Analisis Tataniaga dan Disparitas Harga Komoditas Bawang Merah diProvinsi Jawa Tengah

Authors

  • Yusuf Syauqi Asy-syahid Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Endang Siti Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakata
  • Sugiharti Mulya Handayani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakata

Keywords:

bawang merah, tataniaga, disparitas

Abstract

Bawang merah dibutuhkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Delapan provinsi yang menyumbang bawang merah terbesar adalah Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan yang menyumbang 95,4 persen dari produksi total bawang merah di Indonesia pada tahun 2020
(BPS, 2020). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
analitis. Metode deskriptif penelitian ini yaitu melalui kuisioner dengan survey ke lapangan secara langsung yang berlokasi di Kabupaten Demak, Brebes, dan Tegal. Metode analitis yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengukuran Share Margin, efisiensi tataniaga dan analisis
disparitas harga pada komoditas bawang merah di Jawa Tengah. Selama 5 tahun terakhir, Jawa Tengah menjadi sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi
terbesar yaitu pada tahun 2020 sebesar 611,165 Ton. Provinsi Jawa Tengah memiliki 3 kabupaten dengan sentra produksi bawang merah terbesar. Berdasarkan Tabel 4, 3 kabupaten tersebut adalah Brebes, Demak dan Tegal. Berdasarkan data tersebut maka ditemtukan lokasi
sampling pada tingkat Kabupaten secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada nilai efisiensi perdagangan dan nilai disparitas harga komoditas bawang merah di Indonesia.

Published

2023-05-30