Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Berbagai Kombinasi Kompos Gulma dan Pupuk Sintetik

Authors

  • Nanik Setyowati Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 38121, Indonesia.
  • Kamron Suran Sinaga Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 38121, Indonesia.
  • Usman Kris Joko Suharjo Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 38121, Indonesia.
  • Zainal Muktamar Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 38121, Indonesia.

Keywords:

pertanian organik, pertanian berkelanjutan, sustainable agriculture, pupuk hijau, pupuk alami

Abstract

Kacang tanah umumnya dibudidayakan dengan menggunakan pupuk sintetik sebagai
sumber hara. Walaupun demikian, kompos gulma dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi
penggunaan pupuk sintetik. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan dosis kombinasi
kompos gulma dan pupuk sintetik yang paling baik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan
kombinasi kompos dan pupuk sintetik dan 5 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah pupuk
sintetik 100% (Urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha), 50% pupuk sintetik + 10
ton/ha kompos, 50% pupuk sintetik + 20 ton/ha kompos, 50% pupuk sintetik + 30 ton/ha
kompos, 50% pupuk sintetik + 40 ton/ha kompos, dan 40 ton/ha kompos. Hasil penelitian
menunjukkan, pertumbuhan dan hasil kacang tanah tidak dipengaruhi oleh kombinasi pupuk.
Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah tidak berbeda antara tanaman yang dipupuk
dengan pupuk sintetik, pada dosis urea 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, KCl 75 kg/ha, kompos
gulma pada dosis 40 ton/ha maupun kombinasi keduanya. Dengan demikian, tanaman kacang
tanah pertumbuhan dan hasilnya setara meskipun dipupuk hanya dengan kompos, pupuk
sintetik, maupun kombinasi kompos dan pupuk sintetik. Penambahan 10 kg/ha kompos gulma
dapat mensubstitusi 50% pupuk sintetik.

Published

2023-05-30