pelatihan Pembudidayaan Anggrek Hasil Kultur Jaringan Dengan Pemanfaatan Air Cucian Beras Di Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/384 <p>Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki beragam bunga dengan bentuk dan warna yang menarik serta memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Potensi pasar anggrek dunia diperkirakan akan meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi budidaya untuk menghasilkan jenis anggrek hibrida baru. Oleh karena itu, petani anggrek yang masih tradisional perlu mempelajari teknik budidaya anggrek hibrida. Kabupaten Karanganyar dikenal sebagai daerah sentra produksi tanaman hias. Kegiatan melibatkan dua mitra Kelompok Wanita Tani yaitu KWT Manunggal Usaha dan KWT Lismatu Bakti yang mayoritas mengembangkan tanaman holtikultura. Kedua KWT ini umumnya beranggotakan petani tradisional dengan kemampuan teknologi budidaya yang sangat minim. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan dalam budidaya khususnya pada anggrek. Oleh karena itu, perlunya pemberian tambahan pengetahuan dan keterampilan teknik budidaya anggrek terutama teknologi pemanfaatan limbah cucian air beras sebagai pupuk organik pada bibit anggrek hibrida tahap aklimatisasi. Tanaman anggrek hasil budidaya in vitro masih rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan dan hama, sehingga perlu dilakukan upaya untuk membiasakan diri dengan iklim tersebut. Pemeliharaan tanaman tersebut hingga dewasa masih menghadapi banyak kendala pada tahap aklimatisasi. Pemupukan pada tahap aklimatisasi sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan mutu bibit anggrek, salah satunya dengan penggunaan pupuk limbah organik berupa limbah air cucian beras. Program ini memanfaatkan hasil penelitian yang dilakukan tim dengan memberikan pelatihan budidaya anggrek kultur jaringan menggunakan air cucian beras pada tahap aklimatisasi, meningkatkan tingkat keberhasilan pertumbuhan bibit dan pada akhirnya bertujuan untuk mendukung usaha pertanian budidaya anggrek. Program PKM ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan anggrek khususnya Kabupaten Karanganyar</p> Sri Hartati Samanhudi Ongko Cahyono Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 9 Sosialisasi dan Pendampingan Penanaman Tanaman Obat Beberapa Species Curcuma https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/388 <p>Marga Curcuma merupakan salah satu tanaman obat rimpang dengan keragaman dan kandungan farmakologis tinggi. Keragaman dan sifat farmakologis ini membuat marga Curcuma menjadi populer dan banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Dari berbagai macam tumbuhan yang hidup di pekarangan warga, banyak diantaranya yang merupakan tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai tanaman obat tradisional. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasi dan mendampingi masyarakat dalam menanam berbagai jenis spesies curcuma di lingkungan Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo Jawa Tengah. Metode pengabdian yang digunakan adalah metode diskriptif. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, meliputi persiapan, dan pelaksanaan. Hasil pemanfaatan lahan pekarangan rumah masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatan umum yang ada di lingkungan Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo. Memberikan contoh dan aksi nyata peduli lingkungan di Kawasan Desa Gentan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah</p> Andriyana Setyawati Amalia Tetrani Sakya Retna Bandritari Arniputri Aprillia Ike Nurmalasari Sylvatera Ayu Puspitasari Gani Cahyo Handoyo Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 19 25 Pengenalan Teknologi Hidroponik untuk Budidaya Sayur di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/389 <p><em>Urban farming </em>merupakan salah satu tren pemanfaatan lahan pekarangan rumah, yaitu menggunakan teknik budidaya hidroponik. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan aspek kesehatan, hidroponik dapat menjadi solusi budidaya sayuran untuk memenuhi pangan mandiri, melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Kenyataannya, hidroponik belum diterapkan oleh masyarakat di Dukuh Karangmojo, Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan produktivitas &nbsp;Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sedyo Mulyo” melalui pemenuhan bahan pangan sehat dan bersih secara mandiri. Kegiatan pengabdian&nbsp;ini memberikan manfaat dalam kemandirian pangan kususnya sayur mayur. Selain itu anggota KWT Sedyo Mulyo tertarik dan kooperatif dalam mengkuti kegiatan pengabdian masyarakat.&nbsp;&nbsp;</p> Andriyana Setyawati Djoko Purnomo Ahmad Yunus Edi Pu Samanhudi Amalia Tetrani Sakya Retna Bandriyati Arniputri Mu Rahayu Gani Cahyo Handoyo Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 26 31 Pengendalian Rayap pada Jambu Mete dengan Perangkap Berbentuk Briket https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/346 <p>Desa Gemawang terletak di Kecamatan Ngadirojo Wonogiri, salah satu sentra produksi jambu mete . Namun akhir-akhir ini, produksi mete di Gemawang mengalami penurunan akibat umur tanaman yang sudah tua, &nbsp;kurang terpeliharanya tanaman, dan serangan rayap. Hampir semua jambu mete berumur lebih dari 15 tahun dengan tingkat pemeliharaan yang sangat minimal dan lebih dari 50% nya terserang rayap. Gejala serangan rayap ditandai dengan adanya liang kembara pada bagian batang, cabang, dan ranting. Serangan rayap akan mengakibatkan tanaman kering dan akhirnya mati. Pengabdian yang. dilakukan bertujuan mengendalikan rayap pada pertanaman jambu mete di Desa Gemawang, Sasaran kegiatan adalah anggota Kelompok Tani Sedya Lestari. Kegiatan &nbsp;dilakukan meliputi survey serangan rayap, sosialisasi pemelihraan dan kesehatan tanaman, serta pengendalian rayap. Selain itu juga praktik pembuatan umpan briket dan demonstrasi pengendalian rayap dengan umpan briket. Umpan briket tersebut berisi serasah kayu pinus yang dicampur dengan insektisida hexaflomuron, racun perut, dan entomopatogen Metarhizium. &nbsp;Hasil pengabdian menunjukkan sebagai besar petani jambu mete tidak melakukan pemeliharaan tanaman metenya serta tidak melakukan pengendalian rayap. Umpan briket beracun potensial untuk pengendalian rayap. &nbsp;Ada kecenderungan penurunan populasi rayap yang diaplikasi dengan umpan briket Metarhizium. Penurunan berat umpan paling tinggi ditunjukkan pada briket Metarhizium.