Klaster Lahan Rawa Berbasis Konservasi Air dan Tanah Bagi Pertanian Berkelanjutan

Authors

  • Ahmad Kurnain Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat Jalan Jendral A. Yani km 36 Banjarbaru 70714, South Kalimantan, Indonesia
  • Hairil Ifansyah Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat Jalan Jendral A. Yani km 36 Banjarbaru 70714, South Kalimantan, Indonesia
  • Muhammad Mahbub Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat Jalan Jendral A. Yani km 36 Banjarbaru 70714, South Kalimantan, Indonesia
  • Meldia Septiana Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat Jalan Jendral A. Yani km 36 Banjarbaru 70714, South Kalimantan, Indonesia
  • Akhmad Murjani Department of Aquaculture, Faculty of Fishery, University of Lambung Mangkurat Jalan Jendral A. Yani km 36 Banjarbaru 70714, South Kalimantan, Indonesia

Keywords:

agroekosistem, lahan rawa pasang surut, neraca hara

Abstract

Sebagai satu kesatuan lahan termasuk lahan rawa harus dicermati secara menyeluruh (serba- cakup). Isu produktivitas pertanian berkelanjutan harus selaras dengan isu lingkungan sebagai satu kesatuan lahan rawa. Pembelajaran dari beberapa penelitian bahwa produktivitas agroekosistem lahan rawa dapat dilakukan melalui pendekatan sistem yang mengintegrasikan beberapa sub-sistem usahatani, yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan karakteristik air dan tanah, sehingga aliran bahan dan energi (baik products maupun by products) berjalan efisien dan efektif. Dengan kata lain sistem akan memenuhi kebutuhan bahan dan energinya secara mandiri. Untuk mendesain bagaimana model agroekosistem lahan rawa berbasis pada kemandirian bahan dan energi diperlukan kajian potensi produk dan by products-nya dari beberapa subsistem usahatani semula ada (existing farming), neraca air dan hara, serta sumber daya in situ yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan dan energi pada pengelolaan lahan rawa untuk tujuan pertanian. Sebagai contoh penelitian ini yaitu Indikator bahan dan energi yang diamati meliputi nutrisi utama N, P, dan K. Pengembangan model agroekosistem mengacu pada pendekatan Input-Output pada sistem tertentu dengan skala usahatani di tingkat petani dan skala agroekosistem yang dibatasi oleh sistem sungai yang ada (skala lansekap).

Published

2023-05-30