Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp <h1 style="color: green;">SEMINAR NASIONAL DAN LAUNCHING LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI ILMU PERTANIAN (LAM PTIP)</h1> <h2 style="color: green;">Tema: "Digitalisasi Pertanian Menuju Kebangkitan Ekonomi Kreatif"</h2> <p><a title="semnas fp 2024" href="https://www.flickr.com/photos/199289402@N06/53679657445/in/dateposted/" data-flickr-embed="true"><img src="https://live.staticflickr.com/65535/53679657445_405afa79fc_z.jpg" alt="semnas fp 2024" width="456" height="640" /></a></p> <p><strong>Keynote Speaker</strong><br />Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P<br />Menteri Pertanian Republik Indonesia</p> <p><strong>Sambutan</strong><br />1. Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H.<br />Plt. Rektor Universitas Sebelas Maret</p> <p>2. Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng.<br />Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret</p> <p><strong>Pembicara</strong><br />1. Prof. Dr. Rer. Nat Imam Buchori, S.T.<br />(Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT) <br />2. Prof. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr., Ph.D <br />(Sekjen Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia)<br />3. Prof. Ir. Budi Guntoro, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. <br />(Sekjen Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia)<br />4. Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si. <br />(Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia)<br />5. Prof. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.S.<br />(Sekjen Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Kehutanan)</p> <p><strong>Moderator</strong><br />Dr. Ir. Agung Wibowo, S.P., M.Si.<br />(Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi Fakultas Pertanian UNS)</p> <p><strong>Sub Tema</strong>:<br />a. Kehutanan (budidaya, ekonomi, pengolahan) <br />b. Teknologi Hasil Pertanian (pengolahan, pengemasan, gizi) <br />c. Pertanian (budidaya, sosial-ekonomi pertanian) <br />d. Peternakan (budidaya, ekonomi, pengolahan)</p> <p><br /><strong>Publikasi</strong> <br />Artikel yang dipresentasikan akan dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian ber-ISSN dalam bentuk <a href="https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp" target="_blank" rel="noopener"><strong>e-prosiding</strong></a>. Naskah terseleksi akan dipublikasikan dalam Jurnal Terkareditasi Nasional (Terindeks SINTA): <br />1.<a style="background-color: #ffffff;" href="https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-weight: bolder;"> Caraka Tani</span></a>: Journal of Sustainable Agriculture (S1 &amp; Scopus, Q2),<br />2. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/tanah" target="_blank" rel="noopener">SAINS TANAH</a></strong>-Journal of Soil Science and Agroclimatology (S1 &amp; Scopus, Q3), <br />3. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/arj/"><strong>Agrotechnology Research Journal</strong></a> (S2), <br />4. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/ilmupangan/" target="_blank" rel="noopener">Jurnal Teknologi Hasil Pertanian</a></strong> (S2), <br />5. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/agrosains/" target="_blank" rel="noopener">Agrosains</a></strong>: Jurnal Penelitian Agronomi (S2), <br />6. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/sepa/" target="_blank" rel="noopener">SEPA</a></strong>: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (S3), <br />7. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/lar/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Livestock and Animal Research</strong></a> (S3), <br />8. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/prima/" target="_blank" rel="noopener">PRIMA</a></strong>: Journal of Community Empowering and Services (S3), <br />9. <a href="https://jurnal.uns.ac.id/agrihealth/"><strong>Agrihealth</strong></a>: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health (S3), <br />10. <strong><a href="https://jurnal.uns.ac.id/agritexts/" target="_blank" rel="noopener">AGRITEXTS</a></strong>: Journal of Agricultural Extension (S5).</p> <p><br />Info lengkap kunjungi website<br /><a href="https://semnas2024.fp.uns.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">semnas2024.fp.uns.ac.id</a></p> id-ID Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS Mekanisme Sertifikasi Benih Padi Varietas Unggul di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/596 <p>Padi merupakan tanaman pangan yang paling banyak dikembangkan di Indonesia. Terdapat banyak varietas padi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sertifikasi benih merupakan kegiatan yang menjamin mutu dari benih yang beredar luas pada masyarakat. Kegiatan sertifikasi dimulai dari permohonan sertifikasi, pemeriksaan (pendahuluan, fase vegetatif, fase berbunga, fase menjelang masak, dan alat panen), pengambilan contoh benih, pengujian laboratorium (kadar air, kemurnian, dan daya kecambah), penerbitan sertifikat, dan pelabelan. Syarat sertifikasi benih dapat disertifkasi yaitu benih tersebut sudah memenuhi kelayakan standar mutu yang diujikan oleh BPSB serta benih yang diujii merupakan jenis varietas unggul. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana alur dan mekanisme dari sertifikasi serta menyebarkan informasi pada masyarakat luas mengenai arti pentingnya sertifikasi.</p> Endang Setia Muliawati Dwiwiyati Nurul Septariani Yusron Mustami’in Tri Wahyuni Apriyani Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 243 248 Mekanisme Pengawasan dan Sertifikasi Ekspor Tanaman Hias di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Barat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/664 <p>Tanaman hias memiliki nilai ekonomi dan memberikan kontribusi perdagangan dunia sekitar U$ 80 milyar. Kegiatan ekspor tanaman hias harus disertai dengan <em>Phytosanitary certificate</em> yang berisi pernyataan bahwa tanaman hias yang akan dikirim telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan dalam keadaan sehat. Setiap melakukan ekspor tanaman hias, harus mengetahui Import Permit dari negara yang akan dituju. Alur pengajuan <em>Phytosanitary Certificate</em> yaitu diawali dengan pengajuan surat yang dilakukan oleh pengguna jasa, pemeriksaan kelengkapan administrasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium (jika diperlukan), pembayaran PNBP, dan penerbitan sertifikat. Terdapat 11 sampel tanaman hias yang akan dikirim ke wilayah Germany dan United States. Dari sebelas sampel tanaman yang dilakukan identifikasi, semua hasil menunjukkan negatif nematoda parasit. Terdapat tiga sampel yang ditemukan nematoda non-parasit berupa <em>Rhabditis</em>. Nematoda <em>Rhabditis</em> ditemukan pada varietas tanaman <em>Hoya lacunosa Amarillo, Hoya lacunose fullmoon, </em>dan<em> Philodendron jose buono</em>. Temuan nematoda non parasit berupa <em>Rhabditis</em> ini tetap dinyatakan lolos uji nematologi, karena <em>Rhabditis</em> bukan merupakan target OPTK. Tanaman yang dikirim nantinya akan dilakukan pengecekan oleh badan karantina di negara tujuan. Jika tanaman yang masuk ditemukan OPTK dan tidak sesuai prosedur, maka Indonesia akan diberikan suatu bentuk teguran dari pihak karantina negara tujuan. Bentuk teguran tersebut dinamakan NNC (<em>Notification of Non Complience</em>). Pemberian NNC ini bisa berdampak buruk bagi kegiatan ekspor di negara Indonesia.