Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp <h1 style="color: green;">SEMINAR NASIONAL DAN LAUNCHING LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI ILMU PERTANIAN (LAM PTIP)</h1> <h2 style="color: green;">Tema: "Digitalisasi Pertanian Menuju Kebangkitan Ekonomi Kreatif"</h2> <p><a title="semnas fp 2024" href="https://www.flickr.com/photos/199289402@N06/53679657445/in/dateposted/" data-flickr-embed="true"><img src="https://live.staticflickr.com/65535/53679657445_405afa79fc_z.jpg" alt="semnas fp 2024" width="456" height="640" /></a></p> <p><strong>Keynote Speaker</strong><br />Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P<br />Menteri Pertanian Republik Indonesia</p> <p><strong>Sambutan</strong><br />1. Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H.<br />Plt. Rektor Universitas Sebelas Maret</p> <p>2. Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng.<br />Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret</p> <p><strong>Pembicara</strong><br />1. Prof. Dr. Rer. Nat Imam Buchori, S.T.<br />(Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT) <br />2. Prof. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr., Ph.D <br />(Sekjen Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia)<br />3. Prof. Ir. Budi Guntoro, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. <br />(Sekjen Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia)<br />4. Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si. <br />(Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia)<br />5. Prof. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.S.<br />(Sekjen Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Kehutanan)</p> <p><strong>Moderator</strong><br />Dr. Ir. Agung Wibowo, S.P., M.Si.<br />(Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi Fakultas Pertanian UNS)</p> <p><strong>Sub Tema</strong>:<br />a. Kehutanan (budidaya, ekonomi, pengolahan) <br />b. Teknologi Hasil Pertanian (pengolahan, pengemasan, gizi) <br />c. Pertanian (budidaya, sosial-ekonomi pertanian) <br />d. Peternakan (budidaya, ekonomi, pengolahan)</p> <p><br /><strong>Publikasi</strong> <br />Artikel yang dipresentasikan akan dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian ber-ISSN dalam bentuk <a href="https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp" target="_blank" rel="noopener"><strong>e-prosiding</strong></a>. Naskah terseleksi akan dipublikasikan dalam Jurnal Terkareditasi Nasional (Terindeks SINTA): <br />1.<a style="background-color: #ffffff;" href="https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-weight: bolder;"> Caraka Tani</span></a>: Journal of Sustainable Agriculture (S1 &amp; Scopus, Q2),<br />2. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/tanah" target="_blank" rel="noopener">SAINS TANAH</a></strong>-Journal of Soil Science and Agroclimatology (S1 &amp; Scopus, Q3), <br />3. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/arj/"><strong>Agrotechnology Research Journal</strong></a> (S2), <br />4. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/ilmupangan/" target="_blank" rel="noopener">Jurnal Teknologi Hasil Pertanian</a></strong> (S2), <br />5. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/agrosains/" target="_blank" rel="noopener">Agrosains</a></strong>: Jurnal Penelitian Agronomi (S2), <br />6. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/sepa/" target="_blank" rel="noopener">SEPA</a></strong>: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (S3), <br />7. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/lar/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Livestock and Animal Research</strong></a> (S3), <br />8. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/prima/" target="_blank" rel="noopener">PRIMA</a></strong>: Journal of Community Empowering and Services (S3), <br />9. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/agrihealth/"><strong>Agrihealth</strong></a>: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health (S3), <br />10. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/agritexts/" target="_blank" rel="noopener">AGRITEXTS</a></strong>: Journal of Agricultural Extension (S5).</p> <p><br />Info lengkap kunjungi website<br /><a href="https://semnas2024.fp.uns.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">semnas2024.fp.uns.ac.id</a></p> en-US Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS Cover https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/123 <p>Cover</p> Ari Kusuma Wati Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Biosaka untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian Ramah Lingkungan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/127 <p>Biosaka untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian Ramah Lingkungan</p> Suwandi Suwandi Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Standardisasi Instrumen Pascapanen Tanaman Perkebunan Mendukung Ketahanan Pangan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/129 <p>Standardisasi Instrumen Pascapanen Tanaman Perkebunan Mendukung Ketahanan Pangan</p> Prima Luna Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Bioremediasi Lahan sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/130 <p>Bioremediasi Lahan sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan</p> MMA. Retno Rosariastuti Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Peran Perusahaan Pertanian dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/131 <p>Peran Perusahaan Pertanian dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan</p> Eko Agus Heryanto Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Peran Perbankan dalam Mendukung Permodalan Usahatani https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/136 <p>Peran Perbankan dalam Mendukung Permodalan Usahatani</p> Fajar Sidik Pramono Copyright (c) 2023 2023-07-29 2023-07-29 7 1 Respon Produksi dan Kandungan Klorofil Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Aplikasi Pupuk Majemuk K-Ca-Mg-S https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/167 <p>Rendahnya produksi kacang hijau dapat ditingkatkan dengan perbaikan teknik budidaya<br>seperti penggunaan pupuk majemuk K-Ca-Mg-S dan penggunaan varietas yang tepat guna<br>untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang hijau. Tujuan penelitian adalah untuk<br>mengidentifikasi peran pupuk majemuk K-Ca-Mg-S terhadap pertumbuhan dan produksi<br>kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2022 di Fakultas<br>Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok<br>Faktorial dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas yaitu Vima 1, Vima<br>2 dan Vima 3. Faktor kedua adalah dosis pupuk majemuk K-Ca-Mg-S dengan 4 taraf yaitu<br>kontrol, 0,89 g, 1, 34 g, dan 1,79 g K -Ca-Mg-S/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>varietas Vima-3 memiliki jumlah polong per tanaman, kandungan klorofil b, kandungan<br>klorofil total, bobot 100 biji dan bobot biji. per tanaman yang lebih tinggi dibandingkan Vima<br>1 dan Vima 2. Pupuk majemuk K-Ca-Mg-S 1,79 g/polybag meningkatkan jumlah biji per<br>polong, kandungan klorofil a, kandungan klorofil b dan kandungan klorofil total. Kombinasi<br>perlakuan Vima 3 dan pupuk majemuk K-Ca-Mg-S 1.79 g/polybag meningkatkan kandungan<br>klorofil b dan total klorofil.</p> Yaya Hasanah Izzul Arfie Nugraha Lisa Mawarni Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1 8 Pertumbuhan Mutan Batang Pendek Generasi M6 Hasil Iradiasi Sinar Gamma Padi Varietas Mentik Susu https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/170 <p>Mentik Susu merupakan padi aromatik yang banyak diminati konsumen di Indonesia.<br>Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam budidaya padi Mentik Susu adalah batang<br>tanaman terlalu tinggi serta umur panen yang panjang, sehingga diperlukan suatu teknik<br>mutasi gen dengan metode iradiasi sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui<br>pengaruh iradiasi sinar gamma 100 Gray dan 200 Gray terhadap tinggi tanaman, jumlah<br>anakan total, jumlah anakan produktif, umur berbunga, dan umur panen. Penelitian dilakukan<br>dengan menguji hasil pertumbuhan 35 galur Padi Varietas Mentik Susu, pada bulan Juni<br>sampai Oktober 2020 di Lahan Pertanian Kebun Benih Padi Tegalgondo Desa Sraten,<br>Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji anova<br>taraf 5% (Uji F) dan uji lanjut Duncan taraf 5% (DMRT). Hasil Penelitian menunjukan bahwa<br>iradiasi sinar gamma 100 Gray dan 200 Gray terhadap 35 galur padi varietas Mentik Susu,<br>dapat mengurangi tinggi serta memangkas umur panen sehingga lebih genjah.</p> Tiwi Rachmawati Ahmad Yunus Parjanto Parjanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 9 17 Pengaruh Panjang Alur Sadap dan Stimulant Gas Terhadap Fisiologi dan Produksi Lateks Tanaman Karet Klon BPM 1 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/172 <p>Tanaman karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting kedua setelah<br>tanaman kelapa sawit, karet juga menjadi sumber penghasilan hidup bagi banyak<br>petani. BPM 1 adalah klon dengan pertumbuhan sedang sejak pada fase Tanaman Belum<br>Menghasilkan sampai fase Tanaman Menghasilkan daerah yang sesuai sedang sampai<br>kering. BPM 1 mempuyai potensi sebagai penghasil kayu. Penelitian dilaksanakan di PTPN<br>III Afd II Kebun Sei Putih Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dengan<br>ketinggian tempat ± 25 m diatas permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui<br>pengaruh panjang alur sadap dan pemberian stimulan gas terhadap fisiologi dan produksi<br>karet tanaman karet pada klon BPM 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan S/2<br>d3 ETG/30d dan S/4 d3 ETG/30d belum meningkatkan produksi karet di bulan Februari,<br>Maret dan April tetapi di Januari produksi karet tinggi yaitu berturut-turut 17,09 g/p/s dan<br>16,77 g/p/s. Kadar sukrosa, Pi dan Thiol pada perlakuan S/2 d3 ETG/3 lebih rendah yaitu<br>berturut-turut 6,75 mM,21,85 mM dan 0,28mM dibandingakan perlakuan S/4 d3 ETG/30d<br>yaitu berturut-turut 7,66 mM, 25,78 mM dan 0,30mM. Untuk indeks (IP) penyumbatan pada<br>perlakuan S/2 d3 ETG/3 rendah kecuali perlakuan S/4 d3 ETG/30d IP tinggi. Kadar karet<br>kering pada perlakuan S/2 d3 ETG/3 tinggi yaitu 32,13%., pada perlakuan S/4 d3 ETG/30d<br>rendah yaitu 28,45%.</p> Yayuk Purwaningrum Yenni Asbur Bostarto Bono Royo Mubaraq Fahlefi Nasution Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 18 25 Respon Pertumbuhan Tanaman Padi Gogo Sigambiri Merah Terhadap Suhu, Kelembapan Tanah dan Ketebalan Mulsa di Dataran Tinggi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/174 <p>Padi gogo (Oryza sativa) merupakan tanaman pangan sebagai sumber pangan utama<br>hampir seluruh penduduk Indonesia. Di dataran tinggi, mulsa dapat memperbaiki pertumbuhan<br>dan hasil padi gogo dengan memperbaiki iklim mikro tanah. Eksperimen lapangan dengan<br>budidaya padi gogo di dataran tinggi dilakukan pada Agustus 2022 sampai Februari 2023 di<br>Badan Penelitian Tanaman dan Sayuran Tongkoh. Tujuannya adalah untuk mengetahui<br>pengaruh ketebalan mulsa terhadap suhu dan kelembaban tanah serta pertumbuhan tanaman<br>padi gogo Sigambiri Merah di dataran tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah<br>rancangan acak kelompok non faktorial tiga ulangan dengan ketebalan mulsa Jerami padi<br>sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan mulsa Jerami padi<br>meningkatkan suhu dan kelembaban tanah pada kedalaman 0-15 cm dibandingkan dengan<br>tanpa pemberian mulsa. Ketebalan mulsa 30 t/Ha meningkatkan suhu tanah sebesar 0.67 °C<br>dibandingkan dengan tanah tanpa mulsa (M0). Pemberian mulsa Jerami 20 t/Ha, 25 t/Ha (M2),<br>dan 30 t/Ha meningkatkan kelembaban tanah dibandingkan tanpa mulsa, masing-masing<br>Akibatnya, pemberian mulsa Jerami meningkatkan meningkatkan pertumbuhan tanaman padi<br>gogo dibandingkan dengan tanpa mulsa walaupun hanya bobot kering tanaman yang<br>berpengaruh secara nyata. Ketebalan mulsa 30 t/Ha secara nyata meningkatkan bobot kering<br>tanaman padi gogo dibandingkan dengan tanpa mulsa sebesar 133.33%. Dengan demikian,<br>ketebalan mulsa 30 t/Ha menjadi pilihan mulsa jerami padi terbaik untuk memperbaiki iklim<br>mikro tanah pada budidaya padi gogo di dataran tinggi.</p> D Kusbiantoro L A M Siregar C Hanum L Mawarni Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 26 35 Uji Aplikasi Pupuk NPK Slow Release Berbagai Grade dan Ukuran Zeolit Alam Terhadap Penguapan Gas NH3 dan Hasil Padi Sawah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/179 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK-Slow<br>Release (NPK-SR) dengan berbagai grade dan ukuran zeolit alam terhadap penguapan gas NH3<br>dan hasil padi sawah. Penelitian dilaksanakan di screen house dan Laboratorium Ilmu Tanah,<br>Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Oktober 2021 sampai April<br>2022. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri<br>dari dua faktor disusun faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah komposisi pupuk<br>yang terdiri atas enam taraf. Faktor kedua adalah ukuran zeolit alam yang terdiri atas tiga taraf.<br>Variabel pengamatan penelitian ini meliputi penguapan gas NH3, bobot segar gabah bernas,<br>bobot kering gabah bernas, jumlah gabah bernas, dan jumlah gabah hampa. Hasil penelitian<br>menunjukkan pemberian pupuk NPK-SR dengan berbagai grade dan ukuran zeolit alam<br>masing-masing tidak berpengaruh terhadap penguapan gas NH3 dan variabel hasil tanaman<br>padi. Interaksi antara grade dan ukuran zeolit alam berpengaruh terhadap penguapan gas NH3<br>pada kumulatif 1 MST (Minggu Setelah Tanam) dan kumulatif 6-13 MST (Minggu Setelah<br>Tanam), bobot segar gabah bernas, jumlah gabah bernas, serta jumlah gabah hampa.<br>Penguapan gas NH3 terendah yaitu sebesar 92,99 μg N/cm2 pada kumulatif 1 MST (dan 56,86<br>μg N/cm2 pada kumulatif 6-13 MST. Hasil tanaman padi tertinggi pada bobot segar gabah<br>bernas; jumlah gabah bernas; jumlah gabah hampa masing-masing sebesar 6,54 g; 235,44; 269.<br>Grade NPK-SR dan ukuran zeolit alam yang direkomendasikan untuk tanaman padi sawah<br>yaitu perlakuan K1 (pupuk NPK-SR grade 7-15-15) dan Z3 (ukuran zeolit alam 140 mesh).</p> Purwandaru Widyasunu Joko Maryanto Talita Amartya Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 36 45 Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau yang Mengalami Cekaman Salinitas dan Diberi Ekstrak Kulit Pisang https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/184 <p>Secara umum cekaman salinitas menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan<br>dan hasil tanaman, oleh karena itu perlu diantisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mempelajari pertumbuhan dan hasil kacang hijau yang mengalami cekaman salinitas dan diberi<br>ekstrak kulit pisang. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok<br>dengan pola faktorial dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah cekaman salinitas (kadar NaCl)<br>terdiri dari 3 level yaitu: NaCl 0% (DHL= 0,58 mS/cm), NaCl 0,5% (DHL= 7,61mS/cm), dan<br>NaCl 1% (DHL= 8,68 mS/cm). Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak kulit pisang, terdiri<br>dari 3 level, yaitu: 0%, 1%, dan 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak<br>kulit pisang berpengaruh terhadap peningkatan luas daun. Pemberian ekstrak kulit pisang yang<br>makin meningkat dapat meningkatkan pertumbuhan serta berpotensi meningkatkan hasil<br>tanaman kacang hijau. Cekaman salinitas berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hasil<br>kacang hijau. Meningkatnya cekaman salinitas mengakibatkan pertumbuhan makin terhambat<br>serta hasil panen semakin menurun.</p> Maman Suryaman Fitri Kurniati Nita Amelia Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 46 55 Upaya Domestikasi Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. Moore) melalui Pemupukan Organik dan Pengairan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/187 <p>Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. Moore) merupakan sayuran indigenous<br>yang secara umum belum dibudidayakan. Sintrong mengandung zat aktif yang berkhasiat guna<br>meningkatkan imunitas tubuh, melancarkan pencernaan, dan menurunkan risiko diabetes.<br>Pengembangan budidaya sintrong di lahan kering dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk<br>organik dan pengairan. Penelitian dilakukan untuk menguji macam pupuk organik dan tingkat<br>pemberian air pada budidaya sintrong, guna mendapatkan pupuk organik yang dapat<br>mengefisienkan pengairan. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap petak terbagi (split<br>plot). Perlakuan petak utama (main plot) adalah macam pupuk organik yang meliputi: kotoran<br>kambing, pupuk kompos berbahan dasar kotoran sapi (Rojokoyo), Petroganik, dan tanpa<br>pemberian pupuk organik sebagai kontrol. Perlakuan anak petak (sub plot) adalah volume<br>penyiraman air yang meliputi: setara 70, 80, 90, dan 100% kapasitas lapangan. Data respon<br>tanaman dianalisis menggunakan metode analisis ragam pada α=5% dan uji pembandingan rataan<br>menggunakan metode DMRT pada α=5%. Hasil penelitian menunjukkan pemupukan kotoran<br>kambing mampu meningkatkan tinggi tanaman hampir empat kali lebih tinggi dan jumlah daun<br>tiga kali lebih banyak dibanding kontrol, dapat mengefisienkan pengairan hingga setara 70% KL,<br>dan tanaman masih menunjukkan pertumbuhan yang baik sehingga pada umur 35 hari mampu<br>menghasilkan rata-rata 22,3 helai daun dengan bobot segar per tanaman rata-rata mencapai 91<br>gram.</p> Endang Setia Muliawati Mutmainatussa’adah Mutmainatussa’adah M.Th. Sri Budiastuti Djoko Purnomo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 56 62 Pertumbuhan, Hasil dan Kandungan Vitamin C Tanaman Bayam Merah Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Urine Kelinci https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/189 <p>Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) urine<br>kelinci terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan vitamin C tanaman bayam merah. Rancangan<br>yang digunakan adalah rancangan acak kelompok sederhana dengan 4 perlakuan konsentrasi POC<br>ditambah 1 perlakuan kontrol sebagai berikut: Kontrol = Tanpa POC urine kelinci; U1= 50 ml/L;<br>U2= 100 ml/L; U3= 150 ml/L dan U4 = U1= 200 ml/L. Variabel pengamatan pertumbuhan; tinggi<br>tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan diameter batang (cm), variabel hasil; bobot segar total per<br>tanaman (g), bobot segar ekonomi per tanaman (g) , bobot segar akar per tanaman (g), indek panen<br>(%) dan kandungan vitamin C tanaman (mg). Analisis data dengan uji ragam F dilanjutkan uji<br>BNT dengan taraf 5%. Analisis regresi untuk mendapatkan konsentrasi optimum POC urine<br>kelinci pada tanaman bayam merah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC urine kelinci<br>berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah yang menunjukkan<br>perlakuan U2 (150 ml/L) merupakan perlakuan yang tepat pada tanaman bayam merah yang<br>dibuktikan mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang berturut-turut<br>sebesar 60,82%, 29,04% dan 64,95% dibanding kontrol. Pada parameter hasil bobot segar total<br>tanaman dan bobot segar ekonomis berturut-turut sebesar 122,43 gram per tanaman dan 101,13<br>gram per tanaman. Hasil uji regresi didapatkan dosis optimum POC urine kelinci sebesar 120,60<br>ml/L dengan bobot basah total optimum sebesar 121,56 gram per tanaman.</p> Anis Sholihah Agus Sugianto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 63 72 Macam Varietas dan Dosis Kompos Kulit Kopi Terhadap Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/190 <p>Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan komoditas serealia dengan<br>kadar gula lebih tinggi dibanding jagung biasa. Jagung manis memiliki kadar gula 5-6%,<br>sedangkan kadar gula jagung biasa hanya 2-3%. Budidaya jagung manis secara organik dapat<br>dilakukan menggunakan macam varietas dan kompos kulit kopi. Penelitian bertujuan untuk<br>mengetahui pengaruh macam varietas dan dosis kompos kulit kopi terhadap hasil tanaman<br>jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Februari sampai 24 Juni 2022 di Desa<br>Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang dengan ketinggian tempat 285 m dpl,<br>jenis tanah latosol dan pH tanah 6,7. Penelitian menggunakan percobaan faktorial (2x4) yang<br>disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan sebagai<br>blok. Faktor pertama macam varietas yaitu Talenta dan Bonanza (F1). Faktor kedua dosis<br>kompos kulit kopi sebanyak 0, 10, 20, dan 30 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>penggunaan macam varietas tidak berpengaruh terhadap parameter pengamatan jumlah daun,<br>panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot,<br>berat per m2, dan kadar gula. Pemberian dosis kompos kulit kopi 30 ton/ha menghasilkan<br>panjang tongkol berkelobot jagung manis tertinggi. Tidak terjadi interaksi antara macam<br>varietas dan dosis kompos kulit kopi terhadap semua parameter pengamatan.</p> Khoiriyasih Khoiriyasih Agus Suprapto Siti Nurul Iftitah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 73 81 Pengaruh Macam Pupuk Npk dan Varietas Terhadap Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/191 <p>This study aims to determine the effect of NPK fertilizer application, types of varieties,<br>and their interactions on the yield of peanuts (Arachis hypogaea L.). This research was carried<br>out from 18 August to 28 November 2021 in Balekerto Village, Kaliangkrik District, Magelang<br>Regency. The height of the research site is 700 m above sea level, the type of soil is latosol.<br>The research method used a non-factorial experiment (3x3) arranged in a completely<br>randomized block design (CRBD) with three blocks. The first factor in giving NPK fertilizer<br>is phonska fertilizer, pearl fertilizer, and mixed fertilizer. The second factor of peanut varieties,<br>namely talam 1, elephant, and hypoma 1. The results showed that the treatment had no<br>noticeable effect on the weight of fresh stuffed pods per plant (g), the weight of dry contented<br>pods per plant (g), protein content (%), oil content (%) and starch content (%). The interaction<br>of the application of various fertilizers and various varieties has a marked effect on the<br>observation parameter of the number of fresh stuffed pods per plant (fruit).</p> Handika Konie Bayu Satriawan Agus Suprapto Murti Astiningrum Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 82 89 Pengaruh MFC, Pemupukan, dan Jarak Tanam Terhadap pH Tanah Sawah pada Tanaman Padi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/192 <p>Padi masih menjadi komoditas penting dalam kebijakan pertanian di indonesia karena<br>terkait dengan ketahanan pangan dan swasembada beras. Selain meningkatnya penduduk di<br>Indonesia, degradasi lahan juga mengakibatkan penurunan kualitas dan fungsi tanah, seperti<br>unsur hara yang terjerap dan pH tanah cenderung asam sehingga kesuburan tanah tidak sesuai<br>dengan tanaman padi. Upaya agar kebutuhan pangan tetap terpenuhi adalah dengan<br>meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman padi, diantaranya adalah pengunaan pupuk<br>NPK, pemberian pupuk NPK dapat berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan<br>perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi pengaruh dari<br>perlakuan penggunaan Microbial Fuel Cell (MFC), pemupukan dan jarak tanam yang terbaik<br>terhadap pH tanah sawah dengan budidaya tanaman padi (Oryza sativa L.). Rancangan<br>percobaan yang digunakan adalah Rancangan Strip Plot Design dengan 8 perlakuan, 3 ulangan.<br>Microbial Fuel Cell merupakan teknologi yang memanfaatkan aktivitas biokimia tanaman<br>untuk memproduksi listrik. MFC bersifat berkelanjutan karena dapat diperbaharui, konversi<br>energi bersih tanpa menimbulkan emisi dan tidak memiliki persaingan terhadap ketahanan<br>pangan. Jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk N, P, K 15-15-15 yang<br>diaplikasikan pada 30 dan 60 HST dengan dosis 400 kg/ha dan 100 kg/ha. Jarak tanam yang<br>digunakan adalah konvensional 20x20 dan jajar legowo 2:1. Hasil penelitian didapatkan<br>bahwasanya perlakuan MFC dan pemupukan yang berpengaruh nyata terhadap pH tanah<br>sementara jarak tanam tidak berpengaruh nyata pada pH tanah. Pada penelitian ini didapatkan<br>bahwa MFC dapat mempertahankan pH tanah yang menurun akibat adanya pemupukan.</p> Syahrul Efendi Komariah Komariah Jauhari Syamsiyah Widyatmani Sih Dewi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 90 98 Simulasi Hasil Kedelai (Glycine max L. merr) dengan Dua Level Irigasi dan Tujuh Dosis Pupuk Nitrogen pada Kondisi Iklim Lampung Selatan Tahun 2020 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/193 <p>The growth and yield of soybean plants are strongly influenced by environmental<br>conditions such as climate, nutrients and water. Optimal environmental conditions will produce<br>maximum growth. Each region has different environmental conditions. South Lampung is one of<br>the soybean crop development areas. Data on variations in environmental conditions in an area<br>can be used to simulate the growth and yield of soybean plants. This study aims to simulate the<br>growth and yield of soybean plants based on climate data in South Lampung. The research was<br>conducted by collecting climate data from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency's<br>stations for 2020. Simulations of water supply and nitrogen nutrient doses were entered into the<br>model to simulate soybean growth and yield. The results of the simulation research show that<br>differences in planting time, water application and nitrogen dosage greatly affect the growth and<br>yield of soybean plants. In conditions without irrigation, soybean crop yields are higher in the<br>rainy season than in the dry season. With the addition of irrigation water, soybean crop yields can<br>be higher compared to the rainy season. The best irradiation efficiency occurs during the dry<br>season because it provides a higher increase compared to the rainy season. The application of<br>nitrogen in irrigated conditions gives a higher increase in yield than without water. The value<br>validation between the simulation results and the real results shows that the simulation results are<br>close to the real soybean yield values. The results of this validation indicate that the simulation<br>model can be used to predict soybean yields in other months.</p> Sutrisno Sutrisno Runik Dyah Purwaningrahayu Henny Kuntyastuti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 99 116 Respon Pertumbuhan Beberapa Jenis Kale pada Budidaya Hidroponik Menggunakan Penambahan Nutrisi Kombinasi AB Mix dan Pupuk Organik Cair (POC) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/195 <p>Kale atau (Brassica oleraceae) merupakan salah satu tanaman hortikutural be unnual<br>yang dapat hidup lebih dari satu tahun. Tanaman ini termasuk dalam jenis tanaman dikotil yang<br>memiliki akar tunggang. Permasalah yang terjadi di dunia pertanian ini yaitu ketersediaan lahan<br>pertanian yang semakin menyempit. Penyempitan lahan ini dapat diatasi dengan budidaya<br>hidroponik. Dalam membudidayakan kale masih banyak menggunakan bahan kimia sebagai<br>nutrisinya. Maka upaya dalam penggunaan pupuk kimia dapat ditekankan dengan cara<br>penggunaan pupuk organik cair sebagai pengganti pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengetahui respon pertumbuhan beberapa jenis kale pada budidaya hidroponik menggunakan<br>penambahan nutrisi kombinasi AB mix dan Pupuk organik cair (POC). Penelitian ini<br>menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu: Varietas<br>kale Drawf Red Russian, varietas kale Nero Lacinato dan varietas kale Red Rubel pada setiap<br>perlakuan terdiri dari 3 sampel yang diulang sebanyak 10 kali, sehingga didapatkan 90 sampel<br>tanaman. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perkecambahan yang baik adalah kale varietas<br>Nero Lacinato, yaitu 85%, penggunaan pupuk organik cair bekatul tidak berpengaruh nyata<br>terhadap tinggi tanaman kale. Akan tetapi tetap ada perbedaan tinggi tanaman kale antar<br>varietas. Varietas tertinggi adalah kale Red Rubel yaitu, 6,38 dengan varietas lainnya.<br>Sedangkan jumlah daun beberpa varietas memberikan hasil berbeda nyata dimana varietas Red<br>Rubel memberikan hasil yang terbaik dan tertinggi yaitu sebanyak 2,76 helai daun/tanaman.</p> Enik Akhiriana Mahinddra Dewi Farah Salsabila Akhmadi Sofi Marwatus Sholihah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 117 123 Pengaruh Penambahan POC Bekatul Terhadap Pakcoy Hidroponik Wick System https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/196 <p>Tanaman pakcoy (Brassica rapa chinensis L.) merupakan tanaman jenis sayur-<br>sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari Tiongkok</p> <p>(Cina) dan Asia Timur. Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan<br>media tanam selain tanah, seperti batu apung, krikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu atau<br>busa.Wick System merupakan jenis hidroponik yang paling sederhana dari jenis-jenis yang<br>lainnya, karena tidak memerlukan alat pompa air yang menggunakan aliran listrik.<br>Diadakannya penelitian ini guna mengetahui tingkat kualitas pertumbuhan tanaman pakcoy<br>pada budidaya hidroponik wick system, serta pengaruh fermentasi limbah beketul yang di<br>jadikan sebagai nutrisi tambahan AB mix untuk pertumbuhan pakcoy dalam sistem<br>hidroponik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5<br>perlakuan yaitu penambahan limbah bekatul 0ml/liter, 1ml/liter, 2ml/liter, 3ml/liter, dan<br>4ml/liter pada budidaya tanaman hidroponok wick system, yang diulang sebanyak 3 kali dan<br>setiap ulangan pada perlakuan terdiri dari 4unit percobaan, sehingga didapatkan 60 tanaman.<br>Adapun variable yang diamati dalam penelitian ini adalah Perkecambahan tanaman, jumlah<br>daun, tinngi tanaman, luas daun, dan bobot tanaman.</p> Enik Akhiriana Mahindra Dewi Nur Aisyah Fitri Nur ‘Ainun Annysa Ayu Karanina Putri Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 124 130 Model Rooftop yang Memanfaatkan Botol Bekas untuk Penanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir) dengan Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk Npk yang Berbeda https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/197 <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi media tanam dengan dosis<br>pupuk NPK pada model rooftop. Penelitian di laksanakan di atap green house lantai ke-3,<br>Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang. Penelitian dilakukan 02 Oktober sampai dengan<br>08 Nopember 2021. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2<br>faktor. Faktor I adalah komposisi media tanam (M) yang terdiri dari 3 level yaitu : M1 : tanah<br>= 50 %, pasir = 25 %, kompos = 25 %; M2 : tanah = 25 %, pasir = 50 %, dan kompos = 25 %;<br>dan M3 = tanah = 25 %, pasir = 25 %, dan kompos = 50 %. Faktor II dosis pupuk NPK (D)<br>terdiri dari 5 level yaitu D0 = tanpa pupuk (kontrol), D1 = 1,5 g, D2 = 3 g, D3 = 2,25 g, dan D4=<br>4,5 g. Hasil Penelitian disimpulkan: 1). Model rooftop dengan pengaruh interaksi antara<br>komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK pada variabel jumlah daun umur 21, 28, dan 31<br>hst; serta luas daun umur 31 hst. Kombinasi perlakuan yang direkomendasikan adalah M3D3.<br>2). Pada variable bobot segar total dan bobot kering total tanaman secara terpisah tanpa<br>pemberian pupuk NPK masih mampu memberikan pengaruh yang baik.</p> Agus Sugianto Anis Sholihah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 131 138 Karakteristik dan Efisiensi Agronomi Pupuk Granul Urea-Biochar Bambu Berselaput Arabic Gum pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascaloniucm L.