Penggunaan Beberapa Jenis Pati sebagai Edible Coating Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Belimbing (Averrhoa Carambola L.)

Authors

  • Etty Hesthiati Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional
  • Anggie Retno Kumalasari, Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional
  • Wayan Rawiniwati Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional
  • Inkorena G. S. Sukartono Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional

Keywords:

belimbing, coating, anyong, garut, porang

Abstract

Averrhoa carambola L. atau belimbing merupakan salah satu buah golongan hortikultura yang dapat dikonsumsi dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi akan tetapi belum mendapatkan perhatian yang khusus. Ketersediaan buah belimbing di pasaran memiliki keterbatasan, karena sifat buah belimbing yang mudah rusak (perishable) sehingga masa simpannya menjadi rendah. Kulit buah belimbing yang tipis menyebabkan kehilangan air (transpirasi) mudah terjadi sehingga menyebabkan susut bobot akibatnya penampilan buah belimbing kurang menarik. Kerusakan buah belimbing ditandai dengan terdapatnya bintik-bintik coklat pada permukaan buah serta kecoklatan pada sirip buah. Aplikasi coating khususnya yang edible merupakan kemasan biodegradable yang diperkenalkan dalam pengolahan pangan yang berperan untuk memperoleh produk dengan masa simpan lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan edible coating dari pati porang, ganyong dan garut serta penambahan plasticizer gliserol terhadap mutu buah belimbing selama penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2022 di Laboratorium Universitas Nasional, Jl. Bambu Kuning, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok petak terpisah dengan dua faktor perlakuan yaitu jenis pati dan konsentrasi gliserol. Variabel pengamatan meliputi susut bobot, kadar air, pH, total padatan terlarut (TPT) dan uji organoleptik tekstur, warna serta aroma yang diamati selama 9 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi terbaik adalah jenis pati porang dengan konsentrasi gliserol 6%, jenis pati porang lebih baik dibanding jenis pati ganyong dan garut serta penambahan gliserol dengan konsentrasi 6% lebih baik dibanding 5% terutama pada variabel presentasi susut bobot, total padatan terlarut, uji organoleptik tekstur dan warna.

Published

2023-05-30