Morfologi Buah Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) Lokal Kepahiang, Prabumulih dan Muara Enim
Keywords:
Aksesi, Hubungan Kekerabatan, Morfologi, SurveyAbstract
Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu merupakan daerah yang menghasilkan nanas
dengan produksi cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi karakter morfologi
buah nanas di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim, dan menentukan interaksi antara
aksesi nanas dan ukuran mahkota terhadap pertumbuhan bibit nanas. Penelitian survey
dilaksanakan pada bulan September 2022 di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim dan
budidaya pada bulan Oktober hingga Desember 2022 di Kebun Percobaan Kelurahan
Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Pengamatan kualitatif dan kuantitatif
dilakukan secara survey mengikuti Descriptors for Pineapple IBPGR 1991, dan menggunakan
RAL 2 faktor yaitu aksesi dan bobot untuk budidaya nanas. Hasil penelitian menunjukkan
tanaman nanas di Kepahiang, Prabumulih, dan Muara Enim memiliki keragaman morfologi
buah yang luas. Hubungan kekerabatan terdekat antara aksesi yang diperoleh yaitu aksesi AK
8 dan AK 18 dengan nilai koefisien 0.89 dengan perbedaannya ada pada orientasi bentuk buah
dan profil mata buah. Aksesi dengan hubungan kekerabatan terjauh yaitu aksesi AK 1 dan AK
21 dengan nilai koefisien 6.15 dan perbedaannya terdapat pada permukaan mata buah, profil
mata buah, warna kulit buah matang, orientasi bentuk buah, bentuk mahkota, dan perlekatan
mahkota pada buah. Perlakuan Aksesi yang berbeda dan ukuran mahkota berpengaruh nyata
terhadap variabel tinggi tanaman dan jumlah daun. Aksesi 16 dengan bobot bibit asal mahkota
besar menunjukkan pertumbuhan terbaik tinggi tanaman dan jumlah daun. Aksesi yang
berbeda dengan bobot bibit berukuran besar dan kecil tidak berbeda nyata terhadap kerapatan
stomata dan kehijauan daun.