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/198 <p>Agronomic Characteristics and Efficiency Of Arabic Gum Urea-Biochar Granul<br>Fertilizer On Red Onion Plant (Allium Ascalonicum L.) Excessive application of urea<br>fertilizer to shallots will have a negative impact on the environment and environmental<br>pollution due to the large amount of N lost from the soil due to the rapid dissolution of urea,<br>but not all of it is immediately absorbed by the plants. Loss of fertilizer nitrogen from the<br>soil occurs through the leaching process. The method to increase the effectiveness of<br>fertilizer use is to modify the fertilizer so that slow release fertilizer is formed. The use of<br>biochar as an organic material that is environmentally friendly as a carrier for slow-release<br>urea fertilizer is very potential because it is easy to obtain and easy to manufacture. Biochar<br>is a carbon-rich product obtained by heating biomass under low or oxygen-free conditions.<br>The study was conducted in the greenhouse of UPT Plant Pest and Disease Control Center<br>in Celuk Sukawati Gianyar Village, and in the Laboratory of Soil and Environmental<br>Sciences, Faculty of Agriculture, Udayana University, arranged in a Completely<br>Randomized Design with a single factor consisting of 9 treatments and repeated 3 times. The<br>treatments were U0B0 (control), U1B0 (with urea without biochar), U0B1 (with biochar<br>without urea), S35 (35% biochar-coated granules), S30 (30% biochar-coated granules), S25<br>(25% biochar-coated granules), M35 (35% biochar matrix granules), M30 (30% biochar<br>matrix granules), and M25 (25% biochar matrix granules). The results showed that plant<br>height showed the highest value in the M25 treatment and the highest RAE value was found<br>in the M25 treatment, namely 374%, indicating a higher value compared to the recommended<br>standard fertilization treatment (U1B0). Further research is needed regarding the<br>formulation of the composition for making arabic-gum coated granule fertilizer.</p> Dewa Ayu Ari Febriyanti Ni Luh Kartini Anak AgungIstri Kesumadewi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 139 148 Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologi dan Agronomi Tanaman Nanas (Ananas comosus (l.) Merr) pada Beberapa Sentra Produksi di Pulau Jawa https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/199 <p>The distribution of pineapple in general grew very rapidly in Indonesia, especially on<br>the Island of Java. The knowledge and use of the results in several production centers is still<br>minimal, so it was necessary to carry out an inventory and characterization of pineapple plants.<br>This study aimed to determine the location of production centers along with the characters<br>contained in a pineapple variety and the utilization of production. Information about this<br>existence of this pineapple plant can be done by inventorying activities. The next stage is<br>identification activities. Identification is a characterization activity on a plant. This<br>characterization activity includes identification based on morphological and agronomic<br>characters. Observational data is tabulate and display in the form of tables along with explain<br>descriptive. The results showed that the largest fruit producers were found in four districts on<br>the island of java. Pineapple plants were found to be cultivated intensively from nursery,<br>planting, maintenance, harvesting, and post harvest. Pineapple plants cultivated in Subang<br>Regency are Subang Pineapple, Bogor Regency are Gati Pineapple and Kapas Pineapple,<br>Pemalang Regency are Madu Pineapple, and Kediri Regency are Madu Pineapple and Pasir<br>Kelud 1 Pineapple. Based on characteristics results, the Subang Pineapple Pasir Kelud 1 were<br>categorized as Cayenne Varieties with the characteristics of large fruit, sweet and sour taste,<br>lots of water, wide eyes, and thornless leaves. Meanwhile, Gati Pineapple, Kapas Pineapple,<br>Pemalang Madu Pineapple, and Kediri Madu Pineapple are categorized as Queen Varieties<br>with the characteristics of small fruit, sweet taste, little water, prominent eyes, and thorny<br>leaves. Besides being sold and consumed in fresh from, pineapple also has the potential to bee<br>developed as processed ingredients such as pineapple chips, sweets, diamonds, and lunkhead.</p> Henrietto Innosensius Prasetyo Gede Wijana Ida Ayu Putri Darmawati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 149 159 Implementasi Otomasi Pengendalian Larutan Nutrisi dalam Budidaya Tanaman Secara Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/200 <p>Budidaya tanaman secara hidroponik dapat tetap dilakukan walau lahan yang dimiliki<br>sangat terbatas, bahkan dapat dilakukan di dalam ruangan sehingga dapat menjadi alternatif<br>penyedian pangan yang segar dan berkualitas. Metode ini memanfaatkan air sebagai media<br>tanam serta penyediaan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman dalam dosis<br>yang ideal sehingga kondisi air yang digunakan berperan sangat vital. Umumnya deteksi dan<br>pengendalian kondisi media tanam dalam hidroponik dilakukan secara konvensional namun<br>hal tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan<br>menggunakan sistem otomasi terutama yang berbasis internet. Oleh karena itu, diperlukan<br>implementasi sistem otomasi yang mampu mendeteksi dan mengendalikan hidroponik secara<br>online. Tujuan dari penelitian yaitu Merakit sistem otomasi untuk budidaya tanaman dengan<br>metode hidroponnik untuk pemantauan dan pengendalian secara online, memodifikasi dan<br>merancang ulang antarmuka (Interface) aplikasi otomasi agar mudah digunakan, dan juga<br>membandingkan kepekaan dan akurasi sensor yang digunakan sistem otomasi dengan alat<br>deteksi konvensional. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan percobaan lapangan.<br>Adapun tahapan dalam penelitian ini adalah merakit perangkat hidroponik, merakit perangkat<br>keras, dan memprogram perangkat lunk untuk sistem otomasi. Parameter yang duji meliputi<br>sensor, komunikasi nirkabel, ke mikrokontroller, delay dari mikrokontroller, serta bobot segar<br>tanaman. Penelitian ini merupakan riset terapan multidisplin yang menggabungkan disiplin<br>ilmu pertanian, elektronika dan informatika dengan Tingkat Kesiapan Teknologi level 5.<br>Produk berupa sistem otomasi yang terintegrasi pada perangkat keras dan perangkat lunak<br>untuk budidaya tanaman secara hidroponik.</p> Muhammad Rizal Muhammad Diponegoro Rudy Tanra Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 160 167 Morfologi Buah Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) Lokal Kepahiang, Prabumulih dan Muara Enim https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/202 <p>Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu merupakan daerah yang menghasilkan nanas<br>dengan produksi cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi karakter morfologi<br>buah nanas di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim, dan menentukan interaksi antara<br>aksesi nanas dan ukuran mahkota terhadap pertumbuhan bibit nanas. Penelitian survey<br>dilaksanakan pada bulan September 2022 di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim dan<br>budidaya pada bulan Oktober hingga Desember 2022 di Kebun Percobaan Kelurahan<br>Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Pengamatan kualitatif dan kuantitatif<br>dilakukan secara survey mengikuti Descriptors for Pineapple IBPGR 1991, dan menggunakan<br>RAL 2 faktor yaitu aksesi dan bobot untuk budidaya nanas. Hasil penelitian menunjukkan<br>tanaman nanas di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim memiliki keragaman morfologi<br>buah yang luas. Hubungan kekerabatan terdekat antara aksesi yang diperoleh yaitu aksesi AK<br>8 dan AK 18 dengan nilai koefisien 0.89 dengan perbedaannya ada pada orientasi bentuk buah<br>dan profil mata buah. Aksesi dengan hubungan kekerabatan terjauh yaitu aksesi AK 1 dan AK<br>21 dengan nilai koefisien 6.15 dan perbedaannya terdapat pada permukaan mata buah, profil<br>mata buah, warna kulit buah matang, orientasi bentuk buah, bentuk mahkota, dan perlekatan<br>mahkota pada buah. Perlakuan Aksesi yang berbeda dan ukuran mahkota berpengaruh nyata<br>terhadap variabel tinggi tanaman dan jumlah daun. Aksesi 16 dengan bobot bibit asal mahkota<br>besar menunjukkan pertumbuhan terbaik tinggi tanaman dan jumlah daun. Aksesi yang<br>berbeda dengan bobot bibit berukuran besar dan kecil tidak berbeda nyata terhadap kerapatan<br>stomata dan kehijauan daun.</p> Rotua Pangaribuan Yulian Yulian Fahrurrozi Fahrurrozi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 168 181 Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair (POC) Urine Sapi Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Nenas https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/203 <p>Mikroorganisme lokal (MOL) atau sering disebut bioaktivator digunakan sebagai<br>bahan pengurai pada proses pembuatan pupuk organik. Beberapa limbah pertanian dapat<br>digunakan sebagai mikroorganisme lokal seperti bonggol pisang, nasi basi, rebung bambu,<br>nenas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi pupuk organik cair dari<br>urine sapi yang difermentasi dengan mikroorganisme lokal (MOL) sari buah nenas dan kulit<br>nenas. Metode penelitian dibagi dalam dua tahap yaitu: 1) pembuatan MOL buah dan kulit<br>nenas; 2) Fermentasi urine sapi dengan MOL kulit dan sari buah nenas; 3) analisis kandungan<br>hara pupuk organik cair (POC) urine sapi yang difermentasi dengan MOL buah nenas dan kulit<br>nenas. Hasil menunjukkan bahwa kandungan P2O5 pupuk organik cair urine sapi yang<br>difermentasi dengan MOL sari buah nenas lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi dengan<br>kulit buah nenas. Limbah kulit nenas dan urine sapi dapat digunakan sebagai POC untuk<br>meningkatkan nilai ekonomi dari limbah pertanian</p> Syamsia Syamsia Abuakar Idhan Rosanna Rosanna Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 182 188 Pemanfaatan Larva Lalat Tentara Hitam (hermetia illucens l.) pada Proses Degradasi Limbah Organik untuk Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/204 <p>Lalat tentara hitam (Hermetia illucens L) merupakan serangga yang banyak<br>dibudidayakan saat ini mengingat larvanya dapat dijadikan sebagai pakan ikan atau burung dan<br>mengandung nutrisi protein yang tinggi. Lalat ini hidup pada sampah-sampah organik dan<br>mampu mendegradasi sampah sampai 80% dari jumlah sampah organik yang diberikan. Telah<br>dilakukan sebuah penelitian yang menguji kemampuan lalat tentara hitam dalam<br>mendekomposisi bahan organik dari berbagai jenis. Tujuannya adalah untuk mengetahui<br>kecepatan pelapukan bahan organik oleh larva lalat tentara hitam yang selanjutnya sisa bahan<br>organik tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Penelitian dilakukan dengan<br>menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana dengan menggunakan 4 jenis sisa<br>bahan organik sebagai media pertumbuhan dan takaran bobot larva masing-masing 4 g dan 6<br>g. Limbah organik yang digunakan adalah : (A) limbah sayuran 2 kg + larva 4 g ; (B) limbah<br>sayuran 2 kg + larva 6 g ; (C) limbah buah-buahan 2 kg + larva 4 g ; (D) limbah buah-buahan<br>2 kg + larva 6 g ; (E) limbah rumah makan 2 kg + larva 4 g ; (F) limbah rumah makan 2 kg +<br>larva 6 g ; (G) limbah kotoran ayam 2 kg + larva 4 g ; (H) limbah kotoran ayam 2 kg + larva<br>6 g. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 32 satuan percobaan. Hasil<br>penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan organik yang digunakan sebagai media<br>pertumbuhan berpengaruh terhadap pertumbuhan larva lalat tentara hitam. Jenis media<br>pertumbuhan larva yang baik adalah media yang berasal dari limbah rumah makan, demikian<br>pula dengan kualitas pupuk organik yang berasal dari limbah rumah tangga memiliki kualitas<br>yang baik dan memenuhi standar mutu Permentan No. 70/2011.</p> Dedi Natawijaya Rian As’ari Yaya Sunarya Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 189 197 Pertumbuhan Tanaman Mint (Mentha pipperita) Pada Pemberian Pupuk Organik Cair Dengan Sistem Hidroponik https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/206 <p>Tanaman mint tergolong tanaman yang dapat ditanam pada daerah tropis dan sub tropis.<br>Hasil tanaman mint yang populer adalah kandungan mentho lyang tersimpan paling besar di<br>bagian daun. Pemanfaatan kandungan menthol dalam industri menjadi bahan baku dalam<br>pembuatan obat, permen, dan tembakau. Ciri khas dari kandungan menthol yaitu memiliki bau<br>yang menyengat. Sistem tanam dengan teknik hidroponik merupakan salah satu cara terbaik<br>dalam upaya peningkatan produksi. Kebutuhan AB-mix tanaman mint yang tinggi, ditekan<br>dengan pemberian pupuk organik cair untuk dapat tetap menunjang dari kebutuhan<br>pertumbuhan tanaman mint. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan konsentrasi terbaik<br>pemberian pupuk organik cair sebagai penunjang pertumbuhan tanaman mint. Pelaksanaan<br>penelitian dilakukan di kebun Hidroponik 55, Limau manis, Cupak Tangah yang berlangsung<br>dari Oktober 2022 sampai Desember 2022. Rancangan percobaan menggunakan RAL<br>(Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 kali ulangan, dengan rasio kombinasi AB - mix dengan<br>P0 0 ml/L, P1 2 4 ml/L, P2 5 ml/L, P3 6 ml/L, P4 7 ml/L. Data hasil pengamatan diuji dengan<br>uji F 5 % dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DNMRT 5 %. Hasil menunjukkan<br>bahwa menurunkan konsentrasi AB-mix tanpa memberikan pupuk organik cair menyebabkan<br>tinggi tanaman lebih rendah. Pada grafik pengamatan terlihat bahwa pemberian pupuk organik<br>cair 6 ml/L terbaik dalam hasil jumlah daun</p> Habib Zuladh Gonzhary W. Warnita N. Herawati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 198 207 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Berbagai Kombinasi Kompos Gulma dan Pupuk Sintetik https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/207 <p>Kacang tanah umumnya dibudidayakan dengan menggunakan pupuk sintetik sebagai<br>sumber hara. Walaupun demikian, kompos gulma dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi<br>penggunaan pupuk sintetik. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan dosis kombinasi<br>kompos gulma dan pupuk sintetik yang paling baik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman<br>kacang tanah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan<br>kombinasi kompos dan pupuk sintetik dan 5 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah pupuk<br>sintetik 100% (Urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha), 50% pupuk sintetik + 10<br>ton/ha kompos, 50% pupuk sintetik + 20 ton/ha kompos, 50% pupuk sintetik + 30 ton/ha<br>kompos, 50% pupuk sintetik + 40 ton/ha kompos, dan 40 ton/ha kompos. Hasil penelitian<br>menunjukkan, pertumbuhan dan hasil kacang tanah tidak dipengaruhi oleh kombinasi pupuk.<br>Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah tidak berbeda antara tanaman yang dipupuk<br>dengan pupuk sintetik, pada dosis urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, KCl 75 kg/ha, kompos<br>gulma pada dosis 40 ton/ha maupun kombinasi keduanya. Dengan demikian, tanaman kacang<br>tanah pertumbuhan dan hasilnya setara meskipun dipupuk hanya dengan kompos, pupuk<br>sintetik, maupun kombinasi kompos dan pupuk sintetik. Penambahan 10 kg/ha kompos gulma<br>dapat mensubstitusi 50% pupuk sintetik.</p> Nanik Setyowati Kamron Suran Sinaga Usman Kris Joko Suharjo Zainal Muktamar Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 208 218 Pengaruh Perlakuan Media Tanam dan Pupuk Cair terhadap Produksi Bawang Merah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/208 <p>Peningkatan produksi bawang merah melalui pemberian pupuk anorganik secara terus<br>menerus dapat mengakibatkan penurunan produktivitas lahan, salah satu cara untuk mengatasi<br>dampak lebih lanjut yang akan timbul dari penggunaan tersebut adalah melalui pemberian<br>bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam dan<br>perlakuan pupuk cair terhadap produksi bawang merah. Penelitian ini menggunakan<br>Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu faktor<br>I media tanam (M) yang terdiri dari M0 : topsoil 100%, M1 : topsoil (75%) + kompos kotoran<br>ayam (25%), M2 : topsoil (50%) + kompos kotoran ayam (50%) dan M3 : topsoil (25%) +<br>kompos kotoran ayam (75%). Faktor kedua adalah pupuk cair (P) yang terdiri dari 0, 10, 20<br>dan 30 ml. Variabel pengamatan meliputi bobot umbi basah per petak (g), bobot umbi kering<br>per petak (g) dan diameter umbi (mm). Metode analisis data adalah analisis varians dan uji<br>lanjut untuk perlakuan nyata menggunakan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test. Hasil<br>penelitian menunjukkan bahwa pemberian media tanam berupa 75% topsoil + 25% kompos<br>mampu merespon produksi bawang merah.</p> Devi Andriani Luta Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 219 266 Pengaruh Konsentrasi Giberelin dan Lama Perendaman Terhadap Invigorasi Benih Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Genotipe Marapi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/209 <p>Faktor pembatas yang mempengaruhi produksi sorgum di Indonesia adalah cepatnya<br>benih sorgum mengalami kemunduran, untuk itu perlu dilakukan metode invigorasi. Tujuan<br>penelian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dalam<br>larutan giberelin terhadap perkecambahan benih sorgum, serta mengetahui konsentrasi GA3 dan<br>lama perendaman terbaik terhadap perkecambahan benih sorgum. Penelitian ini telah<br>dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2022 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi<br>Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini<br>menggunakan Rancangan Faktorial 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap<br>(RAL). Faktor pertama konsentrasi GA3 yang terdiri atas 3 taraf perlakuan 50, 75 dan 100 ppm.<br>Faktor kedua lama perendaman yang terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu 3, 6 dan 9 jam. Data<br>hasil pengamatan dianalisis dengan uji F pada taraf nyata 5% dan uji lanjut DNMRT pada taraf<br>nyata 5%. Parameter pengamatan meliputi kecambah normal, kecambah abnormal, benih tidak<br>hidup, perkecambahan hitung pertama, potensi tumbuh maksimum, nilai indeks, bobot segar<br>kecambah serta panjang plumula dan radikula. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi<br>antara konsentrasi dan lama perendaman menggunakan GA3 terhadap kecambah normal, benih<br>mati, perkecambahan hitung pertama, nilai indeks perkecambahan serta panjang plumula.<br>Konsentrasi GA3 50 ppm merupakan konsentrasi terbaik dalam meningkatkan daya kecambah,<br>kecepatan tumbuh dan kekuatan tumbuh benih. Lama perendaman menggunakan GA3 selama 6<br>jam merupakan lama perendaman terbaik dalam meningkatkan daya kecambah dan bobot kering<br>kecambah.</p> Radistya Octariani Yusniwati Yusniwati Nalwida Rozen Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 227 236 Pertumbuhan dan Hasil Edamame Akibat Pemberian Bokashi pada Jarak Tanam yang Berbeda di Ultisol https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/210 <p>Kedelai edamame merupakan tanaman yang kaya akan manfaatnya, memiliki<br>kandungan protein yang tinggi dan lengkap serta dapat dipanen pada saat muda. Tujuan dari<br>penelitian ini adalah untuk mendapatkan interaksi terbaik dengan pemberian pupuk bokashi<br>dan jarak tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame di tanah ultisol, untuk<br>mendapatkan dosis pupuk bokashi yang terpat pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai<br>edamame di tanah ultisol, dan untuk mendapatkan jarak tanam yang tepat pada pertumbuhan<br>dan hasil tanaman kedelai edamame di tanah ultisol. Rancangan penelitian ini menggunakan<br>Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktorial yaitu dosis pupuk bokashi<br>dan jarak tanam. Faktor I adalah dosis pupuk bokashi yang terdiri dari B0 = 0 ton/ha (kontrol),<br>B1 = 10 ton/ha, B2 = 20 ton/ha. Faktor II adalah jarak taman yang terdiri dari J1 = 30 cm x 10<br>cm, J2 = 30 cm x 15 cm, J3 = 30 cm x 20 cm. Dari perlakuan yang digunakan diperoleh 9<br>kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 unit<br>percobaan dengan petak ukuran 1.75 m x 1.5 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 10<br>ton/ha pupuk bokashi dan jarak tanam 30cm x 20cm merupakan interaksi terbaik pada<br>pertumbuhan dan hasil edamame. Pemberian dosis pupuk bokashi 10 ton/ha tidak berbeda<br>nyata dengan dosis 20 ton/ha terhadap pertumbuhan dan hasil edamame. Jarak Tanam 30 x 20<br>merupakan jarak tanam yang tepat dan berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil<br>edamame.</p> Hesti Pujiwati Aurelia Ulfah Rahmah Widodo Widodo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 237 254 Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang untuk Meningkatkan Kandungan Protein Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/211 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis pupuk organik cair dari kulit pisang<br>terhadap kandungan protein ubi kayu. Penelitian dilaksanakan di Desa Kembanglimus,<br>Kecamatan Borobudur mulai 27 Februari sampai 27 Juni 2022. Penelitian menggunakan<br>Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama<br>adalah jenis pupuk organik cair (dari kulit pisang Kepok dan pisang Raja. Faktor kedua adalah<br>konsentrasi pupuk organik cair (0 mL/L, 15 mL/L, 30 mL/L, 45 mL/L, 60 mL/L. Uji Beda Nyata<br>Terkecil (BNT) dilakukan apabila terdapat perbedaan nyata antarperlakuan. Hasil menunjukkan<br>bahwa jenis pupuk organik cair kulit pisang berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan berbeda<br>sangat nyata terhadap panjang akar. Konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit pisang Kepok<br>60 mL/L menghasilkan protein umbi sebesar 2,18%. Sementara kandungan protein daun ubi kayu<br>sebesar 10,42% didapatkan pada aplikasi pupuk organik cair limbah kulit pisang Raja dengan<br>konsentrasi 60 mL/L.</p> Usman Siswanto Faza Salsabila Wike Oktasari Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 255 264 [Respon Pertumbuhan Dua Varietas Kedelai (Glycine max l.) pada Fase Vegetatif Terhadap Pemberian Fosfor dan Aluminium di Media Cair] : Review https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/212 <p>Kedelai (Glycine max L. Merril) termasuk tanaman pangan prioritas ketiga setelah padi<br>dan jagung yang merupakan sumber protein nabati dan mempunyai nilai gizi yang tinggi.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Aluminium dan Fosfor dalam<br>peningkatan toleransi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2022<br>di Green House II Laboratorium Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,<br>Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan<br>dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai (Gepak Kuning dan Deja),<br>faktor kedua adalah kombinasi dua perlakuan aluminium dan fosfor (0 μM AlCl3 + 0 mM<br>KH2PO4, 0 μM AlCl3 + 0.1 mM KH2PO4, 74 μM AlCl3 + 0 mM KH2PO4, 74 μM AlCl3 +<br>0,1 mM KH2PO4). Hasil penelitian menunjukkan pemberian Fosfor dan Aluminium pada fase<br>vegetatif di media cair hanya berpengaruh nyata terhadap variabel bobot kering akar pada 10<br>HSP. Varietas Deja tergolong toleran terhadap pemberian 74 μM AlCl3 (SI = 0.46) dan 74 μM<br>AlCl3 + 0,1 mM KH2 PO4 (SI = 0.33), sedangkan varietas Gepak Kuning tergolong peka<br>terhadap pemberian 74 μM AlCl3 (SI = 1.67) dan 74 μM AlCl3 + 0,1 mM KH2 PO4 (SI = 1.75).</p> Shery Liova Sinaga Wuri Prameswari Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 265 273 Pengaruh Kombinasi Pemupukan Organik dan Anorganik Terhadap Serapan Hara NPK dan Hasil Tiga Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/213 <p>Padi (Oryza sativa L.) merupakan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia.<br>Konsumsi beras masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan<br>semakin bertambahnya jumlah penduduk. Untuk meningkatkan produktivitas padi diperlukan<br>teknik manajemen pemupukan yang tepat dan tidak berdampak negative terhadap lingkungan.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemupukan organik dan<br>anorganik terhadap serapan hara NPK, pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi gogo.<br>Penelitian dilaksanakan di lahan kering yang berlokasi di Dusun Tebelo Desa Sidomulyo<br>Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Jawa Timur pada bulan Mei 2022 sampai bulan Oktober<br>2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua<br>faktor yaitu: Faktor 1 macam varietas padi gogo : Inpago 8, Inpago 12, dan Inpago 13 Fortiz.<br>Faktor 2 manajemen pemupukan : Pupuk anorganik dosis rekomendasi, Pupuk anorganik 1⁄2<br>dosis rekomendasi+kotoran sapi, Pupuk anorganik 1⁄2 rekomendasi+vermikompos padat dan<br>Pupuk anorganik 1⁄2 dosis rekomendasi+larutan vermikompos powder. Hasil penelitian ini<br>menunjukan bahwa terjadi pengaruh interaksi nyata antara manajemen pemupukan terhadap<br>kadar hara NPK, pertumbuhan dan hasil tiga varietas tanaman padi gogo. Perlakuan pupuk<br>anorganik dosis rekomendasi dan pupuk anorganik 1⁄2 dosis rekomendasi dan kotoran sapi<br>memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan hara NPK, sedangkan untuk variabel<br>pertumbuhan dan hasil perlakuan pupuk anorganik dosis rekomendasi menghasilkan<br>pertumbuhan dan hasil varietas Inpago 8 dan Inpago 12 yang terbaik. Namun demikian<br>perlakuan pupuk organik separuh dosis rekomendasi + 2,5 kg/m2 kotoran sapi memiliki potensi yang hampir sama dengan pemupukan pupuk anorganik dosis rekomendasi.</p> Abdul Basit Nurhidayati Nurhidayati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 274 282 Potensi Sumber Ekstrak dari Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) yang Berbeda Sebagai Bioherbisida https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/214 <p>Tanaman sorgum dikenal tanaman banyak manfaat, sebagai pangan, pakan, pupuk<br>organik, dan bioherbisida. Sebagai bioherbisida, tanaman sorgum mengandung alelokimia.<br>Ekstrak air bersumber dari bahan berbeda merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Aplikasi<br>ekstrak air bersumber dari tanaman sorgum dengan ragamnya merupakan suatu fenomena<br>penelitian bioherbisida. Penelitian bertujuan untuk mengetahui daya hambat perkecambahan<br>dengan perlakuan ekstrak air sorgum dari sumber yang berbeda. Penelitian menggunakan<br>rancangan acak kelompok satu faktor. Perlakuannya yaitu kontrol, daun besar berasal dari<br>tanaman utama, daun kecil berasal tanaman utama, batang berasal tanaman utama, akar besar<br>berasal tanaman utama, akar kecil berasal tanaman utama, daun besar berasal tanaman ratun,<br>daun kecil berasal tanaman ratun, batang berasal tanaman ratun, akar besar berasal tanaman<br>ratun, dan akar kecil berasal tanaman ratun. Percobaan menerapkan metode bioassay pada<br>cawan petri. Setiap cawan petri dituang 10 ml ekstrak air, disemai 25 biji sorgum, dan<br>diinkubasi selama lima hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat<br>perkecambahan tertinggi dicapai oleh perlakuan batang, akar besar maupun akar kecil berasal<br>tanaman utama dengan nilai lebih rendah masing-masing pada persentase kecambah normal<br>(1,33%, 0,00%, 6,67%), kecambah abnormal (2,67%, 14,67%, 12,00%), biji tidak tumbuh<br>(96,00%, 85,33%, 81,33%), panjang plumula (3,01 cm, 2,85 cm, 3,01 cm), panjang radikula<br>(1,40 cm, 1,59 cm, 1,69 cm), bobot basah plumula (0,003 g, 0,013 g, 0,029 g), bobot basah<br>radikula (0,001 g, 0,002 g, 0,003 g), bobot basah kecambah (1,233 g, 1,093 g, 1,140 g), bobot<br>kering plumula (0,0000 g, 0,0017 g, 0,0027 g), bobot kering radikula (0,0000 g, 0,0000 g,<br>0,0003 g), bobot kering kecambah (0,0007 g, 0,0097 g, 0,0183 g). Temuan ini menunjukkan<br>bahwa ekstrak sorgum yang berasal dari tanaman utama dengan organ batang, akar besar<br>maupun akar kecil menghasilkan senyawa alelopati tertinggi. Oleh karena itu, tanaman utama<br>lebih berpotensi sebagai sumber bioherbisida terbaik.</p> Edi Susilo Nanik Setyowati Uswatun Nurjannah Hesti Pujiwati Riwandi Riwandi Zainal Muktamar Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 283 295 Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tomat Ceri (Lycopersicum cerasiforme Mill.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/215 <p>Tomat ceri berperan penting sebagai sumber nutrisi dan antioksidan, tetapi produksi<br>tomat di Indonesia belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Pemberian pupuk organik cair<br>merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tomat ceri.<br>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi pupuk<br>organik cair, serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat ceri<br>(Lycopersicum cerasiforme Mill.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019<br>hingga April 2020 di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung. Penelitian ini<br>disusun secara faktorial (2x4) dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan.<br>Faktor pertama adalah jenis pupuk organik cair (kotoran kambing dan kulit pisang), dan faktor<br>kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair (0 ml/l, 40 ml/l, 80 ml/l, dan 120 ml/l). Data yang<br>diperoleh dianalisis menggunakan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan<br>bahwa jenis pupuk organik cair kotoran kambing dan kulit pisang memberikan hasil yang sama<br>baiknya pada semua variabel pengamatan. Konsentrasi pupuk organik cair sebanyak 40 ml/l<br>air memberikan hasil yang paling tinggi pada variabel jumlah buah per tanaman, bobot per<br>buah, dan bobot buah per tanaman.</p> Fitri Yelli Kushendarto Kushendarto Ade Aisyah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 296 304 Evaluasi Ekotipe Akar Wangi Terhadap Pertumbuhan pada Berbagai Tingkat Salinitas https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/216 <p>Akar wangi merupakan tumbuhan tahunan yang sistem perakarannya kuat dan<br>memberikan berbagai keuntungan superior untuk beradaptasi dengan berbagai cekaman<br>lingkungan seperti toleran terhadap salinitas dan dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan salin.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekotipe akar wangi yang sesuai untuk ditanam di<br>lahan salin. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.<br>Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor<br>perlakuan. Faktor pertama yaitu ekotipe (Ekotipe Bogor, Ekotipe Bojonegoro, Ekotipe<br>Padang), faktor kedua yaitu tingkat salinitas (tanpa salinitas, salinitas 4 dSm-1</p> <p>, salinitas 8 dSm-<br>1</p> <p>, salinitas 12 dSm-1</p> <p>, salinitas 16 dSm-1</p> <p>dan salinitas 20 dSm-1). Hasil Penelitian menunjukkan<br>bahwa Ekotipe akar wangi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan<br>jumlah anakan pada berbagai tingkat salinitas. Tanaman akar wangi masih toleran tumbuh pada<br>tingkat salinitas 8 dSm-1. Interaksi kedua perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap<br>pertumbuhan tanaman akar wangi. Oleh sebab itu, tanaman akar wangi toleran ditanam di lahan<br>salin.</p> Aisar Novita Luthfi Aziz Mahmud Siregar Rosmayati Rosmayati Nini Rahmawati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 305 310 Induksi Pembentukan Bunga Tiga Varietas Bawang Merah (Allium cepa Var. Aggregatum) dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/217 <p>Pembentukan bunga pada bawang merah sangat dipengaruhi oleh genotipe dan<br>lingkungan tumbuh bawang merah. Penggunaan zat pengatur tumbuh diperlukan untuk<br>meningkatkan pembentukan bunga pada bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk<br>menginduksi pembentukan bunga pada tiga varietas bawang merah dengan pemberian Benzyl<br>Amino Purine (BAP). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2020<br>yang bertempat di lahan pertanian Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dengan<br>ketinggian ± 844 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap<br>(RAKL) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP (0, 25, 50, dan 75 ppm) dan faktor<br>kedua adalah 3 varietas bawang merah (Bima brebes, Tajuk dan Super Philip). Setiap<br>perlakuan dilakukan dalam 3 ulangan. Setiap satuan perlakuan ditanam dalam petakan dengan<br>50 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi BAP hingga 75 ppm tidak<br>meningkatkan pembentukan bunga dan biji pada tiga varietas bawang merah. Perlakuan tanpa<br>pemberian BAP menghasilkan rata-rata tertinggi pada variabel tinggi tanaman, bobot segar<br>umbi per tanaman dan diameter umbel. Ketiga varietas bawang merah menunjukkan pola<br>pertumbuhan yang seragam dan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata.</p> Siti Oktaviani Edhi Turmudi Marlin Marlin Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 311 324 Analisis Produksi Tiga Genotipe Ubi Jalar Lokal Terhadap dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Retardan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/218 <p>Produksi ubi jalar sangat dipengaruhi oleh potensi produksi setiap varietas yang<br>dibudidayakan dan jumlah fotosintat yang ditranslokasikan ke bagian umbi. Pengaturan<br>translokasi asimilat dapat diupayakan dengan pemberian zat pengatur tumbuh yang bersifat<br>menghambat atau retardant. Tujuan penelitian untuk menganalisis produksi tiga genotipe ubi<br>jalar lokal dengan pemberian zat pengatur tumbuh retardan. Penelitian dilaksanakan di lahan<br>percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara pada ketinggian ±32 m di atas<br>permukaan laut, pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2022, menggunakan<br>Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah genotipe ubi<br>jalar lokal (genotip Sunggal, genotip Tanah Seribu, genotip Hina) dan faktor kedua yaitu<br>pemberian ZPT retardant yaitu paclobutrazol dengan 4 taraf konsentrasi (0,00 g/l ai;, 0,50 g/l<br>air; 0,75 g/l air; 1,00 g/l air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga genotipe ubi jalar<br>lokal berbeda nyata pada peubah amatan jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman,<br>dan grading umbi segar kelas C. Pemberian ZPT retardan berpengaruh nyata terhadap bobot<br>umbi per tanaman dan grading umbi segar kelas C. Interaksi antara genotip ubi jalar lokal dan<br>pemberian ZPT retardan berpengaruh nyata terhadap grading umbi segar Kelas C.</p> Nini Rahmawati Nurul Hairunnisa Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 325 331 Pengaruh Panjang Setek dan Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/219 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan panjang setek<br>dan konsentrasi ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan setek tanaman buah naga merah<br>(Hylocereus polyrhizus) dan kombinasi perlakuan panjang setek dan konsentrasi ekstrak bawang<br>merah yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan setek tanaman buah naga<br>merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2021 di Desa Sirnabaya,<br>Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah<br>Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Terdapat 2 perlakuan yaitu panjang setek (20 cm,<br>25 cm, dan 30 cm) serta konsentrasi ekstrak bawang merah (50%, 60% dan 70%) dari kedua<br>perlakuan diperoleh 9 kombinasi perlakuan masing masing diulang sebanyak tiga kali sehingga<br>diperoleh 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perlakuan menunjukkan<br>pengaruh nyata terhadap jumlah tunas,bobot tunas, panjang akar, dan volume akar, (2) panjang<br>setek 30 cm dan konsentrasi ekstrak bawang merah 50% memberikan hasil terbaik pada<br>pertumbuhan setek buah naga.</p> Tuslihatul Lailiyah Tety Suciaty Siti Wahyuni Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 332 340 Kajian Kualitas Nutrisi Microgreen Kangkung (Ipomoea reptant) Sebagai Akibat Penyinaran Lampu Led dengan Variasi Warna dan Waktu https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/220 <p>Microgreen merupakan sayuran yang dapat dipanen muda dan memiliki kandungan gizi<br>dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan sayuran yang ditanam biasa. Pertumbuhan<br>microgreen dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelembaban, aerasi, lama penyinaran<br>dan jenis cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara jenis lampu dan<br>lama penyinaran menggunakan LED merah, biru, kuning dan lama waktu penyinaran terhadap<br>kualitas nutrisi microgreen kangkung. Penelitian ini merupakan percobaan box menggunakan<br>Rancangan Percobaan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang<br>diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata<br>jujur taraf 5% jika terdapat pengaruh yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>kombinasi perlakuan LED biru selama 6 jam menghasilkan kadar air tertinggi sebesar 95% dan<br>kandungan karotenoid sebesar 5,59 μmol/L. Kombinasi perlakuan penyinaran LED Biru<br>selama 12 jam dan penyinaran LED kuning selama 12 jam menghasilkan kandungan total<br>padatan terlarut tertinggi yaitu 3o Brix. Secara terpisah perlakuan penyinaran 18 jam<br>menghasilkan kandungan klorofil tertinggi yaitu 13,22 mg/g. Dari penelitian ini<br>direkomendasikan waktu 6-12 jam penyinaran dalam sehari untuk membantu menjaga kualitas<br>nutrisi microgreen karena tidak menyebabkan kandungan nutrisi berkurang serta mampu<br>menambah bobot segar microgreen.</p> Siti Asmaniyah Mardiyani Lizda As’adiyah Indiyah Murwani Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 341 349 Efektivitas Asystasia gangetica (L.) T. Anderson sebagai tanaman penutup tanah dalam mengendalikan erosi pada pertanaman jagung di lahan kering https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/176 <p>Produktivitas jagung yang ditanam di lahan kering terutama disebabkan ketersediaan air dan hara yang rendah. Umumnya pada saat musim kemarau, lahan kering akan mengalami kekurangan air, dan pada saat musim hujan, lahan kering akan mengalami erosi tanah dan kehilangan unsur hara yang terjadi bersamaan dengan aliran permukaan. Akibatnya, baik pada musim kering maupun musim hujan, budidaya jagung di lahan kering akan mengalami kekurangan unsur hara. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat <em>A. </em><em>gangetica </em>sebagai tanaman penutup tanah (TPT) dalam mengendalikan erosi tanah pada pertanaman jagung di lahan kering. Percobaan lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UISU, Gedung Johor, Medan menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok dua faktor diulang tiga kali. Faktor pertama kemiringan lahan (lahan datar dan lahan miring 13,33%). Faktor kedua TPT (tanpa TPT dengan penyiangan (konvensional), tanpa TPT tanpa penyiangan (vegetasi alami),&nbsp; dengan TPT <em>A. gangetica</em>). Dari percobaan lapangan tersebut didapat hasil bahwa pemanfaatan <em>A. gangetica </em>sebagai TPT dalam budidaya jagung di lahan kering dapat menurunkan kejadian erosi dan kehilangan bahan organik dan hara NPK tanah dibandingkan dengan lahan miring tanpa TPT (konvensional).</p> Yenni Asbur Yayuk Purwaningrum Fiqi Alfisar Lubis Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 350 358 Pengaruh Kombinasi Media Tanam Pasir Pantai, Tanah Liat, dan Pupuk Kandang Terhadap Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Dewata https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/177 <p>Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah termasuk di lahan pasir pantai&nbsp;yang bertekstur pasir dan memiliki kandungan hara yang rendah. Kesuburan tanah pada pasir pantai dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang dan ditambahkan bersama tanah liat yang diharapkan dapat memperbaiki tanah pasiran, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai lahan budidaya pertanian.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kombinasi media tanam pasir pantai, tanah liat, dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit var. Dewata. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga ulangan: P1 = pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang ayam broiler (7 : 0 : 3); P2 = pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang sapi (7 : 0 : 3); P3= pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang ayam broiler (5 : 2 : 3); P4= pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang sapi (5 : 2 : 3); P5 = pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang ayam broiler (3 : 4 : 3); dan P6 = pasir pantai : tanah liat : pupuk kandang sapi (3 : 4 : 3). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media tanam pasir pantai, tanah liat, dan pupuk kandang terhadap tanaman cabai rawit var. Dewata tidak memberikan pengaruh pada parameter jumlah cabang produktif, umur berbunga, laju pertumbuhan tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, indeks panen.</p> Indi Aditya Sari Agus Suprapto Eka Nur Jannah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 359 369 Pengaruh Tata Guna Lahan, Erodibilitas Tanah dan Sedimentasi Daerah Tangkapan Air Embung Leuwi Padjadjaran II https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/178 <p>Embung berfungsi sebagai penampung sementara air di suatu aliran sungai. Salah satu penyebab penurunan kinerja Embung adalah sedimentasi, seperti yang terjadi di Embung Leuwi Padjadjaran 2 Universitas Padjadjaran. Embung ini dibangun pada tahun 2021. Jika tidak dilakukan perawatan maka masa pakai Embung akan terus berkurang sehingga tidak mampu berfungsi secara optimal sebagai Embung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bessar erodibilitas tanah pada daerah tangkapan air. Laju sedimentasi yang masuk ke Embung dipengaruhi oleh kondisi daerah tangkapan air berupa tutupan lahan dan erodibilitas tanah, dengan analisis prediksi menggunakan metode USLE dengan pengambilan pada 17 titik/sampel. Perubahan tata guna lahan yang signifikan pada micro catchment paling besar terjadi pada perubahan ladang menjadi jalan tol sebesar 5,23 Ha. Beberapa faktor yang mempengaruhi erodibilitas tanah Embung Leuwi Padjadjaran 2 adala tekstur tanah liat dengan kelas granular sedang dan kasar, permeabilitas tanah dengan rentang sedang hingga sangat lambat dan kandungan C-organik tanah yang rendah. Besar erodibilitas tanah sebesar 2,8383. Laju sedimentasi Embung dengan metode USLE adalah 356,8 m3 /tahun. Sedimen terjadi didukung oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan lereng yang curam.</p> Sarah Fitri Soerya Chay Asdak Dwi Rustam Kendarto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 370 382 Pemanfaatan Limbah Buah Jeruk Menjadi POC dan Dampaknya Terhadap Media Tanam Pembibitan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/180 <p><span style="font-weight: 400;">Salah satu upaya menurunkan biaya produksi usaha tani adalah dengan mengolah limbah usaha pertanian menjadi input pertanian. Salah satunya adalah dengan mengolah limbah buah jeruk yang tidak layak konsumsi dan gugur sebelum waktu panen menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Namun, kualitas POC buah jeruk belum diketahui sehingga akan berisiko apabila POC langsung diaplikasikan pada tanaman jeruk yang menghasilkan. Oleh karena itu, POC buah jeruk perlu dianalisis terlebih dahulu dan diaplikasikan pada pembibitan tanaman jeruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan kimia POC buah jeruk dan menganalisis pengaruh pemberian POC tersebut terhadap media tanam pembibitan jeruk. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa POC buah jeruk mengandung C-Organik yang rendah (1.40%), derajat kemasaman yang rendah (3.1), unsur hara makro meliputi N (1.32%), P</span><span style="font-weight: 400;">2</span><span style="font-weight: 400;">O</span><span style="font-weight: 400;">5 </span><span style="font-weight: 400;">(0.01%), dan K</span><span style="font-weight: 400;">2</span><span style="font-weight: 400;">O (0.05%) serta unsur hara mikro yang meliputi Fe (4.6 ppm), Mn (1.3 ppm), dan Cu (0.2 ppm) yang masih dibawah standar SNI. Sementara hasil analisis media tanam pembibitan stek jeruk menunjukkan bahwa pemberian POC buah jeruk dengan dosis 10 mL/L air tidak mengubah pH dan kadar tembaga pada media tanam pembibitan, namun dibandingkan dengan media tanam kontrol terjadi penurunan secara relatif pada rasio C/N, kandungan Fosfat, Kalium, Besi, dan Seng.</span></p> Warid Warid Melasari Rahayu Putri Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 383 389 Analisis Pola Tanam Beras Merah Di Pegunungan Karst Kabupaten Gunungkidul https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/181 <p><span style="font-weight: 400;">Indonesia merupakan negara agraris dengan lahan pertanian yang luas dan beragam jenisnya. Luas lahan yang besar merupakan potensi dalam bidang pertanian untuk membudidayakan berbagai komoditas pertanian. Pemanfaatan sumberdaya lahan untuk pengembangan pertanian perlu memperhatikan kondisi serta potensi lahan, agar diperoleh hasil yang optimal. Selain memiliki potensi lahan basah, Indonesia juga terdapat lahan kering. Salah satu wilayah yang diketegorikan lahan kering adalah wilayah karst. Menurut Palmer (2011) Karst adalah daerah yang ditandai oleh bentang alam dengan gua, dolin, dan sungai bawah tanah yang terbentuk dari pelarutan batuan yang mudah larut seperti kapur, dolomit, dan gypsum. Karst biasanya ditandai oleh ketersediaan gua, terowongan, sumur, dan sungai bawah tanah, serta kemampuan sistem air bawah tanah untuk mengalir dan menyimpan air dalam bentuk akuifer (Gunn, 2004). Kawasan karst yang ada di Pulau Jawa salah satunya adalah karst Gunungsewu yang membentang dari Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, di sisi barat; sampai dengan Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, di sisi timur. Secara administratif, kawasan ini terletak di tiga provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan karst di Provinsi D.I.Yogyakarta. Karst Gunungsewu memiliki potensi sebagai sumber air, sebagai habitat flora dan fauna dengan tingkat endemisitas tinggi, serta sumberdaya mineral. Kawasan karst umumnya memiliki tanah yang berbeda dengan tanah di daerah non-karst. Tanah karst cenderung memiliki sifat yang kering dan kurang subur karena terbentuk dari batuan kapur yang tidak mudah menahan air. Kondisi tersebut membuat petani di daerah karst memiliki cara yang berbeda dalam melakukan usahatani. Kondisi tersebut mendorong untuk melakukan identifikasi pola tanam yang dilakukan petani padi di daerah karst. Berdasarkan pengamatan dan identifikasi di lokasi penelitian,</span> <span style="font-weight: 400;">terdapat 4 jenis pola tanam, yaitu Pola tanam I (padi, jagung, ubi kayu dan kacang tanah); Pola tanam II (padi, jagung, dan kacang tanah); Pola tanam III (padi, ubi kayu dan kacang tanah); Pola tanam IV (padi). Petani di pegunungan karst Kabupaten Gunungkidul sabagian besar menerapkan pola tanam I yaitu dengan menanam padi, jagung, ubi kayu dan kacang tanah. Penggunaan pola tanam I lebih banyak diterapkan petani karena mengoptimalkan penggunaan lahan ditiap musim, serta memperoleh berbagai macam hasil panen.</span></p> Muhammad Fariz Yoga Pranata Ernoiz Antriyandarti Umi Barokah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 390 400 Pemanfaatan Microbial Fuel Cell, Sistem Tanam dan Pemupukan terhadap Hasil Padi Guna Mencapai Keberlanjutan Pertanian https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/182 <p><em><span style="font-weight: 400;">Microbial Fuel Cell</span></em><span style="font-weight: 400;"> (MFC) terdiri dari anoda yang menangkap electron dari aktivitas metabolisme mikroba dan dialirkan ke katoda melalui bahan konduktor. Penelitian pemanfaatan MFC sampai saat ini hanya berfokus pada kemampuan menghasilkan arus listik namun penelitian mengenai MFC pada tanah sawah yang sesuai dengan budaya petanian lahan sawah di Indonesia dan dihubungkan dengan hasil padi dan mewujudkan keberlanjutan pertanian belum banyak dilakukan, sehingga hal ini menarik untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan interaksi dari pemanfaatan MFC, sistem tanam dan pemupukan terhadap hasil padi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah strip plot dengan perlakuan Non MFC (A0), MFC (A1), Sistem tanam konvensional (B0), Sistem tanam jajarlegowo 2:1 (B1), Non pemupukan (C0) dan Pemupukan (C1) yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Parameter yang digunakan adalah hasil padi (ton.ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;">) yang kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan DMRT 5% menggunakan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antar perlakuan memberikan hasil yang signifikan dengan hasil terbaik pada perlakuan A0B1C1 (non MFC, sistem tanam jajar legowo, Pemupukan) dengan hasil padi mencapai 7,76 ton.ha</span><span style="font-weight: 400;">-1</span><span style="font-weight: 400;">.</span></p> Shofie Rindi Nurhutami Komariah Komariah Sudadi Sudadi Widyatmani Sih Dewi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 401 407 Evaluasi Kesesuaian Lahan Bekas Tambang Pasir di Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan untuk Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/183 <p><em><span style="font-weight: 400;">Soybeans are a protein-producing crop that has an important role for the Indonesian population and is Indonesia's strategic food commodity. However, BoilerAI productivity in Indonesia is still low, one of which is in Cidahu, Kuningan, West Java. This study aims to determine the characteristics of the land and the class of land suitability for soybean crops. This study applied by survey method by collecting primary and secondary data. The primary data consisted of all information of land characteristics and its analysis in laboratory. While the secondary data consisted of all supporting information obtained from the local government. Land suitability analysis was carried out using the weight factor matching method. The results of the analysis showed that Cidahu sub-district has an actual land suitability class not suitable (NS) with the largest limiting factor of drainage and erosion hazards. Improvements can be made by adding organic matter and making terraces on land that is still possible to be used as soybean cultivation land</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p> Lis Noer Aini Dego Juanda Mulyono Mulyono Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 408 420 Kajian Sebaran Spasial Kualitas Air Parameter Fisik Kimia di Sungai Molompar Kabupaten Minahasa Tenggara https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/185 <p><span style="font-weight: 400;">Sungai Molompar termasuk sungai besar di Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki debit sekitar 322,326 m3/detik dan panjang sekitar 27,9 km (Ka’U, dkk 2016), berberpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Kaitan dengan aktivitas pertanian dan permukiman yang berpotensi memberikan dampak pada penurunan kualitas air sungai, hal tersebut menyebabkan bahan residu dari aktivitas pertanian dan permukiman akan masuk ke aliran sungai dan akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran spasial kualitas air sungai Molompar. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode grab sampling di lokasi sampling 3 (tiga) stasiun pengamatan. Parameter kualitas air yang dianalisis adalah parameter fisik meliputi suhu, TDS, dan TSS. Parameter kimia meliputi pH, BOD, COD, nitrate, nitrite, ammonia. Data dianalisis secara Deskriptif dan Metode Spasial ArcGIS. Hasil penelitian menunjukan bahwa persebaran kualitas air terhadap parameter suhu, TDS, TSS, pH, BOD, nitrate, nitrite, ammonia memenuhi baku mutu PP 22 tahun 2021 Lampiran VI Kelas Satu, dan satu parameter yaitu COD di hilir Sungai Molompar (Watuliney) tidak memenuhi syarat baku mutu.</span></p> Sofia Wantasen Jooudie N. Luntungan Sandra E. Pakasi Selvie Tumbelaka Adeleyda M. W. Lumingkewas Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 421 427 Analisis Variasi Penggunaan Jenis Mulsa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleracea Var. Botrytis L.) Di Dataran Rendah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/186 <p><span style="font-weight: 400;">Kubis Bunga (</span><em><span style="font-weight: 400;">Brassica oleracea var. Botrytis </span></em><span style="font-weight: 400;">L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1000-2000 mdpl. Kebutuhan Kubis Bunga meningkat tiap tahunnya, karenanya diperlukan teknik budidaya Kubus Bunga untuk di dataran rendah agar produktifitas meningkat. Salah satu rekayasa yang dapat dilakukan adalah penggunaan mulsa. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga di dataran rendah dan mengetahui kefektifan antara pemakaian mulsa dan tanpa mulsa pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga</span><strong>.</strong><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini dilakukan di Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, dari bulan Juli-Oktober 2021. Rancangan percobaanya adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu: M0 = tanpa mulsa, M1 = mulsa jerami, M2 = mulsa plastik dengan 3 ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi variabel tanaman dan variabel iklim mikro. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji </span><em><span style="font-weight: 400;">One Away </span></em><span style="font-weight: 400;">Anova pada taraf kesalahan 5% dan diuji lanjut menggunakan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan mulsa berpengaruh terhadap hasil tanaman kubis bunga. Pertumbuhan dan hasil tanaman tertinggi dicapai pada perlakuan mulsa plastik. Bobot basah kubis bunga terbesar dihasilkan oleh perlakuan mulsa plastik dengan bobot rata-rata per tanaman 164,03 g, sedangkan bobot basah kubis bunga terkecil dihasilkan oleh perlakuan mulsa jerami dengan bobot rata-rata per tanaman 67,8 g.</span></p> Arief Sudarmaji Agus Margiwiyatno Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 428 437 Keragaman Vegetasi Penyusun Riparian Sungai Pusur Sub Das Pusur DAS Bengawan Solo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/235 <p>Sungai Pusur berada di Sub DAS Pusur yang merupakan salah satu dari 102 sub DAS di sistem DAS Bengawan Solo. Sungai yang memanjang kurang lebih 22,9 km ini mempunyai keragam penggunaan lahan pada ripariannya. Keragaman vegetasi pohon penyusunnya mempengaruhi ekosistem dan membutuhkan upaya pelestarian. Pengelolaan riparian menjadi kawasan ekowisata juga mengakibatkan alih fungsi dan kebutuhan sumber daya meningkat. Hal ini melatarbelakangi penelitian untuk memperoleh hasil informasi pohon sebagai penyusun ekosistem di riparian Sungai Pusur. Tujuan penelitian adalah mengetahui struktur dan komposisi serta keanekaragaman jenis vegetasi yag terdapat di lokasi penelitian yang dilakukan dengan metode Purposive Random Sampling dengan pembuatan plot Nested Sampling dengan pembagian blok yaitu bagian hulu (up stream area), tengah (middle stream) dan hilir (down stream area). Hasil penelitian menunjukkan jumlah jenis dan individu pada masing-masing adalah bagian hulu mempunyai INP tertinggi untuk jenis Swietenia mahagony dan Samanea saman untuk hilirnya. Indeks keanekaragaman ketiga bagian tergolong sedang dengan H’ 2,37 ; 2,44 dan 2,25 setiap bagiannya.</p> Yuslinawari Yuslinawari Nazha Afif Alfaqih Rawana Rawana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 438 448 Studi Tingkat Erodibilitas Tanah pada Sub DAS Lunto DAS Kuantan Provinsi Sumatera Barat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/247 <p>Penelitian tentang erodibilitas tanah dengan menggunakan metoda USLE telah dilaksanakan di Sub DAS Lunto, pada DAS Kuantan. Tujuan penelitian untuk memprediksi besarnya erodibilitas tanah dengan metoda USLE pada Sub DAS tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling di sembilan satuan lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Nilai erodibilitas tanah terlihat berkisar antara 0,09 – 0,44. Berdasarkan kriteria nilai erodibilitas tanah, nilai K memiliki kriteria sanngat rendah hingga agak tinggi. erodibilitas yang paling rendah ditemui pada SL6 yang berada pada hutan lahan kering sekunder dengan kelerengan 25% - 45%. Kelerengan yang curam namun memiliki nilai erodibilitas rendah, membuktikan bahwa dengan pengelolaan konservasi yang baik dapat menjaga kelestarian lingkungan karena tanah ini lebih banyak tertutup oleh bahan organik atau sisa tanaman yang sudah mati dari budidaya pertanian polikultur di satuan lahan tersebut.</p> Elsa Lolita Putri Adrinal Adrinal Gusmini Gusmini Muhammad Faiz Barchia Welly Herman Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 449 457 Kandungan Kadmium dari Tanah Sawah dan Beras di Desa Loa Kecamatan Soa Kabupaten Ngada https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/249 <p>Kadmium merupakan logam berat yang banyak di temukan di lahan pertanian karena seringnya penggunaan pupuk anorganik fosfor. Penggunaan pupuk anorgnik fosfor tinggi juga dimanfaatkan oleh petani yang membudidayakan padi di Desa Loa Kecamatan Soa. Oleh karena itu, penelitian telah dilakukandengan tujuan untuk mengetahui kandungan kadmium tanah sawah dan beras. Penelitian ini merupakan peneltian survey dimanapenentuan sampel tanah dan beras menggunakan metode purposive sampling. Dari metode ini diambil sampel tanah dan beras dari varietas inpari. Variabel yang diamati adalah kadmium dari tanah dan beras serta ph tanah dan C organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan kadmium dalam tanah di Desa Lo’a Kecamatan So’a Kabupaten Ngada pada tiga dusun adalah sama yaitu 0,002 ppm yang masih berada di bawah standar maksimum. Sedangkan kadmium di dalam beras berkisar antara 0.008 ppm sampai 0,010 ppm, masih di bawah standar minimum.</p> Polikarpus B Taghi Charly Mutiara Maria Tensiana Tima Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 458 464 Peran Vermikompos Kotoran Sapi Terhadap Peningkatan Hara di Tanah Inceptisol dan Ultisol Bengkulu https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/250 <p>Bengkulu merupakan wilayah yang terletak dibagian Barat Daya Pulau Sumatera dan pantai barat dibagian selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia. Sebagai wilayah pesisir, Bengkulu seringkali mengalami perubahan cuaca yang cukup ekstrim, dimana curah hujan cukup tinggi akibat adanya tekanan dari samudera ke wilayah daratan. Salah satu jenis tanah di wilayah ini yang mengalami kondisi kemasaman yang cukup tinggi adalah tanah Inceptisol dan Ultisol. Tingginya curah hujan yang meningkatkan pencucian (leaching) unsur hara, pelapukan bahan induk yang bersifat masam, sampai kepada kegiatan pertanian yang diterapkan secara intensif menyebabkan peningkatan degradasi tanah di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran vermikompos kotoran sapi dalam meningkatkan status kesuburan tanah Ultisol dan Inceptisol. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktorial, yaitu faktor jenis tanah dan dosis vermikompos kotoran sapi. Penelitian melakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan dosis vermikompos ternyata mampu meningkatkan nilai pH tanah menjadi 5,10 sehingga akan berdampak pada pelepasan unsur hara lainnya seperti nitrat, nitrogen total, karbon maupun kapasitas pertukaran tanah (KTK). Dosis optimum dalam meningkatkan pH, nitrat, nitrogen maupun karbon adalah 30 ton/ha. Penggunaan vermikompos kotoran sapi mampu meningkatkan status kesuburan tanah Ultisol maupun Inceptisol melalui pelepasan unsur hara melalui proses dekomposisi bahan organik. Aplikasi vermikompos ini mampu meningkatkan pH tanah, nitrat, karbon, dan KTK tanah.</p> Kartika Utami E.I.R Sari Zainal Muktamar Y.H. Bertham Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 465 473 Karakterisasi Sifat Fisik Tanah dengan Metode Visual Evaluation of Soil Structure (Vess) pada Lahan Tanaman Tembakau di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/251 <p>Metode Visual Evaluation of Soil Structure (VESS) belum banyak digunakan untuk mengevaluasi kualitas tanah di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah mengkaji kualitas tanah pada lahan tanaman tembakau di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dengan menggunakan metode VESS. Penelitian ini dilakukan pada tiga lokasi lahan tembakau dengan posisi lereng dan kemiringan yang berbeda. Nilai VESS pada tiga lahan yang diamati tergolong ke dalam kategori baik hingga sedang. Nilai tertinggi yaitu pada lokasi kedua dengan nilai 1,703 dan terendah yaitu pada lokasi pertama dengan nilai 2,170 sedangkan untuk lokasi ke tiga dengan nilai 2,085.</p> Maria Levina Bernadinus Hedwig Ming Inkorena G. S. Sukartono Etty Hesthiati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 474 484 Pemanfaatan Teknologi Spasial dalam Pembuatan Peta Kelas Kesesuaian Lahan Tanaman Mangga di Kecamatan Kakas Pantai Timur Minahasa https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/253 <p>Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dalam proses pencocokan tipe lahan untuk penggunaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta penyebaran kelas kesesuaian lahan tanaman mangga di Kecamatan Kakas dengan memanfaatkan Teknologi Spasial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei lapangan dan geoprocessing. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi dan analisis laboratorium. Penentuan kelas kesesuaian lahan menggunakan metode dari FAO yaitu pencocokan variabel pengamatan yaitu syarat tumbuh tanaman mangga dan kualitas/karakteristik lahan. Pada penelitian ini diperoleh 22 satuan peta lahan (SPL) seluas 3927.07 Ha yang menyebar pada beberapa desa di Kecamatan Kakas yaitu Desa Kaweng, Kayuwatu, Mahembang, Makalelon, Rinondor, Sendangan, Toulimembet, Tumpaan dan Wineru. Peta kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan yaitu kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) untuk kriteria retensi hara dan hara tersedia. Sedangkan kriteria temperatur dan media perakaran termasuk pada kelas kesesuaian lahan S2 (cukup sesuai) tersebar dan untuk kriteria ketersediaan air dan tingkat bahaya erosi umumnya masuk pada kelas S3 (sesuai marginal) tersebar pada semua SPL. Sementara tingkat bahaya erosi merupakan kriteria memberikan kelas N (tidak sesuai) untuk tanaman mangga pada 10 (sepuluh) SPL dengan luas 1351.93 Ha atau sekitar 34.43%. Sedangkan 12 (dua belas) SPL seluas 2575.13 Ha atau sekitar 65.57% sesuai untuk pengembangan tanaman mangga.</p> Sandra E. Pakasi Dedie Tooy Wiske Rotinsulu Sofia Wantasen Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 485 491 Keragaan Tanaman Padi Sawah pada Dua Fase Pertumbuhan Berdasarkan Nilai Klorofil Daun dari Data Lapangan dan Interpretasi Foto Udara Drone Komersil https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/254 <p>Keragaan tanaman padi sawah pada berbagai fase pertumbuhan dapat dipantau secara langsung di lapangan maupun melalui analisis penginderaan jauh resolusi tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keragaan tanaman padi sawah pada dua fase pertumbuhan tanaman melalui interpretasi foto udara resolusi tinggi. Keragaan tanaman padi sawah diukur melalui nilai klorofil daun dengan menggunakan klorofil meter dan Indeks vegetasi NGRDI dan GLI. tingkat signifikan hubungan nilai klorofil melalui indeks vegetasi dan klorofilmeter dikukur melalui analisis korelasi . Fase pertumbuhan Tanaman untuk pengukuran nilai klorofil dilakukan pada fase anakan aktif dan fase vegetatif maksimum. Pengambilan foto udara dengan menggunakan Drone dan lensa komersil RGB. Ketinggian terbang drone pada 100 m dpl. Pengambilan foto udara drone pada petak-petak percobaan padi sawah dengan perlakuan dosis pemupukkan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan indeks vegetasi NGRDI dapat mengidentifikasi kandungan klorofil pada fase anakan aktif dan vegetative maksimum sangat signifikan sedangkan Indeks GLI hanya sangat signifikan pada fase vegetative maksimum. Hasil ini menunjukkan drone dengan lensa camera komersil dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi tanaman padi sawah melalui nilai klorofil tanaman dengan baik, terutama dengan penggunaan indeks vegetasi yang tepat.