Pengaruh Tata Guna Lahan, Erodibilitas Tanah dan Sedimentasi Daerah Tangkapan Air Embung Leuwi Padjadjaran II

Authors

  • Sarah Fitri Soerya Teknologi Agroindustri, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM. 21, Sumedang, 45363, Indonesia
  • Chay Asdak Teknologi Agroindustri, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM. 21, Sumedang, 45363, Indonesia
  • Dwi Rustam Kendarto Teknologi Agroindustri, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM. 21, Sumedang, 45363, Indonesia

Keywords:

Embung, Erodibilitas, Sedimentasi, Tata Guna Lahan

Abstract

Embung berfungsi sebagai penampung sementara air di suatu aliran sungai. Salah satu penyebab penurunan kinerja Embung adalah sedimentasi, seperti yang terjadi di Embung Leuwi Padjadjaran 2 Universitas Padjadjaran. Embung ini dibangun pada tahun 2021. Jika tidak dilakukan perawatan maka masa pakai Embung akan terus berkurang sehingga tidak mampu berfungsi secara optimal sebagai Embung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bessar erodibilitas tanah pada daerah tangkapan air. Laju sedimentasi yang masuk ke Embung dipengaruhi oleh kondisi daerah tangkapan air berupa tutupan lahan dan erodibilitas tanah, dengan analisis prediksi menggunakan metode USLE dengan pengambilan pada 17 titik/sampel. Perubahan tata guna lahan yang signifikan pada micro catchment paling besar terjadi pada perubahan ladang menjadi jalan tol sebesar 5,23 Ha. Beberapa faktor yang mempengaruhi erodibilitas tanah Embung Leuwi Padjadjaran 2 adala tekstur tanah liat dengan kelas granular sedang dan kasar, permeabilitas tanah dengan rentang sedang hingga sangat lambat dan kandungan C-organik tanah yang rendah. Besar erodibilitas tanah sebesar 2,8383. Laju sedimentasi Embung dengan metode USLE adalah 356,8 m3 /tahun. Sedimen terjadi didukung oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan lereng yang curam.

Published

2023-05-30