Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) https://proceeding.uns.ac.id/snps <p>Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) merupakan media untuk mempublikasikan hasil Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Pendidikan Sains, Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret</p> Universitas Sebelas maret en-US Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2407-4659 Upaya Pengembangan Kreativitas dalam Bidang Pendidikan Sains : Analisis Bibliometrik https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/729 <p><em><strong>Abstract:.</strong><span style="font-weight: 400;"> This research aims to reveal the scope of research about creativity in science education and provide systematic references through bibliometric analysis. The data used comes from the Scopus database which is limited to journal sources, published from 2013 to 2023, and uses the keywords "creativity" and "science education". The total articles obtained for bibliometric analysis were 198 documents. The results of bibliometric analysis show that the trend of creativity research in the field of science education has tended to increase in the last 10 years. The results are as follows: (1) related research is included in the “Social Science” field category with a percentage of 48.9%; (2) Bogner F.X. is the authors with the most studies on Creativity in Science Education; (3) the journal that most actively publishes studies on Creativity in Science Education is "Research In Science Education" journal with a total of 9 documents; (4) United States is the country with the largest number of publications in this field; (5) science education is the most frequently used keyword, appearing in 64 documents; and (6) based on Network Visualization analysis using the VOSviewer application, the way to develop creativity in science education can be carried out by implementing learning that trains collaboration skill and using an learning approach that integrates technology, engineering, art and mathematics or STEAM fields. Therefore, there is a need for further research to develop creativity in science education through collaborative learning and STEAM approach</span><span style="font-weight: 400;">.</span></em></p> <p><strong>Abstrak:</strong><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ruang lingkup kajian kreativitas dalam pendidikan sains serta memberikan referensi sistematis melalui analisis bibliometrik. Data yang digunakan berasal dari database Scopus yang dibatasi pada sumber jurnal, dipublikasi pada 2013 hingga 2023, dan menggunakan kata kunci “</span><em><span style="font-weight: 400;">creativity</span></em><span style="font-weight: 400;">” dan “</span><em><span style="font-weight: 400;">science education</span></em><span style="font-weight: 400;">”. Total artikel yang diperoleh untuk analisis bibliometrik yaitu sebanyak 198 dokumen. Hasil analisis bibliometrik menunjukkan bahwa tren penelitian kreativitas dalam bidang sains cenderung naik dalam 10 tahun terakhir. Hasilnya adalah sebagai berikut: (1) penelitian terkait termasuk dalam kategori bidang “</span><em><span style="font-weight: 400;">Social Science</span></em><span style="font-weight: 400;">” dengan persentase 48,9%; (2) Bogner F.X. merupakan penulis dengan jumlah publikasi terbanyak; (3) jurnal yang paling aktif menerbitkan kajian mengenai kreativitas dalam pendidikan sains yaitu jurnal “</span><em><span style="font-weight: 400;">Research In Science Education</span></em><span style="font-weight: 400;">” dengan jumlah 9 dokumen; (4) United States adalah negara dengan jumlah publikasi terbanyak; (5) </span><em><span style="font-weight: 400;">science education </span></em><span style="font-weight: 400;">adalah kata kunci yang paling banyak digunakan, yaitu muncul pada 64 dokumen; serta (6) berdasarkan analisis </span><em><span style="font-weight: 400;">Network Visualization</span></em><span style="font-weight: 400;"> menggunakan aplikasi VOSviewer, upaya pengembangan kreativitas dalam pendidikan sains dapat dilakukan dengan implementasi pembelajaran yang melatihkan kolaborasi dan menggunakan pendekatan yang mengintegrasikan bidang </span><em><span style="font-weight: 400;">technology, engineering, art, </span></em><span style="font-weight: 400;">dan</span><em><span style="font-weight: 400;"> mathematics</span></em><span style="font-weight: 400;"> atau STEAM. Oleh karena itu, perlunya adanya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan kreativitas dalam pendidikan sains melalui pembelajaran kolaboratif dan pendekatan STEAM.</span></p> Lintang Rahmayanti Sukarmin Sukarmin Sentot Budi Rahardjo Copyright (c) 2023 2023-11-13 2023-11-13 1 10 Pengembangan Lembar Kerja Komik Berbasis Android untuk Menumbuhkan Kreativitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/730 <p><em><strong>Abstract:</strong> Education in the 4.0 industrial revolution demands teacher creativity in concocting creative and interesting learning activities, especially the use of digital media (gadgets) which are often misused by students. Comic worksheets based on Android are an alternative solution that can be used to solve the problem of using gadgets in students and can add variations to the worksheets that teachers often use in teaching. The purpose of this study was to determine the growth of student learning creativity and the improvement of student learning outcomes after using Android-based comic worksheets in science learning. The design used in this study was a one-group pretest-posttest design, while the development of an Android-based comic worksheet used the 4D model which consisted of 4 stages, namely Define, Design, Develop and Disseminate. Comic worksheets based on Android were tried out in class 9E SMP Negeri 5 Bojonegoro, which consisted of 32 students. Android-based comic worksheet assisted learning has been able to foster student learning creativity with a growth percentage of 82.3% and an increase in learning outcomes with an average N-gain of 0.76 in the high category so it can be concluded that Android-based comic worksheet assisted learning Able to foster student learning creativity and improve student learning outcomes.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pendidikan pada revolusi industry 4.0 menuntut kreativitas guru dalam meramu kegiatan pembelajaran yang kreativ dan menarik, terutama pemanfaatan media digital (gadget) yang sering disalahgunakan oleh siswa. Lembar Kerja Komik Berbasis Android merupakan alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalah penggunaan gadget pada siswa dan dapat menambah variasi lembar kerja yang selama ini sering digunakan guru dalam mengajar. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhkan kreativitas belajar siswa dan peningkatkan hasil belajar siswa setelah menggunakan Lembar Kerja Komik Berbasis Android dalam pembelajaran IPA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest design, sedangkan pengembangan Lembar Kerja Komik Berbasis Android mengunakan model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate. Lembar Kerja Komik Berbasis Android telah diuji cobakan di kelas 9E SMP Negeri 5 Bojonegoro yang terdiri dari 32 siswa. Pembelajaran berbantuan Lembar Kerja Komik Berbasis Android telah mampu menumbuhkan kreativitas belajar siswa dengan prosentase pertumbuhan sebesar 82,3% dan mengalami peningkatan hasil belajar dengan rata-rata N-gain sebesar 0,76 berkategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbantuan Lembar Kerja Komik Berbasis Android mampu menumbuhkan kreativitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.</p> Puji Astutik Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 11 18 Analisis Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta Materi Pengukuran https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/731 <p><strong>Abstrak:</strong> Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan suatu ketrerampilan yang penting dikembangkan dalam pelajaran IPA karena mampu menemukan suatu pengetahuan dengan cara yang ilmiah dimana melalui KPS unsur sikap, produk dan aplikasi akan didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau profil KPS siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surakarta pada pembelajaran pengukuran. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa tes, non tes dan wawancara. Teknik tes untuk mendapatkan data nilai KPS. Instrumen yang digunakan berupa 6 soal KPS. Sampel berjumlah 90 siswa yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling. Teknik non tes berupa angket terkait pembelajaran, bahan ajar, kendala dan harapan dalam pelajaran IPA dengan responden seluruh kelas VIII sebanyak 180 siswa. Wawancara dilaksanakan kepada 3 guru IPA terkait pembelajaran, bahan ajar, kendala dan harapan dalam pelajaran IPA. Hasil tes KPS kategori tinggi hingga sangat tinggi sebanyak 18,8%, sangat rendah hingga sedang sebanyak 81,2%. Terkait bahan ajar sebanyak 95% siswa tidak memiliki bahan ajar lain selain BSE, 88,5% siswa membutuhkan bahan ajar yang lengkap agar bisa digunakan sebagai panduan belajar di rumah, 66,8% siswa memilih dalam bentuk digital/online. Terkait pelaksanaan pembelajaran 65,9% siswa menginginkan pembelajaran berbasis aktifitas dan praktik. Hasil wawancara yang didapat sebanyak tiga responden menyatakan memiliki bahan ajar pendamping selain BSE berupa buku cetak ngan penerbit Erlangga. Ketiga responden masih mendominasi sebagai subjek pembelajaran sehingga minim aktifitas siswa. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya waktu yang tersedia dan harapannya tersedia bahan ajar yang sesuai dengan karakter IPA, mudah diakses dan bisa dijadikan panduan siswa belajar di rumah<em>.</em></p> Wuri Wardani Baskoro Adi Prayitno Lina Mahardiani Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 19 26 Pengaruh Model Pembelajaran Investigation Through Cooperative Problem Solving (ITCPS) terhadap Self-Efficacy Siswa Kelas VII pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/732 <p><strong>Abstract:</strong> Self-efficacy is important for students to have. In reality, the self-efficacy of students in Indonesia is still not optimal as evidenced by. One of the factors that cause students not to master self-efficacy is an ineffective learning model. Learning models that involve students more in learning activities and based on problem solving are considered effective enough to hone students' self-efficacy. Therefore, this study was conducted to determine the effect of the ITCPS learning model on student self-efficacy in science subjects on the classification of living things. This research was conducted at one of the Surakarta State Junior High Schools for 59 seventh-grade students in the 2023/2024 school year using a quantitative approach with a quasi-experimental design. The research data was obtained by giving a questionnaire statement to students, and then the data was analyzed using the ANACOVA test. The ANACOVA test results showed a significance value of 0.002 (α&lt;0.05), so it can be concluded that the ITCPS learning model affects self-efficacy. This proves that learning models that involve students actively and based on problem solving are able to hone students' self-efficacy.</p> Tafrica Dewi Setyaningrum Supurwoko Supurwoko Budi Utami Eni Widayanti Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 27 37 A Systematic Literature Review: Perbandingan Taksonomi-Taksonomi dalam Pendidikan dan Perannannya untuk Pembelajaran Abad 21 https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/733 <p><em><strong>Abstract:</strong> 21st Century Learning is learning that integrates literacy abilities,knowledge skills, skills and attitudes, as well as mastery of technology.To carry out learning activities,especially 21st century learning, a learning taxonomy is needed to group students based on certain traits and characteristics.This grouping is important because it can help students to grow and develop and learn according to their interests and abilities so that learning goals can be achieved.This is also one of the differentiated learning objectives contained in the Merdeka curriculum.There are various taxonomies that can be used in learning activities.To find out these taxonomies,regarding the urgency, comparison and role of taxonomies for 21st century learning, a study through a Systematic Literature Review with a qualitative approach (meta-synthesis) is needed to summarize the results of descriptive studies.This SLR is carried out through 7 steps,namely (1)literature search phase,(2)literature search filtering phase,(3)filtering phase,(4)literature mapping phase,(5) quality assessment phases,(6) synthesis phase findings,and(7)conclusion phase.The database was taken from Google Scholar with a focus on articles for 2013-2023.After going through the filtering phase, 15&nbsp; articles were obtained that were relevant to the topic of this study.The results of this study aim to provide a reference for future researchers and teachers in preparing learning objectives and evaluation.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran abad 21, diperlukan taksonomi pembelajaran yang merupakan usaha pengelompokan peserta didik berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Pengelompokan ini penting dilakukan karena bisa membantu peserta didik untuk tumbuh dan berkembang serta belajar sesuai minat dan kemampuannya sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Hal ini juga menjadi salah satu tujuan pembelajaran berdiferensiasi yang terdapat dalam kurikulum Merdeka. Terdapat berbagai macam taksonomi yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui taksonomi-taksonomi tersebut, terkait urgensi, perbandingan,dan peranan taksonomi untuk pembelajaran abad 21, diperlukan studi melalui <em>Systematic Literature Review</em> dengan pendekatan kualitatif (<em>meta-synthesis</em>) untuk merangkum hasil-hasil studi deskriptif. SLR ini dilakukan melalui 7 langkah, yaitu (1) Fase pencarian literatur, (2) fase penyaringan pencarian literatur, (3) fase penyaringan, (4) fase pemetaan literatur, (5) fase-fase penilaian kualitias, (6) fase sintesis temuan, dan (7) fase kesimpulan. Database diambil dari <em>Google scholar</em> dengan fokus jurnal dan prosiding tahun 2013-2023. Setelah melalui fase penyaringan, diperoleh 15 artikel yang relevan dengan topik studi ini. Hasil dari studi ini bertujuan agar bisa memberi referensi bagi peneliti di masa depan dan memberi referensi untuk pengajar dalam menyusun tujuan dan evaluasi pembelajaran.