</p> Muhammad Amir Solihin Saedi Bawana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 492 504 Keragaman Morfologi Empat Genotipe Indigofera zollingeriana pada Lahan Salin Mendukung Pembentukan Varietas Baru Toleran Salinitas https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/255 <p>Indigofera merupakan tanaman pakan yang sangat potensial untuk dibudidayakan. Pengembangannya sering terkendala dengan ketersediaan lahan, sehingga langkah-langkah yang ditempuh adalah dengan pemanfaatan lahan marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaman morfologi empat genotipe Indigofera zollingeriana pada lahan salin. Parameter yang diamati antara lain: karakteristik batang, daun, bunga dan kandungan klorofil. Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan empat perlakuan genotipe Indigofera hasil irradiasi sinar gamma dengan 6 ulangan. Hasil pengamatan terhadap keragaman morfologi tanaman Indigofera zollingeriana menunjukkan bahwa dosis radiasi 200 Gy memperoleh karakter unggul pada karakteristik anak daun (11443,76 helai, jumlah bunga 32 dan jumlah klorofil 25,32. Disimpulkan bahwa dosis radiasi pada level 200 Gy memiliki potensi genetik untuk untuk dilanjutkan pada tahap uji adaptasi selanjutnya mendukung pembentukan varietas baru Indigofera toleran salinitas.</p> Rijanto Hutasoit Edison Purba Simon Petrus Ginting Nevy Diana Hanafi Diana Sofia Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 505 512 Klaster Lahan Rawa Berbasis Konservasi Air dan Tanah Bagi Pertanian Berkelanjutan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/259 <p>Sebagai satu kesatuan lahan termasuk lahan rawa harus dicermati secara menyeluruh (serba- cakup). Isu produktivitas pertanian berkelanjutan harus selaras dengan isu lingkungan sebagai satu kesatuan lahan rawa. Pembelajaran dari beberapa penelitian bahwa produktivitas agroekosistem lahan rawa dapat dilakukan melalui pendekatan sistem yang mengintegrasikan beberapa sub-sistem usahatani, yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan karakteristik air dan tanah, sehingga aliran bahan dan energi (baik products maupun by products) berjalan efisien dan efektif. Dengan kata lain sistem akan memenuhi kebutuhan bahan dan energinya secara mandiri. Untuk mendesain bagaimana model agroekosistem lahan rawa berbasis pada kemandirian bahan dan energi diperlukan kajian potensi produk dan by products-nya dari beberapa subsistem usahatani semula ada (existing farming), neraca air dan hara, serta sumber daya in situ yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan dan energi pada pengelolaan lahan rawa untuk tujuan pertanian. Sebagai contoh penelitian ini yaitu Indikator bahan dan energi yang diamati meliputi nutrisi utama N, P, dan K. Pengembangan model agroekosistem mengacu pada pendekatan Input-Output pada sistem tertentu dengan skala usahatani di tingkat petani dan skala agroekosistem yang dibatasi oleh sistem sungai yang ada (skala lansekap).</p> Ahmad Kurnain Hairil Ifansyah Muhammad Mahbub Meldia Septiana Akhmad Murjani Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 513 519 Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Obat secara Organik https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/373 <p>Luasan lahan pekarangan di Indonesia semakin berkurang sehingga diperlukan upaya intensifikasi lahan pekarangan dengan budidaya organik. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman obat secara organik. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu kelompok wanita tani Jesa Karya yang Desa Jeruksawit Kecamatan Gondang Rejo Kabupaten Karanganyar. Kelompok Wanita Tani Jesa Karya telah mengembangkan produk minuman wedang uwuh dengan nama produk “Wedah Uwuh JD”. Bahan asli dari minuman ini adalah campuran beberapa rempah-rempah, yaitu jahe, kayu secang, daun dan kayu manis, daun dan akar sereh, daun pala dan biji pala, kapulaga dan gula batu. Namun dalam memproduksi wedang uwuh masih terkendala dalam mendapatkan bahan-bahan rimpang seperti jahe. Salah satu untuk meningkatkan produksi jahe dengan memanfaatkan pekarangan. Kegiatan dilaksanakan Participatory Rural Appraisal (PRA). dapat memberikan manfaat berupa peningkatan wawasan peserta terhadap optimalisasi penanaman tanaman obat pada lahan pekarangan dengan media polybag. Rata – rata peningkatan pengetahuan peserta yaitu 44%. Berdasarkan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa peserta tertarik dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat terkait sosialisasi penanaman tanaman obat pada lahan pekarangan beserta pembuatan demplot tanaman obat. Diharapkan kedepannya, dapat meningkatkan level keberdayaan mitra secara kuantitatif dan kualitatif (pengetahuan, keterampilan, pendapatan mitra, jenis produk yang dihasilkan KWT, jumlah aset dan income generating mitra).</p> Rizki Puspita Dewanti Desy Setyaningrum Cahyaningtyas Putri Suhita Rycsa Indeswari Hardian Ningsih Edi Paryanto Dyah Ayu Suryaningrum Zainal Arifin Herlina Mega Puspitasari Copyright (c) 2024 2024-02-11 2024-02-11 7 1 25 36 Asupan Protein dan Kualitas Daging Broiler Akibat Ransum Ditambahkan Esktrak Bungkil Kedelai dan Lactobacillus plantarum https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/223 <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak bungkil kedelai dan<br>Lactobacillus plantarum terhadap asupan protein, kadar Ca dan protein daging ayam broiler.<br>Ternak percobaan yang digunakan yaitu ayam broiler strain CP707 unsexed umur 8 hari<br>sebanyak 200 ekor dengan bobot badan rata-rata 137,89±3,73g. Aditif perlakuan yang<br>digunakan yaitu ekstrak bungkil kedelai (EBK) dan L. plantarum. Ransum disusun dari<br>campuran jagung giling, pollard, meat bone meal, CaCO3, premix, lisin, dan metionin.<br>Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan<br>(masing-masing unit percobaan diisi 8 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi T0 = ransum<br>basal; T1 = ransum basal + L. plantarum 1,2%; T2 = ransum basal + EBK 0,15%; T3 = ransum<br>basal + EBK 0,3%; T4 = ransum basal + EBK 0,15% + L. plantarum 1,2%; T5 = ransum basal<br>+ EBK 0,3% + L. plantarum 1,2%. Parameter yang diukur meliputi asupan protein, kadar<br>protein dan Ca daging. Data dianalisis ragam pada taraf 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan<br>dengan uji Duncan pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil<br>penelitian menunjukkan bahwa penambahan EBK dan L. plantarum pada ransum berpengaruh<br>nyata (p&lt;0,05) terhadap asupan protein, kadar Ca dan protein daging ayam broiler. Simpulan<br>adalah penambahan EBK 0,3% dan L. plantarum 1,2% pada ransum mampu meningkatkan<br>asupan protein dan kualitas daging ayam broiler.</p> Achmad Izza Maulana Vitus Dwi Yunianto Lilik Krismiyanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 649 656 Pengaruh Pemberian Tepung Umbi Gembili Terhadap Karkas Puyuh https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/225 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung umbi gembili<br>terhadap bobot hidup, persentase karkas dan persentase lemak abdominal puyuh. Materi yang<br>digunakan pada penelitian ini adalah 200 ekor puyuh jantan. Ransum basal disusun dengan<br>Energi Metabolis (EM) 2900 kkal/kg dan protein kasar 22%. Rancangan percobaan yang<br>digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 4<br>perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut P0 : kontrol (puyuh<br>tanpa pemberian tepung umbi gembili), P1: ransum basal + pemberian 0,3% tepung umbi<br>gembili, P2: ransum basal + pemberian 0,6% tepung umbi gembili, P3: ransum basal +<br>pemberian 0,9% tepung umbi gembili. Parameter yang diamati adalah bobot hidup, persentase<br>karkas, persentase lemak abdominal puyuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan<br>pemberian tepung umbi gembili berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap persentase karkas,<br>namun tidak berpengaruh nyata (p&gt;0,05) terhadap bobot hidup dan persentase lemak<br>abdominal puyuh. Kesimpulan penelitian adalah pemberian tepung umbi gembili sebagai<br>prebiotik meningkatkan persentase karkas puyuh.</p> Sri Setyaningrum Dini Julia Sari Siregar Warisman Warisman Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 657 663 Pemanfaatan Limbah Organik Terhadap Produksi dan Kandungan Nutrisi dari Larva Lalat (Hermetia illucens) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/226 <p>Limbah organik harus ditangani dengan baik, maka sebagian besar tantangan<br>pengelolaan limbah padat akan dapat terselesaikan dimana seringkali menimbulkan bau dan<br>penyakit. Salah satu penanganannya yaitu mendaur ulang limbah organik dengan metode<br>biokonversi. Sehingga nilai guna limbah organik semakin tinggi dan lebih termanfaatkan.<br>Umumnya, organisme yang berperan dalam proses biokonversi ini adalah jamur, bakteri, dan<br>larva serangga. Larva serangga Hermetia illucens/Black Soldier Fly (BSF) ini sering digunakan<br>sebagai agen biokonversi, dan lebih dikenal dengan istilah “larva lalat/maggot”. Penelitian ini<br>bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis media pertumbuhan larva lalat/maggot,<br>dengan parameter produksi berat basah, produksi berat kering, serta kandungan nutrisinya<br>(protein kasar). Media yang dipakai adalah dengan perlakuan P0 : kotoran ayam; P1 : kotoran<br>ayam + ampas tahu; P2 : limbah sayuran dan buah2an + ampas tahu; P3 : tandan buah kosong<br>kelapa sawit + ampas tahu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah produksi<br>berat segar dan berat kering larva lalat (Hermetia illucens) dari perlakuan media pertumbuhan<br>larva lalat/maggot yang berbeda dan nilai nutrisi yang terkandung didalamnya. Media tumbuh<br>larva lalat/maggot menunjukkan adanya relasi terhadap berat basah dan berat kering larva<br>lalat/maggot. Hasil rataan produksi berat segar larva lalat/maggot selama 18 hari berkisar antara<br>2.070 gram sampai dengan 1.290 gram. Produksi bahan kering menghasilkan rataan berkisar<br>antara 632,70 gram sampai dengan 338,65 gram. Kandungan protein kasar larva lalat/maggot<br>tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 terkandung pada larva lalat/maggot sebesar 45,28% dan<br>terendah terdapat pada perlakuan P3 dimana protein yang terkandung sebesar 42,70%.</p> Dini Julia Sari Siregar Elisa Julianti Ma'ruf Tafsin Dwi Suryanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 664 671 Penentuan Tahap Produksi pada Usaha Susu Sapi Determination of Production Stage in Cow's Milk Business https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/228 <p>Penentuan tahap produksi sangat penting dalam pengelolaan suatu usaha. Hal ini<br>dikarenakan seorang manajer produksi dapat mengambil keputusan dalam upaya pencapaian<br>laba maksimum. Tahap produksi pada increasing return to scale berimplikasi pada keputusan<br>manajerial yang menambah input, sedangkan tahap produksi pada decreasing return to scale atau constant return to scale berimplikasi pada pengurangan atau penghentian penambahan<br>input. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penentuan tahap produksi pada usaha susu sapi di Desa Kali Baru Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.<br>Waktu penelitian pada bulan Juni- Agustus 2021. Kuantitatif deskriptif adalah desain dari<br>penelitian ini dan metodenya adalah survey. Populasi penelitian adalah peternak sapi perah di<br>Desa Kalibaru yang berjumlah 17 orang, sehingga cara pengambilan sampel dilakukan secara<br>sensus. Analisis data menggunakan regresi linier berganda (logaritma natural), transformasi<br>fungsi produksi Cobb Douglas dan return to scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>berdasarkan nilai return to scale (RTS) diperoleh nilai 1,201 yang berarti lebih dari satu<br>sehingga penentuan tahap produksi pada usaha susu sapi di Desa Kali Baru Kecamatan Tengah<br>Tani Kabupaten Cirebon adalah pada kondisi increasing return to scale. Kondisi ini berarti jika<br>dilakukan penambahan input maka akan memperoleh tambahan produksi yang proporsinya<br>lebih besar sehingga dapat berpeluang untuk mencapai laba maksimum. Implikasi dari hasil<br>penelitian ini adalah menganjurkan kepada peternak di desa tersebut untuk menambah input<br>agar dapat meraih laba maksimum.</p> Wachdijono Wachdijono Tety Suciaty Rahmat Hidayatullah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 672 689 Penggunaan Ransum yang Ditambahkan Spirogyra sp. Terhadap Panjang dan Bobot Tulang Tibia Ayam Broiler https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/229 <p>Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan Spirogyra sp. terhadap<br>bobot dan panjang tulang tibia ayam broiler. Materi yang digunakan yaitu ayam broiler strain<br>CP70 unsexed umur 7 hari sebanyak 200 ekor dengan bobot badan rata-rata 131,21±1,11g.<br>Spirogyra sp. sebagai aditif perlakuan. Bahan pakan penyusun ransum meliputi jagung,<br>pollard, bungkil kedelai, meat bone meal (MBM), CaCO3, premix, lisin, dan metionin.<br>Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan<br>(masing-masing unit percobaan diisi 10 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi T0 =<br>ransum basal; T1 = ransum basal + Spirogyra sp 0,5%; T2 = ransum basal + Spirogyra sp 1%;<br>T3 = ransum basal + Spirogyra sp 1,5%; T4 = ransum basal + Spirogyra 2%. Parameter yang<br>diukur meliputi konsumsi kalsium, bobot dan panjang tulang tibia ayam broiler. Data<br>dianalisis ragam pada taraf 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada<br>taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>penambahan Spirogyra sp. berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap bobot dan panjang tibia,<br>namun tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap konsumsi kalsium. Simpulan adalah<br>penambahan Spirogyra sp. 2% pada ransum (T4) mampu meningkatkan bobot dan panjang<br>tulang tibia ayam broiler, meskipun konsumsi kalsium sama.</p> Faris Andi Wibowo Vitus Dwi Yunianto Lilik Krismiyanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 690 696 Konsumsi Lemak dan Kadar Lemak Daging Ayam Broiler Akibat Penambahan Tepung Spirogyra sp. pada Ransum https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/231 <p>Penelitian bertujuan untuk mengkaji penambahan Spirogyra sp. pada ransum terhadap<br>konsumsi lemak dan kadar lemak daging ayam broiler. Materi yang digunakan adalah ayam<br>broiler unsexed strain CP 707 umur 8 hari sebanyak 200 ekor dengan bobot badan rata-rata<br>131,21±1,11g/ekor. Ransum disusun dengan kadar energi metabolis sebesar 3.002,74 kkal/kg<br>dan protein kasar sebesar 21,12 %. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap<br>dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing unit diisi 10 ekor). Perlakuan yang<br>diterapkan meliputi T0 = ransum basal/RB, T1= RB + 0,5% Spirogyra sp., T2 = RB + 1%<br>Spirogyra sp., T3 = RB + 1,5% Spirogyra sp., T4 = RB + 2% Spirogyra sp. Parameter yang<br>diukur meliputi konsumsi lemak dan kadar lemak daging. Data diolah menggunakan analisis<br>ragam pada taraf signifikasi 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda<br>Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan<br>Spirogyra sp. pada ransum berpengaruh nyata (p&lt;0,05) terhadap kadar lemak daging ayam<br>broiler, tetapi perlakuan tidak berpengaruh (p&gt;0,05) terhadap konsumsi lemak. Simpulan<br>adalah penambahan Spirogyra sp. pada ransum mampu menurunkan kadar lemak dalam<br>daging, meskipun konsumsi lemak sama.</p> Ananta Putra Kanoko Mulyono Mulyono Lilik Krismiyanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 697 704 Analisis Faktor Internal Petani dalam Partisipasi Pengembangan Agrowisata “Doesoen Kopi Sirap” di Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/230 <p>Partisipasi merupakan suatu prakarsa, peran serta dan keterlibatan anggota masyarakat<br>dalam kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat<br>merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat (social empowerment) secara aktif<br>yang berorientasi pada pencapaian hasil pengembangan yang dilakukan dalam masyarakat<br>(pedesaan). Partisipasi aktif masyarakat sangat membantu dalam pengembangan Agrowisata<br>Dosoen Kopi Sirap dan dampaknya sangat signifikan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam<br>hal ini partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, dimana petani kopi yang ada didalam populasi<br>masyarakat saling gotong-royong dan berinovasi untuk perkembangan dosoen kopi sirap.<br>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal masyarakat yang<br>berhubungan dengan partisipasi dalam pengembangan Agrowisata Dosoen Kopi Sirap. Metode<br>yang digunakan adalah kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara purposive.<br>Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 41 responden.<br>Metode analisis data yang digunakan ialah uji korelasi Rank Spearman. Tingkat partisipasi<br>masyarakat dilihat dari faktor internal yaitu umur, pendidikan formal, pendidikan non formal,<br>luas penguasaan lahan, tingkat pengambilan resiko, keaktifan keanggotaan petani. Berdasarkan<br>hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua faktor internal memiliki hubungan yang sangat<br>signifikan dengan tingkat partisipasi petani. Faktor yang signifikan adalah pendidikan non<br>formal, tingkat pengambilan resiko, dan keaktifan keanggotaan petani.</p> Anggi Pratama Maulana Suwarto Suwarto Sugihardjo Sugihardjo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 520 528 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kapasitas Pengelola Gang Hijau di Jakarta https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/232 <p>Program gang hijau dianggap mampu mengatasi masalah yang ada di kota Jakarta<br>seperti ketahanan pangan keluarga dan kerusakan lingkungan akibat keterbatasan Ruang<br>Terbuka Hijau (RTH). .Luasan RTH di kota-kota besar di Indonesia saat ini mengalami<br>penurunan yang sangat signifikan dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Keberadaan RTH<br>sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta untuk berolahraga, berinteraksi dan estetika serta<br>mendapatkan bahan makanan yang sehat. Namun ketersediaannya belum memenuhi standar,<br>karena kapasitas pengelola gang hijau masih rendah dan peran pemangku kepentingan dalam<br>mendorong pemanfaatan pekarangan untuk RTH belum maksimal. Salah satu cara untuk<br>menambah RTH adalah dengan pengadaan gang hijau. Gang hijau adalah gang atau jalur<br>pejalan kaki yang ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura yang ditata sedemikian rupa<br>sehingga membentuk suatu kesatuan manfaat dan estetika dalam suatu kawasan pemukiman<br>pada lahan sempit di perkotaan. Pentingnya gang hijau di Jakarta, selain berfungsi sebagai<br>sarana penghijauan, tujuan utama dari program ini adalah agar warga dapat menanam<br>tanaman hortikultura (tanaman sayur daun, tanaman sayur buah, tanaman herbal, dan<br>tanaman hias), sebagai upaya memenuhi kebutuhan sebagian pangan keluarga dari hasil<br>pertanian. sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kapasitas pengelola<br>gang hijau dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas pengelola gang hijau<br>di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode<br>survei, serta menggunakan kuesioner sebagai alat npengumpulan data. Jumlah responden 340<br>orang, waktu pengambilan data pada bulan Desember 2019 – Februari 2020. Analisis data<br>menggunakan uji statistik deskriptif dan program SPSS versi 24 dan analisis statistik<br>inferensial menggunakan program PLS 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat<br>kapasitas pengelola gang hijau di Jakarta berada pada kategori sedang. Evaluasi pengukuran<br>dan model struktural yang dilakukan terhadap hasil analisis PLS menunjukkan bahwa<br>kapasitas pengelola gang hijau dipengaruhi oleh karakteristik individu, tingkat kosmopolitan,<br>dukungan pemangku kepentingan, dan tingkat partisipasi.</p> Suryani Suryani Pudji Muljono Djoko Susanto Sri Harijati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 529 541 Strategi Implementasi Program Pekarangan Lestari (P2L) dalam Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/234 <p>Bertambahnya jumlah penduduk harus diimbangi dengan produksi pangan. Oleh karena<br>itu, pemerintah meluncurkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program P2L<br>memiliki kegiatan yang fokus pada pemanfaatan budidaya tanaman buah dan sayuran di lahan<br>non produktif atau pekarangan. Program ini bersifat pemberdayaan masyarakat dimana<br>sasarannya adalah kelompok tani/ wanita tani maupun taruna tani di seluruh Indonesia.<br>Beberapa implementasi P2L adalah Kelompok Wanita Tani Lismatu Bhakti, Kelompok Tani<br>Ngudi Barokah dan Kelompok Taruna Tani Sumber Gede, ketiga kelompok tersebut berada di<br>Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Ketiga kelompok tersebut mendapatkan hibah<br>pada bulan April-Oktober Tahun 2021. Namun dalam implementasinya terdapat berbagai<br>kendala, seperti alokasi dana di pertengahan tahun, rendahnya partisipasi kelompok, kelompok<br>belum solid dan tidak adanya evaluasi dari PPL maupun dinas setempat, oleh karena itu<br>pentingnya strategi guna memperbaiki program dan keberlanjutan ketahanan pangan.<br>Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel<br>informan secara purposive dan snowball sampling. Model strategi perbaikan yang digunakan<br>adalah matriks SWOT dengan analisis Internal Factor Analysis Summary dan External Factor<br>Analysis Summary. Proses pengumpulan data diperoleh dari Forum Grup Discussion (FGD),<br>wawancara, observasi partisipatif dan dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi<br>sumber dan metode. Hasil penelitian yakni terdapat 15 alternatif strategi. Hasil dari matriks<br>SWOT terdapat total skor nilai IFAS sejumlah -0,81 dan total skor EFAS sejumlah 2,31.<br>Sehingga dari perhitungan tersebut didapatkan kuadran III atau ubah strategi. Berdasarkan<br>matriks SWOT kuadran III didapatkan beberapa strategi untuk membuat perencanaan usaha<br>dan kegiatan kelompok, melakukan pembinaan serta motivasi kelompok dan melakukan<br>evaluasi P2L.</p> Muhammad Safrudin Musthofa Sugihardjo Sugihardjo Putri Permatasari Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 542 550 Persepsi Pemuda terhadap Pekerjaan Petani di Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/236 <p>Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Namun,<br>besarnya potensi pertanian di Indonesia tersebut tidak diimbangi dengan kondisi petani yang terus<br>menurun. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 15 – 29 tahun (Kementerian Pertanian,<br>2020). Selain itu, jika dilihat dari umur petani saat ini, mayoritas 45 tahun ke atas atau termasuk<br>ke dalam kelompok umur nonproduktif. Menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor<br>pertanian ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan regenerasi petani. Minimnya regenerasi<br>petani tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya mengenai persepsi pemuda<br>terhadap pekerjaan petani itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis persepsi</p> <p>pemuda terhadap pekerjaan petani di Kabupaten Karanganyar, (2) menganalisis pengaruh faktor-<br>faktor persepsi pemuda terhadap pekerjaan petani di Kabupaten Karanganyar, (3) menganalisis</p> <p>perbedaan persepsi antara pemuda yang berasal dari keluarga petani dan bukan petani terhadap<br>pekerjaan petani di Kabupaten Karanganyar. Metode pada penelitian ini menggunakan metode<br>kuantitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kabupaten Karanganyar,<br>tepatnya di Kecamatan Tawangmangu dan Kecamatan Colomadu. Populasi penelitian sebanyak<br>60 pemuda yang berusia 16-30 tahun. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik<br>proporsional random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier<br>berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) persepsi pemuda terhadap pekerjaan petani<br>adalah sangat buruk, artinya petani bukan menjadi pekerjaan yang diinginkan oleh pemuda 2)<br>faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu pengalaman bertani termasuk kategori sangat buruk,<br>motivasi bertani termasuk kategori buruk, pengaruh orang lain termasuk kategori buruk, dan akses<br>terhadap informasi termasuk kategori buruk</p> Khanif Irsyad Fahmi Sugihardjo Sugihardjo Suminah Suminah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 551 559 Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sebagai Edukator Terhadap Tingkat Keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/237 <p>Peran penyuluhan pertanian lapangan (PPL) sebagai Edukator terhadap tingkat<br>keberhasilan program pemberdayaan masyarakat melalui program kawasan rumah pangan<br>lestari (KRPL) tentunya memiliki peranan penting, dikarenakan PPL bertanggung jawab untuk<br>menyampaikan ilmu pengetahuan bagi para petani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1)<br>Pengaruh peran penyuluh pertanian lapangan sebagai edukator secara simultan terhadap tingkat<br>keberhasilan program KRPL di Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Sejahtera. (2) Variabel<br>mana yang paling berpengaruh dari peran penyuluh pertanian lapangan sebagai edukator secara<br>parsial terhadap tingkat keberhasilan program KRPL di Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina<br>Sejahtera. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif<br>deskriptif. Populasi di dalam penelitian ini adalah anggota KWT Bina Sejahtera Desa<br>Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Teknik pengambilan sampel<br>dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu seluruh anggota KWT Bina<br>Sejahtera yang berjumlah 35 anggota dijadikan sampel. Teknik analisis data yaitu dengan<br>menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Secara<br>simultan peran penyuluh pertanian lapangan sebagai edukator terhadap tingkat keberhasilan<br>program KRPL di KWT Bina Sejahtera berpengaruh positif dengan nilai signifikansi dengan<br>nilai 0,00 &lt; 0,05. (2) Secara parsial variabel yang paling berpengaruh dalam tingkat<br>keberhasilan program KRPL adalah variabel memfasilitasi proses belajar (X3) dengan nilai<br>signifikansi 0,000. Kemudian variabel meningkatkan keterampilan (X2) dengan nilai<br>signifikansi 0,058 dan terakhir adalah variabel memberikan pengetahuan baru (X1) dengan nilai<br>signifikansi 0,254.</p> Siti Aisyah Achmad Faqih Jimi Yatriadi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 560 589 Kontribusi Wanita Tani sebagai Pekerja pada Usaha Jamur Tiram Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus KWT Timpo Dua Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/252 <p>Kontribusi merupakan tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan atau dikerjakan oleh<br>salah satu individu yang memberikan dampak positif terhadap pihak lain maupun pihak yang<br>bersangkutan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng pada<br>bulan Desember 2022−Februari 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kegiatan wanita<br>tani dalam usaha jamur tiram dan untuk mengetahui kontribusi wanita tani terhadap pendapatan<br>rumah tangga di Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng. Metode penelitian yang<br>digunakan yaitu observasi, wawancara menggunakan kuesioner, dan dokumentasi dengan<br>mengambil responden sebanyak 8 orang wanita tani. Data yang digunakan yaitu data primer dan<br>data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dan analisis<br>data kontribusi. Dari hasil penelitian kegiatan wanita tani yang dilakukan dalam proses usaha<br>jamur tiram yaitu antara lain persiapan penanaman jamur tiram 60% , Sterilisasi Bahan 40%,<br>Sterilisasi Baglog 40%, Penanaman dan pemeliharaan jamur tiram 60%, Pengendalian hama dan<br>penyakit 20%, Panen 50%. Dari hasil analisis kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita tani<br>terhadap pendapatan rumah tangga yaitu memperoleh kontribusi 19,68% dalam artian &lt;25% maka<br>dapat dikatakan kontribusi wanita tani termasuk dalam kategori rendah karena pendapatan yang<br>dihasilkan/gaji wanita tani masih sedikit/minim. Total pendapatan rata-rata yang didapatkan<br>berdasarkan hasil analisis sebesar Rp. 2.007.500 per bulan. Untuk pendapatan responden dari hasil<br>usaha jamur tiram yaitu sebesar Rp. 395.000 per bulannya.</p> Helda Ibrahim Armayani Armayani Dian Asri Unga Mega Majdah M. Zain Sulfiana Sulfiana Musdalipah Musdalipah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 586 595 Respons Petani Terhadap Program Integrated Farming System di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/256 <p>Integrated Farming System merupakan pengelolaan pertanian terpadu sehingga terjadi<br>integrasi antara pertanian, perikanan, dan peternakan, yang artinya satu kawasan atau titik<br>mendapatkan hasil dari pertanian, perikanan dan peternakan. Petani di Desa Kragan sebagai<br>penerima dan pelaksana program diharapkan dapat memberikan respon yang positif, sebab<br>respon yang diberikan oleh petani sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan program Integrated<br>Farming System akan berpengaruh terhadap keberlangsungan program tersebut. Respon petani<br>terhadap program Integrated Farming akan menunjukkan pelaksanaan program Integrated<br>Farming System di Desa Kragan. Apabila respons petani tinggi, maka mereka akan<br>berkontribusi dan akan berperan aktif dalam keberhasilan program integrated farming system<br>ini, namun apabila respon dari petani rendah maka mereka tidak berkontribusi sehingga akan<br>mempengaruhi untuk keberhasilan program. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji<br>karakteristik petani, respon petani terhadap program Integrated Farming System, serta<br>mengkaji hubungan antara karakteristik petani dengan respon petani terhadap program<br>Integrated Farming System. Metode pengambilan sampel ditentukan dengan teknik<br>proportional random sampling yaitu 62 responden. Analisis data menggunakan analisis<br>deskriptif dan uji Rank Spearman dengan program IBM SPSS Statistic 25. Pengukuran dari<br>penelitian ini menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respons petani<br>terhadap program integrated farming system secara kognitif dan afektif tergolong sedang, dan<br>respons konatif tergolong rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan<br>nonformal, pengalaman usahatani, peran penyuluh pertanian, dan peran ketua kelompok tani<br>terhadap respons petani terhadap program Integrated Farming System.</p> Vita Suhartatik Suwarto Suwarto Putri Permatasari Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 596 607 Hubungan Penggunaan Media Sosial Whatsapp Group dengan Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Pekarangan Pangan Lestari (Studi Kasus di Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/258 <p>WhatsApp Group merupakan salah satu media penyebaran informasi. Media Sosial<br>whatsapp group ini tentunya akan memudahkan anggota dari suatu kelompok menerima<br>informasi secara cepat dan signifikan. Penggunaan whatsapp group dalam hal ini akan<br>berpengaruh terhadap tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani karena anggota<br>kelompok wanita tani yang tergabung dalam whatsapp group akan lebih mudah untuk menerima<br>informasi dibandingkan anggota kelompok wanita tani yang tidak tergabung dalam<br>whatsappgroup. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penggunaan media sosial<br>whatsapp group pada anggota KWT dalam program P2L, 2) Mengetahui tingkat partisipasi<br>anggota KWT baik yang tergabung dalam whatsapp group maupun yang tidak bergabung, 3)<br>Mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial whatsapp group dengan tingkat<br>partisipasi anggota KWT dalam program P2L, 4) Mengetahui perbedaan tingkat partisipasi<br>antara anggota KWT yang tergabung dalam whatsapp group maupun tidak tergabung. Metode<br>dasar dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian penelitian kuantitatif dengan<br>menggunakan teknik survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive).<br>Metode analisis data menggunakan rumus lebar interval, uji korelasi rank spearman, dan uji<br>beda Mann Whitney dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa 1) Penggunaan media sosial whatsapp group yang terdiri dari variabel<br>frekuensi termasuk dalam kategori selalu, durasi termasuk dalam kategori lama, penggunaan<br>termasuk dalam kategori sedang, dan pemanfaatan termasuk dalam kategori tinggi. Secara<br>keseluruhan penggunaan media sosial whatsapp group oleh KWT Sekar Asri Mulyo termasuk<br>dalam kategori rendah. 2) Tingkat partisipasi anggota KWT dalam tahap perencanaan termasuk<br>dalam kategori rendah, dalam tahap pelaksanaan termasuk dalam kategori sedang, dalam tahap<br>pemanfaatan hasil termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan dalam tahap monitoring dan<br>evaluasi termasuk dalam kategori sedang. Secara keseluruhan, tingkat partisipasi anggota KWT<br>Sekar Asri Mulyo termasuk dalam kategori tinggi. 3) Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara frekuensi penggunaan media sosial whatsapp group dengan tingkat partisipasi anggota<br>KWT, terdapat hubungan yang sangat signifikan antara durasi, partisipasi, dan pemanfaatan<br>media sosial whatsapp group dengan tingkat partisipasi anggota KWT, 4) Terdapat perbedaan<br>tingkat partisipasi anggota KWT yang tergabung dalam whatsapp group dengan yang tidak<br>tergabung dalam whatsapp group.</p> Novita Rahmawati Emi Widiyanti Eksa Rusdiyana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 608 615 Kontribusi Tenaga Kerja Wanita pada Produksi Pengolahan Manisan Carica Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/260 <p>Kabupaten Wonosobo merupakan daerah penghasil buah carica. Beberapa industri<br>pengolah manisan carica berada di Kabupaten Wonosobo, diantaranya di Kecamatan Kertek.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja<br>Wanita, besaran curahan waktu wanita pada kegiatan produktif (sebagai pengolah manisan<br>carica), dan besaran kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan<br>rumah tangga. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.<br>Penelitian ini melibatkan 42 orang wanita pengolah manisan carica yang diambil menggunakan<br>metode sampel jenuh. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis<br>data menggunakan analisis regresi linear berganda dan metode perhitungan persentase curahan<br>waktu kerja serta kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curahan waktu<br>kerja dan kapasitas produksi berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja<br>wanita pengolah manisan carica. Hasil rata-rata curahan waktu kerja wanita sebagai pengolah<br>manisan carica sebesar 8 jam/hari atau 33,3%. Kontribusi pendapatan dari wanita sebagai<br>tenaga kerja pengolah manisan carica sebesar 42%.</p> Siti Barkah Rossi Prabowo Shofia Nur Awami Sri Wahyuningsih Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 616 625 Tingkat Capaian Persepsi Petani Terdampak Pembangunan di Kabupaten Klaten https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/261 <p>Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan tujuan meningkatkan akselerasi<br>perekonomian arus peredaran barang dan jasa antar daerah sebagai upaya menggiatkan<br>perekonomian bangsa. Namun demikian setiap pembangunan ada yang dikorbankan. Kabupaten<br>Klaten merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang dilewati pembangunan jalan tol trase<br>Yogyakarta-Solo. Penelitian ini melihat petani di kecamatan- kecamatan Kabupaten Klaten<br>terpaksa kehilangan lahan pertanian mereka terkena Proyek Strategis Nasional Pembangunan Jalan<br>Tol. Artikel ini menyajikan persepsi petani terdampak pembangunan jalan tol dengan<br>menggunakan pendekatan tingkat capaian persepsi dari petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa<br>petani memberikan penilaian tertinggi saat proses sosialisasi bahwa rencana pembangunan jalan<br>tol yaitu jelas, dengan tingkat capaian 79,53%. Sedangkan, memberikan penilaian terendah saat<br>proses sosialisasi bahwa sumber informasi yang bisa dihubungi yaitu biasa atau netral, dengan<br>tingkat capaian 43,41%. Petani memberikan penilaian tertinggi saat proses appraisal bahwa<br>berkas-berkas yang diperlukan yaitu sangat jelas, dengan tingkat capaian 84,65%. Sedangkan<br>petani memberikan penilaian terendah saat proses appraisal bahwa informasi terkait siapa petugas<br>yang melakukan taksiran harga yaitu tidak jelas, dengan capaian 37,08%.</p> Bekti Wahyu Utami Sunarru Samsi Hariadi Alia Bihrajihant Raya Triya Ayu Retnaningtyas Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 626 632 Potret Kinerja Karyawan pada Agroindustri Susu Sapi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/262 <p>Perusahaan sering mengalami kendala pada kinerja karyawan yang mengakibatkan<br>menurunnya hasil kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang dapat dilakukan<br>ialah meningkatkan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu : (1)<br>Mengetahui kinerja karyawan di CV. Cita Nasional Kopeng dan (2) Menganalisis hubungan<br>gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan CV. Cita<br>Nasional Kopeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan probability sampling dengan<br>metode penarikan sampel yaitu simple random sampling sebanyak 40 responden. Teknik<br>analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian<br>menunjukan bahwa : (1) Dari keenam indikator kinerja karyawan CV Cita Nasional Kopeng<br>menunjukan hasil kerja yang baik terdapat pada indikator kualitas, kuantitas, ketepatan<br>waktu, tanggung jawab dan kerja sama. (2) Variabel gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi<br>kerja (X2) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y),<br>sedangkan disiplin kerja (X3) memiliki hubungan yang sedang dan signifikan terhadap<br>kinerja karyawan (Y).</p> Merlin Amanda Sanoi Maria Maria Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 633 639 Model Pemberdayaan Participatory Learning and Action untuk Membangun Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) pada Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Bantul https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/263 <p>Isu kemiskinan telah menjadi perhatian utama di Indonesia, dimana tingkat<br>pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.<br>Menurut Badan Pusat Statistik, masih ada 25,14 juta orang Indonesia yang masuk dalam<br>kategori miskin. Ketimpangan gender menjadi salah satu faktor terjadinya kemiskinan.<br>Ketimpangan gender memperparah kemiskinan perempuan dan sebaliknya kemiskinan itu<br>sendiri berkontribusi terhadap semakin tajamnya ketimpangan gender. Urgensi pemberdayaan<br>perempuan di Indonesia harus tetap menjadi prioritas agar mampu meningkatkan peran wanita<br>dalam kegiatan reproduksi dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Oleh karena itu,<br>perlu adanya pemberdayaan perempuan agar isu gender dapat ditangkap dengan baik dan dapat<br>membangun nafkah penghidupan berkelanjutan. Salah satu program pemberdayaan perempuan<br>yang bertujuan meningkatkan potensi, pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan<br>peluang agar perempuan menjadi lebih berdaya adalah melalui Program Radhia Tani<br>CROWDE. Beberapa implementasi Program Radhia Tani adalah Kelompok Wanita Tani yang<br>berada di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan menjawab model pemberdayaan pada<br>kelompok wanita tani di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif<br>kualitatif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball<br>sampling. Proses pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi partisipatif dan<br>dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian<br>berupa model pemberdayaan yang digunakan yaitu melalui proses pelaksanaan yang banyak<br>melibatkan partisipasi masyarakat sebagai langkah Participatory Learning and Action (PLA)<br>dimana hal itu menjadi pokok implementasi program pemberdayaan yang berbasis kebutuhan.<br>Sehingga model pemberdayaan PLA menjadi dorongan penerima program agar dapat<br>membantu rumahtangga dalam memenuhi kebutuhan untuk keberlangsungan hidupnya dan<br>memiliki kualitas hidup yang lebih baik.</p> Lugtyandini Wahyunindyah Widiyanto Widiyanto Agung Wibowo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 640 648 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Amerika Serikat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/240 <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia di pasar Amerika Serikat. Variabel bebas yang terdapat dalam penelitian ini yaitu Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat, harga kopi dunia, harga kopi Amerika Serikat, kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan produksi kopi Indonesia sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat. Data sekunder (time series) bulanan dalam periode Januari 2010 sampai Desember 2021. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), International Coffee Organization (ICO), Direktorat Jenderal Perkebunan dan World Bank. Analisis data yang di gunakan regresi linier berganda. Hasil uji simultan (uji F), variabel Gross Domestic Product (GDP), harga kopi dunia, harga kopi Amerika Serikat, kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan produksi kopi Indonesia secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat. Hasil uji parsial (uji t), variabel Gross Domestic Product (GDP), harga kopi dunia, harga kopi Amerika Serikat dan produksi kopi Indonesia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat. Sedangkan variabel kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat.</p> Suhela Putri Nasution Tavi Supriana Iskandarini Iskandarini Rulianda Purnomo Wibowo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 705 712 Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Komoditas Pertanian Secara Online di Jabodetabek https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/243 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik konsumen pembelian komoditas pertanian secara online, mempelajari tahapan keputusan pembelian, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian komoditas pertanian secara online. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 di JABODETABEK. Data diperoleh dari responden yang berjumlah 60 responden dengan teknik penentuan responden yaitu nonprobability sampling. Teknik analisis data menggunakan uji kuesioner diantaranya uji validitas dan uji reliabilitas serta uji hipotesis diantaranya analisis regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji f, dan uji t. Variabel yang diteliti yaitu variabel keputusan pembelian (Y), kepercayaan (X1), kemudahan penggunaan (X2), dan gaya hidup (X3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen online market komoditas pertanian bervariatif yang diketahui dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, domisili, pendapatan, dan frekuensi pembelian selama dua tahun terakhir. Pertimbangan konsumen dalam membeli produk pertanian secara online yaitu harga yang ditawarkan. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel kepercayaan (X1), kemudahan penggunaan (X2), dan gaya hidup (X3) memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai f hitung sebesar 184.422. R square pada penelitian ini sebesar 90,8% dan t tabel sebesar 0,678. Variabel kepercayaan (X1) memiliki pengaruh secaraparsial (masing-masing) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t hitung sebesar 6,626. Variabel kemudahan (X2) memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai t hitung sebesar 2,776. Variabel gaya hidup (X3) memiliki pengaruh secara parsial (masing-masing) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t hitung besar 6,345.</p> Aulia R R Chieka Putri Himmatul Miftah Siti Masithoh Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 713 727 Analisis Forecasting Produksi Padi di Indonesia https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/244 <p>Beras yang merupakan bahan pangan pokok masyarakat merupakan komoditas yang harus diperhatikan ketersediaannya. Sehingga melakukan analisis untuk mengetahui bagaimana potensi pemenuhan kebutuhan akan beras berdasarkan grafik produksi menjadi<br>sangat penting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang memuat data-data tentang produksi padi di Indonesia yang bersumber dari dinas atau lembaga terkait dalam rangka menjawab hipotesis sehingga akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Lokasi penelitian yaitu negara Indonesia yang di pilih secara sengaja (<em>purposive</em>) dengan pertimbangan oleh peneliti bahwa negara Indonesia merupakan negara agraris dengan wilayah usahatani padi yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar pula. Urgensi penelitian ini yakni dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar maka perlu dilakukan analisis untuk melihat kondisi pemenuhan pangan kedepannya, sehingga pihak terkait dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjawab tantangan yang akan terjadi. Jenis data yang digunakan yakni jenis data sekunder dengan deret waktu <em>(times series).</em> Data yang dikumpulkan yakni data dalam kurun waktu 30 tahun atau data dari tahun 1993-2022. Analisis menggunakan Eviews 12 SV dengan model ARIMA <em>(Autoregressive Integrated Moving </em><em>Average)</em> dan ditetapkan model yang paling baik untuk digunakan adalah MA (1) pada periode 2023-2027 maka diperoleh hasil <em>forecasting</em> produksi komoditas padi Indonesia yakni tahun 2023 55.649.747 ton, selanjutnya pada tahun 2024 sebanyak 55.900.428 ton. Kemudian pada tiga tahun selanjutnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan positif yakni<br>masing-masing pada tahun 2025 sebanyak 56.151.109 ton, tahun 2026 sebanyak 56.401.790 ton, dan 2027 sebanyak 56.652.471 ton.</p> Muh. Al Aswar Rusman Darsono Darsono Ernoiz Antriyandarti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 728 739 Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumah Tangga Petani Lahan Kering dalam Kondisi Pandemi Covid-19 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/245 <p>Novel corona virus atau yang merujuk pada virus SARS-Cov menginfeksi secara masif dan menyebabkan sindrom pernafasan akut bahkan hingga kematian. Negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi menjadi wilayah yang rawan terhadap serangan virus SARS- Cov-2. Penyebaran virus yang relatif cepat dan berbahaya mendorong pemerintah untuk melakukan upaya pemutusan rantai penularan Covid-19. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai menjadi upaya yang paling efektif akan tetapi memberikan dampak pada aktivitas ekonomi yang dijalankan. Respon masyarakat dalam mematuhi program PPKM sangat beragam sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Bangkalan. Mata pencaharian utama penduduk di dua wilayah penelitian adalah sebagai petani. Petani yang didominasi oleh pekerja usia lanjut menjadi sangat rawan terpapar virus Covid 19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kondisi pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga petani pada dua wilayah dengan respon terhadap kebijakan PPKM yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif dan uji t-test dengan bantuan software STATA 14. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada pendapatan dan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga petani di Kabupaten Gunungkidul dan Bangkalan.</p> Annita Rahmawati Ernoiz Antriyandarti Umi Barokah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 740 747 Kinerja Rantai Pasok Kopi Robusta di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/246 <p>Kabupaten Temanggung memiliki produksi kopi robusta tertinggi di Jawa Tengah dengan nilai produksi 9.484,84 ton. Kopi menjadi salah satu penyumbang ekonomi untuk masyarakat di Kabupaten Temanggung khusunya di Kecamatan Gemawang yang memiliki produksi tertinggi di Kabupaten Temanggung. Hal ini tidak dibarengi dengan manajemen rantai yang baik sehingga sering terjadi tidak terpenuhinya permintaan pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetehui kinerja rantai pasok kopi robusta di Kecamatan Gemawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif serta menggunakan alat analisis DEAP 2.1. didapatkan satu saluran yang sudah berjalan efektif dengan dengan nilai efisiensi 1 pada rantai 2. Rantai 1 dengan nilai 0,75; rantai 3 dengan nilai 0,51; serta rantai 4 dengan nilai 0,25 dimana saluran 1,3 dan 4 belum efektif.</p> Silvia Indrasari Muhammad Harisudin Kusnandar Kusnandar Susi Wuri Ani Istikhomah Istikhomah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 748 753 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Ulang Benih Jagung Hibrida NK6172 Perkasa di Kabupaten Klaten https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/248 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan petani memilih benih jagung hibrida NK6172 Perkasa, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang benih dan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang benih. Penentuan sampel menggunakan metode propotional random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan pencatatan. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis statistik multivariat (Structural Equation Modelling Partial Least Square). Hasil analisis SEM PLS diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang benih jagung hibrida NK6172 Perkasa adalah kualitas jagung yang dihasilkan, citra merek, kepercayaan merek, persepsi harga dan ketersediaan benih.</p> Agata Widhi Feby Ratna Sari Endang Siti Rahayu Refa’ul Khairiyakh Joko Sutrisno Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 754 760 Analisis Kinerja Pasar Pada Pemasaran Bawang Merah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/265 <p>Bawang merah merupakan salah satu komoditi potensial dengan permintaan yang tinggi di Indonesia. Kabupaten Majalengka adalah daerah sentra produksi bawang merah terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja pasar <br>pada pemasaran bawang merah di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Agustus 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling diambil sebanyak 50 responden dan sampel jenuh untuk lembaga pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pasar secara keseluruhan mempunyai pola kenaikan dan penurunan harga yang serupa di tingkat konsumen dan produsen (terintegrasi). Elastisitas transmisi harga menunjukkan nilai sebesar 0,886 atau lebih kecil dari satu. Keadaan ini bermakna bahwa pemasaran yang berlaku belum efisien. Nilai pangsa produsen tertinggi terdapat pada saluran pemasaran bawang merah III yaitu sebesar 72,76 persen. Pangsa produsen yang terendah terdapat pada saluran pemasaran bawang merah IV yaitu sebesar 67,50 persen, sedangkan untuk saluran pemasaran I memiliki persentase sebesar 69,48 persen, sedangkan saluran pemasaran II tidak dihitung nilai pangsa produsennya karena belum sampai ke konsumen.</p> Dedi Darusman Tedi Hartoyo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 761 769 Profitabilitas Usaha Tani Kakao (Theobrama Cacao) di Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/266 <p>Kakao termasuk salah satu komoditas perkebunan yang dikelola oleh petani menjadi alternatif tambahan sumber pendapatan petani dari cabang usahatani utama yaitu Padi sehingga pendapatan petani meningkat. Setiap petani berharap dengan menambah cabang usahatani diharapkan pendapatan dari usahatani yang dikelola memberikan keuntungan sehingga seiring dengan bertambahnya anggota keluarga petani di masa yang akan datang dapat terpenuhi. Oleh karena itu petani harus dapat melakukan efisiensi penggunaan biaya operasional yang dikeluarkan untuk usahataninya, artinya dengan penggunaan biaya operasional yang tepat akan dapat mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan petani. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui profitabilitas usahatani kakao di Kapanewon Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Responden penelitian ini adalah petani kakao sebanyak 40 responden, dengan menggunakan data primer dan data sekunder dan daftar pertanyaan (kuesioner) sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Besarnya Return on Capital Invested (ROCI) usahatani kakao 3,5 pada kriteria jumlah tanaman ≥ 220. (2) Besarnya pendapatan kotor (gross farm income) terbesar pada petani kakao dengan kriteria jumlah tanaman ≥ 220 sebesar Rp 2.376.000 dengan besarnya gross margin (Profitabilitas) sebesar Rp 1.882.666 serta pendapan bersih atau net farm income Rp 1.794.333, B/C ratio sebesar 3,1 artinya setiap Rp 1 yang dikeluarkan oleh petani akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 3,1. Dengan demikian, usaha tani Kakao di Kapanewon Kalibawang Kabupaten Kulon Progo menguntungkan dari segi finansialnya dan bisa dilanjutkan.</p> Panjta Siwi V R Ingesti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 770 779 [Analisis Efisiensi Ekonomi Bawang Putih (Allium sativum L.) di Kabupaten Karanganyar Menggunakan Pendekatan Stochastic Frontier] : Review https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/267 <p>Efisiensi ekonomi usaha tani adalah kemampuan petani dalam menekan harga faktor produksi dengan cara memaksimalkan jumlahnya output dan meminimalkan penggunaan input produksi. Meningkatkan efisiensi ekonomi merupakan salah satu cara untuk <br>meningkatkan keuntungan dan produktivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi ekonomi dan mengkaji faktor-faktor biaya yang mempengaruhi usahatani bawang putih. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini secara sengaja (purposive sampling) dengan penentuan sampel menggunakan snowball sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 90 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, data primer dan data sekunder. Hasil analisis efisiensi ekonomi dengan Stochastic Frontier Analysis (SFA) menunjukkan bahwa nilai efisiensi ekonomi rata-rata 0.664. Hasil uji one sample t-test sampel nilai efisiensi ekonomi usahatani bawang putih adalah 0.00 &lt; 0.05, sehingga menunjukkan usahatani bawang putih di Kabupaten Karanganyar tidak efisien secara ekonomi. Hasil pendugaan maximum likelihood menunjukkan bahwa variabel harga bibit, harga pupuk urea, harga pupuk SP-36, harga pupuk ZA, harga pupuk NPK, harga pestisida cair berpengaruh secara nyata terhadap biaya produksi usaha tani bawang putih.</p> Isnaini Rohmawati Any Suryantini Masyhuri Masyhuri Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 780 788 Analisis Rantai Pasok dan Efisiensi Pemasaran Wortel Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 (Studi di Ud. Gizi Wortel, Kabupaten Semarang) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/269 <p>Komoditas wortel di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, banyak diproduksi oleh petani. Tujuan penelitian untuk menganalisis rantai pasok dan efisiensi pemasaran wortel sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, mengambil kasus pemasaran wortel dari suatu usaha UD. Gizi Wortel yang berlokasi di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan <br>pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan menerapkan teknik wawancara mendalam kepada sejumlah informan yakni pemilik UD. Gizi Wortel, pedagang pasar, dan konsumen wortel. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran UD. Gizi Wortel mengalami perbedaan antara sebelum dengan saat adanya pandemi Covid-19. Saluran pemasaran wortel sebelum pandemi Covid-19 yaitu petani - UD. Gizi Wortel – Pasar (pasar luar negeri, pasar modern, dan pasar tradisional) – konsumen akhir. Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan saluran pemasaran wortel dari petani – UD. Gizi Wortel – Pedagang pasar – konsumen akhir.</p> Dhoan Indrianto Tinjung Mary Prihtanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 789 804 Analisis Kanvas Model Bisnis pada Usaha Komoditas Alpukat (Studi Pada Pusat Bibit dan Buah Alpukat Ambarawa) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/270 <p>Meningkatnya kesadaran masyarakat hidup sehat melalui makan buah dan sayur, mendongkrak konsumsi buah alpukat. Potensi peningkatan permintaan dan semakin banyaknya usaha berbasis buah alpokat, menyebabkan setiap pengusaha buah alpukat harus mengetahui strategi dan mengantisipasi peluang untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan perusahaan. Analisis Bisnis Model Canvas digunakan untuk membantu usaha komoditas alpukat yang dilakukan oleh PUSBIKAT agar tetap bertahan, makin berkembang, dan mengtasai persaingan. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi pengembangan usaha komoditas alpukat yang dikembangkan oleh PUSBIKAT dengan pendekatan Business Model Canvas. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni sampai Desember 2022 di PUSBIKAT Jl. Ambarawa-Bandungan Km.03 Baran Gembongan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pendekatan penelitian menggunakan teknik kualitatif, dengan menerapkan teknik wawancara mendalam, obervasi, dan dokumentasi untuk pengambilan data. Narasumber penelitian meliputi petani pemilik kebun alpukat (sebagai partisipan) dan karyawan bagian grading, pemasaran, produksi (sebagai key informan). Teknik analisis data dengan menggunakan model bisnis canvas (BMC) dan analisis SWOT. Hasil penelitian mendapatkan kualitas buah sebagai kekuatan utama bisnis alpukat (Strength), pengelolaan tradisional menjadi kelemahan utama (Weakness), pemasaran online sebagai peluang utama (Opportunity), pesaing sebagai ancaman utama (Threats). Alternatif strategi pengembangan usaha di PUSBIKAT dengan menambahkan aktivitas pada Sembilan elemen Business Model Canvas yang selama ini belum dilakukan, seperti penjualan online, digital marketing, penambahan informasi, dan kerjasama.</p> Nur Ainun Alfaridzi Tinjung Mary Prihtanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 805 818 Analisis Strategi Pengembangan Industri Tahu di Kota Salatiga Studi Kasus di CV. Sumber Karya Putra https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/271 <p>CV Sumber Karya Putra merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada sektor makanan berupa tahu putih. Demi mengoptimalkan kinerja Sumber Karya Putra diperlukan pemilihan dan penerapan strategi yang sesuai dan tepat sasaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) faktor yang menentukan keberhasilan industri tahu Sumber Karya Putra (2) faktor eksternal dan internal Sumber Karya Putra (3) strategi pengembangan industri tahu Sumber Karya Putra. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 sampai Januari 2023 dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu key informant (Aditya Sito Pamungkas), informant 1 (Wahyono), dan informant 2 (Bandi). Uji keabsahan data dengan metode triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menentukan keberhasilan industri <br>tahu Sumber Karya Putra ialah; (1) kualitas produk yang bagus; (2) inovasi produk; (3) strategi pemasaran yang efektif; (4) sumber daya manusia dan (5) manajemen yang baik. Faktor internal yang memengaruhi strategi pengembangan dari variabel kekuatan yaitu lokasi strategis dan kualitas tahu bagus dengan skor 0,60 dan kelemahan terdapat pemasaran produk skala lokal dengan skor 0,45. Faktor eksternal untuk peluang yakni kepercayaan konsumen dan permintaan konsumen tinggi nilai skor 0,48 dan untuk ancaman terdapat isu lingkungan dan fluktuasi harga bahan baku kedelai dengan skor 0,36. Pengembangan industri tahu Sumber Karya Putra <br>menggunakan strategi SO (Strength-Opportunity), yakni mempunyai lokasi yang strategis dan kualitas tahu yang bagus dan sehat guna meningkatkan kepercayaan konsumen. Berdasarkan hasil diagram SWOT nilai IFAS sebesar 0,75 dan EFAS sebesar 0,64 yang menunjukkan Sumber Karya Putra berada pada kuadran 1 (progresif) yaitu tumbuh dan berkembang sehingga harus mengoptimalkan media sosial sebagai sarana promosi dan juga mengaplikasikan teknologi yang baru demi meningkatkan nilai produk.</p> Patuan Pasaribu Lasmono Tri Sunaryanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 819 827 Value Chain Agribisnis Jamur Merang (Volvariella volvacea) di Kabupaten Karawang https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/272 <p>Jamur merang merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Karawang. Tingginya potensi Kabupaten Karawang sebagai sentra jamur di Provinsi Jawa Barat, ternyata di dalamnya masih menyisakan berbagai permasalahan mulai dari hulu sampai hilir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis value chain dan tingkat efisiensi pemasaran jamur merang di Kabupaten Karawang. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan survey. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan teknik observasi, wawancara dan kuesioner. Pengumpulan data sekunder didapatkan dari Kantor Kecamatan Jatisari, UPTD Pertanian Kecamatan Jatisari, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, BPS Kabupaten Karawang, dan BPS Jawa Barat. Sampel sebanyak 60 diambil secara simple random sampling dan untuk sampel pedagang digunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku primer yaitu petani, pedagang pengepul/bandar, pedagang besar, pedagang pengecer, dan konsumen. Sedangkan pelaku sekunder yaitu kios saprodi/agro input, pembibitan, dinas pertanian, UPTD pertanian dan buruh tani. Terdapat 8 pola saluran pemasaran pada rantai nilai jamur merang. Ditinjau dari marjin pemasaran, keuntungan, farmer’s share, efisiensi pemasaran, semua saluran pemasaran dikategorikan efisien.</p> Suhaeni Suhaeni Badrul Hidayat Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 828 836 Analisis Kinerja pada Koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo Kabupaten Boyolali https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/273 <p>KUD di Kabupaten Boyolali dari jumlah cukup besar, akan tetapi secara kualitas KUD masih perlu ditingkatkan. Kualitas KUD dilihat dari kinerja KUD, sehingga dalam penelitian ini perlu dianalisis kinerja KUD Mojosongo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KUD Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menganalisis data KUD Mojosongo selama 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2019-2021. Penelitian ini dilakukan di KUD Mojosongo menggunakan metode analisis Balanced Scorecard. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penentuan lokasi dan obyek penelitian (KUD Mojosongo) secara purposive. Penentuan KUD Mojosongo sebagai lokasi penelitian, dengan kriteria kinerja KUD Mojosongo masih perlu ditingkatkan, tergolong KUD aktif, melaksanakan RAT minimal 2 (dua) tahun terakhir, mempunyai sertifikat NIK (Nomor Induk Koperasi), dan jumlah anggota paling banyak di Kabupaten Boyolali. Penentuan nforman kunci dilakukan purposive yaitu pengurus KUD Mojosongo. Hasil penelitian menunjukkan dari total skor kinerja KUD dikatakan kinerja KUD Mojosongo adalah Baik. Kinerja KUD Mojosongo ditunjukkan dari empat aspek kinerja KUD, yaitu aspek finansial yaitu aspek laporan keuangan diperoleh total skor kinerja 43,5, dengan skor kinerja maksimal 55, diperoleh hasil kinerja dari aspek keuangan baik (79%), sedangkan aspek non finansial, yaitu aspek Kepuasan Pelanggan diperoleh total skor kinerja 4,5, dengan skor kinerja maksimal 15, diperoleh hasil kinerja dari aspek kepuasan pelanggan buruk (30%), aspek Proses Bisnis Internal diperoleh total skor kinerja 10, dengan skor kinerja maksimal 15, diperoleh hasil kinerja dari aspek proses bisnis internal baik (67%), dan aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan diperoleh total skor kinerja 8, dengan skor kinerja maksimal 15, diperoleh hasil kinerja dari aspek pembelajaran dan pertumbuhan cukup baik (53%). Kinerja KUD Mojosongo, dengan total skor kinerja KUD sebesar 67, dengan skor kinerja maksimal sebesar 100, diperoleh Kinerja KUD Mojosongo dikatakan Baik (66%). Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan rekomendasi perbaikan kinerja KUD Mojosongo, sekaligus sebagai bahan kajian ke depan terkait dengan pengembangan KUD.</p> Raden Kunto Adi Endang Siti Rahayu Heru Irianto Edi Paryanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 837 852 Kajian Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Banyumas https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/274 <p><span class="fontstyle0">Kecamatan Sumbang merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten<br>Banyumas. Ketergantungan petani pada tengkulak dalam memasarkan jagung diduga mengakibatkan rendahnya pendapatan petani jagung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis: (1) saluran pemasaran jagung, (2) marjin pemasaran jagung, (3) bagian harga<br>yang diterima petani (</span><span class="fontstyle2">farmer’s share</span><span class="fontstyle0">) dan (4) indeks efisiensi pemasaran jagung di<br>Kecamatan Sumbang. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2022 dengan<br>menggunakan metode penelitian </span><span class="fontstyle2">survey</span><span class="fontstyle0">. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis margin pemasaran, </span><span class="fontstyle2">farmer ’s share</span><span class="fontstyle0">, serta efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga saluran pemasaran jagung di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas yaitu<br>Saluran I (Petani–Pedagang Pengepul-Pedagang Besar-Pengecer Online-Konsumen), Saluran II (Petani–Pedagang pengepul-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen) dan Saluran III (Petani–Pedagang Pengepul-Pengecer-Konsumen). Margin pemasaran tertinggi terdapat<br>pada saluran II, diikuti saluran I dan terendah saluran III. Untuk farmer share paling besar terdapat pada saluran III, diikuti saluran I dan terendah saluran II. Saluran III merupakan saluran pemasaran yang paling efisien, karena memiliki margin terendah, nilai </span><span class="fontstyle2">farmer’s share </span><span class="fontstyle0">tertinggi, nilai indeks efisiensi teknis terendah dan</span><span class="fontstyle3">i </span><span class="fontstyle0">nilai indeks efisiensi ekonomis tertinggi.</span> </p> Rumawan Budiaji Irene Kartika Eka Wijayanti Suyono Suyono Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 853 861 Peluang Laba Maksimum Agribinis Padi Pada Masa Pendemi Covid 19 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/275 <p><span class="fontstyle0">Motif seseorang membuka suatu usaha/bisnis adalah untuk meraih laba maksimum, karena hanya dengan laba tersebut, maka usahanya dapat bertahan, berkembang dan berkelanjutan. Oleh karenanya pada masa pandemic covid 19 pun, para pelaku usaha tetap berupaya untuk mendapatkan laba maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui<br>kondisi laba dan peluang pencapaian laba maksimum agribisnis padi pada masa pandemi covid 19 di Desa Pancalang Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah<br>kuantitatif dengan teknik pendekatan survei. Populasi penelitian ini adalah anggota Kelompok Tani Karya Bakti yang beranggotakan 30 orang sehingga teknik pengambilan sampel secara sensus. Analisis data menggunakan kaidah perhitungan biaya, penerimaan, laba, regresi linier sederhana dan kudratik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kondisi laba agribisnis padi pada masa pandemic covid 19 di Desa Pancalang Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan belum mencapai laba maksimum atau baru mencapai 13,7 % dan peluang pencapaian laba maksimum masih terbuka, yaitu sebesar 86,3 %. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan dalam agribisnis padi dalam rangka meraih laba maksimum tersebut.</span> </p> Wachdijono Wachdijono Amran Jaenudin Agung Giri Permana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 862 873 Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Hortikultura di Kabupaten Barito Kuala https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/276 <p><span class="fontstyle0">Komoditas unggulan merupakan produk atau komoditas dari suatu daerah yang<br>memiliki potensi bersaing dengan produk atau komoditas sejenis dari daerah lain. Komoditas unggulan setiap daerah berbeda-beda dikarenakan keadaan dan potensi wilayah, arah kebijakan pemerintah dan jumlah permintaan serta produksi dari komoditas tersebut. Kabupaten Barito Kuala memiliki luas wilayah 2.996,46 km² atau 7,99 persen dari luas Provinsi Kalimantan Selatan. Komoditas hortikultura terbagi atas empat produk yakni olerikultura (sayuran), florikultura (tanaman hias), frutikultura (buah-buahan) dan biofarmaka (tanaman obat). Tujuan<br>penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi komoditas unggulan subsektor hortikultura di kabupaten Barito Kuala. Untuk mengetahui komoditas yang unggul di Kabupaten Barito Kuala digunakan formulasi </span><span class="fontstyle2">Location Quetiont </span><span class="fontstyle0">(LQ). Hasil analisis LQ pada komoditas hortikultura di Kabupaten Barito Kuala terdapat 5 produk yang memiliki nilai LQ<br>&gt;1 dengan kategori basis/ produk unggulan dari biofarmaka yaitu Laos/ Lengkuas (13,639), Mahkota Dewa (1,695) dan Temulawak (1,142) dan dari frutikultura yaitu Nanas (3,032), Jeruk Siam (1,978)</span> </p> Fuzi Maulana Ash’ari Yarna Hasiani Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 Analisis Tataniaga dan Disparitas Harga Komoditas Bawang Merah diProvinsi Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/277 <p><span class="fontstyle0">Bawang merah dibutuhkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Delapan provinsi yang menyumbang bawang merah terbesar adalah Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan yang menyumbang 95,4 persen dari produksi total bawang merah di Indonesia pada tahun 2020<br>(BPS, 2020). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan<br>analitis. Metode deskriptif penelitian ini yaitu melalui kuisioner dengan survey ke lapangan secara langsung yang berlokasi di Kabupaten Demak, Brebes, dan Tegal. Metode analitis yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengukuran </span><span class="fontstyle2">Share Margin</span><span class="fontstyle0">, efisiensi tataniaga dan analisis<br>disparitas harga pada komoditas bawang merah di Jawa Tengah. Selama 5 tahun terakhir, Jawa Tengah menjadi sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi<br>terbesar yaitu pada tahun 2020 sebesar 611,165 Ton. Provinsi Jawa Tengah memiliki 3 kabupaten dengan sentra produksi bawang merah terbesar. Berdasarkan Tabel 4, 3 kabupaten tersebut adalah Brebes, Demak dan Tegal. Berdasarkan data tersebut maka ditemtukan lokasi<br>sampling pada tingkat Kabupaten secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada nilai efisiensi perdagangan dan nilai disparitas harga komoditas bawang merah di Indonesia.</span> </p> Yusuf Syauqi Asy-syahid Endang Siti Rahayu Sugiharti Mulya Handayani Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 885 897 Analisis Kelayakan Usaha Bibit Durian (Durio zibethinus) (Kasus di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/279 <p><span class="fontstyle0">Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang<br>dikeluarkan serta penerimaan dan pendapatan yang diterima oleh penangkar benih durian, (2) untuk mengetahui kelayakan usaha dengan menggunakan analisis Pendapatan/Biaya (R/C) Ratio dan<br>Benefit/Cost (B/C) Ratio, (3) untuk mengetahui besarnya titik impas produksi dan harga usaha biji durian. Penelitian dilakukan di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka pada usaha pembibitan durian mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel sensus pada penangkar yang melakukan pembibitan durian dengan jumlah responden 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kegiatan usaha benih durian oleh para penangkar biaya produksi rata-rata sebesar Rp 113.644.819.<br>Rata-rata pendapatan yang diterima peternak adalah Rp. 285.715.000. Pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak adalah Rp. 172.069.466. R/C ratio 2,51 sedangkan B/C ratio 1,51 yang berarti R/C ratio &gt; 1 dan B/C ratio &gt; 0 menandakan bahwa usaha bibit durian layak untuk dijalankan dan dijalankan. Jumlah titik impas atau </span><span class="fontstyle2">Break Event Point </span><span class="fontstyle0">(BEP) Produksi sebanyak 22.729 pohon.<br>Sedangkan harga titik impas atau </span><span class="fontstyle2">Break Event Point </span><span class="fontstyle0">(BEP) adalah Rp. 1.989 per pohon. Rata-rata produksi 57.000 batang &gt; BEP produksi 22.729 pohon, sedangkan harga jual rata-rata Rp 5.000 per batang &gt; BEP untuk harga Rp. 1.989 per pohon. Dengan demikian, usaha bibit durian memberikan keuntungan dan layak untuk dibudidayakan dan dikembangkan.</span> </p> Tety Suciaty Iwan Setiawan Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 898 907 Penerimaan dan Biaya Usahatani Pinang dan Kelapa dalam di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat: Satu Kajian https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/280 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usahatani pinang dan kelapa<br>dalam di Kecamatan Betara dan mengkaji besar biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani pinang dan kelapa dalam di Kecamatan Betara. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive). Total sampel penelitian adalah sebanyak 88 petani. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Untuk menghasilkan produksinya, usahatani pinang rata-rata mengeluarkan biaya sebesar Rp. 20.025.666,27/ha/tahun lebih besar dibandingkan rata-rata<br>biaya usahatani kelapa dalam yaitu sebesar Rp. 4.099.589,33/ha/tahun. Rata-rata penerimaan usahatani pinang adalah sebesar Rp. 57.878.308,11/ha/tahun lebih besar dibandingkan ratarata penerimaan usahatani kelapa dalam yaitu sebesar Rp. 14.938.499,67/ha/tahun. Kemudian rata-rata pendapatan usahatani pinang adalah sebesar Rp. 37.852.641,84/ha/tahun lebih besar dibandingkan rata-rata pendapatan usahatani kelapa dalam yaitu sebesar Rp.<br>10.838.910,34/ha/tahun. Ke depan diperlukan pengembangan usahatani pinang dan kelapa dalam melalui penyediaan sarana produksi kepada para petani.</span> </p> Mirawati Yanita A. Rahman Gina Fauzia Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 908 915 Alternatif Strategi dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/281 <p><span class="fontstyle0">Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang menjadi unggulan dan juga akan terus menjadi konsumsi pokok bagi masyarakat luas sehingga perlu pengembangan yang sesuai dengan kondisi dilokasi sentral produksi padi. Penelitian ini ditujukan pada penentuan<br>faktor internal dan eksternal dalam pengembangan usahatani padi sawah dan penentuan alternatif strategi yang perlu ditetapkan pada pengembangan usahatani padi di Desa Pudak Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan lokasi dilakukan secara </span><span class="fontstyle2">purposive </span><span class="fontstyle0">dengan penentuan responden dilakukan dengan teknik alokasi sampel proposional. Metode analisa data<br>mengunakan metode analisa SWOT yang melihat secara keseluruhan evaluasi tentang faktor kekeuatan, kelembahan, peluang dan ancaman yang kemudian akan dianalisa menggunakan matriks IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukan bahwa Faktor internal kekuatan dalam usahatani padi sawah di Kecamatan Kumpeh Ulu meliputi lahan yang tersedia, varietas bibit<br>unggul, pengetahuan petani yang baik, aktifnya kelompok tani dan kepemilikan atas lahan. Faktor internal kelemahan meliputi pemanfaatan teknologi yang belum optimal, infrastruktur yang kurang menunjang, pemasaran melalui tengkulak dan keterbatasan modal. Faktor eksternal<br>peluang meliputi permintaan padi yang terus meningkat, bantuan dari pemerintah, mata pencaharian utama, tersedianya bibit unggul dan program pengembangan berkelanjutan.<br>Sedangkan faktor eksternal ancaman yaitu serangan hama dan penyakit, kondisi iklim dan cuaca, dan jenis tanaman lain dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Alternatif strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan usahatani padi sawah di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten<br>Muaro Jambi yaitu dengan (1) mengoptimalkan produksi padi dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, (2) mengoptimalkan bantuan dan program pemerintah dalam peningkatan produksi dan pengembangan usahatani padi sawah, dan (3) mengoptimalkan peran penyuluh dalam perkembangan kelompok tani yang mendukung keberhasilan kelompok tani dan anggota khsusnya dalam pengembangan usahatani padi sawah.</span> </p> Gina Fauzia A. Rahman Mirawati Yanita Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 916 924 Kajian Pengembangan Produk Donat Tape Singkong dengan Pewarna Alami Daun Suji https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/282 <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan produk donat dengan penambahan tape singkong. Tidak hanya itu, pada adonan donat juga ditambahkan daun suji sebagai pewarna alami. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap donat tape singkong dengan pewarna alami daun suji; 2) Mengetahui komposisi bahan dari produk donat tape singkong dengan pewarna alami daun suji yang terbaik/terpilih. Diharapkan produk yang dihasilkan dapat menjadi varian baru dari produk donat yang telah ada saat ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, uji hedonik dan uji peringkat. Penambahan tape singkong pada pembuatan donat ini meliputi 30g, 60g, dan 90g. Panelis yang terlibat dalam uji hedonik yaitu sebanyak 25 orang panelis tidak terlatih. Analisis hasil penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan produk yang terpilih dan terbaik menurut panelis yaitu donat dengan penambahan tape singkong sebanyak 90g. Komposisi bahan dari produk tersebut terdiri atas 350g tepung terigu, 90g tape singkong, 80 ml air, 50g gula pasir, 50g telur ayam, 50g margarin, 20g daun suji, 5g susu bubuk, 5g garam, 4g ragi instan, dan 2g bread improver. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa donat tape singkong dengan pewarna alami daun suji dapat dijadikan sebagai varian baru olahan donat.</p> Adilla Shafa Azzahra Syarifah Nandhia Esteria Priyanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 925 932 Kajian Penerimaan Chiffon Cake dengan Penambahan Daun Singkong https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/283 <p>Daun singkong menjadi salah satu bahan dasar yang dapat dikombinasikan dengan bahan yang lain untuk menghasilkan sebuah produk baru. Inovasi baru diperlukan juga untuk meningkatkan harga jual dari daun singkong itu sendiri. Guna meningkatkan kreativitas dan mendukung diversifikasi pangan, eksperimen pembuatan chiffon cake dengan penambahan daun singkong perlu dilakukan. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui penerimaan responden terhadap chiffon cake dengan penambahan daun singkong. Penelitian ini menggunakan 2 tahap yaitu tahap penentuan formulasi chiffon cake dengan penambahan daun singkong dan dilanjutkan dengan tahap uji hedonik. Formulasi chiffon cake menggunakan 3 (tiga) perlakuan penambahan daun singkong. Jumlah penambahan daun singkong yaitu sebanyak 15g, 25g dan 35g. Uji hedonik digunakan untuk mendapatkan data penerimaan panelis terhadap produk chiffon cake dengan penambahan daun singkong. Uji hedonik ini menggunakan kuesioner dengan kriteria suka, cukup suka dan tidak suka. Masing-masing kriteria ini diberi skor yaitu skor 3 untuk suka, skor 2 untuk cukup suka dan skor 1 untuk tidak suka. Uji hedonik dilakukan kepada 17 mahasiswa Program Studi Seni Kuliner AKS Ibu Kartini. Seluruh data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2019 dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk penerimaan rasa dan tekstur, panelis lebih memilih chiffon cake dengan penambahan 15g daun singkong. Sedangkan untuk penerimaan aroma dan warna, responden lebih memilih chiffon cake dengan penambahan 25g daun singkong.</p> Agnes Bili U. Yuyun Triastuti Esteria Priyanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 933 941 Status Mutu Keamanan Pangan Komoditas Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Kab. Pati dan Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Residu Pestisida Profenofos https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/284 <p>Cabai merah merupakan salah satu komoditas produk unggulan di Indonesia dengan nilai ekonomi yang tinggi secara nasional maupun internasional. Pengujian mutu cabai merah khususnya terkait cemaran residu pestisida perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan pangan produk cabai merah tersebut. Pengujian mutu produk segar pertanian, khususnya terhadap Nilai Batas Maksimum Residu (BMR) Pestisida pada produk pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status mutu keamanan pangan komoditas cabai merah di Jawa Tengah dengan agroekosistem yang berbeda yaitu di Kabupaten Pati sebagai dataran rendah (lowland) dan Kabupaten Magelang sebagai dataran tinggi (upland) berdasarkan kandungan residu pestisida profenofos. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2022. Lokasi pengambilan sampel cabai dilakukan di Jawa Tengah yaitu di Kabupaten Pati dan di Kabupaten Magelang. Pengujian (analisis) sampel cabai dilakukan di Laboratorium Terpadu Balingtan, Pati, Jawa Tengah yang merupakan laboratorium rujukan untuk analisis residu pestisida. Sampel cabai merah segar di ekstrak dengan metode Quechers yang dimodifikasi. Pengukuran residu pestisida profenofos dilakukan dengan menggunakan metode Gas Kromatografi. Status mutu keamanan pangan komoditas cabai dataran rendah (Kab. Pati) masih dalam kategori aman sebagai bahan pangan berdasarkan residu profenofos, meski beberapa sampel terdeteksi tetapi nilainya masih dibawah BMR yang ditetapkan dalam Permentan No. 53 Tahun 2018. Kisaran residu pestisida profenofos pada sampel cabai merah di Kabupaten Pati antara 0,2540–0,6225 mg.kg-1. Status residu pestisida pada komoditas cabai dataran tinggi (Kab. Magelang) sudah perlu diwaspadai karena terdapat sampel dengan konsentrasi residu profenofos yang melebihi nilai BMR. Kisaran konsentrasi residu pestisida di Kabupaten Magelang antara 0,1542–3,0626 mg.kg-1.</p> Anik Hidayah Ria Fauriah Siska Apriyani Elga Riesta Putri Wahida Annisa Yusuf Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 942 952 Pengaruh Penambahan Bubuk Kunir Putih (Curcuma mangga Val.) dan Baking Powder terhadap Tingkat Kesukaan, Sifat Fisik dan Kimia Stick Maizena-Terigu https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/285 <p>Pangan fungsional merupakan produk pangan yang memiliki efek fisiologis yang baik untuk kesehatan. Stick maizena-terigu merupakan camilan fungsional berbahan dasar tepung terigu dan tepung maizena dengan penambahan bubuk kunir putih sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini menggunakan bahan baku tepung terigu dengan penambahan maizena, penambahan bubuk kunir putih dan baking powder. Formula yang digunakan dalam penelitian ini ini meliputi pembuatan stick maizena-terigu dengan penambahan baking powder yaitu 0,15; 0,30; dan 0,45% dan bubuk kunir putih 5, 10 dan 15%. Stick maizena-terigu dengan penambahan baking powder 0,45% dan bubuk kunir putih 10% merupakan formulasi terpilih. Berdasarkan uji kimia kadar air sebesar 3,65%, kadar abu 1,63%, kadar protein 7,05%,kadar lemak 33,60% kadar karbohidrat 54,07%, aktivitas antioksidan 38,81% RSA, dan fenol total 32,55 mg GAE/g bk. Penambahan baking powder dan bubuk kunir putih memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat fisik, kimia dan kesukaan stick maizena-terigu.</p> Elfina Larasati Dwiyati Pujimulyani Siti Tamaroh Cahyono Murti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 953 968 Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau: Berdasarkan Aspek Ketersediaan Pangan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/286 <p>Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Stabilitas pangan dalam suatu masyarakat akan terbentuk apabila ketiga aspek ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan penyerapan pangan mampu terwujud dan terintegrasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan dari aspek ketersediaan pangan di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, pada tahun 2017-2021. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan diinterpretasikan secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, netto ketersediaan pangan serealia (Pfood) di Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebesar 29.937,07 ton atau setara dengan 29.937.070.000 gram pangan. Ketersediaan netto pangan serealia sebanyak 248,27 gr/kapita/hari. Rasio ketersediaan pangan di Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 1,21 (IAV&gt;1). Artinya, Kabupaten Kuantan Singingi berada pada kondisi defisit pangan.</p> Dian Chintya Dewi Sisca Vaulina Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 969 978 Analisis Kandungan Vitamin C pada Slury Belimbing Wuluh (Avverhoa blimbi L) sebagai Bahan Dasar Formula Minuman Fungsional https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/287 <p>Belimbing wuluh (averrhoa bilimbi L) berasal dari familia oxalidaceae. Belimbing sayur, belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku, serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Buah belimbing wuluh biasa digunakan dalam bumbu masakan sebagai pengganti asam jawa, terutama untuk masakan ikan, daging dan ayam. Belimbing wuluh juga dapat digunakan sebagai sirup penyegar, manisan, membersihkan noda pakaian, mengkilatkan barang-barang dari kuningan, menghilangkan karat, dan sebagai bahan obat tradisional. Dengan adanya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, belimbing wuluh dapat diolah dengan cara penghancuran dengan juicer untuk menghasilkan slurry belimbing wuluh yang bermanfaat untuk minuman pangan Fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan slurry belimbing wuluh, analisa kandungan vitamin C dari slurry belimbing wuluh dengan metode iod, Sampel yang diolah dengan menggunakan bahan baku buah belimbing wuluh. Hasil penelitian ini yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai kandungan vitamin C tertinggi yang diperoleh 0,0965. Hasil Kadar air yang terendah (52,5) diperoleh pada perlakuan jumlah bahan 40gr dengan lama waktu pemanasan 15 Menit. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan dan manfaat dari slurry belimbing wuluh dan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk wirausaha produk belimbing wuluh untuk meningkatkan nilai ekonomis masyarakat.</p> Christine Phaskalyena Lomo Filan O. Mandang Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 979 986 Menuju Pertanian Berkelanjutan: Akselerasi Inovasi dan Optimalisasi Tata Ruang Agraria untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/288 <p>Pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi. Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki merupakan dasar untuk pengembangan pertanian berkelanjutan. Tujuan penelitian: (1) untuk mengetahui konsep dan prinsip pertanian berkelanjutan di Indonesia; (2) untuk mengetahui inovasi teknologi pertanian dalam mengakselerasi pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan; (3) untuk mengetahui optimalisasi tata ruang agraria dalam mengakselerasi pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini yaitu metode deskriptif analisis. Data yang digunakan diperoleh melalui penelusuran literature dan review terhadap studi terdahulu yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Pertanian berkelanjutan memerlukan inovasi teknologi dan optimalisasi tata ruang agraria yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman, mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta memperbaiki kualitas tanah dan air. Beberapa alternatif inovasi teknologi pertanian yang dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia melalui pertanian berkelanjutan, diantaranya Pertanian vertikal, penggunaan teknologi biofirtifikasi, sistem pengairan yang cerdas, budidaya pertanian tanpa tanah, dan penggunaan teknologi big data. Lalu beberapa cara optimalisasi tata ruang agraria dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia melalui pertanian berkelanjutan, yaitu Pengembangan lahan pertanian yang produktif, penataan kawasan pertanian, pengaturan konversi lahan pertanian, integrasi agribisnis, dan diversifikasi produksi. Agar terwujud, maka perlu difasilitasi dan dipermudah peran serta lembaga penelitian baik negeri maupun swasta dan semua pemangku kepentingan secara bertahap dan terencana.</p> Fega Abdillah Sisca Vaulina Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 987 996 Penggunaan Beberapa Jenis Pati sebagai Edible Coating Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Belimbing (Averrhoa Carambola L.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/289 <p>Averrhoa carambola L. atau belimbing merupakan salah satu buah golongan hortikultura yang dapat dikonsumsi dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi akan tetapi belum mendapatkan perhatian yang khusus. Ketersediaan buah belimbing di pasaran memiliki keterbatasan, karena sifat buah belimbing yang mudah rusak (perishable) sehingga masa simpannya menjadi rendah. Kulit buah belimbing yang tipis menyebabkan kehilangan air (transpirasi) mudah terjadi sehingga menyebabkan susut bobot akibatnya penampilan buah belimbing kurang menarik. Kerusakan buah belimbing ditandai dengan terdapatnya bintik-bintik coklat pada permukaan buah serta kecoklatan pada sirip buah. Aplikasi coating khususnya yang edible merupakan kemasan biodegradable yang diperkenalkan dalam pengolahan pangan yang berperan untuk memperoleh produk dengan masa simpan lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan edible coating dari pati porang, ganyong dan garut serta penambahan plasticizer gliserol terhadap mutu buah belimbing selama penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2022 di Laboratorium Universitas Nasional, Jl. Bambu Kuning, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok petak terpisah dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis pati dan konsentrasi gliserol. Variabel pengamatan meliputi susut bobot, kadar air, pH, total padatan terlarut (TPT) dan uji organoleptik tekstur, warna serta aroma yang diamati selama 9 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi terbaik adalah jenis pati porang dengan konsentrasi gliserol 6%, jenis pati porang lebih baik dibanding jenis pati ganyong dan garut serta penambahan gliserol dengan konsentrasi 6% lebih baik dibanding 5% terutama pada variabel presentasi susut bobot, total padatan terlarut, uji organoleptik tekstur dan warna.</p> Etty Hesthiati Anggie Retno Kumalasari, Wayan Rawiniwati Inkorena G. S. Sukartono Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 997 1008 Akumulasi Logam Berat oleh Tanaman Bahan Pangan dan Potensi Dampak Kesehatan yang Ditimbulkan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/290 <p>Perkembangan sektor industri di berbagai negara telah menyebabkan berbagai macam permasalahan terutama permasalahan limbah dan polusi, salah satunya adalah logam berat. Cemaran logam berat memiliki dampak negatif bagi ekosistem dan juga kesehatan manusia. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk proses remediasi area yang terkontaminasi oleh logam berat, salah satunya adalah fitoremediasi dengan menggunakan tanaman hiper akumulatif logam berat. Beberapa tanaman dapat mengakumulasi logam berat termasuk tanaman budidaya (bahan pangan). Namun penggunaan tanaman bahan pangan sebagai fitoremediator tidak direkomendasikan untuk menghindarkan tanaman tersebut dipanen dan dikonsumsi oleh manusia maupun hewan ternak. Artikel ini mencoba memberikan informasi singkat terkait potensi tanaman budidaya dalam mengakumulasi cemaran logam berat serta dampak kesehatan yang mungkin muncul dari bahan pangan yang tercemar logam berat. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa beberapa tanaman bahan pangan memiliki potensi untuk menyerap dan mengakumulasi logam berat. Paparan logam berat pada tanaman bahan pangan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada kadar tertentu jika dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak terjadi kontaminasi bahan pangan oleh logam berat, sehingga dapat mengurangi resiko permasalahan kesehatan akibat pencemaran tersebut.</p> Ade Sumiahadi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1009 1018 Pemanfaatan Tumbuhan Pangan dan Obat Oleh Masyarakat di Dukuh Tawang, Desa Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/291 <p>Masyarakat kampung atau dusun adalah bagian dari aspek yang harus diamati dalam ketahanan pangan dan obat. Saat ini penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat cenderung dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan Kawasan hutan. Tidak menutup kemungkinan di era modernisasi saat ini masyarakat kampung yang tidak berdekatan dengan kawasan hutan juga mempunyai potensi dalam upaya mempertahankan kearifan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat oleh masyarakat di Dukuh Tawang, Desa Sriti sebagai bentuk upaya kemandirian apangan dan obat. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Tawang, Desa Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo pada bulan Desember 2022 dengan jenis data deskriptif. Sumberdata yang diperoleh dengan metode observasi, yaitu bertanya secara langsung kepada para responden. Pemilihan responden berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan pangan yang paling banyak dimanfaatkan dari famili Fabaceae (11 jenis) dan tumbuhan obat adalah famili Zingiberaceae (6 jenis). Masyarakat melakukan budidaya tumbuhan pangan di ladang (62 jenis), sawah (17 jenis), dan pekarangan (68 jenis), begitu juga dengan tumbuhan obat di ladang (15 jenis), sawah (5 jenis), dan pekarangan (23 jenis). Selain itu mereka juga memanfaatkan tumbuhan liar untuk pangan dan obat. Jenis tumbuhan pangan yang paling banyak dibudidaya di pekarangan yaitu koro (Canavalia ensiformis), sedangkan untuk tumbuhan obat yang paling banyak budidaya di pekarangan yaitu jahe (Zingiber officinale), laos (Alpinia galanga), dan kencur (Kaempferia galanga). Salah satu peran masyarakat Dukuh Tawang dalam menjaga kearifan tumbuhan pangan dan obat yaitu melakukan budidaya di pekarangan, sawah, dan ladang. Selain untuk kebutuhan pangan dan obat juga dapat diperjualbelikan.