Analisis Kelayakan Usaha Bibit Durian (Durio zibethinus) (Kasus di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka)

Authors

  • Tety Suciaty Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati. Jl. Pemuda No. 32 Kota Cirebon 41132
  • Iwan Setiawan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati. Jl. Pemuda No. 32 Kota Cirebon 41132

Keywords:

usaha bibit durian, biaya dan pendapatan, analisis kekayaan

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan serta penerimaan dan pendapatan yang diterima oleh penangkar benih durian, (2) untuk mengetahui kelayakan usaha dengan menggunakan analisis Pendapatan/Biaya (R/C) Ratio dan
Benefit/Cost (B/C) Ratio, (3) untuk mengetahui besarnya titik impas produksi dan harga usaha biji durian. Penelitian dilakukan di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka pada usaha pembibitan durian mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel sensus pada penangkar yang melakukan pembibitan durian dengan jumlah responden 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kegiatan usaha benih durian oleh para penangkar biaya produksi rata-rata sebesar Rp 113.644.819.
Rata-rata pendapatan yang diterima peternak adalah Rp. 285.715.000. Pendapatan rata-rata yang diperoleh peternak adalah Rp. 172.069.466. R/C ratio 2,51 sedangkan B/C ratio 1,51 yang berarti R/C ratio > 1 dan B/C ratio > 0 menandakan bahwa usaha bibit durian layak untuk dijalankan dan dijalankan. Jumlah titik impas atau Break Event Point (BEP) Produksi sebanyak 22.729 pohon.
Sedangkan harga titik impas atau Break Event Point (BEP) adalah Rp. 1.989 per pohon. Rata-rata produksi 57.000 batang > BEP produksi 22.729 pohon, sedangkan harga jual rata-rata Rp 5.000 per batang > BEP untuk harga Rp. 1.989 per pohon. Dengan demikian, usaha bibit durian memberikan keuntungan dan layak untuk dibudidayakan dan dikembangkan.

Published

2023-05-30