</p> Anisa Ayu Solikah Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 38 48 Penerapan Model Probing Prompting untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Muatan IPA https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/734 <p><em><strong>Abstract:</strong> This research was motivated by the low level of science learning processes and outcomes obtained by students in class V of SDN 219/II BTN Lintas Asri. The aim of the research is to describe the improvement of science learning processes and outcomes using the Probing Prompting model assisted by class V image media at SDN 219/II BTN Lintas Asri. This research is classroom action research carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection stages. The research subjects were 16 class V students. Data were collected using observation sheets and learning results tests, then data analysis using qualitative and quantitative analysis. The results of the research show that the application of the Probing Prompting model improves the science learning process and outcomes of students in class V. The results of student observations in cycle I were 9 students in the good category and this increased in cycle II to 15 students in the good category. Furthermore, the completeness of student learning outcomes in cycle I was 72.5%, increasing in cycle II by 93.75%. Thus, the application of the probing prompting model can improve the science learning process and outcomes in class V elementary school.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya proses dan hasil belajar IPA yang diperoleh peserta didik di kelas V SDN 219/II BTN Lintas Asri. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar IPA menggunakan model <em>Probing Prompting</em> berbantu media gambar kelas V SDN 219/II BTN Lintas Asri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakasanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian peserta didik kelas V sebanyak 16. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar, kemudian analisis data dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model <em>Probing Prompting</em> meningkatkan proses dan hasil belajar IPA peserta didik dikelas V. Hasil observasi peserta didik pada siklus I sebesar 9 peserta didik berkategori baik dan meningkat di siklus II sebanyak 15 peserta didik yang berkategori baik. Selanjutnya ketuntasan hasil belajar peserta didik di siklus I sebesar 72,5% meningkat di siklus II sebesar 93,75% Dengan demikian penerapan model <em>probing prompting </em>dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA dikelas V SD.&nbsp;</p> Tri Wiyoko Yesi Mikasari Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 49 55 Analisis Kebutuhan Pengembangan Metode Project-Based Learning (PjBL) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/735 <p class="AbstractEnglish"><em><strong><span lang="EN-GB">Abstract.</span></strong><span lang="EN-GB"> The aim research is to analyze the need for developing the Project Based Learning (PjBL) method in increasing students' learning motivation using type of development Research and Development (RnD). The subjects in this research consisted are teacher and students. Meanwhile, the research object is PjBL-based e-modules in science and technology project subjects. This research was carried out at SMKN 1 Ngrayun Ponorogo which is located at Dukuh Krajan, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, East Java. In data collection activities, researchers used non-test methods. Data collections will be carried out by conducting interview and giving questionnaires to teachers as well as observing and giving questionnaire to student. Based on the data obtained, teachers are less varied in using teaching materials that makes learning process to be less effecient, and effective, and has not been to increase students' learning motivation. Therefore, teacher and students give a statements that the development of PjBL-based E-Module teaching materials was interesting and needed to be developed. By carrying out this needs analysis, it is hope that it’ll be possible to recognize the needs of students and teachers in learning and the development of this teaching material is expected to help students and teachers in increase student learning motivation.</span></em></p> <p class="AbstrakIndonesia"><strong><span lang="EN-GB">Abstrak.</span></strong><span lang="EN-GB"> Penelitian ini bertujuan guna menganalisis kebutuhan pengembangan metode <em>Project Based Learning</em> (PjBL) dalam memberikan peningkatan pada motivasi belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Reseacrh and Development (RnD) dengan subjek guru dan peserta didik. Sedangkan objek penelitian yakni E-Modul berbasis PjBL pada mata pelajaran Projek IPAS. Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Ngrayun Ponorogo yang beralamatkan di Dukuh Krajan, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi dan angket untuk mengumpulkan data. Berdasarkan data yang diperoleh, guru belum banyak menggunakan variasi bahan ajar sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif dan efisien serta belum dapat memberikan peningkatan pada motivasi peserta didik. Sehingga, guru dan peserta didik berpendapat bahwa pengembangan bahan ajar elektronik berbasis PjBL sangat menarik dan perlu dikembangkan. Dengan melakukan analisis kebutuhan ini diharapkan dapat diketahui kebutuhan belajar peserta didik dan guru serta pengembangan bahan ajar tersebut dapat memberikan bantuan pada peserta didik dan guru dalam memberikan peningkatan pada motivasi belajar peserta didik.</span></p> Arin Khoirul Hidayah Sentot Budi Rahardjo Sulistyo Saputro Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 56 61 Pengembangan Lembar Kerja Peserta didik Elektronik (E-LKPD) Berbasis Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis SiswaKelas VIII pada Materi Sistem Pernafasan https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/736 <p><em><strong>Abstract:</strong> The background of this development research is that the LKPD teaching materials used to support learning activities do not meet the 21st century criteria and have not been able to hone students' critical thinking skills. LKPD is not based on problem solving and utilizing electronic media. This study aims to determine the feasibility, practicality and effectiveness of electronic worksheets on respiratory system material. This research is a Research and Development (R&amp;D) study, using the Lee &amp; Owens design with ADDIE stages. Data collection techniques using questionnaires and tests. Data analysis techniques in the form of quantitative and qualitative. The validation results by material experts and media experts stated that the E-LKPD was very valid with a validity of 88.33% and 95.58%, respectively. Based on the results of the teacher's assessment, the very good category was obtained with a percentage of 89.33% in the very good category. The results of the student response questionnaire showed a percentage of 94.26% in the very good category. The effectiveness of the E-LKPD after being implemented showed that students' critical thinking skills increased with an N-gain score of 0.56 which was included in the medium category. The conclusion is that Problem-Based Learning-based E-LKPD can be used as a learning media as an effort to improve students' critical thinking skills in science learning, especially material on the respiratory system.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh bahan ajar LKPD&nbsp; yang digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar belum memenuhi kriteria abad 21 dan belum mampu mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik. LKPD belum berbasis pemecahan masalah dan memanfaatkan media elektronik. Penelitian ini bertujuan&nbsp; untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan dan keefektifan LKPD elektronik pada materi sistem pernafasan. Penelitian ini merupakan penelitian Riset and Development (R&amp;D), menggunakan desain Lee &amp; Owens terdiri dari tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Teknik&nbsp; analisis data berupa kuantitatif dan kualitatif. Hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media menyatakan E-LKPD sangat valid dengan validitas berturut-turut sebesar 88,33% dan 95,58% dengan kategori layak digunakan. Berdasarkan Hasil penilaian guru diperoleh kategori sangat baik dengan persentase 89,33% dalam kategori sangat baikdn layak secara praktik. Hasil angket respon peserta didik menunjukan persentase 94,26 % dengan kategori sangat baik sehingga ELKPD baik digunakan dalam pembelajaran. Keefektifan E-LKPD setelah diterapkan menunjukan kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat dengan diperoleh skor N-Gain 0,56 yang termasuk kategori sedang. Kesimpulan bahwa E-LKPD berbasis Problem Based Learning dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran sebagai upaya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPA, khususnya materi sistem pernafasan.</p> Vera Yulanda Afreni Hamidah Evita Anggereini Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 62 69 Pembelajaran IPA dengan Model Discovery Learning dan Inkuiri Lab Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan Berpikir Kritis Siswa https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/737 <p><em><strong>Abstract:</strong>. Science learning becomes a field of science that has a goal, namely that every student can apply a scientific attitude by using scientific methods such as conducting experiments. The purpose of this study was to determine the difference in the effect between discovery learning and laboratory inquiry using a virtual laboratory, the difference in the effect between high science process skills and low science process skills, the difference in influence between high students' critical thinking skills and low students' critical thinking skills, interaction effect inquiry learning model and science process skills, interaction effect of inquiry learning model and critical thinking ability, interaction effect between science process skill and critical thinking ability, and knowing the interaction effect between inquiry learning model, science process skill and students' critical thinking ability. This research was carried out in SMP Negeri 10, and SMP Negeri 18 using 2 experimental classes without a control class, namely, experimental class 1 using the discovery learning model, and experimental class 2 using the lab inquiry model. The research design used a 2x2x2 factorial design. The research data were taken using the test method, observation sheet, and questionnaire method. The results show that there is an influence of discovery learning and inquiry lab learning models using virtual laboratories in improving learning outcomes in terms of students' science process skills and critical thinking.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pembelajaran IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan yakni setiap siswa dapat menerapkan sikap ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah seperti melakukan eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara model pembelajaran <em>discovery learning</em> dan inkuiri lab menggunakan laboratorium virtual, perbedaan pengaruh antara keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah, perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir kritis siswa tinggi dan kemampuan berpikir kritis siswa rendah, interaksi pengaruh model pembelajaran inkuiri dan keterampilan proses sains, interaksi pengaruh model pembelajaran inkuiri dan kemampuan berpikir kritis, interaksi pengaruh antara keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis, serta mengetahui interaksi pengaruh antara model pembelajaran inkuiri, keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 10, dan SMP Negeri 18 dengan menggunakan 2 kelas eksperimen tanpa kelas kontrol yakni, kelas eksperimen 1 menggunakan model <em>discovery learning</em>, dan kelas eksperimen 2 menggunakan model inkuiri lab. Desain penelitian menggunakan desain faktorial 2x2x2. Data penelitian diambil dengan menggunakan metode tes, lembar observasi, dan metode angket. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran <em>discovery learning </em>dan inkuiri lab menggunakan laboratorium virtual dalam meningkatkan hasil belajar ditinjau dari keterampilan proses sains dan berpikir kritis siswa.</p> Dwi Aisyah Rizani Mohammad Masykuri Lina Mahardiani Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 70 74 Science E-module : A Literature Review and Bibliometric Analysis https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/738 <p><em><strong>Abstract:</strong>. This study aims to analyze and describe trends in the research and development of science electronic module (e-module). The research methods used in this study combine the literature review and bibliometric analysis conducted using Publish or Perish (PoP) and VOSViewer software. The five-step bibliometric analysis method is adopted. Based on the result, 83 papers during period 2018-2023 about ‘Science E-Modules’ are obtained from Google Scholar. Based on the results, it can be concluded that articles about science e-module in the period 2018-2023 witnessed a drastic increase from 2020 to 2022, which confirms that science e-module is a promising and prevalent research domain. The bibliometric analysis results indicate that the most topics to address regarding the science e-module are those related to STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) and science process skill. In further research, science e-modules can be developed with other topics that have not been discussed before or by combining several topics into a new topic such as ethno-STEM to improve scientific literacy.