</p> Dwiwiyati Nurul Septariani Hadiwiyono Hadiwiyono Laela Nisa Putri Mia Sri Lestari Syaf Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 249 257 Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu di Kawasan Penyangga Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser dan Perkebunan Kelapa Sawit https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/644 <p>Keaenekaragaman jenis kupu-kupu Kawasan penyangga tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser dan Perkebunan kelapa sawit adalah pokok bahasan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi Keanekaragaman jenis kupu-kupu di kawasan penyangga Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser. Jenis kupu-kupu di penyangga Ketambe di Taman Nasional Gunung Leuser adalah pokok bahasan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi Keanekaragaman jenis kupu-kupu di kawasan penyangga Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, penelitian ini bermanfaat sebagai sumber referensi bagi pihak yang terlibat yang membutuhkan informasi tentang berbagai macam jenis kupu-kupu di wilayah Ketambe Taman Nasional Gunung Leuser. Penelitian akan dilakukan di Tangkahan, Taman Nasional Gunung Leuser. Metode penelitian yang di gunakan pada pengamatan keanekaragam kupu-kupu ini adalah metode pollard transect dengan Teknik purposive sampling. Jalur transect sepanjang 350meter yang akan dilakukan di 2 habitat yaitu hutan dan di kebun kelapa sawit. Setiap bagian terdiri 10 jumlah plot. Setiap plot berukuran 20 x 20 m, jarak antar plot 50 m. di Kawasan penyangga tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). terdapat 4 famili kupu-kupu yang terdiri dari 14 jenis kupu-kupu pada pagi hari dan 3 famili kupu-kupu pada sore hari terdapat 10 jenis kupu-kupu. Sedangkan pada habitat Perkebunan kelapa sawit 1 famili saja dengan 3 jenis kupu-kupu.</p> Julaili Irni Ardi Sitanggang Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 258 266 Identifikasi Morfologi Jamur Penyebab Gugur Daun Karet dan Uji Daya Hambat Kitosan terhadap Jamur Tersebut secara In Vitro https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/710 <p>Karet merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Produktivitas karet di Riau relatif rendah jika dibandingkan dengan provinsi lainnya seperti Sumatera Selatan. Rendahnya produktivitas karet di Riau disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya&nbsp; gangguan penyakit. Penyakit gugur daun karet (GDK) merupakan penyakit penting, yang relatif baru ditemukan pada tanaman karet di Indonesia dan dapat menururunkan produksi. Alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida organik, yakni kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi jamur penyebab penyakit GDK di lahan petani Desa Balam Jaya, Kecamatan Tambang, Kampar. (2) menguji pengaruh beberapa konsentrasi kitosan dan mendapatkan konsentrasi yang lebih mampu menghambat serta mempengaruhi morfologi jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. penyebab GDK secara <em>in vitro</em>. Penelitian dilakukan secara observasi dan eksperimen. Penelitian secara observasi yaitu identifikasi dan melihat karakteristik makroskopis dan mikroskopis jamur penyebab penyakit GDK setelah aplikasi kitosan. Penelitian secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah beberapa konsentrasi kitosan (K) yang terdiri dari: K0=0 g/l, K=2,5 g/l, K2=5 g/l, K3=7,5 g./l, K4=10 g/l, K5=12,5 g/l. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan sidik ragam dan dilakukan uji lanjut dengan Uji DNMRT pada taraf 5%. Penyebab penyakit gugur daun karet adalah <em>Pestalotiopsis</em> sp. Pemberian konsentrasi kitosan mampu menghambat pertumbuhan jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. secara in vitro dan mempengaruhi morfologi jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. penyebab penyakit gugur daun karet, Konsentrasi kitosan 12,5 g/l, 10 g/l, 7,5 g/l, 5 g/l, 2,5 g/l mampu menghambat pertumbuhan jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. dengan daya hambat masing-masing sebesar 100%, 34,46%, 27,98%, 15,55%, 13,26%, dan menghambat panjang serta lebar konidia jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. Konsentrasi kitosan 12,5 g/l lebih mampu menghambat pertumbuhan jamur <em>Pestalotiopsis</em> sp. sebesar 100%, sehingga tidak mampu menghasilkan konidia.</p> Yetti Elfina Muhamad Ali Ghalluh Nurul Malika Nabilla Yolanda Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-09 2024-12-09 8 1 324 333 Peran Pertanian dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/808 <p><strong>Peran </strong><strong>Pertanian</strong> <strong>dalam</strong> <strong>Mewujudkan</strong><strong> Sustainable Development Goals (SDGs)</strong></p> Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 PERAN PETERNAKAN DALAM MEWUJUDKAN SDGs https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/809 <p>PERAN PETERNAKAN DALAM MEWUJUDKAN SDGs</p> Budi Guntoro Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 Peran ISPI sebagai Mitra Pemerintah dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Hewani Indonesia 2045 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/810 <p>Peran ISPI sebagai Mitra Pemerintah dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Hewani Indonesia 2045</p> Dr. Ir. H. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM ASEAN Eng. Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 Peran Pengelolaan Hutan Lestari dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/811 <p>Peran Pengelolaan Hutan Lestari dalam Mewujudkan <em>Sustainable Development Goals </em>(SDGs)</p> Naresworo Nugroho Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Prospek Swasembada Pangan berbasis Pertanian Modern https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/812 <p><strong>Kebijakan</strong><strong> Pembangunan </strong><strong>Pertanian</strong><strong> dan </strong><strong>Prospek</strong> <strong>S</strong><strong>wasembada</strong> <strong>Pangan</strong> <strong>berbasis</strong> <strong>Pertanian</strong><strong> Modern</strong></p> Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 Peran Lembaga Akreditasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/813 <p>Peran Lembaga Akreditasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi</p> Prof. Dr.rer.nat. IMAM BUCHORI Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 PERAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)&nbsp; https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/814 <p>PERAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)&nbsp;</p> ALFI ASBEN Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 Kajian Efektifitas Rorak Bagi Kesuburan Tanah Pada Lahan Kakao Di Desa Rukuramba Kecamatan Ende Kabupaten Ende https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/802 <p>Kakao merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan berguna untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Tani. Namun 3 tahun terakhir ini hasil tanaman kakao mulai menurun, seperti halnya yang terjadi di Desa Rukuramba kecamatan Ende Kabupaten Ende. Penurunan produksi tanaman disebabkan oleh hama, kesuburan tanah yang rendah serta degradasi lahan. Untuk mengatasi masalah tersebut beberapa petani telah menerapkan Rorak pada lahan kakaonya. Untuk itu perlu ada kajian untuk melihat sifat fisik dan kimia tanah pada lahan kakao yang menggunakan rorak dan tanpa rorak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan variabel yang diamati adalah Tekstur Tanah, Porositas Tanah, Kadar Air Tanah, pH Tanah, Nitrogen ( N) dan C –Organik. Sifat Fisik dan kimia tanah dianalisis di Laboratorium lalu dilakukan matching untuk menentukan kriterianya. Untuk melihat perbandingan sifat fisik dan kimia tanah pada lahan Rorak dan tanpa Rorak digunakan uji T. Berdаsаrkаn hаsil penelitiаn diаtаs dаpаt disimpulkаn bahwa sifat fisik dan kimia tanah pada lahan kakao yang menggunakan rorak lebih baik dibandingkan dengan lahan tanpa rorak. Hаsil аnаlisis uji T untuk sifat fisik dan kimia tanah pada lahan rorak dan tanpa rorak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai untuk Kadar air tаnаh yang menggunakan rorak dan tampa rorak T&amp;lt;0,672 Sig 0,623, pH tanah diperoleh T&amp;lt;1,989 Sing 0,297 C-organik tanah diperoleh T&amp;lt;0,350 sng 0,786 dan N total di peroleh T &amp;lt;0,144 sing 0,909. Dengan melihat hasil tersebut maka diketahui bahwa lahan Rorak sangat efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah pada lahan Kakao di Desa Rukuramba.