https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2025-08-13T14:01:25+07:00 Open Journal Systems <h1 style="color: green;">SEMINAR NASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNS TAHUN 2025</h1> <h2 style="color: green;">Tema: "Membangun Ekosistem Kedaulatan Pangan Nasional: Sinergi Pertanian, Teknologi, dan Industri Pangan"</h2> <p>Dalam rangka Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret, Fakultas Pertanian menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “<strong>Membangun Ekosistem Kedaulatan Pangan Nasional: Sinergi Pertanian, Teknologi, dan Industri Pangan</strong>” yang akan dilaksanakan pada <strong>18–19 Juni 2025</strong> di UNS Tower, Surakarta. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sistem pangan nasional melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, praktisi, dan industri. Agenda mencakup seminar ilmiah, pelantikan pengurus PISPI Jawa Tengah dan PATPI Surakarta, serta peluncuran dan simulasi instrumen akreditasi LAM PTIP untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi pertanian. Tiga tujuan utama kegiatan ini adalah sebagai wadah berbagi ilmu dan hasil riset, penguatan sinergi antar sektor pertanian dan pangan, serta penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian. Acara ini akan dihadiri sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, mahasiswa, praktisi, pelaku industri, lembaga pemerintah, dan organisasi profesi. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta ekosistem pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendukung pencapaian kedaulatan pangan Indonesia di tengah tantangan global yang kompleks</p> https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1007 Susunan Panitia 2025-08-13T13:58:45+07:00 Panitia Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS seminarfp@mail.uns.ac.id <p><strong>SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNS DALAM RANGKA DIES</strong><br><strong>NATALIS KE-49 UNS TAHUN 2025</strong> <br>“Membangun Ekosistem Kedaulatan Pangan Nasional: Sinergi Pertanian,<br>Teknologi, dan Industri Pangan”</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1008 Daftar Pemakalah 2025-08-13T14:01:25+07:00 Panitia Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS seminarfp@mail.uns.ac.id <p>Daftar semua pemakalah yang telah menyampaikan makalah pada <strong>SEMINAR NASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNS DALAM RANGKA DIES NATALIS KE-49 UNS TAHUN 2025</strong> <br>“Membangun Ekosistem Kedaulatan Pangan Nasional: Sinergi Pertanian,<br>Teknologi, dan Industri Pangan”</p> <p>Surakarta, 18 Juni 2025</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/998 Peranan Briket Biochar untuk Ketahanan Pangan pada Entisol Potorono, Banguntapan, Yogyakarta 2025-08-13T13:20:16+07:00 Susila Herlambang susilaherlambang@upnyk.ac.id Danang Yudhiantoro susilaherlambang@upnyk.ac.id Muammar Gomareuzzaman susilaherlambang@upnyk.ac.id Dodit Aldi Riansyah susilaherlambang@upnyk.ac.id Inggar Ova Kurniawati susilaherlambang@upnyk.ac.id <p>Tanah Entisol merupakan jenis tanah memiliki bahan induk muda belum berkembang lanjut sehingga belum membentuk horizon secara nyata. Entisol didominasi oleh fraksi pasiran mempunyai porositas yang besar menyebabkan pelindian unsur hara yang tinggi mengakibatkan rendahnya kesuburan tanah. Briket biochar dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perbaikan kualitas tanah dan meningkatkan ketahanan pangan. Bahan briket biochar merupakan bahan organik mengandung lignin dan proses pembakaran secara pirolisis. Fungsi briket biochar untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam meningkatkan pertukaran kation tanah dan kadar karbon tanah sehingga ketersediaan nutrisi tanah meningkat. Penyediaan nutrisi tanah secara efisien dalam bentuk briket diharapkan dapat mengurangi jumlah nutrisi yang hilang akibat adanya pelindian pada tanah bertekstur pasiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan briket biochar dalam meningkatkan kesuburan tanah Entisol dan ketahanan pangan. Formulasi satu butir briket setara dengan kebutuhan P pada tanaman padi sawah yaitu 4.75 g per tanaman SP 36 (70 kg per hektar dengan jarak tanam 25 x 25 cm). Jumlah biochar adalah 10% dari berat dalam 1 butir briket. Penerapan biochar tempurung kelapa dan pupuk kotoran domba yang dikemas menjadi briket dengan formulasi tertentu merupakan salah satu teknik penyediaan unsur hara secara berkala menjadikan tersedia (<em>slow release</em>). Metode penelitian&nbsp; menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama Aplikasi 1 briket setara dengan komposisi 0,07 ton/ha P kotoran domba + 0,007 ton/ha biochar (A1); Aplikasi 2 briket setara dengan 0,14 ton/ha P kotoran domba + 0,014 ton/ha biochar (A2); Aplikasi 3 briket setara dengan 0,28 ton/ha P Kotoran domba + 0,028 ton/ha biochar (A3) dan Faktor kedua waktu aplikasi briket biochar pada minggu pertama sebelum tanam (K1); pada vegetative maksimum (K2); pada minggu pertama sebelum tanam dan vegetative maksimum (K3). Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak tiga kali.dengan beberapa perlakuan dosis briket biochar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan briket biochar dapat meningkatkan kandungan nutrisi, jumlah anakan padi dan hasil panen tanaman. Kombinasi terbaik terdapat pada perlakuan pemberian 3 briket pada aplikasi seminggu setelah tanam dan pada vegetatif maksimum dengan produksi gabah kering panen 9.98 ton per hektar.Dengan demikian, penggunaan briket biochar dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan pada tanah Entisol.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Briket biochar; Tanah Entisol; Ketahanan pangan; Nutrisi tanah; Pirolisis.</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/999 Analisis Korelasi Penggunaan Dosis Dolomit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah varietas Putih 2025-08-13T13:24:43+07:00 Darudriyo darudriyo87@gmail.com Yuliawati darudriyo87@gmail.com Anna Sulistyaningrum anna.sulistya@gmail.com <p>Pertumbuhan kacang tanah sangat dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi dan kondisi lingkungan pertumbuhannya. Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil dapat dilakukan melalui aplikasi dolomit. Dolomit mengandung kalsium dan magnesium yang penting bagi tanaman yang mendukung proses fotosintesis dan pembentukan polong. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi pengaruh pemberian dosis dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), 3 ulangan dengan faktor dosis dolomit (0 ton/ha, 0,25 ton/ha, 0,5 ton/ha, 1 ton/ha, dan 1,5 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan dolomit dengan dosis 0,5 ton/ha merupakan perlakuan terbaik dengan performa hasil tertinggi dengan tinggi tanaman 50,80 cm, jumlah daun 63,90 buah, bobot polong basah 111,13g, bobot polong kering 21,85 g, diameter polong 12,63 mm, panjang polong 37,52 mm, bobot brangkasan 20,33g. Uji korelasi pada parameter yang diamati menunjukkan jika tinggi tanaman berkorelasi positif dengan jumlah daun dengan nilai r sebesar 0,655. Bobot polong total berkorelasi positif dengan jumlah daun dan tinggi tanaman dengan nilai r berturut turut sebesar 0,746 dan 0,8. Hal ini menunjukkan jika parameter bobot polong sangat ditentukan oleh jumlah daun dan tinggi tanaman. Semakin banyak jumlah daun akan meningkatkan luas permukaan fotosintesis yang mendukung pembentukan polong. Sementara itu, tinggi tanaman mencerminkan vigor tanaman dan kemampuan menyerap air serta hara dengan lebih baik yang berpengaruh terhadap hasil tanaman.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: kacang tanah, hasil, pertumbuhan, korelasi, dolomit</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1000 Aplikasi Dosis Pupuk Anorganik Majemuk Lengkap Pada Dua Varietas Kubis Bunga (Brassica oleraceae L.) di Dataran Medium 2025-08-13T13:28:32+07:00 Acep Atma Wijaya acepatma.w@unma.ac.id Sutisna acepatma.w@unma.ac.id Nok Sinta acepatma.w@unma.ac.id Miftah Dieni Sukmasari acepatma.w@unma.ac.id Sri Umyati acepatma.w@unma.ac.id Muhamad Nurdin Yusuf acepatma.w@unma.ac.id <p>Kubis bunga (<em>Brassica oleraceae</em> L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Setiap tahun permintaan kubis bunga terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi. Dalam perkembangannya, tanaman kubis Bunga masih terbatas dikembangkan di dataran tinggi sehingga produksinya masih terbatas. Untuk meningkatkan produksi, penelitian pengembangan kubis bunga didataran menengah perlu dilakukan sehingga areal penanaman kubis bunga semakin luas. Penanaman tanaman diluar lingkungan tumbuhnya akan mengalami penurunan pertumbuhan maupun hasil, sehingga perlu dikombinasikan dengan rekayasa pemupukan yang ideal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aplikasi dosis pupuk anorganik majemuk lengkap terbaik pada dua varietas kubis bunga di dataran menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dilapangan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Perlakuan yang diuji adalah Jenis Varietas (V): v1 = PM 126; v2 = TMCF 001, dan Dosis pupuk Anorganik lengkap (N): n0 = 0 gram/ liter air; n1= 2 gram/ liter air; n2= 4 gram/ liter air; n3= 6 gram/ liter air. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi antara pemberian dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kubis bunga. Penggunaan varietas TMCF 001 menunjukkan pengaruh yang baik pada variabel tinggi tanaman umur 36 hst, jumlah daun umur 36 hst, bobot brangkasan, boobt per tanaman, dan bobot per plot. Penggunaan dosis 4 dan 6 gram/ liter air menunjukkan hasil paling baik pada variable bobot per plot, sedangkan penggunaan dosis 2, 4 dan 6 gram berpengaruh baik terhadap bobot per tanaman, bobot brangkasan, volume akar, dan&nbsp;diameter&nbsp;bunga.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Kubis bunga; Pupuk anorganik; Adaptasi; Dataran medium</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1001 Pemanfaatan Bokashi Kulit Pisang dan Pupuk Kandang Domba untuk Meningkatkan Produktivitas Bawang Putih Lokal Majalengka 2025-08-13T13:33:15+07:00 Miftah Dieni Sukmasari miftahdieni6@unma.ac.id Umar Dani miftahdieni6@unma.ac.id Dadan Ramdani Nugraha miftahdieni6@unma.ac.id Acep Atma Wijaya acepatma.w@unma.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bawang putih local majalengka dengan pemberian dosis bokashi kulit pisang dan pupuk kandang domba. Penelitian ini dilaksanakan di lahan praktikum Technopark Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, Kelurahan Babakan Jawa Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada bulan Februari sampai bulan Juni 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosis bokashi kulit pisang yang terdiri dari empat taraf (b<sub>1</sub> = 2,5 ton/ha; b<sub>2</sub> = 5 ton/ha; b<sub>3</sub> = 7,5 ton/ha; b<sub>4</sub> = 10 ton/ha). Faktor kedua dosis pupuk kandang domba yang terdiri dari empat taraf antara lain p<sub>1</sub> = 5 ton/ha; p<sub>2</sub> = 10 ton/ha; p<sub>3</sub> = 15 ton/ha; p<sub>4</sub> = 20 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan bokashi kulit pisang dan pupuk kandang domba. Interaksi terbaik pada variabel tinggi tanaman 7, 8 dan 9 mst serta jumlah daun 7 mst adalah b1p3, sedangkan pada bobot umbi basah dan bobot umbi kering yaitu pada perlakuan b3p1. Pengaruh mandiri pupuk bokashi kulit pisang dosis 5 ton/ha (b<sub>2</sub>) dan pupuk kandang 10 ton/ha (p2) menunjukkan hasil terbaik pada jumlah daun umur 8 dan 9 mst.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Bawang Putih; Bokashi Kulit Pisang; Pupuk Kandang Domba</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1002 Kajian Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Budidaya Tanaman Basil (Ocimum Basillicum L) pada Dataran Rendah 2025-08-13T13:37:48+07:00 Silfa Istiqomah enikakhiriana1394@gmail.com Enik Akhiriana enikakhiriana1394@gmail.com Dini Rheynata Viony enikakhiriana1394@gmail.com Faatimah enikakhiriana1394@gmail.com <p>Tanaman basil (<em>Ocimum basilicum </em>L) sudah dibudidayakan menyebar diberbagai iklim sedang hingga panas karena selain dikenal dengan tanaman sayur basil juga dikenal dengan tanaman berkhasiat obat yang kaya akan metabolit nya.tanaman basil berpeluang besar untuk dikembangkan baik dari segi permintaan maupun ekonomi. Peningkatan produksi tanaman basil dapat dilakukan dengan cara perluasan lahan dan penambahan pupuk organik cair guna meningkatkan pertumbuhan tanaman. Budidaya Basil dataran rendah memiliki beberapa faktor pertumbuhan yang memerlukan penambahan jenis pupuk organik Cair yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk terhadap tanaman Basil pada budidaya dataran rendah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan. Pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Berdasarkan uji statistik, ditemukan bahwa perlakuan terhadap beberapa jenis pupuk memiliki hasil yang berbeda secara signifikan pada semua parameter tanaman dengan hasil terbaik pada pupuk kimia</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Basil, POC, Pupuk Kimia</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1003 Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik Terhadap Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Pada Musim Hujan 2025-08-13T13:42:55+07:00 Muhammad Yusuf lilis.hartati@untidar.ac.id Lilis Hartati lilis.hartati@untidar.ac.id Danang Biyatmoko lilis.hartati@untidar.ac.id <p>Pengembangan hijauan pakan ternak untuk ketahanan pakan menghasilkan berbagai cultivar baru hijauan pakan yang perlu diketahui produktifitasnya secara lengkap, salah satunya adalah rumput gajah mini.&nbsp; Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemupukan kombinasi yang terbaik antara pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap rumput gajah mini (<em>Pennisetum purpureum</em> cv. Mott) pada musim hujan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah P0: pupuk urea 100%, P1: pupuk organik 100%, P2 : pupuk organik 38,7% + pupuk urea 61,3%, P3: pupuk organik 54% +pupuk urea 46%, P4: pupuk organik 69% + pupuk urea 31%, P5: pupuk organik 84,7% + pupuk urea 15,3%. Peubah yang amati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi berat segar dan produksi berat kering pada musim hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kombinasi organik dan urea berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, produksi berat segar dan produksi bahan kering, tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan. Perlakuan P3 dan P5 dengan pola kombinasi pupuk organik 54% + pupuk urea 46% dan pupuk organik 84,7% + pupuk urea 15,3% merupakan kombinasi terbaik dibanding kombinasi yang lain. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman, produksi berat segar dan produksi bahan kering rumput <em>Pennisetum purpureum</em> cv. Mott, tetapi tidak mempengaruhi jumlah anakannya.</p> <p>Kata kunci: <em>Pennisetum purpureum</em> cv. Mott, produksi, kombinasi pupuk, organik, anorganik</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1004 Kesuburan Tanah dan Analisis Vegetasi pada Transek Lereng di Lahan Agroforestry di Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes 2025-08-13T13:45:52+07:00 Yuliana Gekeng Grace Kedang igssukartono@gmail.com Inkorena G. S. Sukartono igssukartono@gmail.com Nonon Saribanon igssukartono@gmail.com Etty Hesthiati igssukartono@gmail.com <p>Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesuburan tanah dan analisis vegetasi pada transek lereng di beberapa lahan <em>agroforestry </em>di Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes dengan mengamati sifat fisik tanah menggunakan metode <em>Visual Evaluotion of Soil Structure </em>(VESS) dan kimia tanah. Penelitian dilakukan pada 3 lokasi lahan <em>agroforetry </em>dengan ketinggian lereng yang berbeda yaitu lereng atas (P1), lereng tengah (P2) dan lereng bawah (P3). Pengambilan data vegetasi menggunakan 3 plot pada setiap lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai VESS yang diperoleh berkisar 1-1,5 memiliki kualitas struktur tanah yang baik. Warna tanah yang dihasilkan tidak jauh berbeda. Lereng bawah memperoleh nilai bobot isi tertinggi yaitu 1,43 g/cm<sup>3</sup> dan porositas paling tinggi pada lereng atas 54%. Hasil analisis sifat kimia tanah yaitu pH tanah agak masam untuk setiap lahan, C-Organik, N-Total, P, basa-basa yang dapat ditukar (Ca, Mg, K, Na), KTK dan kejenuhan basa memperoleh hasil sangat rendah hingga sangat tinggi. Kesuburan tanah paling bagus pada lereng atas dengan kandungan bahan organik tinggi yaitu 4,01%. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) tingkat pohon, tiang dan pancang menunjukkan keanekaragaman jenis yang tergolong rendah karena &lt;1,5 dan tingkat semai menunjukkan keanekaragaman jenis sedang karena nilainya berkisar antara 1,5 - 3,5. Nilai indeks keseragaman (E) paling tinggi tingkat pohon dari lahan P2 yaitu 0,90, tingkat tiang dari lahan P2 yaitu 0,89, tingkat pancang dari lahan P3 yaitu 0,69 dan tingkat semai dari lahan P1 yaitu 0,82. Semua nilai E mendekati 1 menunjukkan bahwa keseragaman populasinya tinggi sehingga distribusi individunya lebih merata. Nilai indeks dominasi (C) paling tinggi tingkat pohon dari lahan P3 yaitu 0,70, tingkat tiang dari lahan P3 yaitu 0,40, tingkat pancang dari lahan P2 yaitu 0,76 dan tingkat semai dari lahan P3 yaitu 0,31. Hasil ini menunjukan bahwa keseburan tanah pada setiap lahan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan distribusi vegetasi.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: kesuburan tanah, a<em>groforestry</em>, VESS, analisis vegetasi</p> <p>&nbsp;</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1005 Pengaruh Faktor Edafik Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Tomat, Keong,dan Rebung Sebagai Bioaktivator Terhadap Karakteristik Fisikokimia Kompos Limbah Batang Pisang 2025-08-13T13:50:17+07:00 Santi Diana Putri hermansah@agr.unand.ac.id Hermansah hermansah@agr.unand.ac.id Agustian hermansah@agr.unand.ac.id Nurmiati hermansah@agr.unand.ac.id <p>Pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan sangat penting untuk pelestarian lingkungan. Di Indonesia, limbah batang pisang (Musa paradisiaca) menyumbang sekitar 3,2 juta ton per tahun dari total limbah pertanian, dengan tingkat pemanfaatan kurang dari 20%. Penelitian ini mengkaji pengaruh faktor edafik (pH, suhu, kelembaban) terhadap pengomposan limbah batang pisang menggunakan kombinasi sinergis bioaktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) berbasis tomat, keong, dan rebung. Desain Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan digunakan untuk mengevaluasi karakteristik fisikokimia kompos yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 10% pupuk ayam dan 10% MOL rebung (Perlakuan C) menghasilkan kondisi pengomposan optimal, dengan pH 6,6, suhu 32,6°C, dan kelembaban 5,0%. Parameter ini mendukung aktivitas mikroba selulolitik yang mempercepat dekomposisi. MOL keong (Perlakuan D) juga efektif dengan pH 6,8 dan kandungan nitrogen tinggi, sedangkan MOL tomat berkontribusi pada peningkatan kalium dan fosfor namun kurang stabil dalam menjaga pH. Nilai pH tertinggi (8,1) diamati pada Perlakuan F (6,8% pupuk ayam + 6,6% MOL rebung + 6,6% MOL keong), disebabkan oleh produk alkali dari degradasi protein dan kalsium karbonat dari cangkang keong. Analisis nutrisi didapatkan bahwa MOL keong dan rebung mengandung nitrogen lebih tinggi (masing-masing 0,92% dan 0,86%) dibandingkan MOL tomat (0,83%), yang mendukung sintesis enzim mikroba.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: limbah batang pisang; mikroorganisme lokal; bioaktivator; pengomposan; faktor edafik</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/1006 Aktivitas Mikroorganisme Dekomposer Pada Berbagai Aktivator Dalam Proses Dekomposisi (Pengomposan) Limbah Blotong Pabrik Gula 2025-08-13T13:54:36+07:00 Lisa Pratama lisapratama@unuha.ac.id <p>Limbah pada Pabrik Gula Blotong menjadi masalah utama dalam sebuah perusahaan dan membutuhkan waktu lama apabila akan dimanfaatkan sebagai pupuk, oleh karena itu perlu ditambahkannya aktivator untuk mempercepat proses dekmoposisi (pengomposannya). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengamati aktivitas mikroorganisme dekomposer pada berbagai aktivator dalam proses dekomposisi (pengomposan) limbah blotong pabrik gula dengan berbagai activator. Penelitian dilaksanakan&nbsp; &nbsp;di Green House dan Laboratorium Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Studi ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan rancangan percobaan&nbsp; faktor tunggal. &nbsp;Masing-masing&nbsp; perlakuan&nbsp; yang&nbsp; diteliti adalah: aktivator EM4, aktivator Stardec dan kotoran sapi yang masing – masing memiliki tiga ulangan. Dari hasil penelitian tersebut &nbsp;menunjukan bahwa semua aktivator memberikan pengaruh terhadap dinamika populasi mikrobia dan aktivitasnya selama proses pengomposan yang ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri dan jamur. Jumlah Bakteri mengalami peningkatan pada minggu pertama saat proses pengomposan untuk semua aktivator, sedangkan jumlah jamur mengalami peningkatan pada minggu ke dua saat pengomposan pengomposan untuk semua activator.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Blotong, Kompos, Aktivator, Mikroorganisme</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/990 Pengaruh Laju alir Elektrokoagulasi terhadap Penurunan Polutan Limbah Cair Industri Kelapa Sawit 2025-08-13T11:50:44+07:00 Elsa Windiastuti elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Martasari Beti Pangestuti elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Edwin Rizki Safitra elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Suprihatin elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Muhammad Syukur Sarfat elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Mutiara Subiyanto elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Ikhwan Abdul Hakim elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id Tito Iglesias Sibuea elsa.windiastuti@tip.itra.ac.id <p>Limbah cair kelapa sawit merupakan salah satu limbah yang sulit ditangani secara biologis, sehingga metode pengolahan ini membutuhkan waktu yang lama dan lahan yang luas. Metode elektrokoagulasi merupakan salah satu metode alternatif, yang efektif untuk mengolah limbah cair ini. Tujuan penelitian ini adalah menguji kinerja proses elektrokoagulasi untuk menurunkan beban pencemaran pada efluen sekunder pabrik minyak sawit (POMSE). Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan sistem kontinyu menggunakan katoda dengan sistem multi heliks<em>.</em> Elektroda yang digunakan untuk penelitian ini adalah besi ST 40 30mm, disusun secara bipolar. Variasi laju alir sebesar 0,1 hingga 0,8 GPM. Sebelum dilakukan elektrokoagulasi, POMSE dianalisis nilai COD, TSS, TDS dan pH dengan nilai masing-masing sebesar 650 mg/L, 655 mg/L, 1866 ppm, dan pH 6,9. Proses elektrokoagulasi dengan laju alir 0,5 GPM mampu menurunkan kadar COD sebesar 78,15%, TSS sebesar 59,54%, TDS sebesar 47,21% dan meningkatkan pH menjadi 7,7.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: elektroda besi, elektrokoagulasi, POMSE, system multi heliks</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/991 Karakteristik Fisikokimia Pengeringan Kalakai (Stenochlaena palustris) Sebagai Pangan Lokal Khas Kalimantan dengan Pretreatment Asam Alami 2025-08-13T11:59:09+07:00 Ayutha Wijinindyah ayutha111@gmail.com Husnul Chotimah ayutha111@gmail.com Jerry Selvia ayutha111@gmail.com Zuni Arfiyanti ayutha111@gmail.com Nandean Larantuka ayutha111@gmail.com <p>Kalakai adalah tanaman khas di Kalimantan yang berlimpah, namun sangat minim pengelolaan.Tanaman ini selama ini hanya digunakan pakan ternak, padahal kandungan gizinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan gizi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik fisikomikia kalakai yang dikeringkan dengan perlakuan pendahuluan yakni perendaman asam (pretreatment asam). Pretreatment asam mampu mempercepat waktu pengeringan, meingkatkan nilai gizi dan mengurangi senyawa inhibitor pada bahan pangan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan empat sampel dan tiga ulangan. Sampel adalah kalakai segar dan bahan pretreatment asam yakni jeruk nipis, belimbing wuluh dan asam jawa. Sampel dilakukan pretreatment asam dengan cara merendam 0,5% selama 5 menit, setelah ditiriskan sampel dikeringkan pada oven suhu 50<sup>0</sup>C hingga kadar air ≤10%. Pengujian dilakukan dengan Uji Anova taraf 5%. Sampel kemudian dihaluskan dan diukur lama pengeringan, aspek fisik (pH, rendemen), aspek kimia yakni kadar proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, serat kasar, karbohidrat),dan mineral (kalsium, fosfor dan zat besi). Hasil memperlihatkan bahwa pengeringan dengan pretreatment jeruk nipis memiliki waktu pengeringan paling cepat (5,3 jam). Pretreatment asam memberikan perbedaan pada analisa fisik pH dan rendemen serta analisa kimia yakni proksimat dan mineral (taraf signifikan 0,5%). Secara umum hasil terbaik didapat pada perlakuan dengan pretreatment asam jeruk nipis.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: asam, fisikokimia, kalakai, pengeringan, pretreatment</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/992 Perkembangan metode deteksi bakteri Bacillus cereus melalui teknologi spektroskopi infrared 2025-08-13T12:03:40+07:00 Inas Suci Rahmawati inassuci@apps.ipb.ac.id Diah Chandra Aryani inassuci@apps.ipb.ac.id <p>Kelompok <em>Bacillus cereus</em> (atau dikenal pula sebagai <em>B. cereus sensu lato</em>) merupakan kelompok bakteri dengan kekerabatan genetik yang dekat. Beberapa <em>strain</em> dari kelompok <em>B. cereus</em> dapat menyebabkan penyakit bawaan pangan sehingga menjadi perhatian dalam bidang keamanan pangan. Perkembangan metode deteksi <em>B. cereus </em>di bidang pangan terus terjadi, salah satunya adalah menggunakan teknologi spektroskopi seperti<em> Fourier-transform Infrared</em> (FTIR). FTIR merupakan metode yang relatif cepat, tidak merusak sampel, dan tidak memerlukan persiapan yang rumit. Studi literatur ini dilakukan untuk menelaah secara sistematik perkembangan metode deteksi berdasarkan teknologi FTIR untuk mengidentifikasi bakteri, khususnya <em>B. cereus</em>. Penelusuran literatur dilakukan berdasarkan pedoman dari <em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses</em> (PRSIMA). Sebanyak 17 artikel ilmiah memenuhi kriteria inklusi sehingga diikutsertakan dalam studi literatur. FTIR dapat digunakan untuk membedakan bakteri <em>B. cereus</em>, namun memerlukan analisis kemometrik untuk memperoleh data yang bermakna. Secara umum, FTIR berpotensi digunakan sebagai alternatif untuk analisis taksonomi, tetapi memerlukan pengembangan pangkalan data spektra sehingga dapat menjadi alternatif metode deteksi yang telah ada. Perbandingan hasil analisis FTIR dengan metode lainnya, seperti menggunakan instrumen <em>Matrix-assisted laser desorption/ionization time-of-flight</em> (MALDI-TOF) ataupun analisis genomik, diperlukan untuk mengetahui ketepatan dan keselarasan penentuan dengan metode FTIR. Berdasarkan hasil identifikasi dan skrining pada tahap pencarian literatur, polimer yang disekresikan oleh <em>B. cereus</em> (seperti <em>polyhydroxylalkanoate</em>) mungkin juga dapat digunakan sebagai faktor diskriminator namun hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: <em>Bacillus cereus</em>, FTIR, identifikasi, metode cepat, patogen</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/993 Evaluasi Sifat Fisik dan Hedonik Lip Balm Minyak Kedelai 2025-08-13T12:13:51+07:00 Deni Subara deni.subara@tip.itera.ac.id Fitri Hardiyanti Rukmana deni.subara@tip.itera.ac.id Amalia Afifah deni.subara@tip.itera.ac.id <p>Permintaan terhadap produk organik seperti kosmetik semakin meningkat, termasuk organik lip balm. Meskipun minyak kedelai dan <em>carnauba wax</em> memiliki keunggulan sebagai bahan kosmetik, kombinasi keduanya dalam satu formulasi <em>lip balm</em> belum pernah dieksplorasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi <em>lip balm</em> terbaik dari kombinasi minyak kedelai dan <em>carnauba wax</em>, serta menganalisis pengaruh perbedaan formulasi terhadap karakteristik fisikokimianya. <em>Lip balm</em> dibuat dengan metode pelelehan dan pencampuran. Karakteristik fisikokimia (pH, titik lebur, dan daya lekat) diuji mengacu pada SNI 16-4399-1996. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial, dengan data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT). Hasil menunjukkan bahwa formulasi berpengaruh nyata (p&lt;0.05) terhadap titik lebur, dam daya lekat dan tidak berpengaruh nyata terhadap pH. Formulasi 5 (F5) terpilih sebagai formulasi terbaik dengan karakteristik: pH 6.206, titik lebur 66.00°C, dan daya lekat 9.00 detik. Hasil uji hedonik juga menunjukkan F5 sebagai formulasi yang paling disukai panelis. Kombinasi minyak kedelai dan <em>carnauba wax</em> berpotensi menghasilkan <em>lip balm</em> alami dengan karakteristik yang baik dan diterima konsumen, dengan F5 sebagai formulasi optimal dalam penelitian ini..</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Lip Balm, Minyak Kedelai, Carnabuba Wax, Kosmetik, Formulasi</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/994 Karakteristik Kimia, Total Fenol dan Daya Terima Cookies Substitusi Mocaf (Modified Cassava Flour) dengan Penambahan Variasi Tiga Grade Bubuk Teh Hitam 2025-08-13T12:16:15+07:00 Muhammar Akbar Danardi danardi.akbar@gmail.com Siti Tamaroh Cahyono Murti danardi.akbar@gmail.com Yuli Perwita Sari danardi.akbar@gmail.com <p><em>Cookies</em> umumnya terbuat dari tepung terigu. Tepung kacang atau tepung buah seperti mocaf dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu untuk membuat <em>cookies</em>. Bubuk teh hitam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga dapat menjadi sumber yang potensial untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan <em>cookies</em> bernutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan bubuk teh hitam dengan beberapa tingkatan terhadap sifat kimia dan tingkat kesukaan <em>cookies</em> substitusi mocaf. Penelitian ini menganalisis pengaruh <em>grade</em> teh hitam <em>Broken Orange Pekoe, Broken Orange Pekoe Fanning, Pekoe Fanning</em> (BOP, BOPF, PF), dan konsentrasi (2%, 4%, 6%) terhadap sifat kimia, total fenol, dan tingkat kesukaan <em>cookies</em>. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan faktor pertama yaitu konsentrasi penambahan bubuk teh hitam dan faktor kedua yaitu jenis <em>grade</em> teh hitam. <em>Cookies</em> diuji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan total fenol. Hasil menunjukkan <em>cookies</em> substitusi mocaf dengan penambahan PF 4% menghasilkan <em>cookies</em> dengan kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, total fenol dan tingkat kesukaan panelis sebesar 4,87%, 1,71%, 20,49%, 14,19%, 58,74%, 5,15 mg GAE/g, serta disukai panelis. Dengan demikian, <em>cookies</em> substitusi mocaf dengan penambahan bubuk teh hitam mempengaruhi karakteristik fisik, kimia, dan uji kesukaan serta menambah nilai gizi menjadi <em>cookies</em> fungsional.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <em>Cookies</em>, teh hitam, uji kimia, total fenol, tingkat kesukaan</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/995 Efektivitas Enzim Protease Lokal (Papaya Hawai dan Nanas Subang) terhadap Keempukan dan Warna Daging pada Suhu Penyimpanan Berbeda 2025-08-13T12:20:04+07:00 Nada Ila Milatina laela_nurrokhmah@udb.ac.id Evida Agustina Sari laela_nurrokhmah@udb.ac.id Jayanti Rahayu laela_nurrokhmah@udb.ac.id Laela Nur Rokhmah laela_nurrokhmah@udb.ac.id <p>Daging yang empuk dan proses pengolahan cepat merupakan hal yang diharapkan dan penting dalam proses pengolahan daging. Hal itu akan mempengaruhi tingkat penerimaan dan kesukaan konsumen dalam menikmati sajian daging. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas bahan untuk pengempukan daging dengan menggunakan bahan lokal yang mudah didapat. Bahan yang digunakan adalah sumber enzim protease dari buah pepaya Hawai dan buah nanas Subang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial. Variabel yang digunakan adalah suhu penyimpanan yaitu suhu ruang (24<sup>o</sup>) dan suhu refrigerator (3,5<sup>o</sup>C) dan sumber bahan enzim protease. Parameter yang diamati adalah tingkat keempukan dan warna daging pada jam ke-0, 1 dan 2. Sehingga rancangan percobaannya menjadi T sebagai kontrol treatment, B1 daging yang diberi ekstrak nanas disimpan pada suhu ruangan,; B2, daging yang diberi ekstrak nanas dan disimpan pada suhu refrigerator; P1 daging yang diberi ekstrak papaya hawai dan disimpan suhu ruangan; P2 daging yang diberi ekstrak pepaya dan disimpan pada suhu refrigerator. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ada perbedaan pada tingkat keempukan dan warna dari variabel yang digunakan. Pada jam ke-1, tingkat keempukan daging paling tinggi pada penambahan enzim papain yang disimpan suhu kamar. Sedangkan pada jam ke-2, tingkat keempukan daging tertinggi pada perlakukan penambahan enzim bromelin pada suhu refrigerator. Semakin lama waktu penyimpanan, warna daging berubah dan dipengaruhi oleh sumber bahan ekstrak yang digunakan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci </strong>: Nanas; Pengempukan Daging ; Pepaya; Protease</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/996 Pengaruh Konsentrasi Gelifying Agent dan Thickening Agent terhadap Karakteristik Organoleptik dan Fisiko - Kimia Fruit Leather Rambutan (Nephelium Lappaceum. L) 2025-08-13T12:25:40+07:00 Siti Mujdalipah siti.mujdalipah@upi.edu Ardi Priyadi siti.mujdalipah@upi.edu <p>Buah rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) memiliki kandungan vitamin, serat, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh manusia. <em>Fruit leather</em> merupakan salah satu produk olahan pangan yang dapat menjadi alternatif untuk mengawetkan dan menambah nilai tambah buah rambutan. Karakteristik sensori dan karakteristik fisikokimia <em>fruit leather</em> dapat dipengaruhi oleh penambahan bahan tambahan termasuk di dalamnya adalah bahan pembentuk gel dan bahan pengental. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan gelatin sebagai bahan pembentuk gel dan tepung tapioka sebagai bahan pengental terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori <em>fruit leather</em> rambutan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Pengaruh penambahan gelatin dan tepung tapioka dievaluasi melalui uji kadar air, kadar abu, pH, total asam tertitrasi (TAT), total padatan terlarut (TPT), vitamin C, kadar serat kasar, uji hedonik, dan uji mutu hedonik. Penambahan konsentrasi gelatin berpengaruh nyata terhadap nilai TPT, kesukaan panelis pada atribut tekstur, dan intensitas warna <em>fruit leather</em> rambutan. Sementara itu penambahan konsentrasi tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, pH, dan nilai TAT. Interaksi antara konsentrasi gelatin dan tepung tapioka tidak berpengaruh nyata pada semua parameter fisik, kimia, tingkat kesukaan, dan intensitas mutu (warna, aroma, tekstur, dan rasa) <em>fruit leather</em> rambutan. <em>Fruit leather</em> yang memiliki sifat fisik dan kimia terbaik terdapat pada perlakuan P2T2.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: <em>fruit leather</em>, gelatin, <em>gelifying agent</em>, rambutan, tepung tapioka</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/997 Pengaruh Penggunaan Tepung Talas (colocasia Esculenta) Terhadap pH, Susut Masak, Daya Mengikat Air dan Kadar Air Nugget Ayam 2025-08-13T12:34:11+07:00 Jovanca J. Lukow 18041104040@student.unsrat.ac.id Wahidah Ma’ruf 18041104040@student.unsrat.ac.id Nova Nancy Lontaan 18041104040@student.unsrat.ac.id <p>Perkembangan zaman di era modern membawa pengaruh pada pola konsumsi masyarakat, manusia di perhadapkan dengan situasi dan rutinitas dan di tuntut untuk menjadi lebih efisien dalam menjalankan kehidupan termasuk dalam memilih konsumsi yang akan di makan, nugget yang dijual dipasaran juga sudah sangat banyak dan dapat divariasikan dengan bahan pengisi tepung, salah satu tepung yang dapat menjadi bahan pengisi adalah tepung talas. Tepung talas merupakan tepung yang berdaya awet tinggi karena mengandung kadar air rendah, bahkan tepung talas mengandung granula dengan ukuran yang kecil dan mudah dicerna dalam usus dan bebas gluten. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan tepung talas terhadap pH, susut masak, kadar air dan daya ikat air nugget ayam. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dan tepung tapioka sebagai Kontrol P0 (10% tapioka ) P1 (10% talas) P2 (20% talas) P3 (30% talas) P4 (40% talas). Data diolah menggunakan ANOVA. Hasil analisis menunjukkan tepung talas memberikan pengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap pH nugget ayam, dan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air nugget ayam namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap susut masak dan daya mengikat air nugget ayam.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Tepung talas, pH, susut masak, daya mengikat air, nugget ayam</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/954 Analisis Geospasial untuk Mengevaluasi Agroforestri Lanskap Kapuas Kalimantan Tengah 2025-08-12T20:32:52+07:00 Ananda Dita Cakrawala Putri beniiskandar@umpr.ac.id Shandy Marcoleos beniiskandar@umpr.ac.id Richo Agustin beniiskandar@umpr.ac.id Nayara Irna Sabira beniiskandar@umpr.ac.id Srianingsih Novita Dewi beniiskandar@umpr.ac.id Beni Iskandar beniiskandar@umpr.ac.id Nurul Hidayati beniiskandar@umpr.ac.id <p>Implementasi sistem agroforestri berkontribusi signifikan pada aspek konservasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi lokal, namun sejauh ini masih kurang kajian tentang analisis geospasial untuk menentukan kesesuaian lahan agroforestri di Lanskap Kapuas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ruang agroforestri dari&nbsp; perspektif analisis geospasial di Lanskap Kapuas, Kalimantan Tengah. Metode penelitian ini adalah pemberian bobot dan skor pada peubah geospasial antara lain tingkat bahaya erosi, kelerengan, curah hujan, NDVI, dan elevasi, serta dilanjutkan dengan uji akurasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kawasan agroforestri pada kategori kesesuaian tinggi seluas 1.433.224 hektar (88,57%), kesesuaian cukup seluas 95.260 hektar (5,89%), dan kesesuaian rendah 89.700 hektar (5,54%). Akurasi keseluruhan 67,80% dan kappa akurasi 52,03% menunjukan bahwa model prediksi agroforestri ini memiliki perfoma cukup baik. Penelitian ini telah memberikan informasi spasial kesesuaian agroforestri bagi petani lokal, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat memilih lokasi yang optimal untuk meningkatkan konservasi, produksi, ekonomi, dan ketahanan pangan.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/967 Determinasi Input Produksi terhadap Produktivitas Jagung 2025-08-13T06:00:55+07:00 Rian Kurnia rian.agribusiness@gmail.com Saepul Aziz rian.agribusiness@gmail.com Muhamad Nurdin Yusuf rian.agribusiness@gmail.com <p>Produktivitas jagung di Desa Buanamekar, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis rata-rata mencapai 5,2 ton per hektar per musim tanam, masih di bawah potensi nasional yang dapat mencapai 7–8 ton/ha. Kesenjangan antara produksi dan kebutuhan jagung yang tinggi di Kabupaten Ciamis, yang mencapai 108.000 ton per tahun, mendorong perlunya peningkatan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas jagung di Desa Buanamekar dengan menggunakan metode sensus terhadap 95 petani dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel benih, pupuk urea, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas jagung. Sementara itu, pupuk kandang dan pupuk NPK tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini menunjukkan pentingnya optimalisasi input produksi untuk mendukung peningkatan produktivitas jagung secara berkelanjutan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Produktivitas jagung, benih, pupuk urea, pestisida, tenaga kerja</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/968 Analisis Usahatani Jambu Mete di Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri 2025-08-13T06:08:43+07:00 Dea Puspita deapusppita@gmail.com Bot Pranadi deapusppita@gmail.com <p>Luas areal jambu mete di Kecamatan Ngadirojo tercatat hanya 42 ha, setara dengan 1,02% dari total luas areal di Kabupaten Wonogiri sebesar 4.097 ha. Terdapat perbedaan luas area yang signifikan, namun produktivitas Ngadirojo tercatat sedikit lebih tinggi, yaitu 882,78 kg/ha dibandingkan 875,47 kg/ha di tingkat kabupaten. Pengembangan komoditas jambu mete mengalami kendala akibat produktivitas yang belum optimal akibat pohon tua, teknik budidaya tradisional, dan serangan hama penyakit tanaman. Studi ini bertujuan menganalisis usahatani jambu mete di Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Data primer dikumpulkan dari 30 petani pada April-Mei 2025, mencakup karakteristik petani dan input-output produksi. Analisis dilakukan dengan pendekatan pendapatan dan perhitungan Benefit Cost Ratio (B/C). Hasil kajian mengungkapkan bahwa sebagian besar petani belum mengetahui varietas jambu mete yang dibudidayakan, rata-rata luas kepemilikan kebun jambu mete oleh petani tergolong kecil dan produktivitas jambu mete belum optimal. Hasil analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa nilai B/C ratio usahatani jambu mete lebih dari 1 sehingga usahatani layak diusahakan. Meskipun produktivitas jambu mete belum mencapai tingkat optimal dan minimnya perawatan yang dilakukan menekan biaya produksi secara signifikan. Kondisi ini memungkinkan hasil penjualan tetap memberikan keuntungan, sehingga jambu mete masih menjadi salah satu komoditas yang dibudidayakan petani sebagai penopang pendapatan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: jambu mete, produktivitas, benefit cost ratio, pendapatan</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/969 Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Beras di Kota Surabaya 2025-08-13T06:11:06+07:00 Aftah Afidah aftahafidah@student.uns.ac.id Rhina Uchyani aftahafidah@student.uns.ac.id Erlyna Wida Riptanti aftahafidah@student.uns.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli beras di Kota Surabaya. Lokasi penelitian diambil berdasarkan data konsumsi beras tertinggi di Provinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling secara accidential yang didasarkan pada faktor spontanitas. Data diambil dari responden berdasarkan survei dan wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menjawab tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan karakteristik konsumen beras. Dengan cara mendapatkan gambaran tentang identitas dan latar belakang secara keseluruhan serta untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli beras. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakteristik konsumen memengaruhi variasi proses pengambilan keputusan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan atau motivasi utama konsumen adalah kebiasaan. Pada tahap pencarian informasi, sebagian besar konsumen mengetahui tentang produk beras yang mereka konsumsi adalah dari diri sendiri melalui pengalaman pribadi dengan mencoba beras dari merk satu ke merk yang lain. Pada proses evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan utamanya adalah sifat fisik beras. Pada tahap keputusan pembelian, sebagian besar konsumen membeli secara terencana. Pada tahap perilaku pasca pembelian, sebagian besar konsumen tidak memiliki keluhan terhadap beras yang dibeli.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: karakteristik; konsumen beras; pengambilan keputusan</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/970 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kopi Bubuk Robusta Lokal di Wonogiri 2025-08-13T06:14:40+07:00 Epram Sinurat epramsinurat149@student.uns.ac.id Kusnandar epramsinurat149@student.uns.ac.id Fanny Widadie epramsinurat149@student.uns.ac.id <p>Beragam varian kopi bubuk yang ada di pasaran mengakibatkan kesulitan bagi produsen kopi lokal dalam melakukan pemasaran dan bersaing dengan produk luar. Persaingan di industri kopi bubuk terlihat cukup kompetitif, dengan berbagai merek yang menawarkan kualitas, rasa, dan harga yang beragam. <em>specialty </em>dan pengolahan yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, faktor yang dipertimbangkan dan paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian kopi bubuk robusta lokal di Wonogiri. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis faktor melalui SPSS. Metodologi ini melibatkan pengelompokan indikator menurut tingkat korelasi di antara indikator tersebut dan menetapkan jumlah subset berdasarkan <em>eigenvalue</em>, yang umumnya dianggap signifikan jika nilainya melebihi 1. Pendekatan ini khususnya berguna dalam pengaturan penelitian eksploratif dimana faktor-faktor yang memengaruhi variabel belum diidentifikasi dengan jelas. Lokasi penelitian terdiri dari 7 tempat produsen kopi bubuk robusta lokal di Wonogiri yang meliputi Wonogirich, Omah Kopi Ndorog, Kopi Tagar, Kowi, Kopi Girimulyo, Kopi Pucuk Slimas, dan Kopi Brenggolo. Analisis data menggunakan analisis faktor melalui metode <em>Principle Component Analysis </em>(PCA). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 faktor inti yang didapatkan yakni, faktor daya tarik, faktor kepuasan konsumen dan faktor merek. Ketiga faktor tersebut menjadi pedoman dalam menghadapi persaingan antar pelaku usaha kopi bubuk robusta lokal. Faktor yang paling dominan dalam keputusan pembelian kopi bubuk robusta lokal di Wonogiri adalah faktor daya tarik. Komponen faktor daya tarik terdiri dari variabel gaya hidup, pengalaman, kemudahan membeli, rasa, kemasan produk, keterjangkauan harga</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Kata Kunci : kopi bubuk, keputusan pembelian, PCA, persaingan</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/971 Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus di Kabupaten Magetan) 2025-08-13T06:17:33+07:00 Herni Kartikawati hernikartika999@gmail.com Kusnandar hernikartika999@gmail.com Fanny Widadie hernikartika999@gmail.com <p>Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pendapatan dan kelayakan finansial usahatani bawang merah di Kabupaten Magetan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur terhadap 125 responden petani bawang merah, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang relevan. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani bawang merah di Kabupaten Magetan mencapai Rp 23,710,138 per musim tanam dan R/C ratio lebih dari 1. Berdasarkan kriteria kelayakan finansial, usahatani bawang merah di wilayah tersebut dinyatakan layak untuk dikembangkan. Temuan ini menegaskan prospek yang menjanjikan dari usahatani bawang merah sebagai sumber pendapatan utama petani serta penggerak ekonomi regional. Pengembangan lebih lanjut dari komoditas ini perlu didukung melalui peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, serta optimalisasi teknologi budidaya untuk menjamin keberlanjutan dan daya saing usahatani bawang merah di masa mendatang.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci:&nbsp; bawang merah, pendapatan usahatani, kelayakan finansial</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/972 Analisis Usaha Tani Kakao di Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri 2025-08-13T06:26:11+07:00 Nabila Esa Nur’aini nabilaesa51441@gmail.com Imel Fitria Lailana nabilaesa51441@gmail.com Bot Pranadi nabilaesa51441@gmail.com <p>Data dari BPS Kabupaten Wonogiri tahun 2023 menunjukkan bahwa produksi kakao di Kecamatan Ngadirojo adalah sebesar 1.047 ton, menyumbang 22% dari produksi kakao Kabupaten Wonogiri. Kendala utama pengembangan kakao di Ngadirojo meliputi produktivitas tanaman yang rendah akibat budidaya yang belum optimal, minimnya pengetahuan petani tentang budidaya kakao, serangan hama dan penyakit, serta persaingan dengan komoditas lain. Pengambilan data dilakukan pada April-Mei 2025 dengan data primer dari 30 petani kakao di Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis usahatani kakao dengan menggunakan analisis pendapatan dan <em>rasio benefit cost</em> (BC). Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio BC usahatani kakao lebih dari 1, yang menandakan usaha kakao layak dijalankan. Hal ini terjadi karena perawatan tanaman yang dilakukan relatif minim, namun tetap menghasilkan panen yang optimal. Biaya produksi usahatani kakao tergolong rendah dan harga jual kakao cukup stabil. Usahatani kakao juga memiliki peluang pasar yang masih terbuka luas sehingga mendukung kelayakan usaha.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Kakao, Usahatani, Analisis Pendapatan, Rasio Benefit Cost</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/973 Analisis Kelayakan Usahatani Kopi Robusta di Kabupaten Wonogiri 2025-08-13T06:28:45+07:00 Rifky Kusuma Anggara rifkykusuma17@student.uns.ac.id Endang Siti Rahayu rifkykusuma17@student.uns.ac.id Setyowati rifkykusuma17@student.uns.ac.id <p>Kopi robusta merupakan salah satu tanaman yang cocok dibudidayakan di daerah tropis, salah satunya di Indonesia. Kopi robusta menjadi salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usahatani kopi robusta di Kabupaten Wonogiri. Metode dasar penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara <em>purposive</em> yaitu di Kecamatan Girimarto dan Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Data primer dan sekunder menjadi data yang digunakan di penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuisioner, wawancara, dan pencatatan Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kelayakan usahatani. Penelitian ini menggunakan 90 responden yang berusahatani kopi robusta. Metode analisis yang digunakan adalah total biaya, penerimaan, dan pendapatan, serta analisis kelayakan finansial menggunakan Net B/C ratio, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Hasil penelitian menunjukan rata-rata total biaya usahatani kopi robusta per usahatani yaitu Rp. 3.697.591/tahun. Rata-rata total biaya usahatani kopi robusta per hektar yaitu Rp. 6.318.628/tahun. Penerimaan rata-rata pertahun dalam penelitian ini sebesar Rp. 5.822.217/usahatani dan Rp. 9.949.295/hektar Pendapatan rata-rata pertahun dalam penelitian ini yaitu sebesar Rp. 2.124.626/usahatani dan Rp. 3.630.667/hektar. Usahatani kopi robusta dikatakan layak untuk diusahakan karena nilai Net B/C per usahatani dan per hektar yaitu 8,57&gt;1, nilai NPV pada usahatani kopi robusta yaitu Rp. 12.747.756/usahatani dan Rp. 21.784.002/hektar, nilai IRR per usahtani dan per hektar yaitu 43%&gt;12%. Hasil perhitungan payback period untuk pengembalian semua biaya awal usahatani kopi robusta selama 3 tahun 5 bulan. Hal tersebut menyatakan bahwa usahatani kopi robusta layak untuk diusahakan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Usahatani, Kopi Robusta, Analisis Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan, Analisis Kelayakan&nbsp;</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/974 Dampak Fotografi Berkualitas pada Persepsi Konsumen mengenai Kualitas Pengemasan Produk Pertanian 2025-08-13T06:31:57+07:00 Syaifudin dien@isi.ac.id <p>Fotografi berkualitas memegang peran penting dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk, termasuk dalam konteks pengemasan produk pertanian. Dalam era digital saat ini, visualisasi yang menarik dapat meningkatkan daya tarik dan nilai estetika produk, yang pada gilirannya memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak fotografi berkualitas dalam membentuk persepsi konsumen mengenai kualitas pengemasan produk pertanian. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi literatur, yang mengumpulkan informasi, mengalisis dan menyintesis dari berbagai sumber literatur penelitian terdahulu terkait peran fotografi dalam pemasaran produk pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto produk yang difoto dengan teknik yang tepat dapat menciptakan kesan positif mengenai kualitas pengemasan, meningkatkan persepsi konsumen tentang nilai produk, dan memperkuat branding produk tersebut. Selain itu, fotografi dapat membantu dalam menampilkan nilai gizi dan keberlanjutan produk, yang semakin dihargai oleh konsumen saat ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa fotografi berkualitas berperan penting dalam membentuk persepsi positif konsumen terhadap produk pertanian, dengan meningkatkan daya tarik visual pengemasan yang mempengaruhi keputusan pembelian.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: fotografi, kemasan, produk, pertanian, konsumen</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/975 Determinasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi di Daerah Papua Selatan: Pendekatan Smart PLS 2025-08-13T06:34:43+07:00 Ineke Nursih Widyantari ineke_nw@unmus.ac.id Retnowati Wiranto ineke_nw@unmus.ac.id Arum Ambarsari ineke_nw@unmus.ac.id Gerzon Jokomen Maulany ineke_nw@unmus.ac.id Stanley H.D. Loppies ineke_nw@unmus.ac.id <p>Salah satu kampung yang terdapat di Kabupaten Merauke&nbsp; Propinsi Papua Selatan adalah Kampung Anumbob yang merupakan salah satu kampung sentra beras di Distrik Kurik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani dan seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan.</p> <p>Penelitian ini dilakukan di Kampung Anumbob Distrik Kurik Kabupaten Merauke, Propinsi Papua Selatan pada Bulan Juni - Agustus 2023. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, kuisioner dan observasi. Data sekunder diperoleh dari BPS dan literature lainnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 petani padi yang terdapat di Kampung Anumbob&nbsp; Distrik Kurik Kabupaten Merauke. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan <em>software</em> Smartpls versi<em> 3.0</em> . Analisis data dilakukan dengan tiga tahap. yaitu <em>PLS algoritm</em>, <em>bootstrapping</em> dan <em>blindfolding</em>.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi adalah kualitas beras dengan nilai p value 0.032 berarti lebih kecil dari 0.05 dengan koefisien positif sebesar 0.344 dan faktor tenaga kerja dengan nilai p value 0.000 berarti kurang dari 0.05 dengan koefisien positif sebesar 0.587.&nbsp; Sedangkan jumlah produksi tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pendapatan. Temuan ini memberikan implikasi penting bahwa fokus pembangunan pertanian harus diarahkan pada peningkatan mutu dan efisiensi usaha tani, bukan semata-mata pada peningkatan kuantitas hasil panen.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Faktor-Faktor, Pendapatan, Petani, Padi</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/978 Analisis Rantai Nilai dan Strategi Pemasaran Lemon California di PT Semesta Agro Indonesia 2025-08-13T11:02:45+07:00 Wanda Pritty Ellya ratna.satriani@unsoed.ac.id Ratna Satriani ratna.satriani@unsoed.ac.id Wahyu Adhi Saputro ratna.satriani@unsoed.ac.id <p>PT Semesta Agro Indonesia merupakan perusahaan agrikultur yang berfokus pada budidaya buah tropika dan tanaman hias, salah satunya lemon california. Hasil produksi lemon california mengalami penurunan pada bulan Juni-September 2024 yang menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan lemon. Selain itu, penyaluran informasi pemasaran masih menjadi permasalahan di PT Semesta Agro Indonesia, karena permintaan tersebut diluar jadwal produksi lemon california. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memetakan rantai nilai lemon california di PT Semesta Agro Indonesia, 2) mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi pemasaran lemon california di PT Semesta Agro Indonesia. 3) menentukan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada usaha lemon california di PT Semesta Agro Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PT Semesta Agro Indonesia pada bulan Januari 2025. Rancangan pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>. Pelaku dalam penelitian ini melibatkan 19 key informan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pemetaan rantai nilai, analisis IFAS dan EFAS, matriks IE, serta analisis matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses inti rantai nilai lemon california di PT Semesta Agro Indonesia meliputi penyediaan input/sarana produksi, penanaman dan pemeliharaan, pemanenan, pemasaran, dan konsumsi. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan posisi perusahaan berada pada sel IV (<em>grow and built</em>). Alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan, yaitu memperluas jangkauan pasar dengan meningkatkan kualitas dan nilai tambah lemon california, mengembangkan lemon california organik dengan memperluas kemitraan dengan petani lokal, serta mengoptimalkan SOP pemasaran dan layanan yang baik agar penyaluran informasi lebih efektif dan efisien.