</em></p> <p>&nbsp;</p> Doni Wahyu Prabowo Bramastia Bramastia Sarwanto Sarwanto Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 75 84 Mengintip Pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Negeri 1 Purwantoro https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/740 <p><em><strong>Abstract:</strong>. The aim of this research is to describe the management of the science laboratory which includes (1) planning (2) organizing (3) implementation (4) monitoring and evaluation at SMPN 1 Purwantoro. The approach used in this research is a qualitative approach with a case study type of research because science laboratory management is a unified system. The data collection methods used were observation, documentation, questionnaires given to students in grades VII, VIII, and IX, totaling 96 students, as well as interviews conducted with the school principal, deputy head of facilities and infrastructure, laboratory head, and science teacher. The research results show the following. (1) planning for the science laboratory work program has not been implemented properly; (2) the organization carried out is still not in accordance with laboratory management regulations; (3) the implementation of the science laboratory work program is still not running intensively; (4) monitoring and evaluation is carried out internally; (5) factors that influence the management of the science laboratory at SMPN 1 Purwantoro, namely laboratory assistants, students, time, and limited equipment and materials.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan laboratorium IPA yang meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3) pelaksanaan (4) pengawasan dan evaluasi di SMPN 1 Purwantoro. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus karena pengelolaan laboratorium IPA merupakan satu kesatuan sistem. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, angket yang diberikan kepada siswa kelas VII, VIII, dan IX yang seluruhnya berjumlah 96 siswa, serta wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, wakasek bidang sarana dan prasarana, kepala laboratorium, dan guru IPA. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) perencanaan penyusunan program kerja laboratorium IPA belum dilaksanakan dengan baik; (2) pengorganisasian yang dilakukan masih belum sesuai dengan aturan pengelolaan laboratorium; (3) pelaksanaan program kerja laboratorium IPA masih belum berjalan secara intensif; (4) pengawasan dan evaluasi dilakukan secara intern; (5) faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan laboratorium IPA SMPN 1 Purwantoro yaitu laboran, siswa, waktu, serta keterbatasan alat dan bahan.</p> Nurul Firdausi Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 85 92 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/741 <p><em><strong>Abstract: </strong>This research aim to improve learning outcomes by implementation of cooperatif learning type Think Pair Share (TPS) that used picture media on SMPN 25 Pekanbaru academic year 2012/2013 which amounted 40 students that consist of 21 boys and 19 girls. This research is a classroom action research which took place in April to Mei 2013. Parameter measured were student learning outcomes in the form of absorption and completeness of student learning. Data analysis technique used in the technique of data analysis descriptive and inferential, which aims to determine how much of the increase that occurred in students learning after the implementation of TPS using picture media. Absorption data acquisition before CAR was 71,12% in the category of less, and an increase in the I cycle by 10,2% to 81,32% with pretty category and in the second cycle increased by 6,58% to 87,90% in good categories. Classical completeness students before CAR was 55% with less category, the cycle I increased by 22,5% to 77,5% with pretty category and the second cycle increased by 20% to 97,50% with very good category. Absorptive capacity for the acquisition of psychomotor before CAR was 75,72% and the cycle I increased by 2,75% to 78,47% with pretty category, on the second cycle increased by 2,17% to 80,64% with pretty category. Application of cooperative learning type of Think Pair Share (TPS) learning using the picture media can improve learning outcomes VII<sub>6</sub> student biology SMPN 25 Pekanbaru academic years 2012/2013.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe <em>Think Pair Share</em> (TPS) dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VII<sub>6</sub> SMPN 25 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 orang siswa dengan 21 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa berupa daya serap dan ketuntasan belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dan inferensial, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi pada hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran TPS dengan menggunakan media gambar. Perolehan data daya serap sebelum PTK adalah 71,12% pada kategori kurang, dan terjadi peningkatan pada siklus I sebesar 10,2% menjadi 81,32% dengan cukup dan pada siklus II meningkat sebesar 6,58% menjadi 87,90% pada kategori baik. Ketuntasan klasikal siswa sebelum PTK adalah 55% dengan kategori kurang sekali, pada siklus I meningkat sebesar 22,5% menjadi 77,5% dengan kategori cukup dan pada siklus II meningkat sebesar 20% menjadi 97,50% dengan kategori amat baik. Perolehan daya serap untuk nilai KI sebelum PTK adalah 75,72% dan pada siklus I meningkat sebesar 2,75% menjadi 78,47% dengan kategori cukup, pada siklus II meningkat sebesar 2,17% menjadi 80,64% dengan kategori cukup. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII<sub>6</sub> SMPN 25 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013.</p> <p>&nbsp;</p> Sherly Laraga Puri Sudarmi Sudarmi Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 93 100 Pengembangan Bahan Ajar Materi Sistem Sirkulasi Berbasis LMS Moodle yang Berorientasi pada Peningkatan Literasi Sains https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/742 <p><em><strong>Abstract:</strong>. Teaching materials are one of the important factors that determine the success of the learning process. The research objective was to develop a circulation system teaching material based on Moodle's LMS which is oriented towards increasing students' scientific literacy. The development model used was&nbsp; a 3D model as a modification of the Thiagarajan 4D model that is (1) define (2) design, and (3) develop. The subjects in this study are validators of media experts, material experts, linguists, students, and teachers. The data collection technique was carried out using a questionnaire to measure the validity of the open material. The results showed that the circulation system teaching materials based on the LMS-Moodle, which were oriented towards increasing scientific literacy, had an average score of 3.50 (very valid) from a maximum value of 4.00 from all aspects. Based on the results of the research, it is shown that the teaching materials of the circulation system based on the Moodle LMS which were developed to increase scientific literacy are very valid to be used as learning media for the circulation system in schools and are expected to improve students' scientific literacy.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Bahan ajar merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan bahan ajar materi sistem sirkulasi berbasis LMS Moodle&nbsp; yang berorientasi pada peningkatan literasi sains siswa. Bahan ajar sistem sirkulasi berbasis LMS moodle&nbsp; dikembangkan dengan model 3D sebagai modifikasi dari model 4D Thiagarajan yaitu sebagai berikut: (1) define (Pendefinisian), (2) design (Perancangan), (3) develop (Pengembangan). Subjek dalam penelitian ini adalah validator ahli media, ahli materi, ahli bahasa, peserta didik, dan guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kuesioner untuk mengukur validitas kelayakan bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar materi sistem sirkulasi berbasis LMS moodle yang berorientasi pada peningkatan literasi sains memiliki skor rata-rata kelayakan 3.50&nbsp; (sangat valid) dari nilai maksimum 4,00 pada keseluruhan aspek kelayakan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh menunjukkan bahwa bahan ajar materi sistem sirkulasi berbasis LMS moodle yang berorientasi pada peningkatan literasi sains sangat valid digunakan sebagai media pembelajaran sistem sirkulasi di sekolah dan diharapkan dapat meningkatkan literasi sains siswa.</p> Anisa Fitria Rusdi Rusdi Rizhal Hendi Ristanto Viola Amelia Syafitri Riska Fitriani Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 101 114 Pengembangan E-modul IPA Berbasis POE (Prediction-Observation-Explanation) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/743 <p><em><strong>Abstract:</strong>. Science learning should be able to provide learning experiences for students to gain skills and strengthen the material studied. However, science learning that occurs in the field is still conventional and monotonous, this causes students to be less actively involved in the learning process, thus making students lazy in learning, and the skills they have cannot be channeled optimally. The learning process is still teacher-centered, so students are less active and the development of science process skills is not optimal. This research was carried out with the aim of finding out the characteristics of the science e-module on vibrations, waves and sound based on POE (Prediction-Observation-Explanation) to improve junior high school students' science process skills. The research carried out is development research (Research and Development (R&amp;D). The type of research used is a development model that refers to the Thiagarajan 4D theory. The targeted output of this research is to obtain learning tools in the form of e-modules for learning about vibrations, waves and sounds and instruments for measuring the level of science process skills of junior high school students. The results of developing this e-modul are expected to help vary open modules for student and involve strudents in learning so that students science process skills increase.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pembelajaran IPA seharusnya dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa untuk mendapatkan keterampilan serta penguatan pada materi yang dipelajari. Akan tetapi, pembelajaran IPA yang terjadi di lapangan masih konvensional dan monoton, hal ini menyebabkan siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga menjadikan siswa malas-malasan dalam belajar, dan keterampilan yang dimiliki tidak bisa disalurkan secara maksimal. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru, menyebabkan siswa kurang aktif dan pengembangan keterampilan proses sains (KPS) belum maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik e-modul IPA materi getaran, gelombang, dan bunyi berbasis POE (Prediction-Observation-Explanation) untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMP. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development (R&amp;D). Jenis penelitian yang digunakan yaitu model pengembangan yang mengacu pada teori Thiagarajan 4D. Luaran yang ditargetkan dari penelitian ini adalah diperolehnya perangkat pembelajaran berupa e-modul untuk pembelajaran materi getaran, gelombang, dan bunyi serta instrumen untuk pengukuran tingkat keterampilan proses sains siswa SMP. Hasil dari pengembangan e-model ini diharapkan dapat membantu memvariasi modul ajar bagi siswa dan melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga keterampilan proses sains siswa meningkat.</p> Lilis Nur Faridha Sulistyo Saputro Baskoro Adi Prayitno Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 115 119 Dilematis Menegement Laboratorium Sains Prada https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/744 <p><em><strong>Abstract:</strong> A laboratory is a place where students can get concrete explanations about equipment or materials that they cannot understand when they are in class. The laboratory functions as a learning resource, contextual understanding of concepts, and an interesting learning method for students. The benefits of learning in the laboratory are that students can learn facts, symptoms, instill concepts. Acquire cognitive knowledge and skills. As an application of knowledge and skills and having a scientific attitude. The results of learning in this laboratory can be used as a benchmark for understanding the material being studied. Laboratory management is of course also equipped with various things, including managers and work programs. Laboratory Managers include the Head of School, Head of Laboratory, Laboratory Assistant and Cleaning Officer. There are several aspects listed in Laboratory management, including: planning, structuring, administration, security, maintenance and supervision. Because basically laboratory management steps will be carried out well if it has a clear organizational structure. However, there are quite a few schools that do not have laboratory management/management. So they don't have a clear and organized work program. In reality, quite a few schools still don't have proper laboratory management. There are several factors that cause this to happen, including: lack of competent personnel, policies of policy makers who do not pay attention to the interests of the laboratory. So laboratory management is still far from ideal. For this reason, it is necessary to provide an understanding for policy makers to pay more attention to laboratory management, so that it can function according to its function</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Laboratorium merupakan tempat dimana siswa dapat memperoleh penjelasan secara kongkret tentang peralatan atau bahan -bahan yang belum dapat dipahami saat mereka berada di kelas. Laboratorium berfungsi sebagai sumber belajar, pemahaman konsep secara kontekstual, metode pembelajaran yang menarik bagi siswa. Manfaat pembelajaran di Laboratorium siswa dapat mempelajari fakta, gejala, penanaman konsep. Memperoleh pengetahuan kognitif dan ketrampilan. Sebagai penerapan pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sikap ilmiah. Hasil pembelajaran di laboratorium ini, dapat dijadikan tolak ukur dalam pemahaman materi yang dipelajari.Management laboratorium itu tentunya juga dilengkapi dengan