</p> Aprisol Ndae Charly Mutiara Maria Tensiana Tima Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 1 12 Potensi Emisi Metana (CH4) pada Lahan Sawah Padi Varietas Unggul di Kecamatan Martapura Barat https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/803 <p>Sawah merupakan salah satu penyumbang emisi metana melalui tanaman padi dan gelembung gas. Kondisi anaerobik yang timbul akibat genangan air dan pemberian bahan organik segar ke sawah merupakan sumber utama emisi metana. Varietas padi merupakan salah satu penyumbang emisi metana sawah melalui lubang <em>aerenkim</em>, pembusukan jaringan akar, dan daun tanaman yang jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi emisi metana yang dihasilkan dalam budidaya varietas padi unggul. Metode penelitian yang digunakan meliputi wawancara petani melalui kuesioner, dan perhitungan menggunakan rumus IPCC Guideline 2006. Emisi metana dari lahan sawah padi varietas unggul tahun 2019 sampai 2020, di Desa Penggalaman sebesar 551.124 kg CO<sub>2</sub>-eq, Desa Sungai Rangas Hambuku dengan tipe irigasi sebesar 94.292 kg CO<sub>2</sub>-eq, Desa Sungai Rangas Hambuku dengan tipe tadah hujan sebesar 22.048 kg CO<sub>2</sub>-eq, dan Desa Sungai Batang Ilir sebesar 261.185 kg CO<sub>2</sub>-eq.</p> Rusmaliana Meldia Septiana Ahmad Kurnain Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 13 20 Potensi Kotoran Walet (Guano) sebagai Pupuk Organik: Review https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/673 <p>Pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dengan cara menambahkan secara langsung pada media tanah maupun pada bagian tubuh tanaman, baik pupuk organik maupun anorganik. Penggunaan pupuk organik menjadi salah satu upaya pemupukan yang dianggap efektif karena mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk anorganik. Salah satu pupuk organik yang memiliki potensi tinggi yaitu pupuk kotoran walet. Kotoran burung walet memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro serta C-organik yang baik untuk kesuburan tanah. Potensi nyata yang didapatkan dari penggunaan pupuk walet yang telah diaplikasikan di lahan budidaya yaitu sebagai sumber hara NPK pada lahan ultisol dan histosol. Kotoran walet juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sehingga banyak dimanfaatkan dalam mengurangi penggunaan pupuk anorganik.</p> Dika Kesumawati Muhammad Amsari Rahmiatul Saidah Raidha Syafitri Aditya Dyah Utami Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 21 27 Analisis Perbandingan Agregat Mantap Air pada Posisi Lereng yang Berbeda https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/804 <p>Lereng merupakan salah satu elemen penting dalam topografi yang mempengaruhi berbagai proses alam dan aktivitas manusia. Posisi lereng dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah akibat aliran permukaan dan erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan agregat mantap air (AMA) pada posisi lereng yang berbeda yang dibagi menjadi tiga yaitu antara lereng atas (LA), lereng tengah (LT) dan lereng bawah (LB). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang pelaksanaannya dilakukan dengan pengambilan sampel cara sengaja pada lahan berlereng yang ditanami karet dengan kedalaman 0-20 cm dan kemiringan lereng yang sama yaitu 25-45% dan dilanjutkan analisa sampel tanah di laboratorium. Analisis data yaitu <em>independent sample t-test </em>(uji t) untuk mengetahui perbandingan agregat mantap air pada posisi lereng yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai AMA pada posisi lereng yang berbeda terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai AMA pada LA cenderung lebih kecil dibandingkan dengan nilai AMA pada LT dan nilai AMA pada LB yang jauh lebih besar. Posisi lereng, kandungan C-organik, dan fraksi liat mempengaruhi nilai AMA.</p> Norhana Muhammad Mahbub Abdul Haris Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 36 43 Penggunaan Kotoran Unggas untuk Meningkatkan Ketersediaan Unsur Nitrogen di Lahan Gambut https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/646 <p>Gambut merupakan hasil pelapukan bahan organik seperti dedaunan, ranting kayu dan semak, keadaan jenuh air dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga kandungan bahan organiknya relatif tinggi. Lahan gambut berpotensi digunakan sebagai lahan budidaya pertanian, akan tetapi memiliki kendala antara lain rendahnya ketersediaan N. Kotoran unggas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan ketersediaan N, antara lain kotoran ayam dan kotoran burung walet. Kandungan nitrogen pada kotoran unggas berpotensi menggantikan peran pupuk anorganik dalam menyediakan unsur hara nitrogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formula serta formula terbaik pemberian kotoran walet dan kotoran ayam pada lahan gambut terhadap ketersediaan hara N. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang diujikan adalah formula kotoran unggas dari kotoran walet dan kotoran ayam, baik tunggal maupun kombinasinya sebanyak enam perlakuan, yaitu: A0W0 = tanpa di beri kotoran unggas, A0W100 = kotoran ayam 0 kg N ha<sup>-1</sup> + kotoran walet 100 kg N ha<sup>-1</sup>, A100W0 = kotoran ayam 100 kg N ha<sup>-1</sup> + kotoran walet 0 kg N ha<sup>-1</sup>, A50W50 = kotoran ayam 50 kg N ha<sup>-1</sup> + kotoran walet 50 kg N ha<sup>-1</sup>, A70W30 = kotoran ayam 70 kg N ha<sup>-1</sup> + kotoran walet 30 kg N ha<sup>-1</sup>, dan A30W70 = kotoran ayam 30 kg N ha<sup>-1</sup> + kotoran walet 70 kg N ha<sup>-1</sup>.</p> Nyke Pebri Dwi Lestari Suyanto Afiah Hayati Ahmad Kurnain Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 44 51 Isolasi dan Karakterisasi Rhizobium dari Rhizosfer Kacang Tanah (Arachis hypogaea) serta Aplikasinya sebagai Pupuk Hayati pada Pertumbuhan Akar Kedelai (Glycine max) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/602 <p>Unsur hara N merupakan hara makro yang mendukung pertumbuhan tanaman. <em>Rhizobium </em>adalah salah satu mikrob tanah yang berperan dalam memfiksasi N<sub>2</sub> atmosfer sehingga N tersedia bagi tanaman. Tujuan penelitian yaitu mengkaji kelimpahan <em>Rhizobium </em>dari rhizosfer kacang tanah serta aplikasinya sebagai pupuk hayati sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Sampel tanah yang digunakan dari rhizosfer kacang tanah dengan menggunakan bintil akar. Tahapan penelitian meliputi isolasi <em>Rhizobium, </em>karakterisasi (morfologis dan fisiologis) dan perbanyakan <em>Rhizobium </em>serta inokulasi <em>Rhizobium </em>pada tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi bakteri <em>Rhizobium </em>berhasil dengan ditunjukan dengan informasi karakter morfologi dan pengujian fisiologis. <em>Rhizobium </em>yang berhasil diisolasi bersifat aerob dan non-motil serta termasuk dalam bakteri gram negatif. Aplikasi <em>Rhizobium </em>meningkatkan pertumbuhan akar tanaman.</p> Yohanna Anisa Indriyani Hengki Tornando Aditya Dyah Utami Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 52 58 Pemanfaatan Daun Pangkasan Jagung (Zea mays L) sebagai Bahan Baku Pakan Ternak untuk Menunjang Pertanian Berkelanjutan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/787 <p style="text-align: justify;">Tanaman Jagung (<em>Zea mays </em>L.) termasuk komoditas tanaman pangan sebagai sumber utama karbohidrat.&nbsp;&nbsp; Upaya mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dilakukan teknik modifikasi lingkungan mikro yaitu dengan pemangkasan daun tanaman jagung. Pemangkasan daun memiliki keuntungan lain selain meningkatkan produksi jagung, daun sisa pangkasan dapat digunakan sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis &nbsp;pemanfaatan daun pangkasan jagung pada waktu pemangkasan yang berbeda&nbsp; sebagai bahan baku pakan ternak untuk menunjang pertanian berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023 hingga April 2024 di Desa Padang, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan&nbsp; 4 perlakuan waktu pemangkasan, yaitu pemangkasan daun 60 Hari Setelah Tanam (HST), pemangkasan daun 70 HST, pemangkasan daun 80 HST, dan pemangkasan daun 90 HST. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat pengaruh yang nyata akan dilanjutkan dengan uji Tukey (HSD) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemangkasan pada waktu 60 HST menghasilkan bobot segar daun (31.67 g) yang berbeda secara signifikan dari pada waktu pemangkasan 80 HST dan 90 HST. Hal ini menunjukkan pemilihan waktu pemangkasan yang tepat dapat meningkatkan bobot daun tanaman jagung sebagai sumber pakan ternak.