</p> Supriyadi Retno Wijayanti Sholahuddin Subagiya Willy Candra Prasetya Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 7 Pengembangan Branding Dan Kemasan Produk Kopi Tagar Di Dusun Semagar Duwur, Desa Semagar, Girimarto, Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/368 <p>Kopi Robusta merupakan komoditas kopi yang banyak dibudidayakan di daerah Dusun Semagar Duwur, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Untuk memperkenalkan kopi robusta yang berasal dari Dusun Semagar Duwur ini, maka perlu adanya branding. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya branding dan pembuatan kemasan pada suatu produk yang nantinya dapat meningkatkan harga jual suatu produk. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kediaman Pak Jafar selaku ketua kelompok tani bersama dengan anggota kelompok tani Rukun Martani Elok pada Selasa, 22 Agustus 2023 pukul 19.00 yang dibarengi dengan agenda kumpul kelompok tani. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu observasi awal, persiapan program, pelaksanaan program, dan evaluasi. Pada keempat tahap tersebut direalisasikan dengan metode penyuluhan, pendampingan pembuatan sosial media, dan penggunaan sosial media yang baik dan benar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berisi kegiatan pemaparan mengenai nilai-nilai bisnis, manfaat branding, penjelasan mengenai nama brand, logo, dan tagline, penjelasan mengenai digital branding menggunakan media sosial berupa instagram, penjelasan jenis dan pertimbangan kemasan, penjelasan mengenai desain dan konten label kemasan. Dampak dari kegiatan penyuluhan ini yaitu mampu meningkatkan pemahaman kelompok tani kopi Rukun Martani Elok di Dusun Semagar Duwur terkait pentingnya branding produk, pembuatan label kemasan dalam meningkatkan nilai jual suatu produk dan penggunaan media sosial sebagai salah satu media promosi. Kegiatan penyuluhan branding dan kemasan produk kopi Tagar di Dusun Semagar Duwur diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dan diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa.</p> Tri Wening Perwita Sari Maulina Salsabila Besti Baramita Najwa Cita Adhi Aurini Dwi Diana Aulia Nuril Khasanah Jihan Lathifa Hapsari Dimas Rahadian Aji Muhammad Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 7 Penyuluhan Teknik Produksi, Peningkatan Nilai Jual, dan Komersialisasi Produk di Eduwisata Embung Setumpeng https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/369 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Target pengabdian adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar Embung Setumpeng yang dikenal sebagai Asosiasi Pedagang Embung Setumpeng (APEM). Permasalahan yang dihadapi, yaitu berhenti beroperasinya eduwisata Embung Setumpeng pasca pandemi COVID-19. Saat ini belum terdapat oleh-oleh khas yang sejatinya dapat menjadi sarana pengenalan kembali Embung Setumpeng, meskipun Embung Setumpeng sendiri merupakan lokasi wisata yang berbasis edukasi. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah menciptakan inovasi oleh-oleh yang unik, serta memberikan pengetahuan tentang teknik produksi yang benar, peningkatan nilai jual, dan strategi pemasaran produk. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melibatkan wawancara untuk menilai potensi Desa Gentungan yang dapat dijadikan bahan oleh-oleh. Selain itu, metode praktik atau demonstrasi dan penyuluhan digunakan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anggota APEM. Hasil dari kegiatan ini mencakup penciptaan inovasi berupa manisan jambu kristal sebagai oleh-oleh khas, peningkatan pengetahuan anggota APEM tentang teknik produksi, dan pemahaman mengenai cara meningkatkan nilai jual produk melalui <em>labelling</em>, serta strategi komersialisasi melalui <em>platform online shop</em>. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi APEM dengan meningkatkan kualitas produk, daya saing, dan akses pasar melalui pemanfaatan teknologi digital. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menghidupkan kembali aktivitas di eduwisata Embung Setumpeng.</p> Martyas Adi Cahya Shynta Yuliani Roisdha Ika Syaharani Gusti Fauza Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 8 15 Pendampingan UMKM Melalui Brand Awareness di Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/370 <p>Kegiatan sosialisasi dan pendampingan label ini bertujuan untuk kesadaran merek yang kuat dan label yang menarik dapat membantu UMKM bersaing lebih baik di pasar yang kompetitif. Ini dapat membantu mereka mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Serta dapat membangun kesadaran merek yang kuat dan memiliki label yang profesional dapat meningkatkan kredibilitas UMKM di mata pelanggan. Kegiatan sosialisasi dan pendampingan label dilaksanakan dengan menerapkan sebuah metode untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Proses ini dimulai dengan tahap perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan, dan diakhiri dengan memberikan materi dan menerima <em>feedback</em>. Target dari kegiatan sosialisasi merupakan&nbsp;UMKM&nbsp;yang masih berskala rumah tangga. Kegiatan ini melakukan &nbsp;penyampaian mengenai <em>brand awareness</em>&nbsp;seperti memaparkan video-video promosi UMKM, mempelajari <em>digital marketing</em>, diajarkan &nbsp;untuk kreatif, inovasi produk, kualitas produk, dan menentukan harga yang sesuai dengan produknya, selain itu juga mempelajari sebuah unsur <em>branding</em>&nbsp;dan konsep sebuah <em>branding</em>. Pendampingan pembuatan label dilakukan dengan memilih salah satu UMKM yakni UMKM Ecik karena memiliki banyak konsumen tetap. Dampak dari kegiatan sosialisasi dan pendampingan label ini adalah komunitas lokal ataupun masyarakat sekitar UMKM dapat merasakan dampak positif berupa peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan ekonomi dikarenakan permintaan produksi yang terus meningkat pada UMKM tersebut. Kami berhasil menerapkan strategi <em>brand awareness</em>&nbsp;untuk meningkatkan kesadaran merek UMKM di Desa Puntukrejo dibuktikan dengan tingginya tingkat partisipasi pelaku UMKM dan meningkatnya kesadaran akan pemahaman pentingnya <em>brand awareness</em>. Kerja sama erat dengan pelaku UMKM setempat memungkinkan kami memahami kebutuhan dan preferensi pasar, sehingga kami dapat menciptakan label produk yang lebih menarik dan sesuai dengan citra merek yang diinginkan yang disesuaikan dengan kebutuhan pencantuman dalam label.