berbagai hal antara lain, pengelola dan program kerja. Pengelola Laboratorium meliputi, Kepala Sekola, Kepala Laboratorium, Laboran dan Petugas Kebersihan. Ada beberapa aspek yang tercantum dalam pengelolaan Laboratorium antara lain:perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan dan pengawasan. Karena pada dasarnya Langkah - langkah pengelolaan Laboratorium akan terlaksana dengan baik, jika memiliki struktur organisasi yang jelas. Tetapi tidak sedikit sekolah yang tidak memiliki kepengurusan /management Laboratorium. Sehingga tidak memiliki program kerja yang jelas dan tertata.Pada kenyataannya tidak sedikit sekolah yang masih belum memiliki management laboratorium yang tepat. Ada beberapa factor yang menyebabkab hal ini terjadi anatara lain: kurangnya tenaga yang kompeten, kebijakan para pemangku kebijakan yang kurang memperhatikan kepentingan Laboratorium. Sehingga management Laboratorium masih jauh dari ideal. Untuk itu perlu diadakan pemahamn pada para pemangku kebijakan agar lebih memperhatikan management Laboratorium, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya</p> Junartiah Junartiah Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 120 126 Literature Review: Problem Based Learning Berbasis Isu Sosiosaintifik dalam Menjawab Tantangan Keterampilan Abad 21 Pembelajaran IPA https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/745 <p><em><strong>Abstract:</strong>. Science learning at this time must of course lead to the challenges of 21st century skills. Initially teacher-centred learning has now shifted to learner-centred learning. At this time, with the demands of the times, learning developments must be varied in order to build a construct of understanding and encouragement so that active learning occurs. One of them is problem-based learning found in everyday life which often intersects with students' daily lives. The aim of this research is to find out how Problem Based Learning based on socioscientific issues can answer the challenges of 21st century skills in science learning. The research method applied in writing this article is a study of literature originating from various books that are likely to be published from 2018-2023. The results obtained in the research show that there are many advantages of Problem Based Learning when it is integrated with scientific issues in the surrounding environment, this shows the activeness of learning when there is a problem that must be solved. In science learning, the application of Problem Based Learning found 3 dimensions, namely attitudes, processes and products. From this dimension, various foundations emerge in the form of outcomes that answer the 4 skills of the 21st century, namely Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pada pembelajaran IPA pada saat ini tentu harus mengarah pada tantangan keterampilan abad 21. Semula pembelajaran yang berpusat pada guru sekarang beralih pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada saat ini dengan tuntutan zaman maka perkembangan pembelajaran harus bervariasi agar dapat membangun suatu konstruk pemahaman dan dorongan agar terjadi pembelajaran yang aktif. Salah satunya dengan pembelajaran berbasis masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang sering bersingungan dengan keseharian peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran <em>Problem Based Learning </em>berbasis isu sosiosaintifik ini dalam menjawab tantangan keterampilan abad 21 pada pembelajaran IPA. Metode penelitian yang diterapkan pada penulisan artikel ini adalah studi literatur yang berasal dari berbagai buku dengan rentan terbit dari 2018-2023. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan banyak kelebihan pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> ini ketika di integrasikan dengan isu-isu ilmiah yang ada di lingkungan sekitar, hal ini menunjukkan keaktifan pembelajaran ketika terdapat ada masalah yang harus dipecahkan. Pada pembelajaran IPA pada penerapan <em>Problem Based Learning</em> menemukan 3 dimensi yaitu sikap, proses, dan produk. Dari dimensi ini memunculkan berbagai pondasi berupa <em>outcome </em>yang menjawab 4 skill keterampilan abad 21 yaitu <em>Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, </em>dan Communication.</p> Predy Siswanto Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 127 134 Literature Review: Strategi Integrasi Konten Agama dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Berbasis Islam https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/746 <p><em><strong>Abstract: </strong>Science is a process of discovering what is taught with the concept of integration. Integration in science includes biology, physics, chemistry and space. Science can also be combined with religious knowledge. The dimensions of the Pancasila student profile teach religious character. Religious character in students is developed through the integration of science with religious content. This study aims to determine strategies for integrating religious content in science learning in Islamic-based schools. The method used is a Systematic Literature Review by analyzing 20 articles in the form of accredited journals and seminar proceedings from Google Scholar with a period of 2019-2023. The research results show that the trend of integrating religious content in science learning has been ongoing but has decreased due to the Covid-19 pandemic. The strategy for integrating religious content in science learning is carried out through media and learning models. Integration of religious content through print and non-print media using modules, teaching materials, LKPD, book posters, Learning Management System, E-Book Mobile Learning, powtoon, E-module, and augmented reality engineering applications. The learning models used to integrate religious content include guided inquiry, Islamic integrated learning, problem based learning, and 5E learning cycle.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> IPA merupakan sebuah proses untuk menemukan yang diajarkan dengan konsep keterpaduan. Keterpaduan dalam IPA meliputi biologi, fisika, kimia, dan bumi antariksa. IPA juga dapat dipadukan dengan ilmu agama. Dimensi profil pelajar pancasila mengajarkan karakter religius. Karakter religius pada siswa ditumbuhkan melalui integrasi sains dengan konten agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi integrasi konten agama dalam pembelajaran IPA di sekolah berbasis Islam. Metode yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review</em> dengan menganalisis 20 artikel berupa jurnal terakreditasi maupun prosiding seminar dari <em>google scholar</em> dengan rentang waktu 2019-2023. Hasil penelitian menunjukkan tren integrasi konten agama dalam pembelajaran IPA sudah berlangsung namun mengalami penurunan akibat adanya pandemic covid-19. Strategi integrasi konten agama dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui media dan model pembelajaran. Integrasi konten agama melalui media cetak maupun non cetak menggunakan modul, bahan ajar, LKPD, poster buku, Learning Management System, E-Book Mobile Learning, powtoon, E-modul, dan aplikasi rekayasa <em>augmented reality</em>. Model pembelajaran yang digunakan untuk integrasi konten agama meliputi inkuiri terbimbing, pembelajaran terintegrasi islam, <em>problem based learning</em>, dan learning cycle 5E.</p> Irfan Akbar Mohammad Masykuri Sulistyo Saputro Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 135 143 Tantangan dan Peluang dalam Manajemen Laboratorium IPA di Sekolah Menengah : Analisis Literatur Terkini https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/759 <p><em><strong>Abstract:</strong> Management of Natural Sciences (Science) laboratories in secondary schools is a crucial aspect in science education that influences the effectiveness of learning and the development of student competencies. This article is the result of a literature review that examines the challenges and opportunities faced in science laboratory management in secondary schools. This literature review identifies challenges in managing science laboratories in schools including limited infrastructure, limited human resources, lack of technological updates, and difficulties in managing a laboratory environment that is safe and meets standards. Meanwhile, opportunities arise in the form of integration of educational technology and collaboration with industry This literature review can provide insight for related parties to improve the effectiveness of laboratory management to support quality science education.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Manajemen laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah merupakan aspek krusial dalam pendidikan sains yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran dan perkembangan kompetensi siswa. Tulisan ini adalah hasil dari literature review yang mengulas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam manajemen laboratorium IPA di Sekolah Menengah. Kajian literatur ini mengidentifikasi Tantangan dalam manajemen laboratorium IPA di Sekolah meliputi keterbatasan sarana prasarana, sumber daya manusia terbatas, kurangnya pembaruan teknologi, dan kesulitan dalam pengelolaan lingkungan laboratorium yang aman dan sesuai standar. Sementara itu, peluang muncul dalam bentuk integrasi teknologi Pendidikan dan kerjasama dengan industry. Tinjauan literatur ini dapat&nbsp; memberikan wawasan bagi pihak terkait untuk meningkatkan efektivitas manajemen laboratorium guna mendukung pendidikan sains yang berkualitas.</p> Miftahul Hasanatun Alfiah Brama Br Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 144 151 Keanekaragaman Plankton di Danau Raja Kabupaten Indragiri Hulu Sebagai Rancangan Kamus Visual Pembelajaran Biologi SMA https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/760 <p><em><strong>Abstract: </strong>This study aims to be used as a source of information on the diversity of plankton species in danau raja. The study was conducted in Danau Raja, Indragiri Hulu Regency in April 2019. The parameters measured were biological parameters and physical chemical parameters of the waters. The research design is the stage of field data collection carried out with exploratory research, while the data collection is carried out using survey methods. This research was conducted in 4 stations with a purposive sampling technique. The method in this study consists of 2 stages, In the study of visual dictionary design using the Four-D model which consists of four stages, namely defining, designing, developing, and dissemination. The data obtained were analyzed descriptively.The results of this study showed that the composition of fitoplankton in danau raja was found in 5 classes, 20 species and 188 individuals. The most zooplankton compositions are Bosmina meridionalis and Diaphanosoma brachyuran with a proportion of 50%. The highest abundance of phytoplankton was found at station IV and the lowest was at station I. The highest phytoplankton diversity index was found at station IV and the lowest was at station I. The highest abundance of zooplankton was obtained at station III and station IV, while at station I and station II there were no zooplankton. The highest zooplankton diversity index was found at station III and station IV while at station I and station II no zooplankton was found.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk dapat dijadikan sebagai sumber informasi keanekaragaman jenis plankton di Danau Raja. Penelitian dilaksanakan di Danau Raja Kabupaten Indragiri Hulu pada bulan April 2019. Parameter yang diukur yaitu parameter biologi dan parameter fisika kimia perairan. Rancangan dalam penelitian ini yaitu tahap pengambilan data lapangan dilaksanakan dengan penelitian eksploratif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 stasiun dengan dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Metode pada penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap analisis keanekaragaman plankton yang terdapat di Danau Raja dan pembuatan rancangan kamus visual pembelajaran Biologi SMA. Pada penelitian perancangan kamus visual menggunakan model Four-D yang terdiri atas empat tahap yaitu pendefinisian (<em>define</em>), perancangan <em>(design</em>), pengembangan (<em>develope</em>), dan penyebaran (<em>dissemination</em>). Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi fitoplankton di Danau Raja ditemukan 5 kelas, 20 jenis dan 188 individu. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada stasiun IV dan terendah terdapat pada stasiun I. Indeks keanekaragaman fitoplankton tertiggi terdapat pada stasiun IV dan terendah pada stasiun I. Kelimpahan zooplankton tertinggi di dapatkan pada satsiun III dan stasiun IV, sedangkan pada stasiun I dan stasiun II tidak dijumpai adanya zooplankton. Indeks keanekaragaman zooplankton tertinggi didapatkan pada stasiun III dan stasiun IV sedangkan pada stasiun I dan stasiun II tidak ditemukannya zooplankton.</p> Nella Suwarno Yuslim Fauziah Nursal Nursal Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 152 160 Sistem Pengelolaan Manajemen Laboratorium IPA SMK Negeri 1 Singgahan Kabupaten Tuban https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/761 <p><em><strong>Abstract: </strong>Science laboratory management is an effort to manage laboratories so that they can be utilized optimally for learning and research. Good science laboratory management can contribute to achieving educational goals, in particular producing graduates who are competent and have good practical skills. This research aims to determine the management of the chemistry laboratory at SMK Negeri 1 Singgahan, this study used descriptive qualitative method. Data was collected through interviews, observations and notes. The research results show that the management of the science laboratory at SMK Negeri 1 Singgahan, is quite good. This is demonstrated by the planning, implementation and evaluation of science laboratory management in a planned and structured manner. However, there are still several things that need to be improved, namely: (1) There is a need to improve the quality of science laboratory facilities and infrastructure, including the provision of more adequate practical equipment; (2) There is a need to increase the capacity of practical supervising teachers, especially the ability to master material and practical skills; and (3) Students need to be educated about the importance of cleanliness and safety in science laboratories. The conclusion of this research is that the management of the science laboratory at SMK Negeri 1 Singgahan, is quite good but still needs improvement to achieve even better quality.