</p> Sofia Wantasen Adeleyda M. W. Lumingkewas Masshynio Christy Noeng Umar Paputungan Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 134 139 Reduksi Limbah Organik dengan Black Soldier Fly (BSF) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/694 <p>Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Pemilihan pengolahan sampah dengan metode biokonversi dinilai cukup efektif dalam mengolah sampah organik. Karena, BSF mampu mereduksi sampah organik hingga 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis limbah organik dan waktu yang sudah divariasikan terhadap berat larva BSF, <em>substrate comsumption</em> (SC), <em>waste reduction index</em> (WRI), <em>sex ratio</em>, proksimat larva BSF, dan kandungan NPK pada kasgot. Penggunaan jenis limbah organik dan konsentrasi yang digunakan di variasikan menjadi limbah kotoran hewan ayam : limbah sludge sosis (75:25, 50:50, 25:75), limbah kotoran hewan ayam : limbah restoran (75:25, 50:50, 25:75), limbah restoran : limbah sludge sosis (75:25, 50:50, 25:75). Sedangkan variasi waktu data diambil setiap 3 hari hingga hari ke 21. Pada hasil penelitian ini melaporkan jenis pakan campuran limbah restoran dengan limbah sludge sosis terutama pada sampel larva dari PRS7525 dapat memberikan berat larva yang optimal dan larva BSF dapat dimanfaatkan sebagai bahan penambah makanan ternak lele. Residu kasgot dari campuran jenis pakan limbah restoran dengan limbah sludge terutama pada sampel PRS7525 dapat dimanfaat sebagai bahan penambah pertumbuhan pada tanaman.</p> M Afif Prabowo Agus Prasetya Chandra Wahyu Purnomo Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 126 133 Karakteristik Sensorik dan Kimia Cookies Berbahan Baku Tepung Kajatife (Tepung Kacang Merah, Tepung Jamur Tiram, Tepung Ikan Lele, dan Formula Tempe) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/671 <p><em>Cookies</em> adalah jenis kue kering dengan rasa manis atau gurih, bertekstur renyah, bentuknya kecil, serta terbuat dari bahan dasar tepung, lemak, dan telur diproses akhir dengan cara di oven. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sensorik dan identifikasi kandungan gizi tepung kajatife dalam pembuataan <em>cookies</em>. Keunggulan <em>cookies</em> kajatife, yaitu berpotensi sebagai alternatif untuk mencegah balita stunting, ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik), dan remaja putri yang anemia. Untuk membuat tepung kajatife bahan utama yang digunakan adalah kacang merah, jamur tiram, ikan lele, dan formula tempe, serta bahan lain yang digunakan, yaitu tepung terigu. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan <em>cookies</em> dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bahan pengikat (<em>binding material</em>) dan bahan pelembut (<em>tenderizing material</em>). Hasil uji sensorik menunjukkan bahwa pada <em>cookies</em> nilai rata-rata untuk warna adalah 3,76; nilai rata-rata untuk tekstur adalah 3,84; nilai rata-rata untuk rasa adalah 3,9; dan nilai rata-rata untuk aroma adalah 3,62.&nbsp; Hasil uji kimia menunjukan bahwa pada <em>cookies</em> mengandung kadar air sejumlah 4,67 g, karbohidrat sejumlah 55,96 g, protein sejumlah 14,73 g, lemak sejumlah 18,49 g, kadar abu sejumlah 3,45 mg, dan kalori 451,32 kkal.</p> T.L Bakara E. Julianti H. Sinaga Z. Lubis Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-30 2024-12-30 8 1 140 147 Akselerasi Pembrondolan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Menggunakan Mikroba Selulotik dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Minyak https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/806 <p>Pembrondolan Tandan Buah Segar (TBS) menggunakan mikroba merupakan inovasi baru dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit. Kegiatan ini bertujuan untuk membrondolkan TBS sebelum proses sterilisasi (perebusan) dengan harapan brondolan dan tandan kosong (tankos) sudah terpisah dengan sempurna sebelum proses sterilisasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan Laboratorium Kimia Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan, Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), Medan pada bulan Januari sampai Maret 2023. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor I : Jenis mikroorganisme (M)&nbsp; terdiri dari 5 taraf (M<sub>1</sub> = Kapang <em>Aspergillus niger</em>; M<sub>2</sub> = Bakteri <em>Bacillus subtilis;</em> M<sub>3</sub> = Kapang <em>Trichoderma harzianum;</em> M<sub>4</sub> = Kombinasi <em>Bacillus subtilis</em> dan <em>Aspergillus niger</em> (1 : 1); M<sub>5</sub> = Kombinasi <em>Bacillus subtilis</em> dan <em>Trichoderma harzianum</em> (1 : 1). Dan Faktor II : Lama fermentasi (L), terdiri dari 2 taraf (T<sub>1</sub> = 10 jam; T<sub>2</sub> = 15 jam). Banyaknya kombinasi perlakuan atau <em>Treatment Combination</em> (Tc) adalah 5 x 2 = 10, pada setiap perlakuan dibuat dalam 3 ulangan, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 30 sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)Perlakuan Fermentasi TBS menggunakan mikroba kurang dari 20 jam dapat mempercepat pembrondolan buah sawit; 2)Kombinasi <em>Trichoderma harzianum </em>dengan<em> bacillus subtilis </em>merupakan mikroorganisme yang paling efektif dalam efisiensi pembrondolan buah sawit dari tandannya dengan lama fermentasi 15 jam yaitu sebesar 35,06%, lebih tinggi dari penelitian sebelumnya yaitu 22,37% pada inkubasi 60 jam; 3)Perlakuan fermentasi mikroba tidak menurunkan kualitas minyak terutama berdasarkan parameter kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida; 4)Kadar Asam lemak bebas kurang dari 3% dan memenuhi baku mutu ALB CPO yang ditetapkan oleh pada umumnya pabrik kelapa sawit yaitu 3-5%; dan 5)Bilangan peroksida kurang 4 meq/Kg dan memenuhi ketentuan.</p> Giyanto Elisa Julianti Mariani Sembiring Hotnida Sinaga Hak Cipta (c) 2024 2024-12-04 2024-12-04 8 1 148 161 Perbandingan Tepung Kulit Pisang dari Tiga Varietas Populer dalam Aspek Nutrisi Kimia https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/693 <p>Ribuan ton kulit pisang berakhir menjadi limbah karena kenaikan konsumsi pisang dimasyarakat. Namun sayangnya, limbah kulit pisang ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Hal ini disebebkan karena kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi yang terkandung dalam kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sifat fisikokimia dari tepung kulit pisang varietas lokal seperti pisang kepok, muli dan <em>cavendish.</em>&nbsp;&nbsp; Kulit pisang dilakukan pra perlakuan yaitu pengerokan <em>pulp</em> yang tertinggal, penghentian proses pengcoklatan dan pengeringan pada 70°C selama 15 jam. Hasil penelelitian mengungkapkan bahwa rendemen berkisar antara 8.20-19.70% dengan pH normal sedikit asam. Kadar air dan kadar abu tertinggi diperoleh oleh tepung kulit pisang <em>cavendish.</em> Sedangkan kadar lemak dan kadar serat tertinggi diperoleh oleh tepung kulit pisang kepok. Tepung kulit pisang <em>cavendish</em> memiliki kadar karbohidrat tertinggi diiringi oleh tepung kulit pisang muli dan kepok. Tepung kulit pisang memiliki kuantitas nutrisi yang tinggi. Oleh karena itu, tepung kulit pisang varietaas lokal berpotensial untuk dikembangkan sebagai bahan tambahan pada pengembangan produk pangan.</p> Deni Subara Marto Sembiring Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 162 169 Kajian pengaruh konsentrasi, suhu, dan waktu ekstraksi terhadap kandungan tanin dari gambir (Uncaria gambir Roxb.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/666 <p>Gambir merupakan salah satu komoditas penting penghasil tanin di dunia. Tujuan penelitian untuk mengoptimalisasikan pengaruh konsentrasi, waktu, dan suhu ekstraksi tanin gambir sehingga diperoleh kadar tanin dan rendemen yang optimal. Konsentrasi yang digunakan 1:10 dan 1:20, waktu ekstraksi 80, 100, dan 120 menit, suhu 50, 75, dan 100 <sup>o</sup>C yang diekstraksi dengan hot plate magnetic stirrer. Analisis data dengan metode <em>two-way </em>Anova taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan untuk konsentrasi 1:10 diperoleh interaksi suhu 75 <sup>o</sup>C dengan waktu ekstraksi 80 menit menghasilkan kadar tanin tertinggi yaitu 50,327% dan untuk rendemen pada interaksi suhu 50 <sup>o</sup>C dengan waktu ekstraksi 120 menit yang mneghasilkan rendamen tertinggi yaitu 25,890. Untuk konsentrasi 1:20 diperoleh interaksi suhu 50 <sup>o</sup>C dengan waktu ekstraksi 80 menit menghasilkan kadar tanin tertinggi yaitu 66,017% dan untuk rendemen pada interaksi suhu 50 <sup>o</sup>C dengan waktu ekstraksi 80 menit yang menghasilkan rendamen tertinggi yaitu 47,837%.