Model Pemberdayaan Participatory Learning and Action untuk Membangun Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) pada Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Bantul

Authors

  • Lugtyandini Wahyunindyah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jalan. Ir Sutami No.36 Kecamatan Jebres Surakarta, Jawa Tengah 57126
  • Widiyanto Widiyanto Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jalan. Ir Sutami No.36 Kecamatan Jebres Surakarta, Jawa Tengah 57126
  • Agung Wibowo Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jalan. Ir Sutami No.36 Kecamatan Jebres Surakarta, Jawa Tengah 57126

Keywords:

pemberdayaan, sustainable livelihood, PLA, KWT

Abstract

Isu kemiskinan telah menjadi perhatian utama di Indonesia, dimana tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Badan Pusat Statistik, masih ada 25,14 juta orang Indonesia yang masuk dalam
kategori miskin. Ketimpangan gender menjadi salah satu faktor terjadinya kemiskinan.
Ketimpangan gender memperparah kemiskinan perempuan dan sebaliknya kemiskinan itu
sendiri berkontribusi terhadap semakin tajamnya ketimpangan gender. Urgensi pemberdayaan
perempuan di Indonesia harus tetap menjadi prioritas agar mampu meningkatkan peran wanita
dalam kegiatan reproduksi dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Oleh karena itu,
perlu adanya pemberdayaan perempuan agar isu gender dapat ditangkap dengan baik dan dapat
membangun nafkah penghidupan berkelanjutan. Salah satu program pemberdayaan perempuan
yang bertujuan meningkatkan potensi, pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan
peluang agar perempuan menjadi lebih berdaya adalah melalui Program Radhia Tani
CROWDE. Beberapa implementasi Program Radhia Tani adalah Kelompok Wanita Tani yang
berada di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan menjawab model pemberdayaan pada
kelompok wanita tani di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan teknik pengambilan sampel informan secara purposive dan snowball
sampling. Proses pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi partisipatif dan
dokumen. Validitas data ditentukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian
berupa model pemberdayaan yang digunakan yaitu melalui proses pelaksanaan yang banyak
melibatkan partisipasi masyarakat sebagai langkah Participatory Learning and Action (PLA)
dimana hal itu menjadi pokok implementasi program pemberdayaan yang berbasis kebutuhan.
Sehingga model pemberdayaan PLA menjadi dorongan penerima program agar dapat
membantu rumahtangga dalam memenuhi kebutuhan untuk keberlangsungan hidupnya dan
memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Published

2023-05-30