</p> Afifah Rahmaniah Aisyah Hana Nurhafizhah Azzamia Azizah Andaru Berlian Cahyani Septyaningrum Elang Imantiar Alfawwazsyah Eldya Durrani Canceregna Vardanta Luthfian Renaltha Ibrahim Rafi Difa Allama Salman Alfarizi Nurantho Wiwit Rahayu Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 16 23 Pengembangan Teknologi Tepat Guna dan Penerapan Digital Marketing pada Pelaku Kelompok UMKM Ubi Jalar di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/379 <p>Berdasarkan <em>need assessment</em> yang dilakukan Tim PKM di Desa Karanglo di Kabupaten Karanganyar untuk memberdayakaan Pengrajin Kripik di wilayah setempat, permasalahan yang dihadapi mitra adalah (1) bagaimana memproduksi kripik yang efisien dan menguntungkan? (2) bagaimanakah strategi meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaku UMKM dalam implementasi <em>digital marketing</em> untuk pengembangan usaha ini? (3) bagaimana bentuk-bentuk implementasi digital marketing yang dilakukan oleh para pengrajin kripik pisang supaya bisa menjalin kemitraan usaha dan memperluas pangsa pasarnya?. Oleh karena itu solusi yang dilakukan adalah diseminasi inovasi teknologi tepat guna dan pendampingan pada kelompok itu agar bisa berkembang dan mampu membangun jejaring kemitraan usaha agar segmentasi pemasarannya semakin luas dan usahanya berkembang. Metode yang dipakai dalam pencapian tujuan tersebut adalah: (1) pengorganisasian kelompok; (2) diseminasi inovasi teknologi tepat gunan; (3) kegiatan pelatihan-pelatihan tekni dan manajemen usaha; (4) pendampingan, dan (5) pengembangan jejaring kemitraan. Kegiatan pengabdian meliputi: pendidikan dan latihan (diklat) tentang teknik pengolahan makanan, pelatihan implementasi digital marketing, fasilitasi dan pelatihan pengembangan kapasitas produksi, dan meningkatkan motivasi pengembangan kelembagaan.</p> Suwarto Agung Wibowo Ravik Karsidi Putri Permatasari Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 24 35 Introduksi Teknologi Tepat Guna dan Implementasi Digital Marketing di Sentra Kripik Sayuran di Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/380 <p>Ada beberapa pertimbangan penyusun memfokuskan &nbsp;Program Kemitraan Masyarakat pada kelompok wanita tani ini, yakni: (1) bahan baku sayuran melimpah yang masih dijual dalam bentuk mentah sehingga sangat potensial untuk pembuatan kripik sayur; (2) Pengrajin Kripik sayur bersifat stagnan karena keterbatasan inovasi; (3) wilayah pemasaramn produknya baru menjangkau di sekitar wilayah sekitar desa setempat. Berdasarkan need assessment yang dilakukan Tim PKM untuk memberdayakaan Pengrajin Kripik di wilayah setempat, permasalahan yang dihadapi mitra adalah bagaimana memproduksi pisang sayuran yang efisien dan menguntungkan dan bagaimanakah strategi meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaku UMKM dalam implementasi digital marketing untuk pengembangan usaha ini? serta bagaimana bentuk-bentuk implementasi digital marketing yang dilakukan oleh para pengrajin sayuran? Oleh karena itu solusi yang dilakukan adalah diseminasi inovasi teknologi tepat guna dan pendampingan pada kelompok itu agar bisa berkembang dan mampu membangun jejaring kemitraan usaha agar segmentasi pemasarannya semakin luas dan usahanya berkembang. Metode yang dipakai adalah: (1) pengorganisasian kelompok; (2) diseminasi inovasi teknologi tepat gunan; (3) kegiatan pelatihan-pelatihan tekni dan manajemen usaha; (4) pendampingan, dan (5) pengembangan jejaring kemitraan, Kegiatan pengabdian tersebut meliputi: pendidikan dan latihan (diklat) tentang teknik pengolahan makanan, pelatihan implementasi digital marketing, fasilitasi dan pelatihan pengembangan kapasitas produksi, dan meningkatkan motivasi pengembangan kelembagaan.</p> Agung Wibowo Eny Lestari Sugihardjo Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 36 45` Pelatihan Pembuatan Eco Enzym Sebagai Upaya Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga di Dukuh Polangan, Kalurahan Sumberharjo https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/366 <p>Pengelolaan sampah merupakan persoalan yang banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta. TPA Regional Piyungan menjadi tempat pembuangan sampah dari daerah Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Beberapa desa di Bantul sudah banyak menerapkan pengolahan sampah sendiri dengan berbagai cara antara lain yaitu bank sampah, pengolahan pupuk organik, pembuatan <em>eco enzym</em>, dan berbagai cara daur ulang sampah lainnya. Dukuh Polangan adalah salah satu dukuh di Kalurahan Sumberharjo, Prambanan, Sleman juga mengalami permasalahan yang sama yaitu permasalahan dalam pengolahan sampah organik sisa rumah tangga. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat KKN UNS Membangun Desa Kelompok 194 Kalurahan Sumberharjo melakukan&nbsp;kegiatan pelatihan pembuatan <em>eco enzym</em>&nbsp;dengan bahan dasar sampah organik rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah dan biji sayuran. Cairan <em>eco enzym</em>&nbsp;adalah cairan serbaguna yang memiliki manfaat sebagai pupuk tanaman, sabun cair, pembersih lantai, deterjen, dan sebagai pembersih pestisida dan kuman pada sayuran serta buah-buahan. Kegiatan ini&nbsp;bertujuan&nbsp;agar masyarakat Dukuh Polangan, Kalurahan Sumberharjo dapat memanfaatkan sampah organik rumah tangga sehingga dapat dimanfaatkan atau bahkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.&nbsp;Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahawa kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kreativitas peserta pelatihan dalam mengolah sampah organik rumah tangga menjadi cairan multifungsi <em>eco enzym</em>.</p> Sugiharti Mulya Handayani Okky Lusiawati Naufal Imaduddin Fadistika Rahmadini Muhammad Arsyad P. Arsita Kurniawati Muri Aditama Muhammad Raihan R. Dhiya Zakkiyah Jahro A. Fauzan Abdurrahim Rafif Muharram A.R. Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 8 Sosialisasi dan Pelatihan Design Thinking dengan Pembuatan Jahe Instan pada KWT Sekar Arum Desa Genengan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/367 <p>Kelompok sasaran yang dituju dalam program KKN ini adalah Kelompok Wanita Tani Desa Genengan yang diketuai oleh Ibu Dwi Hastuti. Kegiatan PKK Ibu-Ibu desa ini cukup aktif. Salah satu kegiatannya adalah penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah masing-masing. Pelaksanaan penyuluhan meliputi penyampaian materi tentang cara menanam dan perawatannya. Pendekatan yang digunakan adalah dengan metode <em>Focus Group Discussion </em>(FGD), disertai tanya jawab terbuka untuk pemecahan masalah secara operasional, dan juga dilanjutkan dengan praktek pembuatan produk jahe instan bersama ibu-ibu. Kegiatan program kerja Sosialisasi dan Pelatihan <em>Design</em><em>&nbsp;</em><em>Thinking </em>dengan Pembuatan Jahe Instan pada KWT Sekar Arum Desa Genengan diawali dengan penyampaian materi mengenai <em>Design Thinking</em>, kemudian cara pembuatan jahe instan. Kelompok Wanita Tani (KWT) mengolah jahe yang sudah ditanam menjadi jahe bubuk yang mana jahe merah ini memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Kendala yang dihadapi dalam membuat jahe instan adalah lambat dalam mengaduk sari jahe sewaktu sudah menggumpal sehingga adanya gumpalan terhadap produk jahe yang dihasilkan. Catatan ini penting untuk diperhatikan agar serbuk jahe yang dihasilkan bagus dan tidak gosong. Peserta sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada narasumber dan beberapa peserta ikut melakukan pengadukan air jahe sampai menjadi serbuk jahe instan.