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pengelolaan laboratorium IPA adalah upaya pengelolaan laboratorium agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pembelajaran, dan penelitian. Pengelolaan laboratorium IPA yang baik dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pendidikan, khususnya menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki keterampilan praktik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengelolaan laboratorium IPA di SMK Negeri 1 Singgahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan catatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan&nbsp; laboratorium ilmiah SMK Negeri 1 Singgahan sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan&nbsp; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengelolaan laboratorium IPA secara terencana dan terstruktur. Namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu: (1) Perlu adanya peningkatan kualitas sarana dan prasarana laboratorium IPA, termasuk penyediaan peralatan praktikum yang lebih memadai; (2) Perlu adanya peningkatan kapasitas guru pembimbing praktik khususnya kemampuan penguasaan materi dan keterampilan praktik; serta (3) Siswa perlu dididik tentang pentingnya kebersihan dan keselamatan di laboratorium sains. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan&nbsp; laboratorium IPA di SMK Negeri 1 Singgahan sudah cukup baik namun masih perlu perbaikan untuk mencapai kualitas yang lebih baik lagi.</p> Kharisma Sinta Saputri Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 161 165 Literature Review : Pembelajaran IPA Bermuatan Etno-STEAM sebagai Upaya Pemberdayaan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kurikulum Merdeka https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/762 <p><em><strong>Abstract:</strong> Improving the quality of human resources through educational pathways starting from primary and secondary education to tertiary education is the key to being able to follow the development of the industrial revolution 4.0 through 21st Century skills. The paradigm change in the independent curriculum provides teachers and students with the freedom to explore knowledge and skills according to their profile. Pancasila students. The implementation of Ethnoscience-STEAM is one of the phenomenal learning approaches currently in an effort to realize contextual learning in an independent curriculum. This research aims to analyze Etno-STEAM research trends in empowering students' creative thinking abilities in science learning. The method used is Systematic Literature Review (SLR) with a descriptive qualitative approach through articles in the period 2019-2023. The results of the analysis show that: 1) The largest implementation of Ethnoscience-STEAM in science learning in Indonesia is integrated with a learning model that supports concept construction, 2) The complementary Ethnoscience and STEAM approaches are effectively applied in learning to improve 4C skills in the independent curriculum, 3) Learning design Ethnoscience and STEAM are designed and applied through learning tools, 4) ethno-STEM project-based learning is able to increase the average student's critical and creative thinking abilities.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Peningkatan kualitas SDM melalui jalur pendidikan dimulai dari pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi merupakan kunci untuk mampu mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 melalui kecakapan Abad 21. Perubahan paradigma dalam kurikulum merdeka memberikan guru maupun peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan profil Pelajar Pancasila. Implementasi Etnosains-STEAM menjadi salah satu pendekatan pembelajaran yang fenomenal saat ini dalam upaya merealisasikan pembelajaran di kurikulum merdeka yang bersifat kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp; menganalisis tren penelitian Etno-STEAM dalam memberdayakan kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA.&nbsp; Metode yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review </em>(SLR) dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui artikel dalam kurun waktu 2019-2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) Implementasi Etnosains-STEAM pada pembelajaran IPA di Indonesia terbesar diintegrasikan dengan model pembelajaran yang mendukung konstruksi konsep, 2) Pendekatan Etnosains dan STEAM saling melengkapi efektif diterapkan dalam pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan 4C pada kurikulum merdeka, 3) Desain pembelajaran Etnosains dan STEAM dirancang dan diaplikasikan melalui perangkat pembelajaran, 4) pembelajaran berbasis proyek etno-STEM mampu meningkatkan rata-rata kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.</p> Melynia Ariningtyas Prabawati Sri Yamtinah Bramastia Bramastia Ari Syahidul Sidiq Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 166 179 Pengaruh Model Pembelajaran Investigation Through Cooperative Problem Solving (ITCPS) terhadap Curiosity Siswa Kelas VII pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/763 <p><em><strong>Abstract:</strong> Curiosity is one of the character values that must be instilled in students, because curiosity is the main capital for students to have a tendency to learn actively. However, in reality, student’s curiosity in the learning process is still low. One of the learning models that can support student activeness in the teaching and learning process is the Investigation Through Cooperative Problem Solving (ITCPS) learning model. This model invites students to collaborate with group friends in solving a problem. The purpose of this study was to see the effect of the ITCPS learning model on the curiosity of seventh-grade students in the subject of Natural Sciences (IPA) in the material of classification of living things. This study used a quantitative quasi-experimental pre-post nonequivalent control group design. The hypothesis test carried out is the Anacova test. The samples in this study were 59 students from one of the public junior high schools in Surakarta City, Central Java, Indonesia. The result of the significance value of the Anacova test is 0.032 (α &lt; 0.05), which means it shows the effect of using the ITCPS learning model on the curiosity of seventh-grade students on the classification of living things.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> <em>Curiosity </em>adalah salah satu nilai karakter yang harus bisa ditanamkan pada siswa, karena <em>curiosity </em>merupakan modal utama siswa memiliki kecenderungan untuk belajar secara aktif. Namun, pada kenyataannya, <em>curiosity </em>siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat menunjang keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran <em>Investigation Through Cooperative Problem Solving </em>(ITCPS). Model ini mengajak siswa untuk berkolaborasi dengan teman kelompok dalam memecahkan suatu permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran ITCPS terhadap <em>curiosity </em>siswa kelas VII pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam materi klasifikasi makhluk hidup. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif <em>quasi-experimental pre-post nonequivalent control group design</em>. Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji Anacova. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa dari salah satu SMP Negeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Hasil nilai signifikansi dari uji Anacova adalah 0,032 (α &lt; 0,05), yang berarti menunjukkan adanya pengaruh dari penggunaan model pembelajaran ITCPS terhadap <em>curiosity </em>siswa kelas VII pada materi klasifikasi makhluk hidup.</p> Nisa Delove Fena Angelita Budi Utami Annisa Nur Khasanah Farida Agustina Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 180 189 Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Berbantuan Adobe Flash Professional Cs6 Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alamterpadu Siswa Di Madrasah Tsanawiyah https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/775 <p><em><strong>Abstract: </strong>The learning outcomes of Integrated Natural Sciences at Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Muaro Jambi are still low especially in physics. One effort that can be made to overcome this problem is to use a generative learning model assisted by Adobe Flash Professional CS6 on the concept of heat and heat transfer. The research method used is a quasi experiment with a non-randomized pretest-posttest control group design, with 37 students as a sample who were divided into two classes. Class VII C as an experimental class with a generative learning model assisted by Adobe Flash Professional CS6 and class VII B students as a control class using the lecture method. According to the instrument in this research such as object test multiple choice with a four choice which was used generative learning model assisted by Adobe Flash Professional CS6 to measure student learning outcomes. In this research, the pretest mean score for the experimental class is 47.5 and the pretest average score for the control class is 40. While the posttest average score for the experimental class is 77.3, while the posttest average score for the control class is 70.3. Based on the test calculation of the t-test t<sub>count</sub> of 2,74 which is greater than the this t<sub>table</sub> (either in the level of significance 5% = 2,03 or at a significant level 1% = 2,72) is this mean H<sub>0</sub> rejected, and H<sub>a</sub> accepted. This means that there is a significant influence of the generative learning model assisted by Adobe Flash Professional CS6 on student learning outcomes. The results suggest that teachers can use a generative learning model assisted by Adobe Flash Professional CS6 in science learning activities.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Muaro Jambi masih rendah khususnya pada mata pelajaran fisika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran generatif berbantuan <em>Adobe Flash Professional CS6 </em>pada konsep kalor dan perpindahan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>quasi experiment </em>dengan desain <em>non-randomized pretest-posttest control group design</em>, dengan 37 orang siswa sebagai sampel yang terbagi menjadi dua kelas. Kelas VII C sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran generatif berbantuan <em>Adobe Flash Professional CS6</em> dan siswa kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan metode ceramah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat pilihan yang digunakan. Media pembelajaran yang dipakai adalah <em>Adobe Flash Professional CS6</em>. Hasil analisis data diperoleh skor rata-rata <em>pretest</em> untuk kelas eksperimen adalah 47,5 dan skor rata-rata <em>pretest</em> kelas kontrol adalah 40. Sedangkan skor rata-rata <em>posttest</em> untuk kelas eksperimen adalah 77,3 sedangkan skor rata-rata <em>posttest</em> kelas kontrol adalah 70,3. Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh t<sub>hitung</sub> = 2,74 yang lebih besar dari t<sub>tabel</sub> (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,03 maupun pada taraf signifikansi 1% = 2,72) yaitu dengan demikian berarti H<sub>0</sub> ditolak, dan H<sub>a</sub> diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikansi dari model pembelajaran generatif berbantuan <em>Adobe Flash Professional CS6</em> terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian menyarankan agar guru dapat menggunakan model pembelajaran generatif berbantuan <em>Adobe FlashProfessional CS6 </em>dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.</p> Nova Andriani Dian Ayu Pertiwi Maryani Putri Nining Mulyani Triono Sandi Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 190 197 Analisis Kebutuhan Guru Terhadap Pengembangan Modul Ajar Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Materi Gelombang Bunyi https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/777 <p><em><strong>Abstract:</strong> This study aims to analyze the needs of teachers related to the independent curriculum teaching modules in schools using descriptive methods. Data collection was carried out by distributing questionnaires with 10 physics teachers as respondents scattered &nbsp;in several regional schools in Java. Some teachers still have difficulty compiling and developing teaching modules. Based on the analysis of teacher needs, teachers need teaching modules of the independent curriculum based on discovery learning on sound wave material. The research results showed that 40% of teachers still had difficulty compiling teaching modules and 30% of teachers had difficulty developing teaching modules. In addition to the sound wave material, 40% of teachers agreed that the material included material that was difficult for students to understand and 30% of teachers still had difficulty teaching matters related to critical and creative thinking skills. In compiling teaching modules the ability and creativity of a teacher is needed. This is because the teaching module is one of the teaching tools that is very important for the success of the learning process in the classroom. Based on interviews and questionnaires analyzing teacher needs, a systematic teaching module is needed that displays pictures or videos, this certainly makes it easier for teachers to carry out the Physics learning process, especially sound wave material in class.