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: rantai nilai, strategi pemasaran, lemon california</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/979 Analisis Strategi Pemasaran Produk Kerupuk Ikan Tenggiri (Studi Kasus: UD. Jeha di Kabupaten Jepara) 2025-08-13T11:06:23+07:00 Sevia Rahmah Kusuma shofifaperta@unwahas.ac.id Shofia Nur Awami shofifaperta@unwahas.ac.id Hendri Wibowo shofifaperta@unwahas.ac.id Aniya Widiyani shofifaperta@unwahas.ac.id <p>Kerupuk ikan tenggiri merupakan salah satu industri rumah tangga yang dijadikan oleh-oleh khas di Kabupaten Jepara. Namun, minimnya promosi, teknologi produksi yang sederhana, serta manajemen usaha yang belum optimal, menjadi kendala UD. Jeha dalam memasarkan produknya. Penelitian ini bertujuan a) menganalisis faktor yang paling mempengaruhi pemasaran produk kerupuk ikan tenggiri pada UD. Jeha secara internal dan eksternal, b) merekomendasikan strategi pemasaran yang dapat digunakan pada UD. Jeha di Kabupaten Jepara. Metode dasar yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Penentuan responden diambil dengan metode <em>Simple Random Sampling</em> sebanyak 27 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, matriks IFE dan EFE, diagram SWOT, serta matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh adalah merek produk Jeha sudah dikenal masyarakat Jepara dan memiliki citra yang baik serta peralatan produksi yang masih tradisional. Faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat dan perubahan cuaca atau iklim berpengaruh terhadap pemenuhan produksi. Strategi yang dapat diterapkan pada UD. Jeha adalah strategi SO (<em>Strength-Opportunity</em>), dengan beberapa alternatif strategi seperti menjaga konsistensi produk dan kualitas yang ditawarkan, meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pemasaran secara intensif terutama pada event-event tertentu, seperti perayaan Natal, Lebaran, dan acara besar lainnya. Selain itu, menjalin kemitraan melalui program pemerintah, seperti pameran UMKM dan kerja sama dengan biro wisata atau pusat oleh-oleh.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Kerupuk Ikan Tenggiri, Strategi Pemasaran, SWOT</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/980 Analisis Potensi Sektor Pertanian Provinsi Kalimantan Timur 2025-08-13T11:10:22+07:00 Muhammad Maulana Akbar 522020045@student.uksw.edu Maria 522020045@student.uksw.edu <p>Penunjukan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur mendorong percepatan pembangunan ekonomi regional melalui peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur yang strategis. Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi yang besar untuk pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan dan produktif.&nbsp; Tujuan penelitian (1) mengidentifikasi kebasisan subsektor pertanian Provinsi Kalimantan Timur masa sekarang dan mendatang dan (2) menganalisis subsektor pertanian potensial di Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan data PDB Nasional dan PDRB Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013-2022 beserta laju pertumbuhannya dengan teknik analisis LQ, DLQ, <em>Shift Share</em> dan <em>Klassen Typologi</em>. Hasil penelitian LQ dan DLQ menunjukkan (1) saat ini hanya ada subsektor pertanian unggulan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu kehutanan dan penebangan kayu. Di masa depan subsektor kehutanan dan penebangan kayu mengalami reposisi menjadi non basis dikarenakan laju deforestrasi akibat aktivitas penambangan. (2) Hasil <em>Shift Share </em>dan<em> Klassen Typologi </em>menunjukkan bahwa subsektor pertanian potensial Provinsi Kalimantan Timur adalah perkebunan&nbsp; karena memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB melalui komoditas kelapa sawit. Oleh karenanya Pemerintah Daerah Kalimantan Timur perlu mempercepat hilirisasi subsektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, melalui pembangunan dan penguatan industri pengolahan di daerah guna meningkatkan nilai tambah, menyerap tenaga kerja lokal, memperkuat daya saing, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Kata Kunci: <em>Location Quotient(</em>LQ), <em>Dynamic Location Quotient </em>(DLQ), <em>Shift Share, Klassen Typology</em> Provinsi Kalimantan Timur</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/981 Efisiensi Pemasaran Kerupuk Kulit Kerbau dan Sapi di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal 2025-08-13T11:17:27+07:00 Puteranti Dilla Apriliani dillaapril1087@gmail.com Dewi Hastuti dillaapril1087@gmail.com Istanto dillaapril1087@gmail.com Heri Kustanto dillaapril1087@gmail.com <p>UMKM kerupuk kulit dengan bahan dasar kulit kerbau dan sapi berasal dari Kecamatan Pegandon Kabapaten Kendal. Banyaknya usaha kerupuk kulit mengakibatkan persaingan dalam pemasaran yang melibatkan banyak lembaga pemasaran yang menyebabkan terjadinya perbedaan harga di tingkat konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kerupuk kulit kerbau dan sapi, margin pemasaran dan biaya pemasaran, produsen share, serta efisiensi saluran pemasaran. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, untuk penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling</em>, sedangkan untuk menentukan sampel pada produsen menggunakan metode sensus, pedagang metode <em>snowball sampling</em> dan konsumen menggunakan metode insidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 saluran pemasaran: I (produsen - konsumen) II (produsen - pedagang pengecer tingkat I - konsumen) III (produsen - pedagang pengecer tingkat I - pedagang pengecer tingkat II-konsumen). Total marjin pemasaran kerupuk kulit kerbau dan sapi adalah Rp0 /kg pada saluran I, saluran II kerbau Rp9.429/kg, sapi Rp8.286/kg dan saluran III kerbau Rp13.000/kg, sapi Rp15.000/kg. Produsen Share untuk kerbau saluran I sebesar 100%, saluran II sebesar 94% dan saluran III sebesar 92,8% sedangkan untuk sapi saluran I sebesar 100%, saluran II sebesar 94,79% dan saluran III sebesar 91,1%. Efisiensi pemasaran metode Shepherd Method saluran kerbau I 0, II 39,06 III,22,97sapi I 0, II 39,09, III 23,43. Metode Soekartawi saluran kerbau I 0, II 2,44 III 4,17 sapi I 0, II 2,49, III 4,09. Maka yang paling efisien dari metode <em>Shepherd Method</em> dan Soekartawi adalah pada saluran II karena nilai persentase pada metode <em>Shepherd Method</em> nilainya paling tinggi sedangkan pada metode Soekartawi nilai persentasenya paling rendah.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci:Kerupuk kulit, saluran pemasaran, margin pemasaran, produsen share, efisiensi pemasaran</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/982 Manajemen Strategi Pemberdayaan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Minahasa 2025-08-13T11:20:49+07:00 Judy M. Tumewu tumewujudi@gmail.com Jolyanis Lainawa tumewujudi@gmail.com <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi manajemen pemberdayaan peternak sapi potong yang tepat, efektif, dan berkelanjutan di Kabupaten Minahasa. Tujuan khusus penelitian mencakup: (1) mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta eksternal (peluang dan ancaman) yang memengaruhi usaha peternakan sapi potong; (2) menganalisis tingkat partisipasi peternak dalam proses pemberdayaan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi; dan (3) merumuskan strategi pemberdayaan menggunakan pendekatan SWOT dan partisipatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan metode partisipatif serta analisis SWOT berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha peternakan sapi potong di Minahasa masih bersifat tradisional dan dilakukan secara turun-temurun, dengan tingkat partisipasi peternak dalam pemberdayaan yang relatif rendah, terutama pada tahap perencanaan dan evaluasi. Berdasarkan analisis SWOT partisipatif, dirumuskan empat strategi utama pemberdayaan: (1) Strategi S–O: memanfaatkan kekuatan internal untuk meraih peluang melalui penguatan kelompok ternak, integrasi usaha padi–jagung–sapi, dan pelatihan teknologi; (2) Strategi W–O: mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang, seperti akses pembiayaan dan pembentukan koperasi; (3) Strategi S–T: menggunakan kekuatan lokal untuk menghadapi ancaman melalui diversifikasi usaha dan penguatan biosekuriti; serta (4) Strategi W–T: meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman dengan edukasi manajemen usaha dan sistem tanggap darurat penyakit. Pendekatan partisipatif terbukti mampu menghasilkan strategi yang kontekstual, adaptif, dan berkelanjutan untuk pemberdayaan peternak sapi potong di daerah kabupaten Minahasa.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : pemberdayaan, peternak sapi potong, stategi SWOT, partisipatif, Minahasa</p> <p>&nbsp;</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/983 Kelayakan Usaha IKM Slondok Singkong di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang 2025-08-13T11:24:05+07:00 Fatkhiyah Rohmah fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Fadli Akbar Lubis fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Lina Samhina fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Anggita Delawa Putri fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Chris Bimantara Sinulingga fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Muhammad Harya Kurniawan fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id Nazla Amanda Kamila fatkhiyahrohmah@untidar.ac.id <p>Industri kecil berbasis singkong di Desa Sumurarum telah menjadi sumber pendapatan utama sejak 1990, namun menghadapi kendala efisiensi produksi dan persaingan pasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha IKM Slondok dan Puyur di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Data dari 61 responden dikumpulkan melalui wawancara berdasarkan metode <em>purposive sampling</em> dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan indikator kelayakan usaha seperti margin keuntungan, Profitability Index (PI), dan Revenue/Cost Ratio (R/C Ratio). Nilai PI adalah 0,10 dan R/C Ratio rata-rata sebesar 1,08;&nbsp; mengindikasikan bahwa secara finansial usaha UMKM ini layak dan mampu menghasilkan pendapatan melebihi biaya produksi. Rata-rata margin keuntungan pada usaha adalah 8,13%, menunjukkan profitabilitas positif; namun terdapat variasi yang signifikan, dengan beberapa usaha mencatatkan margin negatif (-12,63%) dan lainnya mencapai margin keuntungan yang sangat tinggi (48,80%). Hal ini menunjukkan beberapa usaha menunjukkan kesehatan finansial yang kuat, sementara yang lain memerlukan penyesuaian strategi untuk memastikan kelangsungan usaha jangka panjang. Struktur biaya usaha mengungkapkan bahwa bahan baku dan biaya tenaga kerja merupakan komponen biaya terbesar yang mempengaruhi profitabilitas. Hasil penelitian juga menunjukkan&nbsp; bahwa usaha dengan margin keuntungan negatif atau pendapatan rendah berada dalam risiko dan membutuhkan langkah-langkah pengurangan biaya serta strategi peningkatan pendapatan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: industri kecil, kelayakan usaha, olahan singkong, indeks profitabilitas, R/C</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/984 Diversifikasi Usahatani Kelapa dan Nanas Madu Gemilang di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir 2025-08-13T11:30:22+07:00 Evy Maharani evy.maharani@lecturer.unri.ac.id Sispa Pebrian evy.maharani@lecturer.unri.ac.id Salsabila Ditha Adaira evy.maharani@lecturer.unri.ac.id Susy Edwina evy.maharani@lecturer.unri.ac.id Yeni Kusumawaty evy.maharani@lecturer.unri.ac.id <p>Diversifikasi usahatani kelapa dan nanas merupakan metode penanaman yang melibatkan dua jenis tanaman dalam satu area lahan secara bersamaan. Petani di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir melakukan diversifikasi tanaman kelapa dan nanas dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian ini menganalisis pendapatan petani yang melakukan diversifikasi usahatani kelapa dan nanas di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini dimulai pada Januari 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode studi kasus pada kelompok Tani Serba Mau dengan jumlah populasi sebanyak 13 orang petani. Analisis terhadap data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan diversifikasi usahatani kelapa dan nanas meliputi penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga proses pemanenan. Nanas yang ditanam diperkebunan kelapa kelompok tani Serba Mau adalah jenis Nanas Madu Gemilang. Nanas ini merupakan varietas baru yang ditemukan oleh kelompok tani Serba Mau. Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan pertahun Rp. 3.854.295, dan rata-rata biaya tetap perbulannya Rp. 321.191. Rata-rata biaya variabel diversifikasi usahatani kelapa dan nanas pertahun adalah Rp 1.029.615, dan perbulannya Rp. 85.801. Produksi kelapa 57.280 kg pertahun, dan rata-rata produksi nanas 9.600 kg pertahun.&nbsp; Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani selama satu bulan adalah Rp. 406.993, dan pertahunnya Rp. 4.883.910. Rata-rata pendapatan kotor yang diterima petani yang melakukan diversifikasi Rp. 11.182.769 dan total pendapatan bersih yang diterima Rp. 6.298.859/tahun. Diversifikasi membantu pendapatan para petani yang awalnya hanya dari kelapa kemudian ditambah pendapatan dari nanas, namun yang menjadi permasalahan petani yang melakukan diversifikasi adalah&nbsp; keterbatasan modal sehingga menyebabkan kurangnya semangat petani dalam melakukan diversifikasi usahatani ini.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci: Diversifikasi, Usahatani, Pendapatan, Kelapa, Nanas</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/985 Formulasi Strategi Pengembangan Agribisnis Cengkih Berbasis QSPM di Kelurahan Lembang Gantarangkeke Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng 2025-08-13T11:34:37+07:00 Muh Sabir akbar@unismuh.ac.id Akbar akbar@unismuh.ac.id Muh Ikmal Saleh akbar@unismuh.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan strategi pengembangan agribisnis cengkih di Kelurahan Lembang Gantarangkeke Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Metode penelitian ini adalah <em>purposive sampling method </em>dengan mengambil 10 orang informan yaitu pelaku agribisnis cengkih. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis QSPM dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix), strategi yang paling prioritas untuk dikembangkan dalam budidaya cengkih adalah "Mengembangkan produk turunan cengkih berbasis tenaga kerja lokal dalam memanfaatkan peluang pasar ekspor" dengan nilai TAS tertinggi sebesar 6,87. Strategi ini menunjukkan potensi terbesar dalam meningkatkan nilai tambah produk cengkih dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sementara itu, strategi dengan nilai terendah adalah Pembentukan kelembagaan petani cengkih untuk mengurangi ketergantungan pada tengkulak dengan nilai 5,24, menunjukkan bahwa strategi ini masih kurang mendesak atau memerlukan pendekatan yang lebih efektif agar dapat memberikan dampak signifikan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata kunci : <em>Agribisnis, Cengkih, Faktor, Strategi</em></p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/986 Analisis Efisiensi dan Inefisiensi Usahatani Padi di Kelurahan Bulete Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo 2025-08-13T11:37:50+07:00 Aldi Hermawan ardi.rumallang@unismuh.ac.id Ardi Rumallang ardi.rumallang@unismuh.ac.id Firmansyah ardi.rumallang@unismuh.ac.id <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan sumber inefisiensi teknis pada kegiatan budidaya padi di wilayah Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo. Dalam analisis ini digunakan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) guna mengukur efisiensi teknis serta mengeksplorasi pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi terhadap ketidakefisienan teknis. Sebanyak 63 orang petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) sebagai responden. Berdasarkan hasil estimasi model, diketahui bahwa variabel input seperti tenaga kerja, benih, dan herbisida memberikan kontribusi signifikan dan positif terhadap peningkatan hasil produksi padi. Sebaliknya, penggunaan pupuk urea menunjukkan korelasi negatif yang signifikan, menandakan adanya ketidakefisienan dalam penggunaannya. Rata-rata efisiensi teknis yang diperoleh sebesar 0,84, yang mengindikasikan bahwa sebagian besar petani belum mampu mengoptimalkan penggunaan input secara maksimal untuk mencapai tingkat efisiensi yang sepenuhnya optimal. Nilai gamma sebesar 0,999 mengindikasikan bahwa variasi dalam produksi sebagian besar disebabkan oleh inefisiensi teknis. Faktor-faktor sosial ekonomi seperti pendidikan dan pengalaman petani secara signifikan memengaruhi inefisiensi teknis, sedangkan umur petani tidak signifikan. Temuan ini mengindikasikan perlunya peningkatan efisiensi melalui penggunaan input yang tepat, penyuluhan intensif, serta penguatan kapasitas petani dalam manajemen usahatani.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Efisiensi Teknis, Inefisiensi Teknis, Usahatani Padi, Stochastic Frontier Analysis, Faktor Sosial Ekonomi</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/987 Kontribusi Ekonomi Buruh Tani Perempuan Terhadap Rumah Tangga Kabupaten Enrekang 2025-08-13T11:40:58+07:00 Maghfira jumiati.amin@unismuh.co.id Jumiati jumiati.amin@unismuh.co.id Muh Ikmal Saleh jumiati.amin@unismuh.co.id Ardi Rumallang jumiati.amin@unismuh.co.id Firmansyah jumiati.amin@unismuh.co.id <p>Perempuan memiliki potensi yang cukup besar untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk dalam menghasilkan pendapatan untuk mendukung keuangan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi buruh tani perempuan pada usahatani bawang merah terhadap pendapatan total keluarga di Desa Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Populasi penelitian ini adalah wanita yang bekerja sebagai buruh tani (istri petani) dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan usahatani bawang merah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu memilih responden secara sengaja. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis pendapatan, skala usaha, dan kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi buruh tani perempuan terhadap peningkatan pendapatan keluarga di Desa Tanete tergolong rendah, dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.096.170 dan rata-rata total pendapatan keluarga sebesar Rp. 4.277.598. Rata-rata kontribusi buruh tani perempuan terhadap total pendapatan keluarga adalah 28,15%, yaitu kurang dari 35%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Kontribusi, Buruh Tani, Perempuan, Pendapatan</em></p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/988 Analisis Kesesuaian Pemeliharaan Kopi Rakyat di Kelompok Tani Lunggu Tolu, Humbang Hasundutan berdasarkan Standar Good Agriculture Practices (GAP) Coffee 2025-08-13T11:44:33+07:00 Saefur Rohman fderu_d@upnjatim.ac.id F. Deru Dewanti fderu_d@upnjatim.ac.id Azzah Azizah Arliyan fderu_d@upnjatim.ac.id <p>Kopi Arabika (<em>Coffea arabica</em>) merupakan salah satu komoditas perkebunan utama Indonesia dengan potensi ekspor yang tinggi. Sejauh ini, kebun kopi rakyat berkontribusi besar (96,1%) terhadap produksi kopi nasional, namun tidak diimbangi dengan produktivitas yang tinggi. Salah satu permasalahan rendahnya produktivitas kopi rakyat terletak pada penerapan praktik budidaya kopi, khususnya pada teknik pemeliharaan, yang dilakukan kurang sesuai dengan <em>Good Agriculture Practices</em> (GAP) <em>Coffee</em> sebagaimana ditetapkan oleh Permentan No. 49/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang Baik. Studi deskriptif dilakukan di lingkup Kelompok Tani Lunggu Tolu, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara pada periode Agustus – November 2023. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan perwakilan petani. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif komparatif menggunakan standar GAP Kopi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Hasil analisis kesesuaian menunjukkan bahwa praktik pemeliharaan kopi yang dilakukan oleh petani belum sepenuhnya sesuai dengan standar GAP Kopi. Aspek yang telah dilakukan dan sesuai dengan GAP Kopi meliputi penyiangan, panen dan pasca panen. Sedangkan praktik yang tidak atau belum dilakukan oleh petani terdapat pada aspek pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama penyakit terpadu, serta penanaman dan pengelolaan penaung. Aspek-aspek yang belum dipenuhi dinilai berkontribusi pada rendahnya produktivitas kopi rakyat di Kelompok Tani tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi dan pendampingan selanjutnya oleh pihak-pihak terkait dalam rangka meningkatkan produksi kopi rakyat nasional.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: kopi arabika, kopi rakyat, pemeliharaan, good agricultural practices, GAP kopi</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/989 Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Usaha Sirup Parijoto (Medinilla speciosa) di CV. Seleksi Alam Muria Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus 2025-08-13T11:47:54+07:00 Eric Rizky Sulistyawan eric.rizky4@gmail.com Sri Wahyuningsih eric.rizky4@gmail.com Shofia Nur Awami eric.rizky4@gmail.com Hilmi Arija Fachriyan eric.rizky4@gmail.com <p>Minuman sirup berbahan alami semakin diminati oleh konsumen yang sadar akan kesehatan. Salah satu potensi lokal yang belum termanfaatkan secara optimal adalah buah parijoto (Medinilla speciosa), yang banyak tumbuh di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. CV. Seleksi Alam Muria (Alammu). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran, biaya pemasaran, margin, keuntungan, produsen share, dan tingkat efisiensi pemasaran sirup Parijoto produk CV. Seleksi Alam Muria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis saluran pemasaran, yaitu saluran tingkat 0 (langsung dari produsen ke konsumen) dengan kontribusi 14%, dan saluran tingkat 1 (melibatkan pedagang pengecer) dengan kontribusi sebesar 86%. Pada saluran tingkat 0, produsen memperoleh produsen share sebesar 100% dengan efisiensi pemasaran sebesar 0%, menunjukkan bahwa saluran ini paling efisien. Pada saluran tingkat 1, biaya pemasaran, margin, dan keuntungan bervariasi antar pengecer karena perbedaan biaya transportasi dan pengemasan. Tingkat efisiensi pemasaran sirup Parijoto oleh CV. Seleksi Alam Muria telah berjalan secara efisien.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: saluran pemasaran, margin, produsen share, efisiensi, sirup parijoto</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/961 Alternatif Solusi Kemasyarakatan di dalam Dunia Perbenihan sebagai Penyeimbang Industrialisasi Perbenihan dalam Rangka Tercapainya Kedaulatan Benih Nasional: Studi Kasus Perbenihan Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan di Kabupaten Ponorogo 2025-08-12T21:18:35+07:00 Febri Hendrayana febri22005@mail.unpad.ac.id Hafizh Ahmad Niskala febri22005@mail.unpad.ac.id Iwan Setiawan febri22005@mail.unpad.ac.id Ahmad Choibar Tridakusuma febri22005@mail.unpad.ac.id <p>Revolusi Hijau telah memicu kapitalisme masif dalam industrialisasi pertanian, khususnya sektor perbenihan, yang menciptakan ketergantungan struktural negara berkembang terhadap negara maju melalui Perusahaan Multi Nasional. Akumulasi kapital ini memperlebar kesenjangan ekonomi global, di mana negara kaya semakin sejahtera sementara negara miskin terjerat dalam lingkaran hutang (Farawita, 2018). Dominasi industri benih jagung diperkuat oleh fakta bahwa jagung merupakan komoditas pertanian yang paling intensif diteliti, termasuk telah selesainya pemetaan genom yang memungkinkan hilirisasi penelitian menjadi produk industri. Meskipun peneliti Indonesia telah menghasilkan varietas jagung hibrida unggul yang tidak kalah dengan produk internasional, koordinasi penelitian yang lemah menyebabkan hasil penelitian sulit diterima petani. Kendala utama meliputi keterbatasan kapital, informasi tren pasar, dan kerjasama dengan visi bersama. Perusahaan benih lokal masih terjebak dalam paradigma kapitalis pragmatis yang memperlakukan petani penangkar hanya sebagai kontrak jual-beli, bukan mitra sejati. Penelitian ini mengkaji implementasi skema perbenihan berbasis pemberdayaan di Kabupaten Ponorogo sebagai alternatif menuju kedaulatan benih nasional. Hasil empat siklus produksi menunjukkan: peningkatan pendapatan petani penangkar hingga 221%, implementasi sistem royalty peneliti sebesar 5% dari margin, akumulasi modal bergulir dari Rp. 200 juta menjadi Rp. 490,8 juta, serta dampak positif pada aspek sosial, ekonomi, dan teknologi. Model pemberdayaan ini diharapkan dapat direplikasi secara nasional untuk mewujudkan kedaulatan benih Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/962 Analisis Kepuasan Anggota Kelompok Tani Ngudi Karya Desa Sambeng Kulon terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas 2025-08-12T21:24:09+07:00 Eka Fia Dianayanti ekafia.diana@gmail.com Pujiati Utami ekafia.diana@gmail.com Watemin ekafia.diana@gmail.com <p>Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sambeng Kulon, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dengan tujuan: 1) Mengetahui profil anggota kelompok tani Ngudi Karya di Desa Sambeng Kulon, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. 2) Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja penyuluh pertanian di Desa Sambeng Kulon, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. 3) Menganalisis tingkat kepuasan petani padi anggota kelompok tani Ngudi Karya terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan objek penelitian melalui data atau sampel yang terkumpul. Hasil penelitian akan diolah dan dianalisis untuk membuat kesimpulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus, dimana seluruh populasi petani padi dalam kelompok tani Ngudi Karya yang berjumlah 25 orang dijadikan sampel. Berdasarkan dari hasil penelitian disimpulkan bahwa profil dari petani padi anggota kelompok tani Ngudi Karya Desa Sambeng Kulon sebanyak 25 petani yang berjenis kelamin laki – laki, berusia antara 50 – 60 tahun dengan mayoritas tingkat pendidikan terakhir SMP/Sederajat. Hasil analisis kinerja penyuluh pertanian Desa Sambeng Kulon dengan menggunakan metode <em>Importance Performance Analysis</em> (IPA) menunjukkan atribut-atribut yang tersebar dalam 4 bagian diagram kartesius yaitu pada kuadran I yaitu aribut 6, 7, 14, dan 15, kuadran II yaitu atribut 1, 2, 3, 5, 11, 13, 17, dan 19, kuadran III yaitu atribut 8, 9, 12, 16, dan 18, kuadran IV yaitu atribut nomor 4, dan 10. Untuk pengukuran kepuasan petani padi dengan menggunakan metode <em>Customer Satisfaction Indeks</em> (CSI) diperoleh nilai sebesar 82,83% yang berada pada kategori sangat puas.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/963 Motivasi Anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki dalam Berusahatani Padi Sawah di Desa Jatilaba Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal 2025-08-13T05:45:12+07:00 Fitri Nur Rachmasari fitrinurrahmasari17@gmail.com Pujiati Utami fitrinurrahmasari17@gmail.com Watemin fitrinurrahmasari17@gmail.com <p>Pertanian merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dan mengelolanya sehingga menghasilkan suatu hasil yaitu hasil pertanian. Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten yang secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah, dengan produksi padi mencapai 395.073 ton. Pada Desa Jatilaba petani padi sawah mengalami beberapa kendala, sehingga peneliti tertarik ingin mengetahui profil, motivasi anggota kelompok tani sumber rejeki yang masih bertahan dalam berusahatani padi sawah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motivasi anggota kelompok tani dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengambil kasus di Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal melalui pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus, maka penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini mengambil semua jumlah populasi yaitu sebanyak 40 orang petani padi sawah. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner dengan skala likers dan diolah dengan analisis rank spearman. Hasil dari penelitian ini motivasi diukur dengan tiga aspek motivasi yaitu kebutuhan akan keberadaan <em>(existence), </em>kebutuhan akan hubungan <em>(relatedness), </em>dan kebutuhan akan pertumbuhan <em>(growth). </em>Total keseluruhan motivasi <em>Existance, Relatedness, dan&nbsp; Growth</em> anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki&nbsp; memiliki skor 57,725 dengan kategori tinggi yang berarti bahwa Kelompok Tani Sumber Rejeki memiliki penilaian baik dalam berusahatani padi sawah. Faktor-faktor yang mempengaruhi dengan motivasi petani berupa faktor internal dan faktor eksternal. Kesimpulan untuk penelitian ini dalam pengukuran teori ERG bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi untuk berjuang, karena mereka ingin memenuhi keberadaan, hubungan, dan kebutuhan pertumbuhan mereka.