</p> Bintang Cahyo Wibowo Ibnu Nafik Monica Tri Rahma Muhammad Satrio Adiutomo Olivia Hilda Indrajanti Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 9 15 Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Dengan Memanfaatkan Minyak Jelantah Sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian Lingkungan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/376 <p>Banyak penduduk Indonesia cenderung menyukai mengonsumsi makanan yang digoreng, sehingga setiap keluarga menghasilkan sisa minyak jelantah dari rumah tangga mereka. Sejauh ini mitra pelayanan masyarakat oleh KKN UNS yaitu PKK RT 04, RT 05/ RW03 Kelurahan Jajar membuang sisa minyak goreng ke tanah ataupun saluran air. Hingga saat ini, mitra belum pernah mengubah sisa minyak jelantah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Salah satu solusi dalam Menyelesaikan masalah mitra melibatkan proses pemanfaatan sisa minyak jelantah untuk menjadi lilin aromaterapi sehingga sisa minyak penggorengan memiliki nilai ekonomi dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan dari program pelayanan masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mitra terkait penggunaan sisa minyak jelantah sebagai materi dasar untuk membuat lilin aromaterapi. Metode dalam melaksanakan kegiatan ini terdiri dari beberapa fase, 1) pengumpulan data lapangan dan diskusi, 2) keterampilan/praktik, dan 3) penilaian/evaluasi. Kegiatan pengabdian diawali dengan penyampaian materi tentang penjelasan tentang minyak jelantah, risiko terhadap kesehatan manusia dan ekosistem, serta solusi untuk memanfaatkannya. Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah demonstrasi tahap pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah oleh tim KKN dilanjutkan praktik pembuatan lilin aromaterapi oleh peserta pelatihan. Seluruh proses pelatihan untuk menciptakan lilin aromaterapi dari minyak jelantah berjalan dengan baik dan tanpa hambatan karena antusias dan partisipasi Ibu-ibu PKK dalam mengikuti pelatihan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan nilai ekonomi minyak jelantah, mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, dan memperhatikan kelestarian lingkungan.</p> Sugini Indah Nugraheni Pratiwi Panca Wati Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 16 23 Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Pada Kelompok Wanita Tani Di Desa Ibru https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/377 <p>Produksi rumah tangga berupa limbah yang dihasilkan dari dapur rumah tangga masyarakat akan menjadi fenomena yang serius, hal ini dikarenakan setiap harinya rumah tangga akan terus menghasilkan limbah. Limbah (sampah) yang berasal dari dapur rumah tangga dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Limbah dengan bahan organik dapat dimanfaatkan kembali dengan melalui proses fermentasi. Kondisi ini belum dibarengi dengan pola pikir dan pengetahuan dari beberapa masyarakat sehingga perlu adanya pendampingan dan pelatihan terkait hal tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah khasanah pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok wanita tani (KWT) Karya Maju sebagai sasaran peserta kegiatan ini. Kegiatan dilakukan di Desa Ibru Muaro Jambi oleh tim pangabdian Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelaksanaan melalui beberapa prosedur yaitu: (a) Inisiasi awal, (b) Survey Potensi, (c) Penyampian Materi, (d) Praktik Pembuatan Eco enzym, (e) Pengemasan Produk, (f) Uji Coba Produk dilapangan, (g) Evaluasi produk dan kegiatan pendampingan yang dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dari peserta pelatihan (KWT) meningkat dari ketidaktahuan tentang eco enzym menjadi mengetahui. selain itu keterampilan peserta kegiatan juga meningkat dengan di hasilkan nya eco enzym. Selain itu peserta sangat antusias akan kegiatan ini sehingga harapanya tim pengabdian dapat melakukan pendampingan dan pelatihan selanjutnya dari produk turunan eco enzym.</p> Gina Fauzia Elly Indra Swari Rozaina Ningsih Aulia Farida Nerty Soverda Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 24 31 Penyuluhan Pembuatan Silase Untuk Pakan Ternak di Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/363 <p>Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan di Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen melibatkan sejumlah program kerja, salah satunya yaitu penyuluhan pembuatan pakan silase. Pelaksanaan program penyuluhan pembuatan pakan silase dilakukan pada tanggal 24 Juli 2023 di salah satu kandang milik peternak kambing di Desa Kaliwedi. Dilaksanakannya program penyuluhan pembuatan pakan silase ini didasari oleh adanya hambatan dari kelompok peternak Desa Kaliwedi terkait kurangnya pengetahuan mengenai pengolahan pakan ternak. Sehingga diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan pakan ternak. Dengan adanya program ini diharapkan peternak Desa Kaliwedi dapat memahami dan mampu melakukan pembuatan silase yang bertujuan untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan atau bahan pakan ternak agar bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama untuk diberikan sebagai pakan bagi ternak. Metode yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan pembuatan pakan silase. Dari hasil program ini dapat diketahui bahwa langkah-langkah dalam pembuatan silase meliputi, pemotongan rumput, mencacah rumput dengan alat pencacah dan mencampurkan rumput dengan bekatul secara manual. Lalu, dipadatkan dalam tong fermentasi, dan ditutup rapat dengan penutup tong yang sebelumnya sudah dilapisi dengan plastik. Proses fermentasi silase ini membutuhkan waktu selama 21 hari untuk benar-benar terfermentasi dengan sempurna. Hasil pakan silase yang baik memiliki warna kuning, bau khas, tekstur tidak menggumpal, dan masih berbentuk rumput serta pH 4,3.