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan guru berkaitan dengan modul ajar kurikulum merdeka disekolah menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data melalui penyebaran angket dengan responden 10 guru fisika yang tersebar di beberapa sekolah daerah di Jawa. Sebagian guru masih mengalami kesulitan menyusun dan mengembangkan modul ajar. Berdasarkan analisis kebutuhan guru, guru membutuhkan modul ajar kurikulum merdeka berbasis discovery learning pada materi gelombang bunyi. Hasil penelitian didapatkan 40% guru masih mengalami kesulitan menyusun modul ajar dan 30% guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan modul ajar. Selain itu materi gelombang bunyi 40% guru setuju bahwa materi tersebut termasuk materi yang sulit dipahami oleh siswa dan 30% guru masih mengalami kesulitan mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam menyusun modul ajar kemampuan dan kreativitas seorang guru sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang sangat penting untuk keberhasilan proses pembelajaran dikelas. Berdasarkan wawancara dan angket analisis kebutuhan guru, dibutuhkan suatu modul ajar sistematis yang menampilkan gambar atau video, hal ini tentu memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Fisika khususnya materi gelombang bunyi dikelas.</p> Chomsatin Amalia Sarwanto Sarwanto Fahru Nurosyid Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 198 203 Analisa Manajemen Laboratorium Sains Di SMKN Ngraho Bojonegoro https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/778 <p><strong>Abstrak:</strong> Salah satu hakikat sains adalah sains sebagai proses dimana dalam pelaksanaannya membutuhkan laboratorium sebagai sarana. Laboratorium sains di sekolah adalah tempat siswa melakukan praktikum dalam rangka membuktikan atau mengkonstruksi teori-teori sains. Di sekolah menengah kejuruan pada umumnya tempat praktik yang diutamakan adalah tempat praktik sesuai dengan konsentrasi keahliannya, untuk itu peneliti berusaha menganalisa manajemen laboratorium sains di SMKN Ngraho. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan manajemen laboratorium di SMKN Ngraho Bojonegoro. Hasil dari analisa ini secara umum menunjukkan hasil yang kurang dikarenakan persyaratan manajemen laboratorium sains, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pengorganisasian, 3) Pelaksanaan dan 4) Pengawasan belum berjalan secara maksimal. Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi peneliti sebagai salah satu guru sains di sekolah tersebut, guru-guru sains dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan manajemen laboratorium sehingga pembelajaran sains dapat dilaksanakan sesuai dengan hakikat sains sebagai proses dan tuntutan pembelajaran pada kurikulum merdeka saat ini.</p> Amalia Ika Nursanti Bramastia Bramastia Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 204 208 Analisis Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA SMPN 1 Purwantoro https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/779 <p><em><strong>Abstract:</strong> Science learning must be supported by adequate infrastructure, availability of laboratory space to support an orderly and prolonged educational process. The aim of this research is to analyze the use of laboratories in science learning at SMP Negeri 1 Purwantoro. This research used a descriptive qualitative approach with research subjects of 32 grade 8 student respondents. The instruments used were observation sheets, interviews, questionnaires and documentation. Data collection techniques use observation, interviews, questionnaires and documentation methods. Data analysis used in this research includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data analysis technique using the Guttman scale. The results of the research show that the science laboratory room at SMP Negeri 1 Purwantoro can be declared to be in accordance with the standards of Minister of National Education Regulation No. 24 of 2007 with an average of 77.22% in the adequate category, secondly regarding science laboratory equipment, it meets the standards of Minister of Education and Culture Regulation No. 8 of 2018 with an average of 43.4% in the adequate category, and thirdly related to science laboratory equipment that meets the standards of Minister of Education and Culture Regulation No. 8 of 2018 with an average of 78.6% in the eligible category. The hope of this research is that schools can improve science laboratory equipment which is not in accordance with the 2018 Minister of Education and Culture Regulation standardization. So that the learning process will be maximized with several tools that can be updated.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Pembelajaran IPA harus ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai, tersedianya&nbsp; ruang laboratorium guna mendukung proses pendidikan yang tertib serta berkepanjangan. Tujuan penelitian ini menganalisis pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Purwantoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 32 responden siswa kelas 8. Instrumen yang digunakan yakni lembar observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis data dengan skala guttman. Hasil penelitian menunjukkan ruang laboratorium IPA SMP Negeri 1 Purwantoro dapat dinyatakan sudah sesuai standar Permendiknas No. 24 Tahun 2007 dengan rata- rata mencapai 77.22% kategori cukup layak, kedua terkait alat laboratorium IPA sudah sesuai standar Permendikbud No. 8 Tahun 2018 dengan rata- rata 43.4% kategori cukup layak, dan ketiga terkait alat laboratorium IPA sudah sesuai standar Permendikbud No. 8 Tahun 2018 dengan rata- rata 78.6% kategori layak. Harapan dari penelitian ini sekolah dapat memperbaiki alat laboratorium IPA yang kurang sesuai dengan standardisasi Permendikbud 2018. Sehingga proses pembelajaran akan lebih maksimal dengan beberapa alat yang bisa diperbaharui.</p> Bramastia Bramastia Nurhamudin Nurhamudin Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 209 216 Analisis Pengelolaan Laboratorium IPA di SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/781 <p><em><strong>Abstract:</strong>. Science learning is one of the studies of science that contains various scientific theories and concepts that can be proven through a series of research activities. Research activities that can support science learning can be carried out through science laboratories. A good science laboratory must have laboratory management and management that can provide an overview of activities related to the laboratory, so that in this case all activities will be more structured and laboratory use will run smoothly. The purpose of this study was to analyze the management of science laboratories at SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro. The research method used is descriptive qualitative. Data collection was done by interview, observation, and documentation. The results showed that the science laboratory has quite complete tools and materials but the comparison is not balanced between the availability and the number of users, namely students, there is a schedule for using the laboratory, rules of procedure, and funding from BOS. However, in terms of management, it is still not optimal because it only has a laboratory head while the duties of laboratory assistants and technicians are replaced by the laboratory head and science teacher. The solution to overcome these obstacles is that the principal, the committee and the laboratory work together to propose the needs of laboratory infrastructure and laboratory personnel. In addition, it is necessary to improve the management of the laboratory.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pembelajaran IPA merupakan salah satu kajian ilmu pengetahuan yang berisi tentang berbagai teori dan konsep ilmiah yang dapat dibuktikan melalui serangkaian kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian yang dapat menunjang pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui laboratorium IPA. Laboratorium IPA yang baik harus memiliki pengelolaan dan manajemen laboratorium yang dapat memberikan suatu gambaran kegiatan yang berhubungan dengan laboratorium, sehingga dalam hal ini semua kegiatan akan lebih terstruktur dan penggunaan laboratorium akan berjalan dengan lancar. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis manajemen laboratorium IPA di SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium IPA memiliki alat dan bahan cukup lengkap namun dengan perbandingan yang tidak seimbang antara ketersediaan dengan jumlah pengguna yaitu siswa, terdapat jadwal penggunaan laboratorium, tata-tertib, dan pendanaan dari BOS. Namun, dalam hal pengelolaan masih belum maksimal karena hanya memiliki kepala laboratorium sedangkan tugas laboran serta teknisi di gantikan oleh kepala laboratorium dan guru IPA. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut kepala sekolah bersama komite dan pihak laboratorium bekerja sama untuk mengajukan kebutuhan sarana prasarana laboratorium serta tenaga laboratorium. Selain itu, perlu perbaikan dalam pengelolaan dan perawatan laboratorium sehingga kegiatan praktikum akan berjalan efektif dan efisien.</p> Ferry Yudha Pratama Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 217 223 Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Praktikum IPA (Studi kasus di SMP Negeri 3 Purwantoro Kabupaten Wonogiri) https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/782 <p><em><strong>Abstract: </strong>The laboratory is a facility that improves the quality of learning. Science laboratory management must be in accordance with standards. The purpose of the study was to identify obstacles and present practical solutions in improving science practicum. This research uses a descriptive qualitative approach. The research method used observation, interview, questionnaire. Respondents were 1 principal, 2 science teachers, and 50 students of SMP Negeri 3 Purwantoro in the 2023/2024 academic year. The results of the study identified obstacles, such as the low implementation of science practicum can be caused by a number of obstacles including: lack of provision of teacher knowledge and skills, low teacher participation in laboratory utilisation training, limited laboratory facilities and equipment, implementation obstacles according to the perceptions of principals, teachers, and students, lack of laboratory staff, and low performance of laboratory heads due to work overload. The solutions are teacher collaboration through Teacher Working Groups, special training for teachers, budgeting for lab equipment and materials, teacher creativity in making alternative learning media, teacher motivation through training and collaboration, budgeting for laboratory equipment and materials, recruitment of lab assistants and additional science teachers or empowering existing resources.This research is expected to provide insight to schools and teachers to improve the quality of science practicum at SMP Negeri 3 Purwantoro. This will create a better learning experience, strengthen students' understanding of scientific concepts, and increase academic achievement.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Laboratorium merupakan fasilitas yang meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan laboratorium IPA harus sesuai dengan standar. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hambatan dan menyajikan solusi praktis dalam meningkatkan praktikum IPA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, angket. Responden adalah 1 Kepala Sekolah, 2 guru IPA, dan 50 siswa SMP Negeri 3 Purwantoro tahun pelajaran 2023/2024. Hasil penelitian mengidentifikasi hambatan, seperti rendahnya pelaksanaan praktikum IPA dapat disebabkan oleh sejumlah hambatan yang meliputi: kurangnya bekal pengetahuan dan keterampilan guru, rendahnya partisipasi guru dalam pelatihan pemanfaatan laboratorium, keterbatasan fasilitas dan peralatan laboratorium, hambatan pelaksanaan menurut persepsi kepala sekolah, guru, dan siswa, kekurangan tenaga laboran, serta rendahnya kinerja kepala laboratorium karena kelebihan beban kerja. solusinya adalah kolaborasi guru melalui Kelompok Kerja Guru, pelatihan khusus untuk guru, penganggaran untuk alat dan bahan praktikum, kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran alternatif, motivasi guru melalui pelatihan dan kolaborasi, penganggaran untuk alat dan bahan laboratorium, perekrutan tenaga laboran dan guru IPA tambahan atau memberdayakan sumber daya yang ada.Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan kepada sekolah dan guru untuk meningkatkan kualitas praktikum IPA di SMP Negeri 3 Purwantoro. Hal ini akan menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik, memperkuat pemahaman konsep ilmiah siswa, dan peningkatan pencapaian akademik.</p> Agus Riyanto Retno Susanti Bramastia Bramastia Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 224 235 Literature Review: Strategi Implementasi Inquiry lesson dalam Pembelajaran Sains Ditinjau dari Jenjang Pendidikan dan Mata Pelajaran https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/783 <p><em><strong>Abstract: </strong>Learning carried out in schools must train students to face the challenges of the 21st century. The learning carried out must be adaptive, creative, and proactive to achieve learning goals. The learning carried out must be meaningful and make students enthusiastic so that students become active in learning activities, one of which is science. Inquiry is an effort to design varied learning that enables students to make discoveries. According to Wenning, one of the levels in inquiry learning is an inquiry lesson which emphasizes investigation, so that students will gain experience and knowledge according to the evidence needed in science learning. The presentation of this article is carried out with a literature review that focuses on inquiry lessons in science learning in schools. Selection of articles to be analyzed over a certain period, method or media, level of education, choice of subjects, and the influence of other variables. This research was carried out in accordance with the guidelines in the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysis (PRISMA) so that the articles selected will be systematic. The research results show that in the period 2018 to 2023, there were articles with appropriate criteria and showed discussions in accordance with inquiry lessons and science learning. The application of inquiry lessons is mostly done in secondary schools because many experiments can be done to provide proof.