</p> Siti Nurjannah Reyna Ashari Nurhikmah Nurhikmah Andy Kurniawan Laswi Irmayanti Sabaruddin B Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1019 1030 Pengaruh Rasio Kombinasi Enzim Pektinase, Selulase, dan Amilase pada Klarifikasi Sari buah Jeruk Manis Pacitan (Citrus sinensis) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/292 <p>Jeruk manis pacitan (Citrus sinensis) banyak diproduksi menjadi sari buah karena kandungan airnya yang tinggi dan rasanya yang manis, selain itu jeruk ini memiliki kulit yang tebal sehingga sulit dikupas dan tidak cocok untuk dikonsumsi sebagai buah meja. Namun dalam proses pengolahannya menjadi sari buah, sulitnya proses filtrasi akibat pembentukan gel dan kekeruhan sering terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya pati, pektin, dan selulosa dalam sari buah. Klarifikasi dengan kombinasi enzim pektinase, selulase, dan amilase dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi proses dalam menghasilkan sari buah jeruk jernih. Rasio enzim yang tepat diperlukan untuk mendapatkan sari buah buah dengan kualitas terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pektinase, selulase, dan amilase pada klarifikasi sari buah jeruk manis pacitan pada berbagai rasio berdasarkan total padatan terlarut (TPT), transmitansi, viskositas, parameter pH, dan menentukan rasio terbaik. Rasio enzim pektinase : selulase : amilase 1:1:1; 0,1:1,9:1,0; dan 1:3:2 digunakan. Penelitian ini menggunakan pektinase yang dimurnikan sebagian dari isolat KJ9, selulase dari isolat S6 Bacillus subtilis Kakrayal_1, dan amilase dari isolat K8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kombinasi enzim berpengaruh nyata terhadap parameter. Klarifikasi terbaik diamati pada rasio pektinase : selulase : amilase 1:3:2 yang menghasilkan TPT, transmitansi, viskositas, dan PH sebesar 9,55±0,084 °Brix, 2,00±0,159%T, 1,24±0,066cP, dan 5,82 ±0,065 masing-masing.</p> Esti Widowati Asri Nursiwi Rohula Utami Lusia Ardianti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1031 1044 Keanekaragaman Herpetofauna Pada Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan, Sragen https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/293 <p>Keberadaan herpetofauna saat ini belum mendapat perhatian serius di masyarakat,<br>meskipun kehadiran herpetofauna penting dalam suatu ekosistem. Herpetofauna memiliki fungsi<br>penting sebagai bioindikator perubahan lingkungan. Kegiatan penangkapan berlebihan, rusaknya<br>habitat, serangan penyakit, serta munculnya spesies invasif menjadi ancaman keberadaan<br>herpetofauna di alam. Herpetofauna memiliki banyak manfaat sehingga perlu dilakukan<br>inventarisasi terhadap satwa tersebut, terutama di kawasan lindung dan konservasi. Tujuan<br>penelitian ini ialah inventarisasi dan identifikasi keanekaragaman herpetofauna di kawasan Suaka<br>Margasatwa Gunung Tunggangan secara potrait pada bulan Agustus 2022 dengan menggunakan<br>metode VES dan Time Search. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman jenis (H’) bernilai<br>2,192 untuk Plot 1 dan Plot 2 sebesar 2,402, indeks kekayaan jenis (R) sebesar 3,417 untuk plot 1<br>dan 4,040 untuk plot 2, indeks kemerataan jenis (E) sebesar 0,882 untuk plot 1 dan 0,886 untuk<br>plot 2, sedangkan indeks dominansi jenis (C) sebesar 0,145 pada plot 1 dan 0,121 pada plot 2.<br>Hasil data menunjukkan ditemukan 5 ordo anura dan 13 ordo squamata dengan 9 famili berbeda,<br>di antaranya Ranidae, Rhacophoridae, Dicroglossidae, Megophryidae, Colubridae, Agamidae,<br>Scincidae, Viperidae, dan Gekkonidae. Dominasi jenis didapatkan pada famili Ranidae.</p> Naufal Hafizh Anas Bunga Tri Pradika R. Vikri Septian Irianto Dhinar Aza Prameswari Exelino Christ Dio Ferunnanda Syahwana Putra Mario Febriyono Farid Fauzan Al Waliyuddin Ana Agustina Galuh Masyithoh Ike Nurjuita Nayasilana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1192 1205 Analisis Kelayakan Usaha Minuman Herbal Pada LMDH Banyurip Lestari https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/294 <p>Desa Banyurip merupakan salah satu desa yang berada di dalam kawasan hutan<br>produksi Perum Perhutani KPH Surakarta. Seiring dengan persetujuan Perhutanan Sosial tahun<br>2019, maka masyarakat memanfaatkan lahan di bawah tegakan hutan jati untuk bertanam<br>tanaman semusim, salah satunya jahe. Untuk meningkatkan nilai jual jahe, maka LMDH<br>Banyurip Lestari memproduksi minuman herbal “Wana Herba” sejak 2021. Sebagai usaha<br>baru, maka diperlukan informasi mengenai kelayakan usaha untuk mendukung<br>pengembangannya di masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk<br>menganalisis kelayakan ekonomi dan finansial dari usaha minuman herbal jahe instan “Wana<br>Herba” yang dilakukan oleh anggota LMDH Banyurip Lestari. Teknik pengumpulan data yang<br>digunakan meliputi observasi, wawancara. dan studi literatur. Kemudian dilakukan<br>perhitungan biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap (penyusutan), biaya tidak tetap, harga<br>pokok produksi, dan Break Even Point (BEP). Data penjualan dan harga jual produk herbal<br>yang telah ditetapkan oleh LMDH Banyurip Lestari kemudian digunakan untuk menghitung<br>pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan. Selanjutnya, dilakukan analisis<br>kelayakan usaha dengan menggunakan Return On Investment (ROI) dan Revenue Cost Ratio<br>(R/C). Hasil penelitian menunjukkan biaya penyusutan per bulan sebesar Rp.416.250,00 biaya<br>tidak tetap Rp.1.574.000,00 harga pokok produksi Rp.19.900,00 dan BEP sebesar 67 pcs untuk<br>satu kali produksi. Pendapatan yang dihasilkan LMDH Banyurip Lestari melalui usaha<br>minuman herbal adalah Rp.3.000.000,00 dengan keuntungan sebesar Rp.1.009.750,00.<br>Berdasarkan analisis kelayakan usaha diketahui ROI dan R/C adalah 50,73% dan 1,50. Hal ini<br>menunjukkan bahwa usaha minuman herbal Wana Herba layak untuk dikembangkan.</p> Risa Novarika Marina Sonia Pramesti Reggina H P Tutiana Widya Desiani Desiani Yus Andhini Bhekti Pertiwi Supriyadi Supriyadi Sigit Murhofiq Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1206 1214 Analisis Cadangan Karbon pada Tegakan Hutan Alam Sekunder Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/295 <p>Suaka Margasatwa (SM) Gunung Tunggangan merupakan hutan alam sekunder yang<br>termasuk ke dalam kawasan konservasi yang memiliki fungsi pengawetan keanekaragaman<br>flora dan fauna. Kawasan ini berpotensi besar sebagai active carbon pool sehingga diharapkan<br>dapat mendukung pengurangan emisi karbon di atmosfer. Karbondioksida di atmosfer<br>merupakan ancaman terhadap keberlangsungan makhluk hidup dan terjadinya perubahan iklim.<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cadangan karbon di SM Gunung<br>Tunggangan serta pendugaannya pada masa mendatang. Pengambilan data dilakukan secara<br>non-destruktif menggunakan Systematic Sampling with Random Start dengan luasan plot 0,04<br>hektar. Perhitungan nilai cadangan karbon dengan BEF (Biomass Expansion Factor) untuk<br>habitus pohon dan persamaan allometrik untuk bambu. Berdasarkan hasil inventarisasi,<br>ditemukan setidaknya 12 jenis pohon dan didominasi Dalbergia latifolia. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa SM Gunung Tunggangan memiliki total cadangan karbon sebesar 96,42<br>ton C/ha dengan serapan karbon sebesar 353,55 ton CO2/ha dan pendugaan cadangan karbon<br>sebesar 121,17 ton/ha.</p> Rieska Rahayu Safitri Salma Saidah Herdyanti Farid Fauzan Al Waliyuddin Nadya Putri Ekayanti Ulayya Jacinda Nugroho Sri Utami Ana Agustina Rissa Rahmadwiati Malihatun Nufus Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1215 1227 Potensi Pengembangan Wana Wisata Durian di Dusun Sidomulyo, Desa Gempolan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/296 <p>Wana wisata merupakan bentuk dari kegiatan pariwisata yang berkaitan dekat dengan<br>alam dan memiliki kewajiban dalam menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.<br>Dusun Sidomulyo merupakan salah satu daerah di Desa Gempolan, Karanganyar yang memiliki<br>potensi wisata berbasis komoditas yaitu hutan durian. Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu<br>(HHBK) durian diketahui dapat memberikan nilai tambah Dusun Sidomulyo dengan<br>menetapkannya sebagai tujuan wisata yang akan berdampak positif bagi perekonomian<br>masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi wana wisata<br>yang ada Dusun Sidomulyo, mengetahui modal sosial masyarakat, dan memberikan<br>rekomendasi pengembangan wana wisata kebun durian. Data yang digunakan berupa data<br>primer dan sekunder yang berisi sumber daya alam dan buatan dari wana wisata, potensi hazard,<br>dan aspek sosial. Pengumpulan data primer dengan menggunakan metode observasi langsung<br>dengan mengumpulkan data berdasarkan pengamatan dan pencatatan keadaan yang ada pada<br>lokasi. Kondisi iklim tropis, curah hujan, serta tanah yang subur membuat daerah Dusun<br>Sidomulyo menjadi lokasi yang strategis dalam pemanfaatan alam sebagai budidaya tanaman<br>dan jasa lingkungan wisata. Partisipasi masyarakat dalam mengembangkan wana wisata dinilai<br>belum maksimal, hal tersebut dilihat tidak adanya partisipasi secara berkelanjutan dalam<br>kepengurusan keberjalanan wana wisata. Potensi dari dusun Sidomulyo dapat dimaksimalkan<br>lagi dengan beberapa upaya pengembangan dengan melakukan pemberdayaan sumber daya<br>manusia dari kegiatan penyuluhan, kemudian melakukan promosi dalam meningkatkan minat<br>dari wana wisata kebun durian.</p> Bintang Muhammad Hafizh Dzikri Muhammad Nur Kholis Majid Ibrahim Fima Pratama Rakli Piscae Hidayatullah Ariansyah Widi Widagdo Galuh Masyithoh Ike Nurjuita Nayasilana Rissa Rahmadwiati Ana Agustina Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1228 1242 Persepsi, Interaksi, dan Ketergantungan Masyarakat Terhadap Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/297 <p>Persepsi, Interaksi, dan Ketergantungan Masyarakat Terhadap Suaka<br>Margasatwa Gunung Tunggangan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah</p> Keysha N. Nirmala Ita M. Tsaqila M. Agisni KT Farid Y. Nugraha Nabila A. Azzahra Farras S. Firdausy Gilang A. Kesuma Retno A. Wulandary I. Aldy Pramudya Farid Fauzan A. W. Ana Agustina Rezky Lasekti Wicaksono Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1243 1253 Hubungan Modal Sosial dengan Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Embung Setumpeng, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/298 <p>Desa Wisata Embung Setumpeng yang terletak di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten<br>Karanganyar merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang dikelola langsung oleh<br>pokdarwis secara swadaya. Pengembangan desa wisata memerlukan partisipasi dan dukungan<br>dari modal sosial masyarakat sebagai kekuatan utamanya. Studi yang dilakukan ditujukan<br>untuk mengetahui tingkat modal sosial, mengetahui tingkat partisipasi, dan mengetahui<br>hubungan antara tingkat modal sosial dengan partisipasi masyarakat dalam pengembangan<br>Desa Wisata Embung Setumpeng. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kuantitatif<br>dengan penentuan lokasi secara purposive di Desa Wisata Embung Setumpeng, Dusun<br>Ngampel, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan<br>dengan Teknik sampling jenuh atau sensus dimana seluruh populasi menjadi sampel pada<br>penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi Rank Spearman dengan<br>program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat modal sosial tinggi<br>ada pada unsur norma dan reciprocity. Tingkat partisipasi tinggi ditemukan pada tahapan<br>pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pemanfaatan hasil. Analisis Rank Spearman<br>dengan tingkat kepecayaan 95% (α=0,05) menunjukkan hubungan yang signifikan antara unsur<br>kepercayaan, norma, dan jaringan dengan partisipasi dalam pengembangan Desa Wisata<br>Embung Setumpeng.</p> Lingga Harzaldi Sukarno Sugihardjo Sugihardjo Agung Wibowo Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1254 1264 Identifikasi Genotipe Embrionik pada Kultur Jaringan Kelapa Sawit (Elaeis guinnensis Jacq) untuk Mendukung Program Pemuliaan Berkelanjutan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/299 <p>Kelapa sawit merupakan tanaman tropical penting penghasil minyak nabati sebagai<br>sumber devisa Indonesia. Keberadaan benih unggul kelapa sawit sangat dibutuhkan untuk<br>meningkatkan produktivitas. Kultur jaringan menjadi satu-satunya perbanyakan vegetative<br>yang dapat dilakukan pada kelapa sawit untuk mempertahankan materil unggul yang digunakan<br>dalam program pemuliaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi<br>genotipe kelapa sawit embrionik guna meningkatkan efisiensi proses kultur jaringan. Penelitian<br>ini menggunakan metode somatic embrio, eksplan daun muda dengan 34 aksesi genotipe.<br>Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dan uji beda rataan Tukey 5%. Hasil<br>penelitian pembentukan kalus per genotipe berbeda nyata, genotipe berpengaruh terhadap<br>embryogenesis. Penelitian berhasil mengidentifikasi genotipe embronik yaitu pada aksesi<br>genotipe G-A1 s/d G-A5 dan genotipe G-B1 s/d G-B7 dengan persentasi kalus dan embrio</p> <p>terbentuk tinggi, sedangkan genotipe non-embrionik teridentifikasi pada aksesi genotipe G-<br>C1s/d G-C6 dan G-D1 s/d G-D7 karena tidak adanya embrio terbentuk.</p> Retno P. Astari M. Basyuni Lutfi A. M. Siregar Revandy I. M. Damanik Indra Syahputra Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1265 1272 Menentukan Jenis Kulit Buah Terbaik Untuk Menghasilkan Produk Eco-enzyme https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/300 <p>Pengolaan sampah rumah tangga (domestik) dan perkotaan (komunal) merupakan<br>salah satu masalah lingkungan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas hingga saat ini<br>pemasalahan kian bertambah kompleks karena terjadi peningkatan laju angka pertumbuhan<br>penduduk yang berdampak pada meningkatnya jumlah timbunan sampah. Pada sisi yang lain,<br>pemanfaatan sampah, khususnya kulit buah menjadi produk yang bermanfaat sejauh ini<br>belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang dapat mengurangi tingkat timbunan<br>sampah tersebut. Pemanfaatan kulit buah untuk dijadikan eco-enzyme bisa dijadikan sebagai<br>solusi. Beberapa manfaat eco-enzyme diantaranya sebagai pupuk tanaman, sabun cuci piring,<br>pembersih kloset, pembersih lantai, dan melestarikan lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu<br>mengetahui karakteristik hasil fermentasi eco-enzyme dan menentukan kualitas terbaik<br>produk eco-enzyme dari kulit buah jeruk, pisang, alpukat, pepaya, dan semangka. Penelitian<br>ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan.<br>Perlakuan dengan pengunaan kulit buah jeruk, pisang, alpukat, pepaya, semangka, dan<br>kontrol. Parameter pengamatan meliputi: pH, uji volume larutan eco-enzyme, amilase,<br>protease, lipase, serta organoleptik untuk uji aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>semua jenis kulit buah dapat menghasilkan produk eco-enzyme, meskipun waktu<br>terbentuknya amilase, protease, dan lipase berbeda-beda antar perlakuan. Hasil eco-enzyme<br>terbaik yang diperoleh pada perlakuan kulit buah jeruk dengan pH 3, volume larutan<br>mengalami penyusutan 15%, amilase dan protease sudah terbentuk sejak akhir bulan pertama,<br>dan lipase terbentuk pada bulan kedua.</p> Supebrianto Supebrianto Yoga Aji Handoko Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1273 1281 Daya Dukung Media Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Viabilitas Rhizobakteri Asal Rhizosfer Padi Sawah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/337 <p>Rhizobakteri adalah salah satu kelompok bakteri yang&nbsp; menghuni daerah rhizosfer tumbuhan dan dapat berperan sebagai agen biofertilizer, bioremediasi, biostimulizer dan biokontrol. Namun dalam pemanfaatan rhizobakteri membutuhkan media perbanyakan dan pembawa yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan viabilitasnya selama masa penyimpanan. Bahan organik berpotensi menjadi media alternatif untuk perbanyakan rhizobakteri karena memiliki nutrisi yang dibutuhkan bakteri, tersedia melimpah dan mudah didapatkan. Penelitian ini dilakukan&nbsp; dengan tujuan untuk mengetahui daya dukung media organik cair air cucian beras, air kelapa, air tahu, dan media sintetik <em>nutrient agar </em>(NA) sebagai pembanding terhadap pertumbuhan dan viabilitas rhizobakteri asal rhizosfer padi sawah. Penelitian&nbsp; dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan analisis data menggunakan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media <em>nutrient broth</em> terbaik terhadap pertumbuhan jumlah koloni rhizobakteri K1 yaitu 5,61 x 10<sup>8</sup> CFU/ml dan rhizobakteri K2 yaitu 7,29 x 10<sup>8</sup> CFU/ml. Pola pertumbuhan terbaik rhizobakteri ditunjukkan pada media air cucian beras dengan durasi fase eksponensial terlama rhizobakteri K1 yaitu 20 jam dan rhizobakteri K2yaitu 16 jam masa inkubasi. Viabilitas rhizobakteri K1 dan rhizobakteri K2 terbaik ditunjukkan media air cucian beras selama 8 minggu penyimpanan.</p> Maimuna Nontji Ayu Parawansa Ernawati Ernawati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1282 1292 Pengaruh Konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) dan Benzyl Amino Purin (BAP) Terhadap Pertumbuhan Eksplan Pisang Barangan (Musa Acuminata C.) secara In Vitro https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/302 <p>Perbanyakan pisang secara konvensional dapat melalui anakan dan bonggol namun<br>bibit yang dihasilkan sedikit, membutuhkan waktu yang lama sehingga sulit dikembangkan<br>dalam skala besar. Kultur jaringan dapat menjadi solusi dalam masalah tersebut. Penelitian ini<br>bertunjuan untuk mendapatkan kombinasi media terbaik IBA dan BAP dalam menstimulasi<br>pertumbuhan tunas pisang barangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi<br>Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi pada Juli sampai November 2021. Penelitian ini<br>menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial diulang sebanyak 3 kali. Faktor<br>pertama adalah konsentrasi IBA, terdiri dari 3 taraf, yaitu 0 ppm, 1 ppm, dan 2 ppm. Faktor<br>kedua yaitu konsentrasi BAP, terdiri dari 3 taraf yaitu 0 ppm, 2 ppm, dan 4 ppm. Data dianalisis<br>menggunakan analisis sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan uji lanjut jarak berganda<br>Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan tanpa IBA menghasilkan jumlah tunas<br>terbanyak dan panjang tunas terpanjang pada umur 8 minggu setelah subkultur. Konsentrasi 1<br>ppm IBA menghasilkan persentase eksplan berkalus tertinggi pada umur 8 minggu setelah<br>subkultur. Konsentrasi 4 ppm BAP menghasilkan persentase eksplan berkalus tertinggi pada<br>umur 8 minggu setelah subkultur.</p> Adam Saepudin Yaya Sunarya Dida Maulidatul Hasanah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1293 1310 Dinamika Populasi Mikroba dengan Pola Tanam yang Berbeda pada Pertanaman Kentang Di Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Sumatera Utara https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/303 <p>Populasi mikroba mengindikasikan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk dapat<br>memengaruhi jumlah mikroba dalam tanah yang ditanami kentang. Pertanaman kentang di<br>Kabupaten Karo umumnya didominasi oleh tanah Andisol yang memiliki karakteristik tanah<br>yang subur. Namun penggunaan bahan kimia yang tinggi pada pengelolaan lahan<br>menyebabkan penurunan hasil tanaman. Kentang termasuk ke dalam keluarga Solanaceae dan<br>spesies Solanum tuberosum.Solanum merujuk pada genus atau kelompok tumbuhan yang<br>mirip dengan kentang, sedangkan tuberosum berarti "berumbi". Kentang memiliki berbagai<br>varietas atau jenis dan yang umum digunakan dengan nama Granola. Penelitian ini bertujuan<br>untuk mengetahui dinamika mikroba pada pola tanam yang berbeda di pertanaman kentang.<br>Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas FMIPA USU, dimana<br>dilakukan Analisa karakteristik tanah dan isolasi mikroba dari tanah bekas tanaman kentang<br>berdasarkan uji kuantitatif. Jumlah mikroba dihitung menggunakan metode standard plate<br>count. Pada Analisa karakteristik tanah, C/N yang lebih tinggi dijumpai pada rotasi tanam<br>kentang dan leguminosa serta sistem tanam tumpeng sari kentang dan leguminose , yaitu<br>masing-masing dengan nilai sebesar sebesar 9,71 dan 9,24. Pertumbuhan mikroba<br>menggunakan media nutien agar yang kaya akan nutrisi dan pada inkubasi tanah Andisol<br>dengan dosis mikroba sebanyak 1 ml. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada jenis<br>tanah andisol yang ditanami tanaman kentang dengan rotasi tanam kentang dan sebelumnya<br>leguminosa, kemudian sistem tanam tumpang sari pada tanaman kentang dengan leguminose<br>menghasilkan populasi mikroba yang lebih tinggi dibanding sistem tanam lainnya, yaitu<br>sebesar 3,0 × 106 CFU/ml dan 2,57 × 106 CFU/ml Demikian juga untuk populasi Bakteri<br>Pelarut Fosfat, masing-masing sebesar 8,53 × 106 CFU/ml dan 7,10 × 106 CFU/ml.</p> Delima Napitupulu Abdul Rauf Mariani Sembiring Posma Marbun Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1311 1317 Teknologi Kultur In Vitro untuk Produksi Benih Tanaman yang Berkelanjutan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/304 <p>Tujuan dari artikel ini diantaranya membahas teknologi kultur in vitro tanaman untuk<br>memproduksi benih dan bibit tanaman yang berkelanjutan yang dapat diaklimatisasikan sesuai<br>dengan ketinggian lahan serta tahan terhadap perubahan iklim. Metode yang dilaksanakan<br>adalah studi literasi yang sesuai dengan teknik kultur in vitro tanaman yang berhubungan<br>dengan produksi bibit tanaman yang dapat menyesuaikan dengan keadaan lahan dan peralihan<br>musim. Hasil yang didapat dari pembahasan teknologi kultur in vitro terkait dengan tanaman<br>ini diantaranya diperoleh benih juga bibit yang adaptif terhadap pemanasan global dan bisa<br>juga untuk mendapatkan metabolit sekunder yang aplikatif pada berbagai bidang agroindustri.<br>Kesimpulan yang diperoleh bahwa teknologi kultur in vitro tanaman yaitu suatu prosedur<br>teknologi yang dapat dilakukan guna memproduksi benih atau bibit tanaman serta didapatkan<br>juga metabolit sekunder apabila dibutuhkan oleh pihak konsumen atau industri lain yang<br>membutuhkan. Integritas dari kultur in vitro ini yaitu suatu implementasi teknologi kultur in<br>vitro tanaman yang menghasilkan benih dan bibit tanaman juga hasil cabang teknik berupa<br>metabolit sekunder yang multifungsi.</p> Sutini Sutini Nora Augustien Didik Utomo Pribadi Juli Santoso Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1318 1322 Pelatihan Manajemen Produksi, Pemasaran, dan Penjaminan Mutu Produk Olahan Mawar, di KWT Putri Mawar https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/305 <p>Program Kemitraan Masyarakat merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan<br>melibatkan masyarakat pelaku usaha untuk berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan<br>program. Kelompok Wanita Tani Putri Mawar merupakan kelompok yang bergerak dibidang<br>usaha pengolahan mawar menjadi produk makanan dan minuman. Dalam menjalankan<br>kegiatan usahanya KWT Putri Mawar mengalami kendala di bidang produksi, pemasaran, dan<br>penjaminan mutu produk. Universitas Boyolali melalui program kemitraan masyarakat<br>menjadikan KWT Putri Mawar sebagai mitra untuk mendapatkan pembinaan dalam hal<br>manajemen produksi, manajemen pemasaran, dan penjaminan mutu produk. Pelaksanaan<br>kegiatan melalui 3 tahap yaitu Focus Group Discusring dan evaluasi program. Hasil dari<br>kegiatan kemitraan masyarakat ini menunjukkan perkembangan yang positif, yang<br>ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan dan perbaikan sikap dari seluruh anggota<br>Putri Mawar. Diharapkan kedepannya anggota KWT Putri Mawar menjadi lebih produktif,<br>inovatif, dan mempunyai jiwa yang mampu berdaya saing di bidang industri olahan makanan<br>dan minuman berbasis bunga mawar.</p> Dwi Suci Lestariana Jujuk Juhariah Unna Ria Safitri Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1323 1330 Pemanfaatan Lahan Pekarangan Desa Joho Kabupaten Sukoharjo dengan Budidaya Hortikultura https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/306 <p>Pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya hortikultura sebagai salah satu upaya<br>mikro dalam mendukung program kawasan rumah pangan lestari untuk mewujudkan<br>kemandirian pangan. Namun pekarangan di perkotaan umumnya memiliki luasan sempit.<br>Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan pembimbingan dan pendampingan kelompok<br>Dasa Wisma dalam pemanfaatan pekarangan, budidaya tanaman sayuran dan biofarmaka untuk<br>konsumsi pangan keluarga, gizi seimbang, aman dan higienis. Kegiatan pengabdian dilakukan<br>di Desa Joho RT 02/03 Kabupaten Sukoharjo dengan mitra Kelompok Dasa Wisma. Kelompok<br>Dawis Johosari I perlu pendampingan dengan model experiential learning budidaya tanaman<br>sayuran mengacu good agricultural practices yang terintegrasi kebutuhan pasar. Sayuran<br>merupakan sumber gizi protein nabati, vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh<br>manusia. Keterbatasan budidaya tanaman sayuran di komplek perumahan perkotaan adalah<br>lahan yang sempit dan “semenisasi” halaman atau pekarangan rumah, untuk itu penanaman<br>sayuran menggunakan pot atau polibag merupakan salah pilihan warganya. Kegiatan<br>pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi plot.<br>Materi yang disampaikan yaitu tentang pemanfaatan bahan organik, pembuatan model protipe<br>pot bersumbu, pelatihan pembuatan arang-bio sekam, demplot bibit sayuran, budidaya<br>bertanam sayuran di dalam pot bersumbu dan tata letaknya di lingkungan perumahan perkotaan.<br>Kegiatan PKM diharapkan dapat meningkatkan teknik budidaya sayuran dalam pot sehingga<br>dapat mempercepat program green village dan mendukung Program Ketahanan Pangan Desa.</p> Bambang Pujiasmanto Puji Harsono Eddy Triharyanto Sulandjari Sulandjari Pardono Pardono Desy Setyaningrum Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1331 1339 Partisipasi Petani dalam Usahatani Ubi Kayu di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/307 <p>Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan<br>di lahan kering dan juga tanaman utama pengganti padi di daerah Wonogiri. Menurut data BPS<br>Kabupaten Wonogiri pada webnya, luas panen ubi kayu di Wonogiri pada tahun 2018 mencapai<br>47.463 Ha. Dalam pelaksanaannya tentunya ada banyak faktor, salah satunya faktoryang ada<br>pada diri petani tersebut. Faktor internal dapat menjadi acuan bagaimana partisipasi petani<br>dalam usahatani. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengkaji tingkat partisipasi petani<br>terhadap usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri, (2) Mengetahui faktor-faktor yang<br>mempengaruhi partisipasi petani terhadap usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri, (3)<br>Mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dengan partisipasi petani<br>terhadap usahatani ubi kayu di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode<br>kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kecamatan Ngadirojo<br>Kabupaten Wonogiri, tepatnya di tiga desa dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut<br>memiliki populasi tertinggi, terendah dan rata-rata. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 335<br>petani tiga Desa antara lain Gedong, Ngadirojo Kidul dan Kasihan. Sampel diambil<br>menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34<br>petani. Analisis data menggunakan lebar interval, analisis rank spearman dengan program IBM<br>SPSS Statistics 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) partisipasi pada tahap<br>perencanaan dan evaluasi/monitoring sangat rendah, sedangkan pada tahap pelaksanaan<br>sedang. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam usahatani ubi kayu antara lain:<br>umur, pendidikan, luas lahan, pendapatan, pengalaman dan akses informasi. (3) Faktor-faktor<br>yang memiliki hubungan signifikan dengan partisipasi dalam usahatani ubi kayu antara lain<br>luas lahan, pendapatan dan akses informasi. Sedangkan faktor-faktor yang tidak memiliki<br>hubungan signifikan dengan partisipasi petani dalam usahatani ubi kayu antara lain umur,<br>pendidikan dan pengalaman.</p> Osama Nur Laili Kaharudin Agung Wibowo Eksa Rusdiyana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1340 1351 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendapatan UMKM Olahan Produk Berbasis Ubi Kayu di Kabupaten Wonogiri https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/308 <p>Ubi kayu merupakan tanaman pangan yang berpontensi dijadikan sebagai makanan<br>olahan serta diproduksi dan dipasarkan oleh UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi pendapatan UMKM produk olahan ubi kayu<br>di Kabupaten Wonogiri, dan faktor yang paling berpengaruh terhadap pendapatan UMKM<br>olahan ubi kayu serta hambatan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM olahan ubi kayu di<br>Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis<br>deskriptif analitis. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling.<br>Penentuan sampel menggunakan metode propotional random sampling dengan jumlah<br>responden 60 UMKM olahan ubi kayu di tiga sampel kecamatan yang digunakan yaitu<br>Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Manyaran, dan Kecamatan Nguntoronadi. Metode analisis<br>data yang digunakan yaitu metode ekonometrika dengan model analisis regresi linear berganda<br>dan metode analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu modal, jumlah tenaga kerja,<br>teknologi, dan usia memengaruhi pendapatan namun variabel tingkat pendidikan tidak<br>berpengaruh terhadap pendapatan pada tingkat kepercayaan 90%, 95%, dan 99%. Jika dilihat<br>dari faktor produksi maka variabel yang paling berpengaruh adalah modal sedangkan dari<br>faktor demografi adalah variabel usia pemilik UMKM. Hambatan dan kendala yang dihadapi<br>oleh para pelaku UMKM yaitu ketersediaan bahan baku, proses produksi, permodalan serta<br>pemasaran.</p> Puspita AD Rahayu ES Sutrisno J Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1352 1360 Penerapan Metode Peramalan Terhadap Penjualan Produk Susu Pasteurisasi di CV Yumeda Pangan Sejahtera https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/309 <p>Peramalan merupakan bagian dari pengelolaan penjualan sebagai fungsi dalam<br>perencanaan produksi sehingga dapat berguna dalam memberikan gambaran kegiatan<br>produksi yang akan dilaksanakan. Peramalan penjualan terhadap barang yang paling diminati<br>konsumen juga dibutuhkan untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang dialami oleh<br>perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh metode peramalan penjualan yang tepat<br>untuk diterapkan CV Yumeda Pangan Sejahtera pada kondisi pandemi covid-19. Oleh karena<br>peramalan tidak mutlak benar dan akurat, pendekatan kesalahan peramalan dan<br>membandingkannya dengan data aktual merupakan kunci utama untuk menetapkan<br>penentuan tingkat penjualan minimum. Sehingga penjualan dapat diprediksi dan jumlah<br>persediaan dapat ditentukan guna mengantisipasi jumlah penjualan yang fluktuatif. Penelitian<br>menggunakan analisis runtun waktu dengan metode Moving Average, Weight Moving<br>Average, Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing Brown dan Holt<br>dengan uji keakuratan ramalan menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD), Mean<br>Squared Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil dari penelitian<br>didapatkan MAPE yang berbeda untuk masing-masing jenis produk, ini disebabkan karena<br>data penjualan dari setiap produk berbeda. Sundae Milk botol 1 liter metode yang paling baik<br>untuk digunakan dalam peramalan yaitu Weight Moving Average dengan nilai MAPE 97,43.