Analisis Forecasting Produksi Padi di Indonesia

Authors

  • Muh. Al Aswar Rusman Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Darsono Darsono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Ernoiz Antriyandarti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keywords:

forecasting, ARIMA, produksi padi

Abstract

Beras yang merupakan bahan pangan pokok masyarakat merupakan komoditas yang harus diperhatikan ketersediaannya. Sehingga melakukan analisis untuk mengetahui bagaimana potensi pemenuhan kebutuhan akan beras berdasarkan grafik produksi menjadi
sangat penting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang memuat data-data tentang produksi padi di Indonesia yang bersumber dari dinas atau lembaga terkait dalam rangka menjawab hipotesis sehingga akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Lokasi penelitian yaitu negara Indonesia yang di pilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan oleh peneliti bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris dengan wilayah usahatani padi yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar pula. Urgensi penelitian ini yakni dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar maka perlu dilakukan analisis untuk melihat kondisi pemenuhan pangan kedepannya, sehingga pihak terkait dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjawab tantangan yang akan terjadi. Jenis data yang digunakan yakni jenis data sekunder dengan deret waktu (times series). Data yang dikumpulkan yakni data dalam kurun waktu 30 tahun atau data dari tahun 1993-2022. Analisis menggunakan Eviews 12 SV dengan model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) dan ditetapkan model yang paling baik untuk digunakan adalah MA (1) pada periode 2023-2027 maka diperoleh hasil forecasting produksi komoditas padi Indonesia yakni tahun 2023 55.649.747 ton, selanjutnya pada tahun 2024 sebanyak 55.900.428 ton. Kemudian pada tiga tahun selanjutnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan positif yakni
masing-masing pada tahun 2025 sebanyak 56.151.109 ton, tahun 2026 sebanyak 56.401.790 ton, dan 2027 sebanyak 56.652.471 ton.

Published

2023-05-30