Upaya Domestikasi Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. Moore) melalui Pemupukan Organik dan Pengairan
Keywords:
kotoran kambing, air, kapasitas lapanganAbstract
Sintrong (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. Moore) merupakan sayuran indigenous
yang secara umum belum dibudidayakan. Sintrong mengandung zat aktif yang berkhasiat guna
meningkatkan imunitas tubuh, melancarkan pencernaan, dan menurunkan risiko diabetes.
Pengembangan budidaya sintrong di lahan kering dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk
organik dan pengairan. Penelitian dilakukan untuk menguji macam pupuk organik dan tingkat
pemberian air pada budidaya sintrong, guna mendapatkan pupuk organik yang dapat
mengefisienkan pengairan. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap petak terbagi (split
plot). Perlakuan petak utama (main plot) adalah macam pupuk organik yang meliputi: kotoran
kambing, pupuk kompos berbahan dasar kotoran sapi (Rojokoyo), Petroganik, dan tanpa
pemberian pupuk organik sebagai kontrol. Perlakuan anak petak (sub plot) adalah volume
penyiraman air yang meliputi: setara 70, 80, 90, dan 100% kapasitas lapangan. Data respon
tanaman dianalisis menggunakan metode analisis ragam pada α=5% dan uji pembandingan rataan
menggunakan metode DMRT pada α=5%. Hasil penelitian menunjukkan pemupukan kotoran
kambing mampu meningkatkan tinggi tanaman hampir empat kali lebih tinggi dan jumlah daun
tiga kali lebih banyak dibanding kontrol, dapat mengefisienkan pengairan hingga setara 70% KL,
dan tanaman masih menunjukkan pertumbuhan yang baik sehingga pada umur 35 hari mampu
menghasilkan rata-rata 22,3 helai daun dengan bobot segar per tanaman rata-rata mencapai 91
gram.