Analisis Faktor Internal Petani dalam Partisipasi Pengembangan Agrowisata “Doesoen Kopi Sirap” di Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang

Authors

  • Anggi Pratama Maulana Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  • Suwarto Suwarto Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
  • Sugihardjo Sugihardjo Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Keywords:

partisipasi masyarakat, agrowisata, kopi

Abstract

Partisipasi merupakan suatu prakarsa, peran serta dan keterlibatan anggota masyarakat
dalam kegiatan untuk kesejahteraan masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat
merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat (social empowerment) secara aktif
yang berorientasi pada pencapaian hasil pengembangan yang dilakukan dalam masyarakat
(pedesaan). Partisipasi aktif masyarakat sangat membantu dalam pengembangan Agrowisata
Dosoen Kopi Sirap dan dampaknya sangat signifikan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam
hal ini partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, dimana petani kopi yang ada didalam populasi
masyarakat saling gotong-royong dan berinovasi untuk perkembangan dosoen kopi sirap.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal masyarakat yang
berhubungan dengan partisipasi dalam pengembangan Agrowisata Dosoen Kopi Sirap. Metode
yang digunakan adalah kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara purposive.
Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 41 responden.
Metode analisis data yang digunakan ialah uji korelasi Rank Spearman. Tingkat partisipasi
masyarakat dilihat dari faktor internal yaitu umur, pendidikan formal, pendidikan non formal,
luas penguasaan lahan, tingkat pengambilan resiko, keaktifan keanggotaan petani. Berdasarkan
hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua faktor internal memiliki hubungan yang sangat
signifikan dengan tingkat partisipasi petani. Faktor yang signifikan adalah pendidikan non
formal, tingkat pengambilan resiko, dan keaktifan keanggotaan petani.

Published

2023-05-30