</p> Abdul Jabar Alfina Ivo Fitriyanaisya Alya Sabrina Pramesti Aulia Hana Zahiyya Nur Laila Zulaikha Rafif Fairuz Qalbi Dwiningtyas Padmaningrum Adjeng Zainona Fahmi Yahya Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 9 Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani Desa Ngunut, Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah melalui Pendidikan dan Pelatihan Pemeliharaan Ayam Kampung https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/364 <p>Wilayah Kecamatan Jumantono memiliki potensi yang besar dari sistem pertanian lahan keringnya. Termasuk di wilayah Desa Ngunut yang memiliki luas lahan kering sebesar 5315 Ha, ditambah lagi jumlah lahan tadah hujan yang bisa optimal bercocok tanam hanya pada waktu musim hujan. Pada umumnya lahan kering memiliki karakteristik miskin unsur hara (tidak subur), produktivitasnya rendah, air tergantung curah hujan dan resiko gagal panen tinggi. Disisi lain, kepemilikan lahan pertanian petani sangat sempit, yakni rata-rata kurang dari 0,5 Ha, sehingga pendapatan petani pada umumnya relatif rendah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan kepemilikan lahan tersebut dan mengefektifkan tenaga kerja keluarga maka petani biasanya memelihara ternak sebagai kegiatan sambilan di luar usaha tani tanaman pangannya. Jenis ternak yang sudah sangat akrab dengan kehidupan petani adalah ayam kampung atau sering disebut juga sebagai ayam bukan ras (buras). Produktivitas ayam kampung yang dipelihara hanya sebagai sambilan (pemeliharaan sederhana) ini sangat rendah. Padahal sebenarnya ayam kampung ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai sumber pendapatan tambahan keluarga petani apabila ada sentuhan teknologi dalam budidayanya.&nbsp; Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kapasitas keluarga tani, khususnya wanita ternak anggota kelompok tani ternak “Sumber Raharjo” yang berlokasi di Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Diharapkan para wanita peternak dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan wirausaha di bidang komoditas ayam kampung. Untuk mencapai tujuan tersebut, para perempuan peternak mendapatkan arahan dan pelatihan dalam beternak ayam kampung, yang meliputi keterampilan manajemen pemeliharaan yang baik seperti cara memilih bibit ayam yang berkualitas, membuat kandang yang kokoh, memberi pakan, memantau kesehatan ayam, dan memasarkan produk ayam (daging) dan telur, serta pengetahuan kewirausahaan. Pemilihan ayam kampung sebagai komoditas dilakukan dengan pemahaman bahwa ibu-ibu petani di pedesaan sudah terbiasa memelihara ternak jenis ini, sehingga memungkinkan para ibu untuk beternak ayam kampung secara mandiri tanpa bantuan dari luar. Hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan budidaya ayam kampung ini, terlihat bahwa ibu-ibu petani peternak yang tergabung dalam kelompok wanita peternak ini meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam budidaya ayam kampung ini, serta meningkat wawasan kewirausahaannya. Melihat potensi ayam kampung yang bisa diusahakan secara komersiil, maka harapan kedepannya adalah usaha ini dapat menjadi berkembang dan besar yang tidak hanya sebagai usaha sambilan tetapi justru sebagai usaha utama dan penopang penghasilan keluarga.</p> Eka Handayanta Susi Dwi Widyawati Adi Ratriyanto Sudiyono Rendi Fathoni Hadi Aqni Hanifa Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 10 17 Peningkatan Kesadaran terhadap Lingkungan Melalui Edukasi Manajemen Sampah di Sekolah Dasar Desa Ngrombo, Sukoharjo https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/361 <p>Indonesia, sebagai negara dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, menghadapi tantangan yang serius dalam mengelola sampah yang terus meningkat. Lonjakan volume sampah, jika tidak ditangani dengan bijak, berpotensi mengakibatkan dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. <br>Melihat urgensi masalah tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendorong kesadaran dan pemahaman anak-anak sekolah dasar tentang pentingnya pengelolaan sampah secara tepat berdasarkan jenisnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang kreativitas dalam memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna seperti celengan serta pentingnya menabung sejak dini. <br>Dalam rangka memberikan edukasi tentang perilaku pengelolaan sampah yang benar sejak usia dini, program ini difokuskan pada anak-anak sekolah dasar. Dalam program ini, mitra yang menjadi sasaran terdiri dari dua instansi, yaitu SD Negeri Ngrombo 1 dan 2. Kegiatan pengabdian masyarakat melibatkan sejumlah tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ditempuh melalui beberapa metode diantaranya adalah ceramah, sesi tanya jawab, dan demonstrasi. Pelaksanaan program pengabdian dapat berjalan lancar, partisipasi dan antusiasme peserta dalam kegiatan sangat baik. Program pengabdian masyarakat ini dapat mencapai tujuan dalam meningkatnya pemahaman tentang manajemen sampah dan perkembangan kreativitas dalam memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih berguna, seperti celengan, yang akan membantu mereka memahami pentingnya menabung sejak usia dini.</p> Nabila Threa Fernanda Inesya Nur Rohmah Evan Agas Hanafi Feby Meliana Felita Fasya Refa'ul Khairiyakh Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 9 Sinergisitas Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di Desa Kalimati, Juwangi, Boyolali https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/362 <p><em>Stunting</em> merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia, termasuk di Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 menunjukkan kejadian <em>stunting</em> di Boyolali mencapai 20%. Sedangkan, data Puskesmas Juwangi tahun 2022 menunjukkan kejadian <em>stunting</em> di Desa Kalimati mencapai 25,28% pada tahun 2022. Persentase kejadian <em>stunting</em> di Desa Kalimati ini lebih tinggi dibandingkan angka <em>stunting</em> nasional (21.6%) maupun kabupaten Boyolali (20%). <em>Stunting</em> memberikan dampak negatif berupa gangguan dalam pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan otak, dan penurunan produktivitas anak. Dampak jangka panjang <em>stunting</em> dapat meningkatkan risiko penyakit kronis sehingga meningkatkan biaya layanan kesehatan, menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan meningkatkan angka kemiskinan di suatu negara. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia terus menggalakkan program percepatan penurunan <em>stunting</em>. Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 228 UNS pada periode Juli - Agustus 2023 di Desa Kalimati melaksanakan beberapa program kerja untuk mendukung tercapainya penurunan angka <em>stunting</em>. Kegiatan meliputi observasi keadaan desa, pelaksanaan skrining kesehatan dan edukasi ibu hamil, pemberian tablet tambah darah, pelaksanaan posyandu remaja, pelaksanaan audit <em>stunting,</em> dan penyuluhan terkait <em>stunting</em> serta cara pengolahan makanan bergizi kepada orang tua balita. Kegiatan KKN kelompok 228 UNS mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan <em>stunting </em>di Desa Kalimati.