<br>Sundae Milk cup 180 ml metode yang paling baik untuk digunakan dalam peramalan yaitu<br>Single Exponential Smoothing dengan nilai MAPE 63. Metode tersebut baik digunakan pada<br>pola data yang berfluktuasi. Sedangkan peramalan pada Sundae Milk botol 250 ml<br>mengalami bias dikarenakan data kurang memadai.</p> Habibah Nurul Falah Minar Ferichani Fanny Widadie Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1361 1368 Penerapan Business Model Canvas sebagai Strategi Pengembangan Bisnis bagi UMKM Gula Aren Temon di Kabupaten Pacitan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/310 <p>Pengembangan sebuah perusahaan ataupun organisasi menjadi salah satu faktor penting<br>yang mendasari terciptanya keberhasilan usaha agar tetap mampu mempertahankan<br>produktivitasnya dalam jangka panjang. Setiap pelaku usaha termasuk UMKM juga perlu<br>memprioritaskan penerapan strategi bisnis guna menunjang proses pengembangan usahanya.<br>Perihal upaya pengembangan usaha ini dapat dilakukan melalui penerapan strategi model<br>bisnis seperti BMC (Business Model Canvas) untuk memperbaiki pengorganisasian serta<br>pengelolaan usaha. Selain itu, model ini menggambarkan mengenai cara yang dapat dilakukan<br>perusahaan untuk menciptakan nilai tambah pada produknya. Penelitian ini ditujukan untuk<br>mengidentifikasi dan memetakan bisnis UMKM Gula Aren Temon di Kabupaten Pacitan<br>melalui strategi model bisnis berupa Business Model Canvas (BMC). Metode penelitian yang<br>digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis BMC yang menggambarkan Sembilan blok<br>komponen dalam suatu usaha. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan<br>identifikasi usaha di UMKM Gula Aren Temon dengan sembilan elemen bisnis mulai dari<br>customer segment yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis varian produk, value<br>proposition yang mengutamakan konsep green business hingga cost structure yang terdiri dari<br>biaya tetap juga biaya variabel untuk kebutuhan pelaksanaan usaha. Adanya penelitian ini dapat<br>digunakan sebagai acuan bagi UMKM Gula Aren Temon untuk menyusun strategi lanjutan<br>dalam upaya pengembangan bisnis.</p> Royyaa Shobaah Heru Irianto Kusnandar Kusnandar Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1369 1376 Penerapan Business Model Canvas (BMC) Pada Coffee Shop Tempat Peraduan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/311 <p>Industri kopi yang semakin berkembang dapat menjadi peluang dalam suatu bisnis.<br>Coffee shop menjadi bisnis yang berkembang dalam menanggapi permintaan kopi. Tempat<br>Peraduan merupakan coffee shop yang berdiri di Tegal, dimana masyarakatnya cenderung<br>memiliki tradisi moci (meminum teh dalam poci). Tempat Peraduan sukses dan berkembang<br>dalam bisnisnya. Tujuan peneliti untuk mengetahui business model canvas (BMC) yang<br>diterapkan oleh coffee shop Tempat Peraduan. Pengambilan data dilakukan secara wawancara<br>mendalam, FGD dan observasi, dengan analisis sembilan elemen BMC. Hasil penelitian<br>menunjukkan kesembilan elemen BMC coffee shop Tempat Peraduan saling berkaitan dan<br>terintegrasi dengan baik, sehingga mampu bertahan dan berkembang dalam bisnisnya.</p> Muhammad Usman Islachudin Mohamad Harisudin Erlyna Wida Riptanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1377 1384 Strategi Pemasaran Penjual Susu Sapi Segar di Era Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Kedai Susu Segar Blessed Kota Salatiga) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/312 <p>Pandemi Covid-19 menjadikan seluruh tatanan kehidupan di semua sektor mengalami<br>perubahan hingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Sektor ekonomi yang terdampak<br>besar karena adanya pandemi Covid-19 adalah Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM),<br>salah satunya UMKM susu segar di Kota Salatiga. Pemberlakuan pembatasan kegiatan<br>masyarakat (PPKM) membuat seluruh kegiatan masyarakat dibatasi guna menekan laju<br>penularan virus Covid-19. Hal ini membuat setiap usaha diharapkan dapat bertahan di tengah</p> <p>era pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui dampak pandemi Covid-<br>19 terhadap penjualan susu sapi segar; dan 2) mengetahui strategi pemasaran susu sapi segar</p> <p>pada era pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.<br>Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan<br>partisipan yaitu pemilik kedai susu sapi segar Blesseddan key informant yaitu istri pemilik dan<br>karyawannnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pandemi Covid-19 menyebabkan<br>terjadinya penurunan penjualan susu sapi segar sebesar 782 dan juga penurunan omset<br>penjualan hingga 44,1%; 2) strategi pemasaran yang dilakukan agar bisa bertahan di tengah<br>pandemi Covid-19 yaitu melakukan promosi penjualan secara online dengan memanfaatkan<br>media sosial berupa Whatsapp, Instagram serta Facebook. Selain itu, pelaku usaha juga<br>menggencarkan promosi word of mouth dan pemanfaatan aplikasi Gojek dan Grab untuk<br>memasarkan produknya. Penggunaan media sosial dalam penjualan makanan online terbukti<br>menjadi salah satu cara penjualan yang sangat efektif.</p> Fahmi Al Achmed Bachtiar Damara Dinda Nirmalasari Zebua Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1385 1392 Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Perilaku Konsumen di Café Okui 3.0 Surabaya https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/313 <p>Perkembangan bisnis kedai kopi ataupun coffee shop yang sangat cepat membuat industri di<br>bidang kopi haus bisa bersaing terutama pemasaran produk serta jasa. Pemasaran selain<br>mempunyai peran yang sangat berarti bagi pengusaha, maka juga mempunyai peran yang lain<br>memberikan nilai kepada konsumen. Sehingga para pelaku usaha tertama dibidang kopi harus<br>mempunyai kepekaan terhadap perubahan yang terjadi setiap saat. Jumlah responden sebanyak<br>50 responden yang menjadi pelanggan café kopi tersebut. Tujuan dari penelitian ini menganalisis<br>pengaruh bauran pemasaran (marketing mix) 7P terhadap perilaku konsumen di OKUI 3.0<br>Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk (product) , harga (price), tempat (place),<br>promosi (promotion), orang (people), proses (process), bukti fisik (physical evidence) memberikan<br>pengaruh yang nyata terhadap perilaku konsumen.</p> Sri Tjondro Winarno Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1393 1401 Pengaruh Herbisida Majemuk 2,4-D Natrium + Etil klorimuron 4% sebagai Pengendali Gulma Berdaun Lebar dan Teki pada Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/314 <p>Weeds are one of the plant-distrurbing organism that can reduce the productivity of<br>rice plants due to competition in term of absorption of nutrients, water, sunlight, and space to<br>grow. Weed control using systemic and selective herbicides is considered to be more effective<br>in controlling weeds in lowland rice cultivation compared to other controls. This study aims to<br>determine the effect of various doses of mixed herbicides 2,4-D Sodium 76% + Ethyl<br>chlorimuron 4% on weed growth and productivity of lowland rice varieties Ciherang. This<br>experiment was carried out from June to September 2022 at the SPLPP (Sanggar Penelitian<br>Latihan dan Pengembangan Pertanian), Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. The<br>experimental design used was a randomized block design (RBD) with six treatments and four<br>replications, namely A = 2,4-D 76% sodium + 4% ethyl chlorimuron (240 g/ha), B = 2,4-D<br>sodium 76% + Ethyl chlorimuron 4% (320 g/ha), C = 2,4-D Sodium 76% + Ethyl chlorimuron<br>4% (400 g/ha), D = 2,4-D Sodium 76% + Ethyl chlorimuron 4 % (480 g/ha), E = Manual<br>weeding, F = No treatment (Control). The experimental results showed that the herbicide<br>treatment with a mixture of 2,4-D Sodium 76% + Ethyl chlorimuron 4% 240 – 480 g/ha was<br>effective for controlling broadleaf weeds and sedges, namely Specochlea zeylanica, Ludwigia<br>octovalvis, Cyperus difformis, Echinochloa cruss galli, and Monochoria vaginalis and gave<br>the highest yield of Ciherang variety, namely 6.18 tons/hectare.</p> Uum Umiyati Yayan Sumekar Adela Rohimat Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1045 1057 Populasi dan Intensitas Kerusakan Walang Sangit pada Padi Varietas Mentik Wangi dengan Sistem Tanam Jajar Legowo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/315 <p>Penerapan sistem tanam jarwo diduga dapat menurunkan kerusakan yang disebabkan<br>walang sangit. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sistem tanam jarwo 2:1 terhadap<br>populasi dan intensitas kerusakan walang sangit. Penelitian menggunakan dua petak lahan<br>dengan dua sistem tanam yang berbeda yakni sistem jarwo 2:1 dan sistem konvensional dengan<br>jarak tanam 25 x 25 cm. Selama penelitian tidak dilakukan pengendalian hama dengan cara<br>apapun. Hasil penelitian menunjukan, sistem tanam jarwo 2:1 berpengaruh terhadap populasi<br>walang sangit dan tidak berpengaruh terhadap intensitas kerusakan. Produksi gabah kering<br>panen dan gabah kering giling pada sistem tanam jarwo cenderung lebih tinggi dibanding<br>sistem tanam konvensional.</p> Sholahuddin Sholahuddin Savira Kharisma Putri Retno Wijayanti Supriyadi Supriyadi Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1058 1066 Ketertarikan Predator Rhinocoris Fuscipes Terhadap Senyawa Volatil dari Kedelai yang Terinfestasi Ulat Spodoptera Litura https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/316 <p>Tanaman yang terserang serangga herbivora akan mengeluarkan senyawa volatil yang<br>dikenal sebagai herbivore-induced plant volatiles (HIPVs). Senyawa volatil ini berfungsi<br>sebagai pertahanan secara tidak langsung bagi tanaman tanaman. Senyawa ini dikeluarkan<br>tanaman untuk menarik msuuh alami yaitu serangga predator dan parasitoid. Tujuan dari<br>penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa volatil pada tanaman kedelai yang terserang<br>ulat grayak yang dapat menarik predator Rhinocoris fuscipes. Ekstraksi senyawa volatil dari<br>tanaman kedelai dilakukan pada tanaman kedelai yang tidak terserang Spodoptera litura dan<br>tanaman kedelai yang terserang S. litura. Metode ekstraksi yang digunakan adalah teknik<br>maserasi. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah aseton, n-heksana dan etil asetat.<br>Ekstraksi yang diperoleh digunakan dalam uji bioassay untuk menguji ketertarikan predator R.<br>fuscipes menggunakan Y-olfactometer. Uji ketertarikan menggunakan 10 predator dengan 3<br>ulangan. Identifikasi enyawa volatile dilakukan dengan GC-MS (Gas Chromatography Mass<br>Spectrometry). Hasil penelitian menunjukkan predator R.fuscipes tertarik pada sumber bau<br>yang berasal dari ekstraksi tanaman kedelai yang terinfestasi, baik yang menggunakan pelarut<br>etil asetat, aseton, maupun n-heksana. Senyawa volatile dari tanaman kedelai yang terinfestasi<br>S.litura antara lain senyawa 9-Octadecenoic Acid (Z) -Methyl Ester (Cas), Hexadecanoic acid,<br>Eicosamethylcyclodecasiloxane, Tetracosamethylcyclododecasiloxane, dan Pentadecanoic<br>Acid (CAS).</p> Nanang Tri Haryadi Nanda Panca Oktavian Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1067 1081 Populasi dan Intensitas Serangan Hama Putih Palsu Cnaphalocrocis medinalis pada Sistem Tanam Jajar Legowo Padi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/317 <p>Cnaphalocrosis medinalis atau hama putih palsu merupakan hama yang sering<br>menyebabkan penurunan hasil padi. Umumnya petani mengendalikan hama ini dengan aplikasi<br>insektisida kimia sintetik. Penggunaan sistem tanam jajar legowo 2:1 diduga dapat menurunkan<br>populasi dan kerusakan akibat C. medinalis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui<br>pengaruh sistem tanam jajar legowo 2:1 terhadap hama putih palsu dan hasil tanaman padi serta<br>mengetahui tingkat parasitasinya. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan dua petak lahan.<br>Lahan pertama menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 sedangkan lahan kedua<br>menggunakan sistem tanam konvensional. Hasil penelitian menunjukkan populasi dan<br>intensitas kerusakan hama putih palsu lebih tinggi pada sistem tanam jajar legowo. Jumlah<br>anakan produktif, jumlah malai per rumpun dan bulir permalai lebih tinggi pada sistem tanam<br>jajar legowo dibanding konvensional. Parasitoid yang ditemukan menyerang C. medinalis pada<br>lahan di sekitar lahan penelitian adalah Macrocentrus philippinensis dan Cotesia angustibasis<br>dengan tingkat parasitasi berkisar 0-15,7% setiap minggunya.</p> Sholahuddin Sholahuddin Veronica Alfina Dellachristi Retno Wijayanti Supriyadi Supriyadi Subagiya Subagiya Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1082 1091 Perbedaan Dosis Metil Eugenol dalam Memerangkap Lalat Buah (Bactrocera sp.) di Kebun Mangga PT Galasari Gunung Sejahtera, Gresik https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/318 <p>Tantangan dalam produksi buah mangga adalah adanya serangan hama lalat buah.<br>Teknik pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah tingginya<br>serangan hama lalat buah adalah dengan menggunakan perangkap dengan tambahan atraktan<br>yang memiliki bahan aktif metil eugenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji<br>konsentrasi atraktan yang paling efektif dalam memerangkap hama lalat buah dan<br>mengetahui spesies lalat buah yang paling banyak ditemukan di kebun mangga. Penelitian<br>dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan<br>dan satu kontrol dengan sepuluh ulangan. Pemasangan perangkap dilakukan di salah satu<br>blok kebun mangga dengan pola menyilang. Jarak pemasangan pada tiap perangkap adalah 5<br>pohon mangga dengan jarak tanam dari masing-masing pohon mangga adalah 3-4 meter.<br>Spesimen hama lalat buah diidentifikasi berdasarkan morfologinya dengan mengacu pada<br>panduan praktis “Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia (Diptera:<br>Tephritidae)”. Perbedaan dosis atraktan menunjukkan pengaruh yang berbeda dalam<br>memerangkap hama lalat buah. Semakin tinggi dosis atraktan yang digunakan maka akan<br>semakin efektif dalam memerangkap hama lalat buah. Buah mangga mengkal memiliki<br>aroma yang menarik lalat buah untuk makan dan meletakkan telur. Hasil identifikasi<br>spesimen hama lalat buah yang diperoleh dari pemasangan perangkap menunjukkan bahwa<br>spesies hama lalat buah yang paling banyak terperangkap adalah Bactrocera carambolae.</p> Indra Djiwanata Dita Megasari Syaiful Khoiri Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1092 1100 Efikasi Metharizium anisopliae pada Formulasi Mikroenkapsulasi Alginat – Kalsium Klorida dalam Mengendalikan Oryctes rhinoceros L. https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/319 <p>Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) adalah salah satu hama utama yang menyerang<br>perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh<br>enkapsulan Metarhizium anisopliae dan efektivitasnya dalam mengendalikan larva Oryctes<br>rhinoceros. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan<br>Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan dosis 0 g (kontrol); 7,5g;<br>15g; 22,5g; dan 30g. Pengaplikasian menggunakan metode umpan pakan. Hasil perbanyakan<br>Metarhizium anisopliae memiliki kerapatan 2,30x109 konidia/ml. Parameter yang diamati yaitu<br>mortalitas, Lethal Dose 50%, Lethal Time 50%, dan gejala infeksi. Hasil dari penelitian ini<br>menunjukan bahwa bioinsektisida enkapsulan M. anisopliae berpengaruh terhadap mortalitas<br>larva O. rhinoceros. Aplikasi enkapsulan M. anisopliae efektif dalam mengendalikan larva<br>dengan persentase mortalitas mencapai 82% dalam waktu 14 hari serta dapat mengendalikan<br>sebanyak 50% dari total populasi dalam waktu 11 hari dan dosis yang direkomendasikan untuk<br>mengendalikan 50% populasi larva O. rhinoceros sebesar 17,14g/500g media tumbuh larva.<br>Perubahan yang terjadi pada larva O. rhinoceros pada hari ke 3 setelah aplikasi terdapat bercak<br>coklat di tubuh, pada hari ke 3 setelah kematian terdapat hifa bewarna putih, dan hifa yang<br>bewarna putih menjadi warna hijau pada hari ke 5.</p> Muhammad Rizal Rita Kurnia Apindiati Andi Ariesta Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1101 1107 Jamur Endofit Aspergillus sp. sebagai Agen Pengendali Penyakit Layu Bakteri Ralstonia solanacearum pada Tanaman Tomat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/320 <p>Jamur endofit merupakan salah satu kelompok mikroorganisme endofit &nbsp;yang terdapat di dalam sistem jaringan tanaman yaitu akar, batang, daun, bunga, dan biji. Jamur endofit memperoleh nutrisi dari &nbsp;tanaman inangnya, tidak menyebabkan tanaman sakit, menghasilkan senyawa yang berfungsi untuk melindungi jaringan tumbuhan dari serangan patogen. Jaringan tanaman akan menyediakan kebutuhan nutrisi bagi jamur endofit untuk mempertahankan hidupnya dan hubungan keduanya dikenal sebagai simbiosis mutualisme. Di bidang pertanian, jamur endofit mempunyai peranan yang penting, diantaranya sebagai agen pengendali biologi patogen tanaman karena memproduksi enzim, mikotoksin, antibiotika, sebagai pemacu pertumbuhan tanaman karena memproduksi fitohormon seperti sitokinin, dan bahan yang meningkatkan usur-unsur nutrisi seperti nitrogen dan fosfor. Salah satu jamur endofit yang berhasil diisolasi dari batang tanaman tomat sehat adalah <em>Aspergillus</em> sp. yang mampu mengendalikan penyakit layu bakteri <em>Ralstonia solanacearum</em> pada tanaman tomat. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur dengan tahapan : isolasi jamur endofit dari batang tanaman tomat sehat, pemurnian&nbsp; bakteri <em>Ralstonia solanacearum</em> yang merupakan koleksi Dr. Arika Purnawati, aplikasi jamur endofit ke tanaman (10<sup>8</sup> spora/ml) dan pengamatannya adalah koloni dan morfologi jamur endofit, masa inkubasi dan persentase penyakit layu bakteri. Hasil penelitian adalah : diperoleh jamur endofit <em>Aspergillus</em> sp., masa inkubasi 16 hari dan persentase penyakit layu bakteri menurun sebesar 4,83-25,26%.</p> <p>&nbsp;</p> Uswatun Hasanah Arika Purnawati Herry Nirwanto Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1108 1113 Keanekaragaman Gulma pada Padi Sawah Sistem Tanam Pindah (Tapin) dan Tanam Benih Langsung (Tabela) Akibat Pengendalian Gulma https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/321 <p>Perubahan jenis, komposisi dan dominasi gulma merupakan masalah yang sering timbul akibat adanya pengendalian gulma, terutama pengendalian gulma menggunakan herbisida. Gulma dapat menjadi lebih berbahaya, sulit dikendalikan dan menjadi resisten. Perubahan jenis dan komposisi juga dipengaruhi oleh sistem budidaya tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman &nbsp;gulma akibat aplikasi herbisida metil metsulfuron pada padi sawah sistem tanam pindah (tapin) dan tanam benih langsung (tabela). Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan split plot yang disusun secara RAK (Rancangan Acak Kelompok). Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perubahan komposisi dan dominasi gulma setelah diberi perlakuan. Komunitas gulma berubah dan mengakibatkan ketidaksamaan komunitas gulma antar perlakuan. Komunitas gulma yang paling tidak sama terdapat pada perlakuan herbisida metil metsulfuron sistem tabela terhadap semua perlakuan, baik pada sistem tapin maupun tabela. Nilai keanekaragaman gulma mengalami penurunan dan nilai indeks dominasi mengalami kenaikan setelah diberikan perlakuan. Keanekaragaman gulma terrendah dan dominasi gulma paling tinggi terdapat pada perlakuan herbisida metil metsulfuron sistem tabela.</p> <p>&nbsp;</p> Dedi Widayat Sri Utami Denny Kurniadie Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1114 1124 Keanekaragaman Populasi Nematoda Parasit pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea l.) di Kecamatan Kabawetan Kepahiang https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/322 <p>Tanaman kubis (<em>Brassica oleracea </em>L.) merupakan sayuran dataran tinggi tropis yang banyak dibudidayakan petani di Indonesia. Salah satu faktor penghambat budidaya tanaman kubis yaitu serangan nematoda sehingga menyebabkan kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi nematoda, menghitung tingkat serangan dan kepadatan populasi nematoda parasit yang menyerang tanaman kubis. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada empat desa di kecamatan kabawetan kabupaten kepahiang yang memiliki luas lahan minimal 5 m x 5 m berdasarkan gejala diatas permukaan tanah. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode sentrifugasi kemudian identifikasi dilakukan dengan melihat morfologi nematoda dibawah mikroskop. Gejala yang ditemukan berupa puru dan luka pada akar sampai pertumbuhan tidak normal. Genus nematoda yang di temukan pada keempat desa tersebut yaitu <em>Meloidogyne, Tylenchus, Pratylenchus, dan Rotylenchulus.</em></p> Jely Novriani Djamilah Djamilah Agustin Zarkani Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1125 1130 Distribusi Penyakit Tanaman Bawang Merah yang Disebabkan oleh Jamur di Sumatera Barat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/323 <p>Bawang merah (<em>Allium ascaloniscum</em> L.) merupakan salah satu komoditi utama sayuran di Indonesia dan mempunyai banyak manfaat. Produktivitas bawang merah masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan produktivitas optimal bawang merah. Hal ini disebabkan karena adanya serangan organisme pangganggu tanaman salah satunya adalah disebabkan oleh jamur. &nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kejadian dan keparahan penyakit tanaman bawang menyerang yang disebabkan oleh jamur. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei langsung pada sentra produksi bawang merah yang ada di Sumatera Barat:Solok, Agam dan Tanah Datar. Penyakit utama yang ditemukan adalah penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh <em>Alternaria porri, </em>penyakit moler yang disebabkan oleh <em>Fusarium oxysporum </em>f.sp <em>cepae,</em>dan penyakit hawar daun yang disebabkan oleh <em>Stemphylium. </em>Jenis penyakit yang ditemukan pada ke tiga kabupaten berbeda-beda. Penyakit bercak ungu dengan keparahan penyakit 28% dan kejadian penyakit 30,1%, penyakit moler dengan keparahan penyakit 26,1% dan kejadian penyakit 27,7%, dan penyakit hawar daun dengan keparahan 12,6% dan kejadian penyakit 14,9%.</p> Yulmira Yanti Hasmiandy Hamid Nurbailis Nurbailis Ujang Khairul Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1131 1137 Keanekaragaman dan Dominansi Arthropoda Tanah, Keberadaan Gulma serta Bahan Organik pada Tanaman Jeruk di Kabupaten Garut https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/325 <p>Jeruk di Indonesia merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan di bidang pertanian. Kehadiran arthropoda tanah, gulma dan kandungan bahan organik di area tanaman berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman jeruk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan dominansi arthropoda tanah, keberadaan gulma serta bahan organik pada tanaman jeruk di Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2021 sampai Januari 2022 di Kab. Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif meliputi indeks keragaman, indeks dominansi dan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman arthropoda tanah dengan metode <em>pitfall trap</em> yaitu 0.153 termasuk rendah dengan 12 ordo. Indeks dominansi serangga dengan metode <em>pitfall trap</em> adalah 0.706 termasuk kategori tinggi. Gulma pada lahan pertanaman jeruk terdapat 17 spesies gulma. Kandungan bahan organik yaitu 4,517 tergolong kategori sedang.</p> Siti Syarah Maesyaroh Nur Apni Yanti Futri Siti Nurfauziyah Jenal Mutakin Ardli Swardana Resti Fajarfika Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1138 1147 [Dampak Perubahan Karakter Morfofisiologi Gulma Akibat Perubahan Iklim Global] : Review https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/326 <p>Saat ini dunia menghadapi ancaman perubahan iklim yang lebih besar dan akan berdampak pada keanekaragaman, pembentukan dan pengelolaan gulma. Respons gulma terhadap perubahan iklim akan terlihat secara jelas pada karakteristik morfologi dan fisiologis gulma. Tujuan ulasan ini untuk menganalisis efek negatif perubahan karakter morfologi gulma akibat perubahan iklim global dan arah pengendaliannya. Ulasan berisi kumpulan data sekunder dari berbagai artikel ilmiah publikasi di <em>Google Scholar</em> dan sumber lain yang berkaitan dengan perubahan morfofisiologi gulma dan perubahan iklim. Kajian ini menyimpulkan bahwa perubahan anatomi, morfologi dan fisiologis gulma akibat perubahan iklim akan meningkatkan ketebalan daun, mengurangi jumlah stomata dan konduktansi berakibat pengendalian lebih sulit dan mahal. Fokus penelitian di masa depan diarahkan pada kajian hibridisasi konvensional dan prosedur seleksi, pemuliaan ideotipe, pembiakan heterosis, hibridisasi yang luas, dan rekayasa genetik.</p> <p>&nbsp;</p> Ai Yanti Rismayanti Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1148 1159 Pengaruh Praktik Budidaya Secara Organik Terhadap Kelimpahan dan Keragaman Jamur Patogen Serangga https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/327 <p>Keberadaan jamur patogen serangga di rizosfer dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan aplikasi pestisida. Petani yang menerapkan sistem budidaya organik dapat meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah seperti jamur patogen serangga. Lokasi pengambilan sampel rizosfer berada di Desa Dadaprejo Junrejo Kota Batu. Metode isolasi dilakukan dengan pengenceran bertahap dan <em>insect bait</em> (umpan serangga) menggunakan larva <em>Tenebrio molitor</em> instar III. Analisis kelimpahan dan keanekaragaman genus jamur patogen serangga menggunakan rumus Standard Plate Count dan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Jumlah genus jamur yang diperoleh dari rizosfer tanaman jeruk sebanyak 15 isolat yang terdiri dari 7 genus jamur, antara lain Paecilomyces, Penicillium, Metarhizium, Aspergillus, Fusarium, Cladosporium, dan Trichoderma. Nilai kelimpahan genus jamur patogen serangga cukup tinggi sebesar 194,5 cfu/ml yang didominasi oleh genus jamur Aspergillus dan Paecilomyces. Nilai keanekaragaman genus jamur serangga yaitu 1,60 termasuk dalam kategori sedang.</p> Anita Qur’ania Aminudin Afandhi Fery Abdul Choliq Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1160 1167 Pemanfaatan insektisida botani campuran ekstrak Calophyllum soulattri, Piper aduncum dan Sesamum indicum terhadap Spodoptera frugiperda https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/328 <p><em>Spodoptera frugiperda</em> merupakan hama invasif yang menyerang tanaman jagung. Insektisida botani dalam bentuk tunggal dan campuran dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian. Penelitian ini menguji ekstrak tunggal dan campuran <em>C. soulattri, P. aduncum,</em> dan <em>S. indicum</em> terhadap <em>S. frugiperda</em>. Metode uji menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 13 perlakuan dan diulang 3 kali. Aplikasi ekstrak menggunakan metode pengolesan pada permukaan daun jagung menggunakan sonde mikro. Pengamatan dilakukan terhadap kematian serangga uji dan konsumsi pakan pada 48 jam setelah perlakuan. Hasil uji menunjukkan bahwa aplikasi campuran <em>C. soulattri</em> dengan <em>P. aduncum</em> dan <em>S. indicum</em> dapat meningkatkan toksisitas insektisida masing-masing dengan kematian serangga uji 96,7%. Adapun kematian aplikasi tunggal <em>C. soulattri</em> lebih rendah dari insektisida campurannya. Pemberian ekstrak uji juga dapat menekan luas konsumsi pakan lebih rendah dari kontrol dan perlakuan lainnya.</p> Neneng Sri Widayani Danar Dono Yusup Hidayat Safri Ishmayana Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1160 1167 Penghambatan Perkembangan Penyakit Blas pada Tanaman Padi dengan Aplikasi Ekstrak Daun Sirih https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/329 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penyakit blas pada tanaman padi merupakan penyakit penting pada tanaman padi yang dapat menurunkan hasil hingga 90%. &nbsp;Alternatif pengendalian penyakit blas yang ramah lingkungan adalah penggunaan fungisida nabati yang terbuat dari tanaman sirih. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun sirih yang efektif untuk menghambat perkembangan penyakit blas pada tanaman padi.&nbsp; Penelitian&nbsp; dilaksanakan &nbsp;pada bulan September 2021 - Maret 2022 di rumah kasa Proteksi Tanaman, Universitas Bengkulu. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal, yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih dengan 5 perlakuan, S0 = 0 ppm, S1 = 100 ppm, S2 = 200 ppm, S3 = 300 ppm, dan S4 = 400 ppm. Ekstrak daun sirih disemprotkan pada bibit padi umur 30 hari yang ditanam dalam ember plastik dan disusul inkulasi patogen blas 3 hari kemudian. &nbsp;&nbsp;Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun sirih mampu mempertahankan tingkat kehijauan daun dan meningkatkan jumlah stomata padi. Ekstrak daun sirih konsentrasi 100 ppm paling baik dalam menghambat perkembangan penyakit blas pada &nbsp;tanaman padi, sedangkan konsentrasi tinggi yaitu 400 ppm menyebabkan terjadinya fitotoksisitas pada daun tanaman padi.</p> Tunjung Pamekas Nela Zahara Lisbet Sinaga Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1175 1184 Kelimpahan Arthropoda Predator Permukaan Tanah yang Diaplikasikan Beauveria bassiana dan Bacillus thuringiensis di Pertanaman Padi Sawah Rawa Lebak https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/330 <p>Penggunaan insektisida sintetik sampai saat ini masih sering dilakukan untuk menanggulangi hama padi terutama di lahan rawa lebak Sumatera Selatan. Adanya aplikasi insektisida sintetik tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia, produk yang dihasilkan dan dapat membunuh artropoda predator sebagai musuh alami hama padi.&nbsp; Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh aplikasi bioinsektisida cair <em>B. bassiana </em>dan <em>B. thuringiensis </em>terhadap artropoda predator permukaan tanah pada tanaman padi di sawah rawa lebak. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu 3 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari perlakuan bioinsektisida <em>B. bassiana, </em>bioinsektisida <em>B. thuringiensis </em>dan kontrol (tanpa aplikasi perlakuan). Aplikasi bioinsektisida sejak tanaman padi berumur 10 hst hingga memasuki fase merunduk (66 hst). Pengamatan setiap parameter dilakukan 2 hari setelah aplikasi, untuk pengamatan artropoda predator permukaan tanah dengan menggunakan <em>Pitfall trap </em>yang dipasang selama 2x24 jam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan relatif artropoda predator permukaan tanah tertinggi yaitu pada famili Lycosidae pada petak perlakuan bioinsektisida <em>B. bassiana </em>sebesar 41,38% dan famili Carabidae pada petak kontrol sebesar 52,50%.&nbsp; Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi bioinsektisida cair <em>B. bassiana </em>dan bioinsektisida cari <em>B. thuringiensis </em>tidak berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman spesies artropoda predator permukaan tanah di lahan rawa lebak Sumatera Selatan.&nbsp;</p> Septiana Anggraini Siti Herlinda Abu Umayah Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 1185 1191 Halaman Depan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/334 <p>Halaman Depan</p> Ari Kusuma Wati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 Susunan Panitia https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/335 <p>Susunan Panitia</p> Ari Kusuma Wati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1 Daftar Pemakalah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/336 <p>Daftar Pemakalah</p> Ari Kusuma Wati Copyright (c) 2023 2023-05-30 2023-05-30 7 1