Menentukan Jenis Kulit Buah Terbaik Untuk Menghasilkan Produk Eco-enzyme
Keywords:
Sampah, kulit buah, eco-enzyme, fermentasi, enzimAbstract
Pengolaan sampah rumah tangga (domestik) dan perkotaan (komunal) merupakan
salah satu masalah lingkungan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas hingga saat ini
pemasalahan kian bertambah kompleks karena terjadi peningkatan laju angka pertumbuhan
penduduk yang berdampak pada meningkatnya jumlah timbunan sampah. Pada sisi yang lain,
pemanfaatan sampah, khususnya kulit buah menjadi produk yang bermanfaat sejauh ini
belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang dapat mengurangi tingkat timbunan
sampah tersebut. Pemanfaatan kulit buah untuk dijadikan eco-enzyme bisa dijadikan sebagai
solusi. Beberapa manfaat eco-enzyme diantaranya sebagai pupuk tanaman, sabun cuci piring,
pembersih kloset, pembersih lantai, dan melestarikan lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu
mengetahui karakteristik hasil fermentasi eco-enzyme dan menentukan kualitas terbaik
produk eco-enzyme dari kulit buah jeruk, pisang, alpukat, pepaya, dan semangka. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan.
Perlakuan dengan pengunaan kulit buah jeruk, pisang, alpukat, pepaya, semangka, dan
kontrol. Parameter pengamatan meliputi: pH, uji volume larutan eco-enzyme, amilase,
protease, lipase, serta organoleptik untuk uji aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua jenis kulit buah dapat menghasilkan produk eco-enzyme, meskipun waktu
terbentuknya amilase, protease, dan lipase berbeda-beda antar perlakuan. Hasil eco-enzyme
terbaik yang diperoleh pada perlakuan kulit buah jeruk dengan pH 3, volume larutan
mengalami penyusutan 15%, amilase dan protease sudah terbentuk sejak akhir bulan pertama,
dan lipase terbentuk pada bulan kedua.