&nbsp; Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Kepala Desa, bidan desa, dan para kader di Desa Kalimati, serta mendapatkan pendampingan dari Puskesmas Juwangi. Kegiatan ini mendukung tercapainya <em>Sustainable Development Goals</em> (SDGs) nomor 2 (tanpa kelaparan) dan nomor 3 (kehidupan sehat dan sejahtera) di desa Kalimati.</p> Aldira Ayu Nastiti Nur Hanifah Arya Pandu Jatmiko Dinda Salsabila Fajaria Jovan Gregorius Reyna Pranita Dahlan Yusuf Ari Mashuri Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 10 17 Sosialisasi Tanaman Obat Peningkat Imun Tubuh untuk Pencegahan Penularan Covid-19 Di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/378 <p>Upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari virus SARS-CoV-2 perlu dilakukan. Sosialisasi tanaman obat sebagai peningkat imun tubuh merupakan salah satu jalan dalam menyadarkan masyarakat terhadap pencegahan diri terhadap virus SARS-CoV-2. Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Keterbatasan pengetahuan terkait pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai obat-obatan tradisonal bagi kalangan keluarga masih perlu ditingkatkan dan seringkali tanaman obat hanya diolah dengan cara sederhana, yaitu dengan cara ditumbuk atau direbus. Dalam menyadarkan kembali masyarakat terhadap pentingnya penyediaan tanaman obat di lingkungan rumah atau apotek hidup dalam menjaga kesehatan maka diperlukan program revitalisasi tanaman obat keluarga. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharrjo yang dilakasanakan pada tahun 2021. Pengabdian masyarakat ini memilih mitra yaitu kelompok Wanita Tani Mulyo yang dipimpin oleh Ibu “Windarti Hestiningsih”. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode diskriptif yang dilakukan dalam beberapa tahapan berupa persiapan dan pelaksanaan. Kegiatan pengabdian ini yang diberikan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap materi dari 35,3% menjadi 100%. Selain itu, dari kegiatan ini menghasilkan rekomendasi pemanfaatan tanaman obat berdasarkan kajian literatur.</p> Andriyana Setyawati Djoko Purnomo Ahmad Yunus Samanhudi Edi Purwanto Amalia Tetrani Sakya Muji Rahayu Retna Bandriayati Arniputri Gani Cahyo H. Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 18 28 Evaluasi dan Strategi Efektif Dalam Promosi Kawasan Wisata Dengan Penggunaan Media Social di Desa Nganjat, Kec. Polanharjo, Kab Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/387 <p>Budidaya Ikan Nila menjadi salah satu objek wisata yang memiliki nilai daya tarik. Salah satu desa yang memanfaatkan pengelolahan wisata tersebut adalah Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Desa Nganjat merupakan salah satu sentra pemasok Ikan Nila terbesar di Kabupaten Klaten dan sekitarnya. Desa Nganjat sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata sejak tahun 2013. Menurut informasi, kendala yang dihadapi oleh masyarakat desa adalah fluktuasi penjualan ikan Hal ini memerlukan identifikasi masalah, seperti kegiatan masyarakat tidak terlibat dalam kegiatan wisata, belum tersedianya pusat pelatihan budidaya perikanan, belum tersedianya tempat rekreasi yang berkelanjutan, dan keberadaan sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pemilihan Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten dilakukan secara sengaja (purposive) karena telah menjadi lokasi pilihan untuk Kuliah Kerja Nyata periode Juli-Agustus 2023. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Dari penelitian ini ditemukan strategi efektif untuk melaksanakan promosi kawasan wisata di Desa Nganjat melibatkan penggunaan media social dengan penerapan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action), penggunaan hashtag relevan, interaksi dengan audiens, jadwal posting yang konsisten, dan analisis kinerja konten. Pemilihan platform media sosial harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang audiens, jenis konten, biaya, dan sumber daya yang tersedia. Selain itu, evaluasi dan adaptasi terus-menerus perlu dilakukan.</p> Sutrisno Hadi Purnomo Fina Pratiwi Adinda Rizky Utami Ahmad Syahrul Hasan Aldys Rismelin Alrasyid Fatwa Nurviena Aminatul Ummah Kevin Athallah Lazuardi Laila Ramadhania Maulana Azka Izzata Putri Mauliana Amanda Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 9 Program Peningkatan Ketahanan Pangan untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting di Desa Kalimati, Juwangi, Boyolali https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/365 <p>Ketahanan pangan merupakan keadaan terpenuhnya pangan bagi rumah tangga yang dapat dilihat dari tersedianya pangan yang cukup secara jumlah atau kualitas. pangan merupakan kebutuhan pokok, ketahanan pangan merupakan hal penting bagi suatu daerah. Maka dengan ketahanan pangan yang baik akan menghasilkan pangan yang baik pula. Di Indonesia, ketahanan pangan masih menjadi keadaan yang serius. Masalah ini mulai dari persediaan, kemampuan daya jangkau masyarakat, pemilihan serta pengolahan pangan, termasuk di Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, Boyolali. Desa Kalimati memiliki keadaan ketahanan pangan relatif baik pada aspek ketersediaan. Akan tetapi, masalah kesehatan terkait gizi masih terjadi. Hal tersebut terjadi karena kemampuan daya jangkau serta kurangnya pengetahuan terkait pemilihan dan pengolahan pangan. Permasalahan ketahanan pangan ini dapat berdampak pada kesehatan, terutama gizi anak serta ibu hamil. Berdasarkan analisis situasi Desa Kalimati diketahui bahwa permasalahan kesehatan terkait gizi, terutama pada balita cukup tinggi. KKN Kelompok 228 bekerja sama dengan kepala desa dan Puskesmas Juwangi serta dibantu oleh bidan desa dan kader di Desa Kalimati melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membantu menangani permasalahan gizi balita di Desa Kalimati. Kegiatan KKN mampu memberi dampak pada percepatan penurunan stunting dengan fokus pada ketahanan pangan.</p> Ayu Shafira Mulyaningsih Hesti Febriani Listyaningrum Nadia Indri Juimfita Reza Izhharul Haq Tamara Shafa Salsabila Yusuf Ari Mashuri Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 10 Introduksi Teknologi Proses Pembuatan Single Origin Chocolate Di Desa Giriwarno https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/371 <p>Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud nyata dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam aspek pengabdian. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pengabdian masyarakat berupa pengenalan proses pembuatan <em>single origin chocolate.