</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/964 Peran Penyuluh Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan Padi (Oryza Sativa) di Desa Ampelgading Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang 2025-08-13T05:48:20+07:00 Titis Wijayanti wijayantititis26@gmail.com Watemin wijayantititis26@gmail.com Pujiati Utami wijayantititis26@gmail.com <p>Pembangunan pertanian di Indonesia masih dianggap paling penting dari seluruh pembangunan ekonomi. Sektor pertanian khususnya telah menjadi penyelamat perekonomian nasional karena pertumbuhannya justru meningkat sedangkan sektor lainnya justru mengalami pertumbuhan negatif. Kegiatan penyuluhan dalam pembangunan pertanian berfungsi untuk menghubungkan praktik petani dengan pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan mereka. Penyuluhan pertanian bertujuan untuk mengubah perilaku orang dewasa, membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang lebih baik, serta memungkinkan mereka memilih dari berbagai pilihan pengetahuan yang ada dan mengambil keputusan untuk mengatasi permasalahan. Tujuan dari penelitian ini mengetahi profil penyuluh pertanian dan petani padi di Desa Ampelgading, program penyuluh pertanian, mengetahui peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan padi dan mengetahui kendala dan solusi yang sudah dilakukan oleh petani untuk meningkatkan produksi tanaman padi. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu mengetahui identitas penyuluh pertanian sebagai informan kunci dan identitas responden yang berjumlah 38 petani padi dan program yang diberikan oleh penyuluh kepada petani dengan memberikan sarana produksi pertanian dan penyuluhan kunjungan lapangan serta peranan penyuluh pertanian dalam meningkatkan hasil produktivitas di Desa Ampelgading yang dikatakan berperan dengan kendala hama sundep,tikus,irigasi,dan keuangan dan solusi yang diberikan yaitu dengan miminta bantuan penyuluh serta menyemprotkan pestisida yang efektif. Kesimpulan untuk penelitian ini dalam peran penyuluh pertanian untuk meningkatkan hasil produktivitas tanaman padi di Desa Ampelgading dikatakan berperan dalam hasil produksi tanaman pangan padi.<br><br></p> <p>Kata Kunci : Penyuluh, Petani, Padi, Produktivitas</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/965 Factors Influencing the Level of Adoption of Innovation in Rice Farming Insurance Program (AUTP) in Sawahan Village, Lengkong District, Nganjuk Regency 2025-08-13T05:52:13+07:00 Yulia Tri Maharani yuliatrimaharani00@gmail.com Dwi Retno Andriani yuliatrimaharani00@gmail.com Fadli Mulyadi yuliatrimaharani00@gmail.com <p>Sawahan Village, Lengkong District has great potential in the rice farming sector, but faces challenges of climate change, decreasing land area, and low farmer participation in the Rice Farming Insurance (AUTP) program. This study aims to identify factors that influence the level of adoption of AUTP program innovations and measure the level of farmer adoption in Sawahan Village, Lengkong District, Nganjuk Regency. The factors analyzed include the area of farm land, education, farmer age, income level, length of farming, innovativeness, and level of participation in organizational groups. The study used a descriptive quantitative method with a sample of 40 farmers participating in the AUTP program. &nbsp;Data analysis was carried out using descriptive methods and multiple linear regression with SPSS version 26. The results showed that farmer experience, area of farm land, farmer income, farmer innovativeness, and level of participation in other programs had a significant effect on AUTP adoption, while age and education did not have a significant effect. The level of AUTP adoption is still low even though there is subsidy support and extension information because farmers still doubt the effectiveness of the program. The study concluded that a more comprehensive socialization&nbsp; &nbsp;strategy&nbsp; &nbsp;was&nbsp; &nbsp;needed&nbsp; &nbsp;through&nbsp; &nbsp;the&nbsp;&nbsp; involvement&nbsp; &nbsp;of&nbsp; &nbsp;community&nbsp; &nbsp;leaders, plot demonstrations, farmer testimonials, simplification of socialization materials, and increasing transparency of the claims process to increase adoption of the AUTP program.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Innovation adoption, Rice Farming Business Insurance, AUTP, adoption factors, sustainable agriculture</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/966 Analisis Komparatif Dinamika Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Joglo, Kota Surakarta 2025-08-13T05:56:14+07:00 Rosalia Zalfa Ezaliana agungwibowo@staff.uns.ac.id Agung Wibowo agungwibowo@staff.uns.ac.id Eksa Rusdiyana agungwibowo@staff.uns.ac.id <p>Dinamika kelompok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Kelompok Wanita Tani (KWT), khususnya dalam aspek efektivitas kerja sama dan keberlanjutan program yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika KWT di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, dengan fokus pada tiga kelompok, yaitu KWT Ngudi Makmur, KWT Sumber Berkah, dan KWT Asri. Ketiga kelompok tersebut berkembang dalam lingkungan yang sama, namun menunjukkan perbedaan dalam pelaksanaan kegiatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan komparatif, melalui teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWT memiliki peran strategis dalam pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pertanian produktif. Keberhasilan dan keberlanjutan kelompok ditentukan oleh struktur organisasi yang tertata, komunikasi yang terbuka, serta partisipasi aktif dari anggota. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan waktu dan kondisi cuaca turut memengaruhi efektivitas pelaksanaan kegiatan. Kendati menghadapi hambatan tersebut, keberlanjutan kelompok tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui pembinaan berkelanjutan, kekompakan internal yang kuat, serta evaluasi secara rutin.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Dinamika Kelompok, Kelompok Wanita Tani</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/976 Arah Kebijakan dan Transformasi Sektor Pertanian dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional 2025-08-13T10:49:17+07:00 Andi Amran Sulaiman layanan-ip@pertanian.go.id <p>Pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional baik itu dalam pemenuhan pangan maupun penyediaan tenaga kerja. Pada makalah ini disampaikan tantangan global dan nasional dalam bidang pertanian beserta program-program pemerintah dalam menanggulanginya</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/977 Optimalisasi Manajemen Rantai Pasok dan Konektivitas Mendukung Kedaulatan Pangan 2025-08-13T10:52:51+07:00 Prayudi Syamsuri prayudi@pertanian.go.id <p>Peran rantai distribusi sangat besar dalam menjamin ketersediaan pangan nasional. Hal-hal yang mempengaruhinya dijelaskan dalam makalah ini beserta solusi nyata dan tindakan yang sudah dilakukan pemerintah untuk menerapkan kelancarannya.</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/946 Kontribusi Industri Pangan dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional 2025-08-12T17:53:27+07:00 Ahmad Komara ahmad.komara@gmail.com <p>Kedaulatan pangan nasional berarti kebutuhan pangan nasional dapat tercukupi dari dalam tanpa bantuan dari luar. Untuk mewujudkan cita-cita ini diperlukan sinergi dan kerjasama dari berbagai sektor. Salah satunya adalah industi pangan, melalui beberapa aksi nyata yaitu (1) Meningkatkan Produksi Pangan; (2) Dapat Mengolah dan Mengawetkan Pangan; (3) Meningkatkan Efisiensi Distribusi; (4) Meningkatkan Kualitas Pangan; (5) Mendukung Petani dan Peternak Lokal; (6) Mengembangkan Penelitian dan Inovasi bersama Perguruan Tinggi dan Forum Akademika</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/947 Peran Sarjana Pertanian dalam Mewujudkan Ekosistem Kedaulatan Pangan Nasional 2025-08-12T17:57:47+07:00 Kamhar Lakumani seminarfp@mail.uns.ac.id <p>Ekosistem kedaulatan pangan adalah sistem yang mencakup semua elemen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan pangan, mulai dari produksi, pengolahan, distribusi, konsumsi, hingga pengelolaan sisa makanan. Dalam perwujudan cita-cita kedaulatan pangan nasional masih menjumpai masalah dan tantangan seperti (1) sistem data pangan bersifat fragmentaris, dan sering berbeda antar institusi; (2) Petani rugi dan tidak ada kepastian harga saat panen; (3) pemerintah mengeluarkan biaya besar untuk intervensi pangan; (4) belum terbentuknya sistem ketahanan pangan yang resilien. Untuk itu diperlukan transformasi sistem pangan nasional memerlukan dukungan teknokratik yang kuat dan konsisten. Peran sarjana pertanian dalam mendukung hal ini dapat berupa (1) m<span style="font-size: 0.875rem;">elakukan advokasi kebijakan tata kelola pangan berbasis presisi; (2) mendampingi peningkatan kapasitas SDM pertanian; (3) pengembangan teknologi pertanian; (4) jaringan sarjana pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia</span></p> <div class="page" data-page-number="15" data-loaded="true"> <div class="textLayer"> </div> </div> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/948 Teknologi Pangan sebagai Pilar Ketahanan Pangan Nasional 2025-08-12T18:02:44+07:00 Giyatmi giyatmi@hotmail.com <p>Ketahanan pangan nasional merupakan pondasi kekuatan negara. Indonesia dengan kekayaan SDA nya memiliki banyak potensi pangan lokal. Ketahanan pangan dapat dicapai melalui <span style="font-size: 0.875rem;">Diversifikasi pangan lokal, Inovasi pengolahan, Efisiensi sistem pangan (digitalisasi). Dengan sinergi antara pertanian, teknologi, dan industri maka cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan baik.</span></p> <div class="page" data-page-number="9" data-loaded="true"> <div class="textLayer"> </div> </div> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/949 Optimalisasi Leguminosa untuk Industri Pangan Berkelanjutan 2025-08-12T18:07:39+07:00 Setyaningrum Ariviani setyaningrum_ariviani@staff.uns.ac.id <p>Leguminosa atau kacang-kacangan merupakan komoditas yang memiliki potensi besar untuk pemenuhan pangan secara berkelanjutan skala nasional, regional, maupun global. Pada makalah ini disampaikan potensi, tantangan, dan strategi untuk mengoptimalisasikan produksi leguminosa untuk pangan berkelanjutan secara kuantitan dan kualitasnya.</p> 2025-08-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/942 Halaman Depan 2025-08-12T14:16:25+07:00 Panitia Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS seminarfp@mail.uns.ac.id <p>Halaman depan berisi daftar tim penyusun, kata pengantar, daftar isi makalah yang ditampilkan pada prosiding ini</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/957 Distribusi dan Karakterisasi Colletotrichum spp penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit Capsicum frustescens L di Kecamatan Tegalrejo 2025-08-12T20:52:57+07:00 Nadya Eka Marizka mrahmiyah@untidar.ac.id Muzayyanah Rahmiyah mrahmiyah@untidar.ac.id Esna Dilli Novianto mrahmiyah@untidar.ac.id <p>Antraknosa merupakan penyakit pada cabai rawit yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum spp. Karakteristik lingkungan pada Kecamatan Tegalrejo mendukung patogen Colletotrichum spp. untuk berkembang sehingga diperlukan upaya untuk meminimalisir kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan insidensi penyakit antraknosa serta mengidentifikasi karakteristik morfologi patogen. Tahapan penelitian meliputi (1) eksplorasi patogen serta pengambilan sampel secara purposive sampling; (2) penilaian insidensi penyakit; (3) isolasi dan karakterisasi Colletotrichum spp. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan diuji lanjut dengan beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian diketahui bahwa penyakit antraknosa tersebar pada 7 lokasi penelitian di Kecamatan Tegalrejo. Insidensi penyakit paling berat terdapat pada Purwodadi 2 dengan persentase 61,933% sedangkan insidensi penyakit paling ringan terdapat pada Girirejo 1 dengan persentase 0,503%. Pengamatan karakteristik makroskopis terhadap warna koloni tampak atas dan tampak bawah yaitu greenish gray, light greenish gray, very dark greenish gray dan black. Tekstur koloni berupa fibrous dan cottony, bentuk koloni circular, tepi koloni rata serta terdapat lingkaran konsentris. Karakteristik hifa bersekat dan bercabang. Ditemukan dua karakteristik konidia yaitu berbentuk meruncing pada kedua ujungnya, sedikit bengkok dan bersekat. Konidia lainnya berbentuk silindris dengan kedua ujungnya tumpul dan tidak bersekat.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/958 Identifikasi Arthropoda pada Beberapa Jenis Refugia di Ekosistem Kelapa Sawit di Desa Sepunggur 2025-08-12T20:56:49+07:00 Shafa Salsabila Putri shafasp08@gmail.com Akhmad Gazali shafasp08@gmail.com Noorkomala Sari shafasp08@gmail.com <p>Kelapa sawit merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan Perkebunan skala nasional. Kelapa sawit dapat menjadi tempat hidup bagi arthropoda. Arthropoda dalam agroekosistem berperan sebagai herbivora, dekomposer, musuh alami, hama dan polinator. Masalah serangan hama di Perkebunan kelapa sawit dapat diatasi dengan penanaman tanaman pinggir yang disebut tanaman refugia. Refugia merupakan keragaman hayati yang dapat digunakan sebagai media pengendalian hama berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan membandingkan nilai indeks keanekaragaman arthropoda pada beberapa jenis refugia di Perkebunan kelapa sawit PT. Kodedo Agrojaya Mandiri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2024 di Perkebunan Kelapa sawit PT. Kodeco Agrojaya Mandiri, Desa Sepunggur, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara observasi 3x per 2 hari dalam seminggu pada 3 macam refugia. Pelaksanaan penelitian diantaranya pengambilan sampel dengan hand sorting, pitfall trap dan sweep net, dilanjutkan pengidentifikasian arthropoda. Data dikelompokkan berdasarkan taksa serta perannya, jenis Arthropoda diolah dalam bentuk tabulasi, kemudian disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 10 spesies arthropoda pada perkebunan kelapa sawit PT. Kodeco Agrojaya Mandiri yang memiliki peran berbeda seperti hama diantaranya <em>Dissosteira</em>, <em>Gryllidae</em>, <em>Ectobiidae</em>, <em>Bactrocera</em>, <em>Pentatomidae</em> dan <em>Cyclocephala lurida</em>. Sebagai predator diantaranya <em>Oxyopidae</em>, <em>Vespa</em>, <em>Formicidae</em>, <em>Coccinellidae</em>, serta yang berperan sebagai polinator yaitu <em>Apis mellifera</em>. Sedangkan tanaman refugia <em>Argeratum conyzoides</em> (babadotan) memiliki keanekaragaman paling tinggi dibandingkan dengan tanaman refugia <em>Turnera subulata J. E. Smith</em> (bunga pukul delapan) dan <em>Antigonon leptopus</em> (air mata&nbsp;pengantin).