Pengaruh Konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) dan Benzyl Amino Purin (BAP) Terhadap Pertumbuhan Eksplan Pisang Barangan (Musa Acuminata C.) secara In Vitro
Keywords:
kultur jaringan, pisang barangan, IBA, BAPAbstract
Perbanyakan pisang secara konvensional dapat melalui anakan dan bonggol namun
bibit yang dihasilkan sedikit, membutuhkan waktu yang lama sehingga sulit dikembangkan
dalam skala besar. Kultur jaringan dapat menjadi solusi dalam masalah tersebut. Penelitian ini
bertunjuan untuk mendapatkan kombinasi media terbaik IBA dan BAP dalam menstimulasi
pertumbuhan tunas pisang barangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi pada Juli sampai November 2021. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial diulang sebanyak 3 kali. Faktor
pertama adalah konsentrasi IBA, terdiri dari 3 taraf, yaitu 0 ppm, 1 ppm, dan 2 ppm. Faktor
kedua yaitu konsentrasi BAP, terdiri dari 3 taraf yaitu 0 ppm, 2 ppm, dan 4 ppm. Data dianalisis
menggunakan analisis sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan uji lanjut jarak berganda
Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan tanpa IBA menghasilkan jumlah tunas
terbanyak dan panjang tunas terpanjang pada umur 8 minggu setelah subkultur. Konsentrasi 1
ppm IBA menghasilkan persentase eksplan berkalus tertinggi pada umur 8 minggu setelah
subkultur. Konsentrasi 4 ppm BAP menghasilkan persentase eksplan berkalus tertinggi pada
umur 8 minggu setelah subkultur.