</p> Fakhruzy Anwar Kasim Alfi Asben Aswaldi Anwar Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 170 176 Praktik Simbiosis Industri pada Sektor Pertanian : Review https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/663 <p>Simbiosis industri merupakan cara inovatif untuk meningkatkan produktivitas sumber daya dan merupakan salah satu pendekatan untuk mewujudkan ekonomi sirkuler Studi literatur ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui riset -riset berkaitan dengan simbiosis industri di sektor pertanian pada beberapa negara dan peluang implementasi simbiosis industri di sektor pertanian di Indonesia. Metode yang digunakan adalah studi literatur menggunakan penelusuran informasi dari Scopus dan Google Scholar dengan memakai kata kunci simbiosis industri dan pertanian tanpa batasan tahun, dan dokumen. Hasil penelusuran tersebut diperoleh 1 (satu) judul artikel. Berikutnya dengan strategi ke 2 menggunakan kata kunci “Simbiosis Industri” dan “agriculture”, tanpa batasan tahun, jenis dokumen diperoleh 43 judul artikel. Terdapat 16 judul artikel yang relevan dengan tujuan pembuatan review. Setelah itu, 16 artikel ditelaah lebih dalam. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat berbagai aspek dalam simbiosis industri di sektor pertanian dan juga praktik baik dari beberapa negara yang dapat menjadi acuan dalam pengembangan simbiosis industri di sektor pertanian di Indonesia.</p> Nurjaman Gunadi Putra Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 59 71 Kepuasan Anggota Kelompok Tani Terhadap Pupuk Subsidi Pemerintah di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/805 <p>Penelitian ini bertujuan: 1) Menganalisis atribut bantuan pupuk subsidi pemerintah yang dianggap penting oleh petani. 2) Menganalisis kepuasan petani terhadap bantuan pupuk subsidi pemerintah dan posisi atribut pupuk subsidi pemerintah. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif menggunakan analisis <em>importance performance analysis </em>(IPA). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2023, di kecamatan Tingkir kota Salatiga. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan <em>non-probability sampling </em>menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan jumlah responden sebanyak 30 responden, dari petani penerima pupuk subsidi anggota kelompok tani. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Atribut bantuan pupuk subsidi pemerintah yang dinilai penting adalah: jenis pupuk (X<sub>1</sub>), jumlah pupuk (X<sub>3</sub>), kualitas pupuk (X<sub>2</sub>), waktu penyaluran pupuk subsudi (X<sub>4</sub>), dan harga pupuk subsidi (X<sub>5</sub>). 2) Hasil matrik analisis IPA didapatkan hasil sebaran atribut dari bantuan pupuk subsidi pemerintah, pada kuadran I (prioritas utama) adalah: jenis pupuk (X<sub>1</sub>), dan jumlah pupuk (X<sub>3</sub>); kuadran II (pertahankan kinerja) adalah: kualitas pupuk (X<sub>2</sub>), waktu penyaluran pupuk subsidi (X<sub>4</sub>), dan harga pupuk (X<sub>5</sub>); kuadran III (prioritas rendah) adalah: persiapan penyaluran pupuk subsidi bagi petani (X<sub>6</sub>); dan kuadran IV (cenderung berlebihan) adalah: pendampingan dari petugas dalam penyaluran pupuk (X<sub>8</sub>), proses penyaluran pupuk (X<sub>7</sub>), dan penggunaan kartu tani (X<sub>9</sub>).</p> Pinus Nirigi Bayu Nuswantara Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 82 97 Pengaruh Minat Petani dan Peran Pasilitator Terhadap Keberdayaan Petani Kopi di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/661 <p>Fenomena penurunan produksi kopi di Kabupaten Samosir menunjukkan perlunya kegiatan pemberdayaan bagi petani kopi agar dapat meningkatkan produktivitas kopinya. Tujuan dari pemberdayaan adalah petani berdaya atau memiliki daya, kekuatan/kemampuan. Kekuatan yang dimaksud adalah dapat dilihat dari aspek fisik, ekonomi, kelembagaan, kerja sama, kekuatan intelektual dan komitmen bersama dalam menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk melihat seberapa besar minat petani dan peran pasilitator dalam kelompok tani kopi di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir. 2) Untuk mengetahui pengaruh faktor minat petani dan peran fasilitator terhadap keberdayaan petani kopi di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir. 3) Untuk membuat model perberdayaan petani kopi di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani memiliki minat yang sangat kuat untuk diberdayakan dalam rangka menambah pengetahuan dan meningkatkan produksi serta pendapatan usahatani kopi. Demikian juga pasilitator sebagai pemberi manfaat berperan sangat kuat dalam memberi petunjuk dan saran kepada petani serta memberi bimbingan dan solusi terhadap permasalahan petani. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa secara parsial dan secara serentak faktor minat dan peran fasilitator berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberdayaan petani. Untuk itu dapat direkomendasikan pola atau model pemberdayaan yaitu mencapai tingkat keberdayaan petani harus didukung oleh minat dari petani itu sendiri dalam mendapatkan pengetahuan, meningkatkan produksi usahatani kopi, dan meningkatkan pendapatan. Selain minat petani juga harus didukung oleh peran fasilitator sebagai pelaku pemberdayaan untuk membimbing dan memberikan solusi penyelesaian masalah yang dihadapi petani. Dengan demikian proses pemberdayaan dapat berjalan lancar dalam menjadikan petani berdaya.</p> Albina Ginting Edison Purba Diana Chalil Nevy Diana Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 98 107 Pertumbuhan Tanaman Pokok Sengon Umur 18 bulan Pada Agroforestri Sederhana di Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/648 <p>Masyarakat Widodomartani sebagian menggunakan lahan dengan ditanami tanaman hutan yang umumnya berupa tanaman Sengon. Tanaman Sengon dipilih karena cepat tumbuh sehingga cepat menghasilkan&nbsp; serta mudah pemasarannya. Penanaman tanaman sengon biasanya ditanam secara agroforestri sederhana terutama awal pertumbuhan sebagai wujud penggunaan lahan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sengon umur 18 bulan dengan pola tanam agroforestri. Metode yang digunakan dengan sensus dan dianalisis deskriptif. Data pertumbuhan yang diambil berupa persen hidup, gangguan tanaman, tinggi, diameter dan komponen tanamannya. Data pertumbuhan yang diperoleh diuji T. Hasil penelitian uji T menunjukkan Tanaman Sengon umur 18 bulan dengan&nbsp; pola tanam agroforestri lebih baik dibandingkan monokultur dengan hasil tinggi rata-rata 847,143 cm dan diameter rata-rata 6,769 cm. Komponen tanaman tahun pertama terdiri dari tanaman pokok sengon dengan tanaman tumpang sari singkong, lombok, kimpul, tomat, jagung, pepaya dan tahun kedua sampai dengan 18 bulan tinggal Sengon, Kimpul dan Pepaya.</p> Agus Prijono Rawana Hastanto Bowo Woesono Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 108 114 Identifikasi Gejala Penyakit dan Kerusakan Pada Tanaman di Zona Koleksi Tahura KGPAA Mangkunagoro I https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/609 <p>Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A Mangkunagoro I merupakan kawasan pelestarian alam yang terletak di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri dengan total luas kawasan 2.318 hektar. Fungsi dari hutan ini sebagai hutan koleksi dan konservasi plasma nutfah sehingga Tahura memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna yang tinggi. Keanekaragaman tanaman koleksi ini perlu dijaga dari berbagai kerusakan baik biotik maupun abiotik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. Salah satunya perlu dilakukan monitoring terhadap gejala penyakit maupun kerusakan pada tanaman koleksi. Pemantauan kesehatan hutan adalah sebuah upaya yang dirancang untuk mengawasi kondisi kesehatan hutan dengan menggunakan indikator ekologis yang terukur, yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi adanya gejala penyakit maupun kerusakan tanaman di Zona Koleksi Tahura K.G.P.A.A Mangkunagoro I. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 macam gejala dan kerusakan yang ditemukan. Patah cabang menjadi kerusakan yang paling banyak ditemukan dengan persentase 74,4% dan embun tepung dan daun berlubang dengan persentase paling kecil yaitu 2,3%.</p> Ulayya Jacinda Nugroho Malihatun Nufus Nadya Putri Ekayanti Lelita Gian Widiya Arista Diah Jati Prabawani Hendi Wana Prayoga Muhammad Afsep Rohman Akmal Baihaqi Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 115 125 Peran Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap Perekonomian di Jawa Tengah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/603 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi subsektor–subsektor unggulan dari sektor pertanian kehutanan dan perikanan unggulan di Provinsi Jawa Tengah. Kinerja subsektor diwakili oleh PDRB Provinsi Jawa tengah dan PDB Nasional atas dasar harga konstan 2010 tahun 2012-2022. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah dengan alasan kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tinggi dalam membentuk PDRB Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis data menggunakan analisis <em>location quotient</em> (LQ) , dan analisis <em>shift share.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsektor unggulan dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Provinsi Jawa Tengah adalah subsektor tanaman pangan.</p> Wahyu Arie Kurniawan Sri Marwanti Wiwit Rahayu Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 267 274 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Pembelian Tanaman Hias Aglonema di Kabupaten Sleman pada Masa Pandemi Covid-19 https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/765 <p>Mewabahnya virus SARS <em>Coronavirus</em> 2 secara masif mengakibatkan kondisi pandemi. Adanya peningkatan kasus yang meluas antarwilayah mendorong pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Nasional Berskala Besar. Penerapan berjaga jarak (<em>social distancing</em>) membuat masyarakat lebih berhati-hati dan membatasi aktivitas di luar rumah. Kondisi ini mendorong munculnya kegiatan <em>home gardening</em> dan membuat permintaan tanaman hias meningkat di masa pandemi Covid-19. Wilayah Kabupaten Sleman menjadi salah satu penghasil tanaman hias aglonema yang luas panennya meningkat pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi mengikuti tren pembelian tanaman hias aglonema di wilayah Kabupaten Sleman pada masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner pada 79 responden. Analisis data menggunakan model regresi linear dengan bantuan <em>software</em> STATA. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi mengikuti tren pembelian tanaman hias aglonema di wilayah Kabupaten Sleman adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan, sedangkan faktor lainnya seperti harga, lokasi dan kualitas tidak berpengaruh pada motivasi mengikuti tren.</p> Christanty Ayu Indra Wibowo Darsono Joko Sutrisno Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 275 281 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) Di Kecamatan Pracimantoro https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/656 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kacang tanah di Kecamatan Pracimantoro. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif dan penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Informan kunci ditentukan menggunakan teknik <em>convenience sampling</em>. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, pencatatan, dan triangulasi sumber. Faktor yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kacang tanah di Kecamatan pracimantoro ada faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor eksternal terdiri konsumen, keadaan alam, teknologi, pemerintah, dan persaing dimana masing-masing faktor memiliki peluang dan ancaman dalam pengembangan agribisnis kacang tanah. Sementara faktor internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pengembangan agribisnis kacang tanah di Kecamatan Pracimantoro yang meliputi sumber daya manusia (SDM), produksi, pemasaran, dan kondisi keuangan.</p> Fitri Pardede Mohamad Harisudin Umi Barokah Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 282 288 Penerimaan dan Biaya Usahatani Padi Indeks Pertanaman (IP)P 400 di Kabupaten Sukoharjo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/605 <p>Dalam rangka peningkatan produktivitas padi, Kementerian Pertanian meluncurkan program pola tanam dengan Indeks Pertanaman (IP) 400 sebagai solusi peningkatan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri tercukupi. Konsep dari pola tanam Indeks Pertanaman (IP) 400 adalah hamparan lahan yang memiliki irigasi sepanjang tahun ditanami padi dalam satu tahun dapat panen sebanyak empat kali dengan menggunakan benih varietas padi genjah. Salah satu daerah prioritas yang melaksanakan program pola tanam Indeks Pertanaman (IP) 400 adalah Kabupaten Sukoharjo dengan luas lahan 10.000 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan biaya usahatani padi yang menerapkan pola tanam Indeks Pertanaman (IP) 400. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan responden sebanyak 90 petani. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ratarata penerimaan petani padi yang menerapkan pola tanam Indeks Pertanaman (IP) 400 sebesar Rp32.208.704/ha, biaya usahatani rata-rata sebesar Rp16.286.558/ha, dan pendapatan rata-rata sebesar Rp16.022.146/ha.</p> Rachel Tika Aristiani Minar Ferichani Umi Barokah Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 289 296 Hubungan Bauran Pemasaran dengan Minat Kunjungan Kembali Wisatawan di Agrowisata Taman Celosia Bandungan https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/690 <p>Taman Celosia merupakan salah satu agrowisata yang ada di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Taman ini terkenal karena keindahan dan keragaman bunga celosia yang menjadi daya tarik utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan variabel-variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi dengan minat berkunjung kembali wisatawan di Taman Celosia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>accidental sampling</em> dengan responden berjumlah 96 orang. Analisis data menggunakan korelasi <em>rank spearman</em>,&nbsp; hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara bauran pemasaran produk, harga, tempat, dan promosi dengan minat kunjungan kembali. Hubungan produk dengan minat kunjungan kembali memiliki tingkat korelasi yang yang kuat. Hubungan harga dan tempat memiliki tingkat yang sedang dan hubungan promosi dengan minat kunjungan kembali memiliki tingkat korelasi yang rendah.</p> <p>Kata kunci: Minat Kunjungan Kembali, Bauran Pemasaran, Taman Celosia, Bandungan</p> Dwi Layla Rahmawati Yuliawati Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 297 305 Efisiensi Faktor-Faktor Produksi Usahatani Tebu di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/728 <p style="text-align: justify;">Kabupaten Pati merupakan penghasil tebu terbesar di Provinsi Jawa Tengah, tetapi jumlah petani tebu masih fluktuatif di setiap kecamatannya. Penurunan jumlah petani tebu terbesar dalam 3 tahun terakhir yaitu di Kecamatan Gabus dengan penurunan sebanyak 77 petani. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh belum efisiennya penggunaan faktor-faktor produksi sehingga hasil produksi tidak optimal dan pendapatan petani rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan, mengetahui pengaruh serta efisiensi teknis, harga/alokatif, dan ekonomis dari penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani tebu di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden petani tebu yang lokasinya ditentukan secara sengaja (<em>purposive).