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus melatihkan siswa dalam menghadapi tantangan abad 21, pembelajaran yang dilakukan harus adaptif, kreatif dan poraktif untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan harus bermakna yang membuat siswa antusias sehingga siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran salah satunya dalam IPA. Inkuiri menjadi suatu upaya dalam mendesain pembelajaran yang variatif yang menjadikan siswa mampu melakukan penemuan. Level dalam pembelajaran inkuiri menurut Wenning salah satunya inquiry lesson yang menekankan pada penyelidikan, sehingga siswa akan mendapat pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan pembuktiannya yang dibutuhkan dalam pembelajaran IPA. Penyajian artikel ini dilakukan dengan literature review yang difokuskan pada inquiry lesson pada pembelajaran IPA di sekolah. Pemilihan artikel yang akan dilakukan analisis dalam kurun waktu tertentu, metode atau media, jenjang pendidikan, pemilihan mata pelajaran dan pengaruh variable lainnya. Penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan pedoman yang ada dalam Preferred Reporting Items for Systematic Review and MetaAnalysis (PRISMA) sehingga artikel yang dipilih akan sistematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kurun waktu 2018 hingga 2023 terdapat artikel dengan kriteria sesuai dan menunjukan pembahasan sesuai dengan inquiry lesson dan pembelajaran IPA. Pengaplikasian inquiry lesson paling banyak dilakukan di sekolah menengah karena terdapat banyak eksperimen yang bisa dilakukan untuk melakukan pembuktian.</p> Adelliana Dini Timikasari Baskoro Adi Pr Mohammad Masykuri Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 236 245 The relationship between Microbiology Learning Outcomes and Clean and Healthy Living Behavior in Biology Education Students at Kerinci State Islamic University https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/784 <p><em><strong>Abstract:</strong> This study falls under the category of quantitative research and employs product moment correlation analysis to investigate the potential correlation between microbiology learning outcomes and clean and healthy living behavior. The study's population comprises students majoring in Biology Education from the class of 2019. The sampling method used in this research is total sampling, meaning that the sample size is equal to the population size. Consequently, the research sample consists of 75 fifth-semester students from the 2019 cohort in the Biology Education program. Data collection methods for this study include attitude scales, interviews, and documentation. The research findings indicate the following: 1) The learning outcomes of third-semester Biology Education students from the 2019 cohort are at 83, falling within the range of 80 to 86, indicating fairly good performance. 2) The clean and healthy living behavior of fifth-semester Biology Education students from the same cohort averages at 85, placing it within the 81-89 range, which is categorized as fairly good. 3) Based on the correlation calculations for the 2019 cohort, the correlation coefficient (rxy) is 0.740 at a 5% significance level. The calculated rcount value surpasses the rtable value (0.740 &gt; 0.233), indicating a strong level of relationship within the 0.60-0.799 coefficient interval. Furthermore, the significance value (sig value) (2-tailed) is 0.000, which is less than 0.05. As a result, the null hypothesis (Ho) is rejected, and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This data analysis provides evidence of a significant relationship between learning outcomes and clean and healthy living behavior among Biology Education students at Kerinci State Islamic Institute.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif dan menggunakan analisis korelasi product moment untuk mengetahui potensi korelasi antara hasil pembelajaran mikrobiologi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, artinya besar sampel sama dengan besar populasi. Oleh karena itu, sampel penelitiannya terdiri dari 75 mahasiswa semester lima angkatan 2019 program Pendidikan Biologi. Metode pengumpulan data penelitian ini meliputi skala sikap, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil belajar mahasiswa Pendidikan Biologi semester III angkatan 2019 berada pada angka 83, berada pada rentang 80 hingga 86, menunjukkan kinerja yang cukup baik. 2) Perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa Pendidikan Biologi semester V pada angkatan yang sama rata-rata sebesar 85, berada pada rentang 81-89 yang termasuk dalam kategori cukup baik. 3) Berdasarkan perhitungan korelasi kohort tahun 2019 diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,740 pada tingkat signifikansi 5%. Nilai rhitung tersebut melampaui nilai rtabel (0,740 &gt; 0,233), sehingga menunjukkan tingkat hubungan yang kuat pada interval koefisien 0,60-0,799. Selanjutnya nilai signifikansi (nilai sig) (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Hasilnya hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Analisis data ini memberikan bukti adanya hubungan yang signifikan antara hasil belajar dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Kerinci.</p> Viola Amelia Syafitri Anisa Fitria Riska Fitriani Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 246 255 Pengembangan E-Modul pada Materi Diferensial Parsial Mata Kuliah Fisika Matematika I Menggunakan Aplikasi Flip Pdf Professional https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/785 <p><em><strong>Abstract:</strong>&nbsp;This research aims to determine the results of student development and perceptions of e-modules in partial differential material in the Mathematical Physics I course using the Flip PDF Professional application. This type of research is research and development with a 4D model. The instruments used were validation questionnaires for material experts and media experts, as well as student perception questionnaires. The mathematical physics I e-module on partial differential material developed has an .exe format which can be operated on a PC/laptop and an HTML format which can be operated on a smartphone. The validation results by material expert validators obtained an average score of 3.33 (very good) and an average score for media experts of 3.50 (very good). Furthermore, the student perception score regarding the mathematical physics e-module I in the field trial was 3.6 (very good). Therefore, the e-module that has been developed is categorized as very good for use and can be disseminated widely. The main advantages of the e-module being developed are that there are videos that can be accessed offline, quizzes and competency tests that provide feedback on the answers given, and features that are easy to operate.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan dan persepsi mahasiswa terhadap e-modul pada materi diferensial parsial mata kuliah fisika matematika I menggunakan aplikasi Flip PDF Professional. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model 4D. Instrumen yang digunakan berupa angket validasi ahli materi dan ahli media, serta angket persepsi mahasiswa. E-modul fisika matematika I pada materi diferensial parsial yang dikembangkan memilki format .exe yang dapat dioperasikan pada PC/laptop dan format HTML yang di operasikan pada smartphone. Hasil validasi oleh validator ahli materi memperoleh rata-rata skor sebesar 3,33 (sangat baik) dan rata-rata skor ahli media sebesar 3,50 (sangat baik). Selanjutnya skor hasil persepsi mahasiswa terhadap e-modul fisika matematika I pada uji coba lapangan sebesar 3,6 (sangat baik). Oleh karena itu, e-modul yang telah dikembangkan berkategori sangat baik untuk digunakan dan dapat disebarluaskan. Keunggulan utama pada e-modul yang dikembangkan yaitu terdapat video yang dapat diakses secara offline, quiz dan uji kompetensi yang memberikan umpan balik terhadap jawaban yang diberikan, dan fitur-fitur yang mudah dioperasikan.</p> Riska Fitriani Anisa Fitria Viola Amelia Syafitri Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 256 266 Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Hots) Peserta Didik di Sma Negeri 1 Ngemplak dalam Menyelesaikan Soal Asam Basa https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/786 <p><em><strong>Abstract:</strong> The low level of students' higher-order thinking skills is the background of this research. The purpose of this study is to ascertain whether students already have higher-order thinking skills to solve problems involving acid-base material. High-level cognitive abilities consist of the ability to analyze, evaluate, and create according to Bloom's revised taxonomy. The 30 research subjects were students of class XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngemplak. The instruments used in this research include interviews and HOTS test questions. This research used qualitative methods and descriptive analysis. Based on the results of the study, it can be said that the average level of students' high-level thinking skills in the aspects of analysis, evaluation, and creation is 35.59%, 52.06%, and 31.07%, respectively, from a possible score of 100%. The results of this percentage indicate the weak ability of students to answer HOTS-type questions. Based on the interview results, it is known that students are not accustomed to working on HOTS-type questions because they are accustomed to giving repetitive questions that are similar to practice questions during classroom learning. This finding can be used as a guide to improve teaching standards that support the development of students' HOTS skills in the future.</em></p> <p><strong>Abstrak: </strong>Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah peserta didik telah memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah yang melibatkan materi asam-basa. Kemampuan kognitif tingkat tinggi terdiri dari kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta sesuai taksonomi Bloom yang telah direvisi. Subjek penelitian yang berjumlah 30 orang merupakan peserta didik kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Ngemplak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara dan soal tes HOTS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada aspek analisis, evaluasi, dan kreasi masing-masing sebesar 35,59%, 52,06%, dan 31,07%, dari kemungkinan skor 100%. Hasil persentase ini menunjukkan masih lemahnya kemampuan peserta didik untuk menjawab pertanyaan tipe HOTS. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal-soal tipe HOTS karena terbiasa dengan pemberian soal berulang yang mirip dengan soal latihan saat pembelajaran di kelas. Temuan ini dapat dijadikan sebagai panduan untuk meningkatkan standar pengajaran yang mendukung pengembangan kemampuan HOTS peserta didik di masa depan.</p> Siti Sholikhah Bowo Sugiharto Sentot Budi Rahardjo Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 267 275 Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Inquiry Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Motivasi Belajar Siswa https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/788 <p><em><strong>Abstract: </strong>The development of science and technology raises various challenges in areas of life, including education. Education is required to be of higher quality to prepare human resources who have various 21st-century skills. Therefore, the learning process also experiences a paradigm shift to achieve this goal. The characteristics of 21st-century learning can be developed through the integration of technology and communication (ICT) in the learning process, so learning media has a great opportunity to answer these challenges. This research aims to determine the use of interactive learning media based on inquiry learning to improve students' critical thinking skills and learning motivation. The research method used in writing this article is a literature study from various sources, both books and journals, in the period 2018-2023. The results obtained indicate that interactive learning media is effectively used to increase student learning motivation. Apart from that, inquiry learning is also effectively used to improve students' critical thinking skills. Therefore, it can be concluded that interactive learning media based on inquiry learning can be used to improve students' thinking abilities and learning motivation.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan berbagai tantangan dalam bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan dituntut untuk lebih berkualitas agar mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki berbagai kecakapan abad 21. Oleh karena itu proses pembelajaran juga turut mengalami pergeseran paradigma agar mencapai tujuan tersebut. Karakteristik pembelajaran abad 21 dapat dibagun melalui pengintegrasian teknologi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran, sehingga media pembelajaran memiliki peluang besar dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis inquiry learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literature dari berbagai sumber baik buku maupun jurnal dalam kurun waktu 2018-2023. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu pembelajaran inquiry learning juga efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif&nbsp; berbasis inquiry learning dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan motivasi belajar siswa.