</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/959 Pengaruh Pupuk Hayati terhadap Serangan Patogen Penyakit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 2025-08-12T21:05:49+07:00 Sicilia Niken Dwi Saputri sicilianiken@student.uns.ac.id Supriyadi sicilianiken@student.uns.ac.id Retno Wijayanti sicilianiken@student.uns.ac.id Retna Bandriyati Arniputri sicilianiken@student.uns.ac.id Bot Pranadi sicilianiken@student.uns.ac.id <p>Bawang merah (<em>Allium cepa</em> L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura penting di Indonesia. Penyebab terjadinya penurunan produktivitas bahkan gagal panen disebabkan oleh adanya serangan patogen penyakit. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit yakni melalui induksi ketahanan sistematik yang dipicu dengan penggunaan pupuk hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati terhadap ketahanan tanaman akan serangan patogen dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus tahun 2024 di lahan sawah di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan pada budidaya bawang merah terdapat 2 penyakit utama yakni penyakit bercak ungu (<em>Alternaria </em>sp.) dan penyakit moler (<em>Fusarium </em>sp.). Insidensi penyakit bercak ungu cenderung tinggi pada semua perlakuan hingga memiliki persentase 100%, sedangkan penyakit moler memiliki insidensi penyakit yang rendah. Intensitas penyakit bercak ungu cenderung tinggi pada semua perlakuan, dengan perlakuan pupuk JLF yang memiliki tingkat rata-rata intensitas tertinggi dibanding perlakuan pupuk lainnya yakni 28,58%, hasil AUDPC sebesar 1390,55 unit/hari, dan persentase penghambatan -1,01%. Sedangkan intensitas penyakit moler cenderung rendah, dengan perlakuan kontrol memiliki intensitas tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain dengan rata-rata 1,43%, dengan AUDPC sebesar 80,09 unit/hari.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/960 Kajian Pupuk Plant Catalyst 2006 dalam Menekan Pertumbuhan Ganoderma sp. dari Tanaman Kelapa Sawit di Lahan Gambut Secara In-Vitro 2025-08-12T21:10:54+07:00 Sustiyah sustiyah@agr.upr.ac.id Zafrullah Damanik sustiyah@agr.upr.ac.id Sri Utami Manurung sustiyah@agr.upr.ac.id Ennike Gusti Rahmi sustiyah@agr.upr.ac.id Chartina Pidjath sustiyah@agr.upr.ac.id Yohanes Edy Gunawan sustiyah@agr.upr.ac.id Aditya Rahmat Mulyadi sustiyah@agr.upr.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui kemampuan pupuk <em>Plant Catalyst</em> 2006 dalam menghambat perkembangan <em>Ganoderma </em>sp. dari tanaman kelapa sawit di lahan gambut secara <em>in vitro</em>. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengujian efektivitas penghambatan berbagai konsentrasi pupuk Plant Catalyst 2006 terhadap patogen <em>Ganoderma </em>sp. pada media <em>Potato Dextrose Agar</em> (PDA) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan larutan pupuk <em>plant catalyst</em> dan 1 perlakuan kontrol. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu dengan konsentrasi yang berbeda yaitu P1 (0,25%), P2 (0,50%), P3 (0,75%) dan P4 (1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semakin tinggi konsentrasi pupuk <em>Plant catalyst</em> 2006 yang diberikan semakin besar daya hambatnya. Sehingga dari perlakuan tersebut perlakuan yang dapat menghambat pertumbuhan <em>Ganoderma boninense </em>yaitu perlakuan P3 dengan kosnentrasi 0,75% dan perlakuan P4 dengan konsentrasi 1% pupuk <em>Plant </em>Catalyst 2006 pada pengamatan 1-7 hari setelah inokulasi (HSI) dikarenakan kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/955 Hubungan Pemeliharaan Sapi Potong di Lahan Suboptimal dengan Pemanfaatan Kotoran Sapi di Desa Tonsewer Kabupaten Minahasa 2025-08-12T20:39:21+07:00 Julio Very Tandayu juliotandayu045@student.unsrat.ac.id Gam D. Lenzun juliotandayu045@student.unsrat.ac.id Zadrak M. Warouw juliotandayu045@student.unsrat.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sistem pemeliharaan sapi potong di lahan suboptimal dengan pemanfaatan kotoran sapi di Desa Tonsewer, Kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi Spearman Rank. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah jenis pemeliharaan sapi potong, yang terdiri dari pemeliharaan ekstensif, semi-intensif, intensif, dan terpadu. Sementara itu, variabel dependen (Y) adalah bentuk pemanfaatan kotoran sapi potong, meliputi pupuk organik padat (kompos), pupuk cair (biourin), bahan biogas, dan bahan pakan fermentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola pemeliharaan sapi potong di Desa Tonsewer cenderung tradisional dan berskala kecil. Korelasi tertinggi ditemukan antara sistem pemeliharaan terpadu dan pemanfaatan kotoran sebagai pupuk organik padat (r = 0,841) serta pupuk cair (r = 0,800), yang keduanya berada pada kategori hubungan sangat kuat. Sementara itu, sistem pemeliharaan ekstensif dan semi-intensif juga menunjukkan hubungan yang kuat terhadap beberapa bentuk pemanfaatan kotoran, terutama sebagai kompos dan biourin. Sebaliknya, sistem pemeliharaan intensif memiliki hubungan lemah atau tidak signifikan terhadap sebagian besar bentuk pemanfaatan kotoran, kecuali pada pemanfaatan sebagai bahan biogas (r = 0,716). Penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan sistem pemeliharaan terpadu untuk meningkatkan pemanfaatan limbah ternak secara berkelanjutan di lahan suboptimal.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/956 Hubungan Karakteristik Sistem Sosial Petani dengan Pengembangan Sapi Potong di Desa Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa 2025-08-12T20:46:02+07:00 Charlos Yosua Nelwan charlosnelwan044@student.unsrat.ac.id Stanly O. B. Lombogia charlosnelwan044@student.unsrat.ac.id Gam D. Lenzun charlosnelwan044@student.unsrat.ac.id <p>Desa Tempok, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan usaha sapi potong, terutama jenis Peranakan Ongole (PO). Namun, pengembangan usaha ini masih menghadapi berbagai kendala, seperti rendahnya produktivitas ternak, minimnya adopsi teknologi, serta lemahnya peran kelembagaan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik sistem sosial petani dengan pengembangan usaha sapi potong di Desa Tempok. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden, serta uji korelasi Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel sosial (umur, pendidikan, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga, partisipasi kelompok, dan akses informasi) dengan tingkat pengembangan usaha sapi potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan (0,642), pengalaman beternak (0,745), partisipasi dalam kelompok peternak, dan akses terhadap informasi atau penyuluhan (0,827) memiliki hubungan yang kuat hingga sangat kuat terhadap pengembangan usaha sapi potong. Sementara itu, variabel umur (-0,022) dan jumlah tanggungan keluarga (-0,080) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sosial petani, khususnya melalui pendidikan, pengalaman, organisasi kelompok, dan penyuluhan, untuk mendorong pengembangan usaha sapi potong secara berkelanjutan</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/950 Peran Bioamelioran Sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L) 2025-08-12T18:09:46+07:00 Mu’minah mu'minah@polipangkep.ac.id Junyah Leli Isnaini mu'minah@polipangkep.ac.id Baso Darwisah mu'minah@polipangkep.ac.id Abdul Mutalib mu'minah@polipangkep.ac.id Syarif Ismail mu'minah@polipangkep.ac.id Haslinda mu'minah@polipangkep.ac.id <p>Bioamelioran adalah produk bahan pembenah tanah yang berbahan aktif bakteri penghasil eksopolisakarida yang mempunyai kegunaan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioagregasi tanah. Bakteri penghasil eksopolisakarida ini diperoleh dari rhizozfer areal pertanaman kentang di Malino Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pemberian bioamelioran pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024 sampai Maret 2025 di Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan dan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S Buluballea, Malino). Penelitian disusun berdasarkan&nbsp; Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu: B0 = Tanpa perlakuan (kontrol), B1 = konsentrasi 20 ml/L air, B2 = konsentrasi 30 ml/L air, dan B3 = konsentrasi 40 ml/L air. Parameter yang diamati antara lain: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm<sup>2</sup>), dan berat akar (gram). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian bioamelioran berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman sawi. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa pada konsentrasi 20 ml/L air menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 39,57 cm, jumlah daun tertinggi 16,33 helai, luas daun tertinggi 74,63 cm<sup>2</sup>, dan berat akar tertinggi yaitu 2,99 gram dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian bioamelioran pada konsentrasi 20 ml/L air menghasilkan pertumbuhan tanaman sawi yang terbaik.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Bioamelioran, Tanaman sawi, Konsentrasi</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/951 Respon Pertumbuhan dan Tingkat Hasil Ubi Jalar Kultivar Thailand terhadap Pengajiran 2025-08-12T20:18:44+07:00 Istiani bsupeno59@unram.ac.id Bambang Supeno bsupeno59@unram.ac.id I Ketut Ngawit bsupeno59@unram.ac.id <p>Pertumbuhan dan hasil ubi jalar dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan teknik budidayanya. Teknik bertanam dengan pengajiran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil ubi jalar yang masih jarang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan tingkat hasil ubi jalar pada perlakuan pengajiran. Penelitian ini dilakukan dengan percobaan lapangan yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan diajir dan tanpa ajir. Setiap perlakuan di ulang sebanyak 9 ulangan. Analisis data yang di gunakan yaitu uji t-test. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2024 di lahan persawahan milik petani. Hasil penelitian menunjukkan&nbsp; bahwa ada pengaruh nyata pada panjang sulur (55,52 cm &gt; 32,79 cm), jumlah daun (104,80 helai &gt; 91,84 helai), jumlah cabang primer (7,20 cabang &gt; 5,21 cabang) , jumlah cabang sekunder (4,33 cabang &lt; 5,24 cabang) dan berat umbi (821,22 gram &gt; 716,88 gram). Sedangkan pada variabel jumlah cabang tersier (0,62 cabang &lt; 1,15 cabang), jumlah umbi (7,05 buah &gt; 6,55 buah), diameter umbi (4,14 cm &gt; 3,83 cm), panjang umbi (13,01 cm &gt; 12,39 cm) dan persentase umbi yang dapat dipasarkan (0,76 % &lt; 0,85 %) tidak berpengaruh nyata. Penggunaan ajir memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan tingkat hasil tanaman ubi jalar kultivar thailand. Variabel pertumbuhan yang dipengaruhi yaitu panjang sulur, jumlah daun dan jumlah cabang primer, sedangkan variabel tingkat hasil yang dipengaruhi yaitu berat umbi.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/952 Penerapan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM): Strategi Keberlanjutan Usahatani Padi Sawah 2025-08-12T20:23:20+07:00 Wan Abbas Zakaria wanabas.zakaria@fp.unila.ac.id Dwi Haryono wanabas.zakaria@fp.unila.ac.id Maula Arifatuzzakiyah wanabas.zakaria@fp.unila.ac.id <p>Pertanian berkelanjutan saat ini menjadi perhatian utama untuk mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Usahatani padi dengan teknologi budidaya berbasis mikroba (BBM) menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan usahatani padi dengan teknologi BBM di Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu pendekatan Multi-Aspect Sustainability Analysis (MSA) yang menilai dimensi ekologi, ekonomi, dan teknologi. Penerapan teknologi BBM berpotensi meningkatkan produktivitas dan kualitas padi, mengurangi ketergantungan pada input kimia, serta memperbaiki kesehatan tanah. Namun, keberlanjutan sistem ini masih menghadapi kendala, seperti rendahnya adopsi teknologi oleh petani, akses input organik terbatas, serta keterbatasan pasar untuk produk padi organik. Penelitian ini memberikan dasar penting bagi pengembangan agribisnis padi organik yang lebih berkelanjutan di Indonesia.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/953 Karakteristik Morfologi Tanaman Kopi Rakyat dan Kesuburan Tanah di Desa Pearung Kecamatan Paranginan 2025-08-12T20:27:34+07:00 Noor J. P. Dewi ronny.mulyawan@ulm.ac.id Ronny Mulyawan ronny.mulyawan@ulm.ac.id <p>Tanaman kopi (<em>Coffea </em>sp)<em>.,</em> merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan sangat penting dalam kegiatan perekonomian.Namun produktivitas kopi setiap tahunnya mengalami penurunan akibat beberapa faktor diantaranya penggunaan bibit tanaman dan budidaya yang mencangkup pengolahan lahan. Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang memiliki luasan area perkebunan kopi terluas kedua di Indonesia salah satu desa memiliki perkebunan kopi di Sumatera Utara yaitu Desa Pearung. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara acak untuk menentukan lokasi pengambilan sampel dan pengambilan data.Tujuan dari penenlitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik morfologi tanaman kopi rakyat dan kesuburan tanah di Desa Pearung. Hasil Karakteristik morfologi kopi yang ditemukan di kebun rakyat Desa Pearung memiliki kedekatan dengan jenis kopi arabika terlihat dari kemiripan bentuk daun dan ukuran buah serta kedekatan karakteristik dengan varietas kopi arabika Sigarar Utang terlihat dari kemiripan morfologi warna pucuk daun muda yang berwarna coklat kemerahan, bentuk tepian daun yang bergelombang dan helai daun mengatup keatas. Berdasarkan kesesuaiaan lahan kopi kebun rakyat Desa Pearung memiliki tingkat kesuburan tanah baik dengan ketersediaan hara N-total, P-total, K-total dan C-organik yang tinggi, namun memiliki pH rendah sehingga memerlukan manajement perbaikan pH tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah.</p> 2025-08-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025