</em>&nbsp;Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga Desa Giriwarno dalam pengolahan cokelat dengan adanya pemanfaatan bahan baku, teknologi, dan sumber daya manusia di Desa. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan dan memaksimalkan potensi kakao yang dimiliki desa di setiap Dusun. Desa Giriwarno memiliki 7 Dusun yaitu Dusun Kerdu, Dusun Mangli, Dusun Ngasri, Dusun Ngluwak, Dusun Pelang, Dusun Sobokerto, dan Dusun Watuleter. Diantara Dusun tersebut, potensi terbesar kakao untuk dimanfaatkan menjadi produk <em>single origin chocolate </em>yaitu Dusun Kerdu. Kami melakukan pembuatan <em>single origin chocolate </em>menggunakan bahan baku dari Dusun Kerdu. Setiap Dusun tersebut memiliki perkebunan kakaonya sendiri dan dapat dimaksimalkan potensi hasilnya. Selain potensi dari biji kakao yang dimiliki desa, kami juga dapat memanfaatkan rempah-rempah (jahe merah, jahe emprit dan kayu manis) dan buah alpukat untuk inovasi produk cokelat turunannya. Kemudian kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode yaitu praktisi pembuatan cokelat serta sosialisasi pengolahan <em>single origin chocolate</em>&nbsp;dan turunannya yang mendatangkan narasumber yaitu Bapak Dimas Rahadian Aji Muhammad selaku dosen UNS ahli bidang cokelat. Pengisian kuesioner dilakukan setelah kegiatan pengabdian untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan warga dalam beberapa aspek.</p> Ahmad Alifandi Annida Rachma Wijaya Gabriale Umar Sharif Hajar Laila Ulfa Indah Kurniasih Nadia Indi Azama Siska Nur Islami Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 11 19 Fortifikasi Sari Sayuran dalam Makanan Ringan Kembang Goyang sebagai Solusi Over Production Sayuran di Tawangmangu https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/385 <p>Permasalahan over production di kawasan sentra sayuran menimbulkan kerugian bagi petani. Salah satu solusi adalah mengubahnya menjadi sari sayuran yang dapat digunakan sebagai fortifikasi pangan dalam olahan makanan ringan. Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Lawu yang beralamat di Pancot Lor RT 01 RW 05, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu KWT yang sebagian besar anggotanya adalah pembudidaya tanaman sayuran. Kelompok tersebut sedang merintis usaha bersama, untuk mencari alternatif sumber pendapatan baru selain dari usahatani sayuran, melalui pengembangan produk olahan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang tersedia berlimpah. Tujuan kegiatan pengabdian adalah membekali pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Sekar Lawu dalam memproduksi makanan ringan kembang goyang yang difortifikasi dengan sari sayuran, sebagai solusi pemanfaatan over production sayuran di Dusun Pancot, pembuatan branding dan promosi produk kembang goyang tersebut sebagai produk khas Dusun Pancot melalui media digital. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui FGD, pelatihan dan praktik pembuatan produk kembang goyang, pendampingan, serta evaluasi kegiatan. Kegiatan praktik yang dilakukan secara bersama-sama mulai dari membuat formulasi dan uji coba membuat produk kembang goyang hingga menguji secara organoleptik produk yang dihasilkan, serta memasarkannya. Partisipasi dan antusiasme anggota kelompok wanita tani Sekar Lawu dalam kegiatan ini sangat baik, terbukti dari kontribusi dalam penyiapan tempat dan kesediaan untuk terlibat dalam pembuatan dan memasarkan produk. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan dan kepercayaan diri wanita tani anggota kelompok Sekar Lawu terhadap usaha produksi kembang goyang, dan perintisan usaha pengolahan pangan dengan memanfaatkan hasil panen sayuran yang melimpah.</p> Endang Setia Muliawati Nandariyah Sukaya Endang Yuniastuti Sri Hartati Parjanto Ida Rumia Manurung Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 20 26 Vertical Garden Solusi Lahan Ketersediaan Lahan Sempit di Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/355 <p>Program ini diusul sebagai bentuk jawaban dari permasalahan terkait pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga agar masyarakat tetap produktif dan bisa menghasilkan uang dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbudidaya metode <em>vertical garden</em> semi hidroponik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan dalam bentuk : (1) Pemaparan, diskusi dan tanya jawab (2) pelatihan dan demonstrasi langsung dengan melibatkan peserta secara aktif, (3) Aplikasi hasil kegiatan pelatihan atau demonstrasi (4) Pemberian sarana dalam pengaplikasian pembuatan metode <em>vertical garden</em> semi hidroponik. (5) Setelah itu, dilakukan monitoring setiap minggu untuk mengetahui perkembangan dari proses <em>vertical garden</em> yang dijalankan.&nbsp; Pelaksanaan pembuatan vertikal garden menggunakan lebih dari satu jenis media tanam yaitu dengan menggunakan sabut kelapa, yang dapat mengikat air dengan kuat dan cocok digunakan untuk vertikal garden. selain itu media tanam lainnya adalah sekam padi. Sekam padi dapat mengikat air, tidak mudah lapuk, dan menjadi sumber kalium yang dibutuhkan tanaman. Cara merawat <em>vertical garden</em> semi hidroponik dengan mengaliri air selama 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. <em>Vertical garden</em> semi hidroponik di Kantor Desa Genengan sudah menggunakan teknologi berupa timer otomatis, sehingga tanaman akan selalu mendapat pengairan pada pagi dan sore hari selama listrik dalam keadaan menyala. Tanaman tentunya juga memerlukan penggunaan pupuk untuk memenuhi keperluan nutrisi tanaman. Pupuk yang digunakan pada <em>vertical garden</em> semi hidroponik ini adalah pupuk organik cair POC Nasa. Dampak dari kegiatan pengabdian ini yaitu, menjadikan ruang kosong menjadi ruang terbuka hijau yang memberikan keindahan dan dapat menyejukkan lingkungan.