</p> Sri Wahyuning Bramastia Bramastia Sarwanto Sarwanto Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 276 283 Analysis of Profile Discipline and Learning Motivation of Class VIII Students of Junior High School 03 Buay Sandang Aji State https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/789 <p><em><strong>Abstract:</strong> Discipline and motivation to learn is one of the basic aspects that encourage optimal learning outcomes. The purpose of this study was to determine the level of quality of discipline and student motivation that can affect learning outcomes. This research is a descriptive analysis using quantitative data. Data were obtained through test and non-test techniques which included tests of cognitive learning outcomes, observation sheets of discipline and learning motivation, and inclusive interviews. The research sample involved 60 grade VIII students of SMP Negeri 03 Buay Sandang Aji, Kab. OKU Selatan, South Sumatera. The results of the research test showed that student learning outcomes were relatively low with the percentage of students' N-Gain Scores ranging from the experimental class to a relatively moderate range of 53.08%. While the learning outcomes of students in the control class showed a score of around 47.64%. While the results of observations of discipline in learning science are relatively high with an average acquisition of around 75.00% in the high category and the level of student learning motivation is around 48.96% in the low category. The results of teacher and student interviews show difficulties in increasing discipline and learning motivation.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Sikap disiplin dan motivasi belajar adalah salah satu aspek dasar yang medorong hasil belajar yang optmal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kualitas kedisiplinan dan motivasi belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan data kuantitatif. Data diperoleh melalui teknik tes dan non tes yang meliputi tes hasil belajar kognitif, lembar observasi kedisiplinan dan motivasi belajar, dan wawancara inklusif. Sample penelitian melibatkan 60 siswa kelas VIII SMP Negeri 03 Buay Sandang Aji, Kab. OKUS, Sumatera Selatan. Hasil tes penelitian menunjukkan hasil belajar siswa relatif rendah dengan persentase N-Gain Score siswa berkisar kelas eksperimen relatif sedang berkisar 53.08%. Sedangkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol menunjukkan perolehan nilai berkisar 47.64%. Sedangkan hasil observasi sikap kedisiplinan dalam belajar IPA relatif tinggi dengan perolehan rerata berkisar 75.00% dengan kategori tinggi dan tingkat motivasi belajar siswa berkisar 48.96% dengan kategori rendah. Hasil wawancara guru dan siswa menunjukkan kesulitan dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar.</p> Suci Hatfina Baskoro Adi Prayitno Sri Yamtinah Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 284 292 Analisis Manajemen Laboratorium IPA di SMK Negeri 1 Singgahan Tuban https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/794 <p><em><strong>Abstract:</strong> This research aims to analyze and describe the management system of the Natural Sciences Laboratory (IPA) at SMK Negeri 1 Singgahan using descriptive qualitative research methods. This research method includes data collection through observation, interviews, and document analysis related to scientific laboratory management. The research results show that the science laboratory management system at SMK Negeri 1 Singgahan has several pathways, including planning, organizing, implementing, monitoring and improving. Planning includes determining laboratory objectives, allocating resources, and preparing a schedule for laboratory use. Organization includes management of facilities, equipment and teaching staff, while implementation includes the learning process, security and maintenance of equipment. Supervision is carried out through monitoring laboratory activities, evaluating the performance of teaching staff and feedback from laboratory users. System improvement is achieved by identifying bottlenecks, evaluating processes, and designing improvement strategies. However, this research also identified several obstacles in managing science laboratories, such as limited resources and expansion of laboratory facilities. In conclusion, this research provides a comprehensive overview of the scientific laboratory management system of SMK Negeri 1 Singgahan. Recommendations are provided to improve the efficiency, effectiveness and quality of scientific laboratory management, including improving resource allocation and improving laboratory facilities.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan sistem pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMK Negeri 1 Singgahan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini meliputi pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan laboratorium ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem manajemen laboratorium IPA&nbsp; SMK Negeri 1 Singgahan memiliki beberapa alur antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan dan perbaikan. Perencanaan meliputi penentuan tujuan laboratorium, pengalokasian sumber daya, dan penyiapan jadwal penggunaan laboratorium. Organisasi meliputi pengelolaan sarana, peralatan, dan tenaga pengajar, sedangkan pelaksanaan meliputi proses pembelajaran, pengamanan, dan pemeliharaan peralatan.&nbsp; Pengawasan dilakukan melalui pemantauan kegiatan laboratorium, evaluasi kinerja tenaga pengajar dan umpan balik dari pengguna laboratorium. Perbaikan sistem dicapai dengan mengidentifikasi hambatan, mengevaluasi proses, dan merancang strategi perbaikan. Namun penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa hambatan dalam pengelolaan laboratorium IPA, seperti keterbatasan sumber daya dan perluasan fasilitas laboratorium.&nbsp; Kesimpulannya, penelitian ini memberikan gambaran menyeluruh tentang sistem manajemen laboratorium ilmiah SMK Negeri 1 Singgahan. Rekomendasi diberikan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pengelolaan laboratorium ilmiah, termasuk meningkatkan alokasi sumber daya dan meningkatkan fasilitas laboratorium.</p> Winda Ratna Sari Copyright (c) 2023 2024-12-13 2024-12-13 293 297 Penguatan Karakter Sains Melalui Transformasi Digital Dalam Kurikulum Merdeka Untuk Meningkatkan Pembangunan Pendidikan https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/815 <p><em><strong>Abstract:</strong> Digital transformation is revolutionizing science education. This study explored the impact of digital tools and resources on developing scientific literacy within the framework of Indonesia's Merdeka Curriculum. Through qualitative research involving interviews and observations, we found that digital technologies significantly enhanced students' critical thinking, problem-solving, and collaborative skills. Moreover, these tools facilitated personalized learning and increased student engagement. However, challenges such as unequal access to technology and limited teacher training emerged. The study concludes that while digital transformation holds immense promise for science education, it is essential to address these challenges to ensure equitable and effective implementation.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Transformasi digital merevolusi pendidikan sains. Studi ini mengeksplorasi dampak alat dan sumber daya digital terhadap pengembangan literasi sains dalam kerangka Kurikulum Merdeka Indonesia. Melalui penelitian kualitatif yang melibatkan wawancara dan observasi, kami menemukan bahwa teknologi digital secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaboratif siswa. Selain itu, alat-alat ini memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi dan meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, tantangan seperti akses yang tidak setara terhadap teknologi dan terbatasnya pelatihan guru muncul. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun transformasi digital mempunyai potensi besar bagi pendidikan sains, tantangan-tantangan ini perlu diatasi untuk memastikan penerapan yang adil dan efektif.</p> Endang Palupi Bramastia Bramastia Copyright (c) 2023 2023-11-13 2023-11-13 298 305 Pembelajaran Berbasis Proyek Terintegrasi STEM Pada Mata Pelajaran IPAS Materi Daur Hidrologi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Motivasi Belajar dan Literasi Siswa Kelas X SMK Negeri Purwosari Kabupaten Bojonegoro https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/816 <p><em><strong>Abstract:</strong> Creative thinking and motivation and literacy are the types of skills that students must have to face the Industrial Revolution 4.0 at the peak of Indonesia's demographics (2020-2035). Project-based IPAS subjects are a combination of social studies and science lessons as the vision of the Merdeka Curriculum, which is to hone skills (critical, creative, and innovative thinking, problem solving, collaboration, communication) in facing competition in the global era. The purpose of this research is to analyse the improvement of students' creative thinking and motivation and literacy through the application of STEM-integrated project-based learning models in the subject of Hydrological Cycle. Challenges and obstacles that may be faced include: the average learning score of students in the IPAS subject is still below the KKM; how is the effectiveness of STEM-integrated project-based learning on students' creative thinking skills on the development of students' ability to compete in the global era?; How does the effectiveness of STEM-integrated project-based learning increase students' learning motivation? How to reduce students who often play online games on mobile phones? The research variables were conducted in class X SMK Negeri Purwosari with a total of 72 students. The research flow design starts from the research preparation stage (field studies, literature studies, making learning devices, compiling instruments, validating lesson plans and instruments, improving instruments from validation results), the research implementation stage (implementation of pre-meeting 1-2 learning, implementation of meeting 3 learning, observation of learning implementation and creativity process) and the final stage of research (processing data on creativity meeting 1-2, processing data on the implementation of product creativity and peer assessment, analysis and discussion of data processing results, drawing conclusions).</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Berpikir kreatif dan motivasi serta literasi adalah jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 di puncak demografi Indonesia (2020-2035). Mata pelajaran IPAS berbasisi proyek merupakan penggabungan antara pelajaran IPS dengan IPA sebagaimana visi Kurikulum Merdeka yakni mengasah keterampilan (berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, memecahkan masalah, berkolaborasi, berkomunikasi) dalam menghadapi persaingan di era global nantinya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peningkatan Berpikir kreatif dan motivasi serta literasi siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek terintegrasi STEM pada mata pelajaran IPAS materi Daur Hidrologi. Tantangan dan kendala yang mungkin akan dihadapi antara lain: rata-rata nilai belajar siswa mata pelajaran IPAS masih dibawah KKM; bagaimana kefektifan pembelajaran berbasis proyek terintegrasi STEM terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap pengembangan kemampuan siswa dalam bersaing di era global?; Bagaimana kefektifan pembelajaran berbasis proyek terintegrasi STEM meningkatkan motivasi belajar siswa?; Bagaimana cara mengurangi siswa yang sering main game online di handphone?. Variabel penelitian dilakukan di kelas X SMK Negeri Purwosari dengan jumlah 72 peserta didik. Rancangan alur penelitian dimulai dari tahap persiapan penelitian (studi lapangan, studi literatur, pembuatan perangkat pembelajaran, menyusun instrumen, validai RPP dan instrumen, perbaikan instrumen dari hasil validasi), Tahap pelaksanaan penelitian (pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1-2, pelaksanaan pembelajaran pertemuan 3, observasi keterlaksanaan pembelajaran dan proses kreativitas) dan Tahap akhir penelitian (pengolahan data kreativitas pertemuan 1-2, pengolahan data keterlaksanaan kreativitas produk dan peer asessment, analisis dan pembahasan hasil olah data, penarikan kesimpulan).</p> Enni Setyorini Bramastia Bramastia Copyright (c) 2023 2023-11-13 2023-11-13 306 316 Literature Review: Analisis Penggunaan Virtual Lab Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran https://proceeding.uns.ac.id/snps/article/view/817 <p><em><strong>Abstract:</strong> Rapid technological advances have had a huge impact on various sectors, especially the education sector. A virtual lab can be a learning innovation in improving students' learning abilities. The aim of this research is to analyze the use of Virtual Lab to improve students' abilities in learning activities. This type of research is qualitative research using a systematic literature review method. The sample used in this research was 15 articles originating from Google Scholar with a publication period of 2017 to 2023. Based on the results of a systematic literature review analysis, it was found that Virtual Lab can improve students' abilities in learning activities such as learning motivation, scientific attitudes, abilities thinking, understanding concepts, active learning, science process skills, and student learning achievement. The conclusion in this research is that Virtual Lab can support learning activities and improve students' learning abilities. Researchers hope that this research can contribute to the field of education.</em></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Kemajuan teknologi yang berkembang pesat sangat berdampak di berbagai sektor terutama sektor pendidikan. <em>Virtual Lab</em> dapat menjadi sebuah inovasi pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis penggunaan <em>Virtual Lab</em> untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tinjauan literatur sistematis. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 artikel yang berasal dari <em>Google Scholar</em> dengan rentang waktu publikasi tahun 2017 sampai dengan 2023. Berdasarkan hasil analisis tinjauan literatur sistematis didapatkan bahwa <em>Virtual Lab</em> dapat meningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran seperti motivasi belajar, sikap ilmiah, kemampuan berpikir, pemahaman konsep, keaktifan belajar, keterampilan proses sains, dan prestasi belajar siswa. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu <em>Virtual Lab</em> dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Peneliti berharap adanya penelitian ini dapat berkontribusi dalam bidang pendidikan.</p> Hening Tyas Almira Endah Febri Setya Rini Dhimas Ridha Arrahman Copyright (c) 2023 2023-11-13 2023-11-13 317 325