</em> Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu (1) Analisis usahatani untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan petani; (2) Uji Asumsi Klasik berupa uji normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas; (3) Uji Kriteria Statistik berupa uji R<sup>2</sup>, uji t, dan uji F; (4) Analisis Faktor Produksi dengan fungsi Cobb-Douglas; (5) Analisis Efisiensi Teknis, Harga/Alokatif, dan Ekonomis. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa biaya total usahatani tebu di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati rata-rata sebesar Rp19.563.966/Ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp28.168.063/Ha, pendapatan rata-rata sebesar Rp12.946.850/Ha, dan keuntungan rata-rata sebesar Rp8.595.752/Ha. Faktor produksi yang secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi tebu. Faktor produksi berupa luas lahan, jumlah bibit, pupuk kandang, pupuk Phonska, tenaga kerja secara individu berpengaruh nyata terhadap hasil produksi, sedangkan pupuk ZA tidak berpengaruh signifikan. Usahatani tebu di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati tidak mencapai efisiensi teknis (0,987) dan belum mencapai efisiensi harga/alokatif (12,789) serta efisiensi ekonomis (12,62).</p> Fadistika Rahmadini Sugiharti Mulya Handayani Mei Tri Sundari Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 306 314 Optimasi Penggunaan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Budidaya Vertikultur dengan Sistem Fertigasi https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/619 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan guano dan air leri yang optimal pada pertumbuhan selada (Lactuca sativa L.) pada budidaya vertikultur dengan fertigasi sistem sumbu. Penelitian dilakukan pada lahan pertanian Fakultas Pertanian, Sains, dan Kesehatan yang dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Petak utama adalah perbandingan guano dan tanah sebagai media tanam (G) yang terdiri dari tanah:guano (1:1), tanah:guano (1:2), dan tanah:guano (2:1). Anak petak adalah pemberian air leri sebagai pupuk yang terdiri dari air leri 20 mL, leri 60 mL, dan leri 100 mL. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali sehingga diperoleh 54 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan guano dan air leri secara bersamaan mampu meningkatkan pertumbuhan selada, semakin banyak guano yang digunakan akan mampu menurunkan penggunaan air leri dan guano yang lebih sedikit akan meningkatkan kebutuhan air leri pada semua pengamatan penelitian. Hasil paling optimal dari kedua interaksi perlakuan adalah perbandingan tanah: guano (2:1) dengan air leri 60 mL/L. Penggunaan guano dan air leri secara tunggal menunjukkan hasil yang berbeda dengan interaksinya. Guano sebagai media tanam yang menunjukkan perbandingan paling optimal adalah tanah:guano (1:2) dengan isian guano 10 kg/pipa pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, dan volume akar. Konsentrasi air leri menunjukkan pengaruh nyata pada peningkatan bobot segar akar selada pada dengan konsentrasi optimal 20 mL/L.</p> Felix Naisaban Wilda Lumban Tobing Azor Yulianus Tefa Kristina Irnasari Naikofi Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 177 183 Keragaman Karakteristik Morfologis dan Genetis Plasma Nutfah Angola Hasil Introduksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/670 <p>Pengelolaan plasma nutfah yang efisien, dengan mengoptimalkan keragaman genetik koleksi dan aspek ekonomi memerlukan informasi genetik plasma nutfah sehingga plasma nutfah dapat dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.&nbsp; Sejak periode 2000an hingga sekarang, program pemuliaan kelapa sawit tidak hanya diarahkan untuk peningkatan potensi hasil dan produksi minyak yang tinggi, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis, translokasi fotosintat, ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik, kualitas minyak, serta karakter-karakter yang membantu untuk memudahkan panen seperti karakter laju pertumbuhan meninggi yang lambat, tangkai tandan yang panjang, buah yang tidak mudah memberondol pada saat matang, dan warna buah virescens yang menjadi indikator panen.&nbsp; Untuk menambah keragaman genetik koleksi plasma nutfah yang akan memperbesar peluang introgresi sifat baru ke material komersial, PPKS telah melakukan introduksi material kelapa sawit liar.&nbsp; Eksplorasi dan introduksi dilakukan bersama Konsorsium Plasma Nutfah Sawit ke Angola pada 2010.&nbsp; Tulisan ini menyampaikan hasil pengamatan morfologis dan genetis secara komprehensif pada 35 Aksesi Angola koleksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang ditanam di Kebun Benih Adolina PT Perkebunan Nusantara IV mulai pengamatan vegetatif, perkembangan bunga dan buah, produksi tandan, kandungan minyak (rendemen CPO) dan kandungan kualitas minyak (beta karoten dan asam lemak tidak jenuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aksesi AGO021 mempunyai pelepah paling pendek yaitu 4,04 meter, Aksesi AGO001 mempunyai LAI paling tinggi yaitu 5.17, Aksesi AGO054 mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai varietas yang cepat berbuah (<em>quick starter</em>) karena pada awal pertumbuhan generatif telah berbunga sebanyak 75%. Hasil pengamatan warna buah dapat dilihat di Tabel 3.&nbsp; Dari 35 aksesi yang terdiri atas 998 pohon terdapat 87.77% berbuah warna hitam (<em>nigrescens</em>), 12.42% berbuah warna hijau (<em>virescens</em>).&nbsp; Sebagian besar dari 35 Aksesi Angola mempunyai buah bertipe Dura sebanyak 746 pohon, bertipe Tenera sebanyak 217 pohon, dan bertipe Pisifera sebanyak 27 pohon.</p> Sujadi Sujadi Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 184 194 Pengaruh Kerapatan Tingkat Naungan dan Volume Pemberian Air pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Cabai Jamu (Piper retrofractum Vahl.) https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/620 <p>Tanaman cabai jamu (Piper retrofactum Vahl.) merupakan tanaman obat penghasil rempah dan fito¬farmaka yang dibudidayakan pada agroekosistem lahan kering dan diperbanyak dengan stek (sulur panjat). Tingkat keberhasilan stek cabai jamu didukung dengan rekayasa lingkungan seperti pemberian naungan dan air yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan bibit tanaman cabai jamu dengan pemberian naungan dan air yang tepat. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Prodi Agroekoteknologi FP UTM pada bulan Agustus-November 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan RAK faktorial. Petak Utama yaitu tingkat kerapatan naungan : N1(Tanpa naungan), N2(Naungan 65%) , N3( Naungan 90%), Anak Petak : volume pemberian air; A1: 100% KL(400 ml), A2: 75% KL(300 ml) dan A3: 50% KL(200 ml). Pengamatan pertumbuhan tanaman cabai jamu : persentase stek hidup, panjang tanaman(cm), jumlah daun(helai), luas daun(cm2), panjang akar (cm), jumlah akar (helai). volume akar(ml. Data dianalisis menggunakan ANOVA jika berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut DMRT 5%. Perlakuan kerapatan tingkat naungan dan volume pemberian air terjadi interaksi antar perlakuan pada parameter pertumbuhan : panjang tanaman (28HST), jumlah tunas (42HST), sedangkan parameter jumlah daun, luas daun, panjang akar, jumlah akar, volume akar tidak terjadi interaksi. Perlakuan kerapatan tingkat naungan berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun pada pengamatan 7 dan 14 HST dan jumlah tunas pada pengamatan 21 HST. Perlakuan volume pemberian air tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan.</p> Catur Wasonowati Mustika Tripatmasari Nur Hamidah Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 195 203 Aplikasi Fitosan untuk Meningkatkan Produksi Tiga Varietas Bawang Merah Asal True Shallot Seed https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/676 <p>Produksi bawang merah di Indonesia perlu ditingkatkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah. Peningkatan produksi bawang merah diupayakan melalui teknik budidaya bawang merah yakni menggunakan bahan tanam berupa <em>true shallot seed</em> (TSS) varietas unggul dan pemberian larutan fitosan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran fitosan untuk meningkatkan produksi tiga varietas bawang merah asal benih TSS. Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Pusat Kajian Umbi-Umbian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan laut pada bulan Februari sampai dengan April 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas unggul bawang merah asal TSS (Lokananta, Sanren, dan Maserati) dan faktor kedua adalah konsentrasi Fitosan (0 ml/liter, 0,5 ml/liter, 1 ml/liter, dan 1,5 ml/liter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ketiga varietas bawang merah berbeda nyata pada peubah amatan umur panen dan jumlah umbi per tanaman. Aplikasi fitosan berpengaruh nyata pada umur panen. Interaksi varietas dan beberapa konsentrasi larutan fitosan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter amatan.</p> Nini Rahmawati Rosita Sipayung Aulia Delfiyanti Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 204 210 Kajian Pertumbuhan Vegetatif Talas (Colocasia esculenta L. Schott) pada Macam Dosis Pupuk NPK https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/776 <p style="text-align: justify;">Umbi talas adalah komoditas umbi-umbian yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan pangan alternatif selain beras. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dosis pupuk NPK yang tepat bagi pertumbuhan umbi talas. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tidar di Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dengan ketinggian tempat 360 meter. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor yaitu dosis NPK dengan 4 taraf yaitu 0, 15, 30, dan 45 g/tanaman. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, tinggi batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian macam dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi batang.</p> Agus Suprapto Eka Nur Jannah Heni Hardini Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 211 219 Budidaya Tanaman Pare (Momordica charantia) untuk Produksi Benih di PT Royal Agro Persada, Yogyakarta https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/634 <p>Pare merupakan tanaman yang terkenal dengan rasanya yang pahit, namun dibalik rasanya yang pahit ia memiliki banyak khasiat. Pare termasuk jenis tanaman hortikultura semusim yang dapat tumbuh dengan baik pada iklim tropis dengan lahan kering, pare juga termasuk kelompok tanaman Cucurbitaceae. Tanaman pare biasa dimanfaatkan sebagai obat-obatan sebab beberapa penelitian menyebutkan bahwa buah dari tanaman pare memiliki kandungan antioksidan, antitumor, antiinflamasi, antimikroba, dan neuroprotektif. Tujuan dari artikel ini yaitu untuk mengetahui proses budidaya tanaman pare untuk produksi benih di PT Royal Agro Persada. Pare menjadi salah satu komoditas unggulan dalam produksi benih di PT Royal Agro Persada dari sekian banyak komoditas yang diproduksi. Beberapa varietas pare yang telah dihasilkan oleh Perusahaan ini yaitu pare varietas agatha, diva, torpedo, dan rangga. Alur produksi benih pare terdiri dari budidaya tanaman, panen dan penanganan pascapanen, pengujian mutu benih, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi. Proses budidaya tanaman terdiri dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, polinasi, dan panen. Pengujian mutu benih yang dilakukan terdiri dari uji kadar air, uji daya berkecambah, dan uji kemurnian benih. Perlakuan benih yang diberikan yakni coating dengan insektisida dan jenis kemasan yang digunakan yakni alumunium foil. Pemanenan pare untuk produksi benih dilakukan ketika pare telah masak fisiologis yakni berumur 80-90 HST.</p> Endang Setia Muliawati Dwiwiyati Nurul Septariani Shima Priyanka Anti Tirani Dedy Dwi Saputro Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 220 228 Budidaya Bawang Merah di Desa Mulur Kabupaten Sukoharjo https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/628 <p>Budidaya bawang merah memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Namun, produksi bawang merah nasional masih belum dapat mencukupi permintaan dalam negeri. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas bawang merah adalah dengan menerapkan teknologi budidaya yang tepat sesuai dengan kondisi wilayah setempat. Makalah ini membahas penerapan teknologi budidaya bawang merah di Desa Mulur, Kabupaten Sukoharjo, meliputi pengolahan lahan, pemilihan dan persiapan benih, teknik penanaman, pemeliharaan (pemupukan, pengairan, pengendalian gulma, hama dan penyakit), pemanenan, serta penanganan pascapanen. Penerapan teknologi budidaya yang tepat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bawang merah di Desa Mulur, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan menjamin ketersediaan bawang merah dalam negeri.</p> Sri Hartati Dwiwiyati Nurul Septariani Syifa Rustriawanti Andi Sri Wibowo Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-07 2024-12-07 8 1 229 235 Respon Caisim (Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Berbagai Dosis Kompos Campuran Mata Lele dan Kotoran Rusa pada Tanah Sawah https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/800 <p>Caisim merupakan salah satu sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Produksi caisim terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi sayuran. Salah satu upaya peningkatan produksi caisim adalah dengan pemupukan. Penggunaan pupuk anoganik secara terus menerus akan berdampak negatif terhadap tanah dan pada akhirnya berdampak pada produksi. Penggunaan pupuk kompos menjadi solusi alternatif untuk meningkatan produksi caisim secara berkelanjutan. Salah satu bahan organik yang dapat dijadikan kompos adalah tumbuhan mata lele dan kotoran rusa. Mata lele mengandung banyak unsur nitrogen dan kotoran rusa dapat dijadikan bahan organik yang dapat memperbaiki kualitas tanah. Keberadaan mata lele dan kotoran rusa di Indramayu sangat melimpah, sehingga mempunyai potensi untuk dijadikan bahan pembuatan kompos. Rancangan perobaan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan kompos campuran mata lele dan kotoran rusa, yaitu: I = tanpa pemupukan, II = 0 kg/ha, III = 10 kg/ha, IV = 20 kg/ha, V = 30 kg/ha, VI = 40 kg/ha, VII = 50 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis kompos campuran mata lele dan kotoran rusa memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan luas daun caisim. Pemberian kompos campuran mata lele dan kotoran rusa sebanyak 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada jumlah daun caisim. Pemberian kompos campuran mata lele dan kotoran rusa belum mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tanaman caisim.</p> Faisal Al Asad Teguh Iman Santoso Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2024-12-18 2024-12-18 8 1 236 242 Pertumbuhan dan Hasil Empat Varietas Jagung yang Tergenang Pada Tanah Gambut https://proceeding.uns.ac.id/semnasfp/article/view/829 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil empat varietas jagung yang tercekam genangan pada tanah gambut. Empat varietas tanaman jagung (BISI 2, BIMA 5, JH37 dan NASA 29) tergenang setinggi 5 cm pada fase berdaun empat (V4) selama 10 hari. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Kebun Percobaan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Parameter yang diamati meliputi Jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, berat kering tanaman dan berat kering pipilan jagung. Pengamatan dilakukan setelah 10 hari tergenang kecuali berat kering pipilan diamati setelah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi perlakuan genangan dan varietas pada semua parameter yang diamati. Perlakuan varietas juga tidak berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati tetapi perlakuan genangan berpengaruh pada semua parameter yang diamati. Perlakuan genangan menurunkan jumlah daun, tinggi tanaman, berat kering tanaman dan berat pipilan kering tetapi menaikan besarnya diameter batang.</p> <p>Kata kunci: genangan, varietas jagung, gambut</p> Sri Endang Agustina Rahayuningsih Susi Kresnatita Zafrullah Damanik Siti Zubaidah Mochamad Wahyudi Hak Cipta (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS 2025-01-13 2025-01-13 8 1 315 323