Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kapasitas Pengelola Gang Hijau di Jakarta

Authors

  • Suryani Suryani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Respati Indonesia, Jakarta
  • Pudji Muljono Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor
  • Djoko Susanto Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor
  • Sri Harijati Deratemen Agribisnis, Fakultas MIPA, Universitas Terbuka, Tangerang

Keywords:

kapasitas, pengelola gang hijau, pekarangan

Abstract

Program gang hijau dianggap mampu mengatasi masalah yang ada di kota Jakarta
seperti ketahanan pangan keluarga dan kerusakan lingkungan akibat keterbatasan Ruang
Terbuka Hijau (RTH). .Luasan RTH di kota-kota besar di Indonesia saat ini mengalami
penurunan yang sangat signifikan dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Keberadaan RTH
sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta untuk berolahraga, berinteraksi dan estetika serta
mendapatkan bahan makanan yang sehat. Namun ketersediaannya belum memenuhi standar,
karena kapasitas pengelola gang hijau masih rendah dan peran pemangku kepentingan dalam
mendorong pemanfaatan pekarangan untuk RTH belum maksimal. Salah satu cara untuk
menambah RTH adalah dengan pengadaan gang hijau. Gang hijau adalah gang atau jalur
pejalan kaki yang ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura yang ditata sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu kesatuan manfaat dan estetika dalam suatu kawasan pemukiman
pada lahan sempit di perkotaan. Pentingnya gang hijau di Jakarta, selain berfungsi sebagai
sarana penghijauan, tujuan utama dari program ini adalah agar warga dapat menanam
tanaman hortikultura (tanaman sayur daun, tanaman sayur buah, tanaman herbal, dan
tanaman hias), sebagai upaya memenuhi kebutuhan sebagian pangan keluarga dari hasil
pertanian. sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kapasitas pengelola
gang hijau dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas pengelola gang hijau
di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode
survei, serta menggunakan kuesioner sebagai alat npengumpulan data. Jumlah responden 340
orang, waktu pengambilan data pada bulan Desember 2019 – Februari 2020. Analisis data
menggunakan uji statistik deskriptif dan program SPSS versi 24 dan analisis statistik
inferensial menggunakan program PLS 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kapasitas pengelola gang hijau di Jakarta berada pada kategori sedang. Evaluasi pengukuran
dan model struktural yang dilakukan terhadap hasil analisis PLS menunjukkan bahwa
kapasitas pengelola gang hijau dipengaruhi oleh karakteristik individu, tingkat kosmopolitan,
dukungan pemangku kepentingan, dan tingkat partisipasi.

Published

2023-05-30