</p> Ahmad Hartono Tanjung Cahya Sekar Imani Diah Putri Kurna Fikri Achmad Fahrezi Tsanya Atikah Oktaviana Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 1 7 Introduksi Teknologi Budidaya Sayuran Sistem Akuaponik Ikan Nila Sebagai Program Kemitraan Karang Taruna Desa Sabrang, Kabupaten Klaten https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/356 <p>Kemandirian pangan adalah pilar pembangunan sektor lainnya. Petani seringkali diidentikkan dengan pandangan yang kotor, miskin, dan tertinggal. Untuk mengubah pandangan ini, diperlukan pendekatan yang berorientasi pada pemuda, dengan memanfaatkan teknologi akuaponik untuk memancing minat dan keinginan pemuda dalam budidaya sayuran. Selain itu, konsumsi daging, terutama ikan, di Desa Sabrang rendah karena harga ikan yang tinggi akibat jaraknya yang jauh dari para produsen ikan. Akuaponik menghasilkan dua komoditas: ikan sebagai sumber protein dan sayuran sebagai sumber serat. Melalui program pengabdian masyarakat ini, Karangtaruna Desa Sabrang aktif terlibat dalam kegiatan budidaya untuk memperoleh pendapatan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar. Pendekatan pemberdayaan dilakukan dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan monitoring secara berkelanjutan. Hasil dari program pengabdian ini adalah terbentuknya kebun akuaponik yang terletak di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, Klaten. Implementasi akuaponik telah memberikan hasil positif, mencakup aspek ekonomi dengan meningkatkan ketersediaan ikan yang terjangkau dan aspek nutrisi dengan menyediakan pasokan sayuran yang stabil. Dengan adanya akuaponik, para pemuda menjadi antusias terhadap pertanian berkelanjutan, menghilangkan stigma lama terkait pertanian tradisional. Inisiatif ini menjadi titik balik dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan mandiri, sekaligus mendorong partisipasi aktif pemuda dalam bidang pertanian.</p> Muji Rahayu Gani Cahyo Handoyo Amalia Tetrani Sakya Retna Bandriyati Arniputri Edi Purwanto Fadhillah Brimantara Ahmad Mufasir Wawan Widhiyanto Jajang Edi Purwanto Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 8 16 Pemanfaatan Pekarangan Dengan Menanam Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) oleh Kelompok Wanita Tani “Mugi Lestari“ Desa Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/360 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu program kerja&nbsp; KKN-MBKM UNS 2023 di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri<strong>. </strong>Kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan wawasan dalam memanfaatkan lahan pekarangan dan sekaligus untuk menginisiasi kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugi Lestari di desa ini. Kegiatan meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan yang tidak produktif dilakukan dengan budidaya tanaman nanas. Tiga ratus bibit nanas madu, ditanam memanfaatkan lahan pekarangan 30 anggota KWT Mugi Lestari Desa Gemawang. Kegiatan ini telah berhasil menambah pengetahuan dan wawasan dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang lebih produktif dan sekaligus menginisiasi program kerja KWT Mugi Lestari.&nbsp; Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik untuk program kegiatan KWT berikutnya sebagai bagian dari pemberdayaan wanita tani. Pemanfaatan pekarangan untuk usaha produktif tanaman nanas ini juga berpotensi meningkatkan sumber gizi masyarakat dan sekaligus tambahan sumber pendapatan baru keluarga petani melalui hasil nanas dan produk-produk olehan yang dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan KWT yang akan datang.</p> Supriyadi Supriyadi Resa Angga Dwi Saputra M. Fariz Fakrurrahman Birgita Tessa Crossyta Dea Puspita Galih Henggar Jati Ramadhan Nov Cahyanto Hibatuullah Azizi Alvian Magribi Ihza Hartono Millata Akmaliya Hayaty Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 17 24 Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Obat secara Organik https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/381 <p>Luasan lahan pekarangan di Indonesia semakin berkurang sehingga diperlukan upaya intensifikasi lahan pekarangan dengan budidaya organik. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman obat secara organik. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu kelompok wanita tani Jesa Karya yang Desa Jeruksawit Kecamatan Gondang Rejo Kabupaten Karanganyar. Kelompok Wanita Tani Jesa Karya telah mengembangkan produk minuman wedang uwuh dengan nama produk “Wedah Uwuh JD”. Bahan asli dari minuman ini adalah campuran beberapa rempah-rempah, yaitu jahe, kayu secang, daun dan kayu manis, daun dan akar sereh, daun pala dan biji pala, kapulaga dan gula batu. Namun dalam memproduksi wedang uwuh masih terkendala dalam mendapatkan bahan-bahan rimpang seperti jahe. Salah satu untuk meningkatkan produksi jahe dengan memanfaatkan pekarangan. Kegiatan dilaksanakan Participatory Rural Appraisal (PRA). dapat memberikan manfaat berupa peningkatan wawasan peserta terhadap optimalisasi penanaman tanaman obat pada lahan pekarangan dengan media polybag. Rata – rata peningkatan pengetahuan peserta yaitu 44%. Berdasarkan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa peserta tertarik dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat terkait sosialisasi penanaman tanaman obat pada lahan pekarangan beserta pembuatan demplot tanaman obat. Diharapkan kedepannya, dapat meningkatkan level keberdayaan mitra secara kuantitatif dan kualitatif (pengetahuan, keterampilan, pendapatan mitra, jenis produk yang dihasilkan KWT, jumlah aset dan income generating mitra)</p> Rizki Puspita Dewanti Desy Setyaningrum Cahyaningtyas Putri Suhita Rysca Indeswari Hardian Ningsih Edi Paryanto Dyah Ayu Suryaningrum Zainal Arifin Herlina Mega Puspitasari Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 25 36 Budidaya Hidroponik Botol Plastik di Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan https://proceeding.uns.ac.id/pengabdianfp/article/view/382 <p>Mayoritas masyarakat di Dusun Cabeyan bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan petani. Sebagian besar masyarakat di Dusun Cabeyan tidak memanfaakan lahan pekarangan dengan maksimal. Kelompok KKN UNS 199 ditempatkan di Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan yang menjadi lokasi untuk melaksanakan pengabdian berupa program sosialisasi dan praktik hidroponik botol bekas. Tujuan dari pengabdian ini yaitu meningkatkan pemahaman terkait budidaya tanaman secara hidroponik untuk memenuhi kebutuhan pangan sayur rumah tangga, meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan dan mengurangi limbah botol plastik. Metode yang digunakan merupakan metode sosialisasi, dan pendampingan. Narasumber menyampaikan materi selama 30 menit kemudian diikuti tanya jawab selama 30 menit. Kegiatan dilaksanakan di rumah ketua PKK Dusun Cabeyan pada tanggal 30 Juli 2023 diikuti oleh 50 anggota PKK dan 10 mahasiswa KKN. Hasil pengabdian masyarakat adalah bahwa ibu-ibu PKK menjadi lebih memahami budidaya hidroponik tanaman kangkung. Ibu-ibu juga dapat membuat dan merawat hidroponik mereka sendiri dengan sukses, dan bibit kangkung yang diberikan tumbuh subur serta mendapat manfaat tambahan dalam mengurangi limbah plastik dengan memanfaatkan botol bekas sebagai wadah hidroponik.</p> Mei Tri Sundari Fatih Nabila Hakim Galuh Pramudita Copyright (c) 2024 2024-03-14 2024-03-14 3 1 37 41