Pengaruh Panjang Alur Sadap dan Stimulant Gas Terhadap Fisiologi dan Produksi Lateks Tanaman Karet Klon BPM 1
Keywords:
hevea brasiliensis, klon BPM 1, fisiologi lateks, produksi karet.Abstract
Tanaman karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting kedua setelah
tanaman kelapa sawit, karet juga menjadi sumber penghasilan hidup bagi banyak
petani. BPM 1 adalah klon dengan pertumbuhan sedang sejak pada fase Tanaman Belum
Menghasilkan sampai fase Tanaman Menghasilkan daerah yang sesuai sedang sampai
kering. BPM 1 mempuyai potensi sebagai penghasil kayu. Penelitian dilaksanakan di PTPN
III Afd II Kebun Sei Putih Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dengan
ketinggian tempat ± 25 m diatas permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh panjang alur sadap dan pemberian stimulan gas terhadap fisiologi dan produksi
karet tanaman karet pada klon BPM 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan S/2
d3 ETG/30d dan S/4 d3 ETG/30d belum meningkatkan produksi karet di bulan Februari,
Maret dan April tetapi di Januari produksi karet tinggi yaitu berturut-turut 17,09 g/p/s dan
16,77 g/p/s. Kadar sukrosa, Pi dan Thiol pada perlakuan S/2 d3 ETG/3 lebih rendah yaitu
berturut-turut 6,75 mM,21,85 mM dan 0,28mM dibandingakan perlakuan S/4 d3 ETG/30d
yaitu berturut-turut 7,66 mM, 25,78 mM dan 0,30mM. Untuk indeks (IP) penyumbatan pada
perlakuan S/2 d3 ETG/3 rendah kecuali perlakuan S/4 d3 ETG/30d IP tinggi. Kadar karet
kering pada perlakuan S/2 d3 ETG/3 tinggi yaitu 32,13%., pada perlakuan S/4 d3 ETG/30d
rendah yaitu 28,45%.