Ketertarikan Predator Rhinocoris Fuscipes Terhadap Senyawa Volatil dari Kedelai yang Terinfestasi Ulat Spodoptera Litura

Authors

  • Nanang Tri Haryadi Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
  • Nanda Panca Oktavian Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121

Keywords:

GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry), Volatil, n-hexan, ethyl acetate, acetone

Abstract

Tanaman yang terserang serangga herbivora akan mengeluarkan senyawa volatil yang
dikenal sebagai herbivore-induced plant volatiles (HIPVs). Senyawa volatil ini berfungsi
sebagai pertahanan secara tidak langsung bagi tanaman tanaman. Senyawa ini dikeluarkan
tanaman untuk menarik msuuh alami yaitu serangga predator dan parasitoid. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa volatil pada tanaman kedelai yang terserang
ulat grayak yang dapat menarik predator Rhinocoris fuscipes. Ekstraksi senyawa volatil dari
tanaman kedelai dilakukan pada tanaman kedelai yang tidak terserang Spodoptera litura dan
tanaman kedelai yang terserang S. litura. Metode ekstraksi yang digunakan adalah teknik
maserasi. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah aseton, n-heksana dan etil asetat.
Ekstraksi yang diperoleh digunakan dalam uji bioassay untuk menguji ketertarikan predator R.
fuscipes menggunakan Y-olfactometer. Uji ketertarikan menggunakan 10 predator dengan 3
ulangan. Identifikasi enyawa volatile dilakukan dengan GC-MS (Gas Chromatography Mass
Spectrometry). Hasil penelitian menunjukkan predator R.fuscipes tertarik pada sumber bau
yang berasal dari ekstraksi tanaman kedelai yang terinfestasi, baik yang menggunakan pelarut
etil asetat, aseton, maupun n-heksana. Senyawa volatile dari tanaman kedelai yang terinfestasi
S.litura antara lain senyawa 9-Octadecenoic Acid (Z) -Methyl Ester (Cas), Hexadecanoic acid,
Eicosamethylcyclodecasiloxane, Tetracosamethylcyclododecasiloxane, dan Pentadecanoic
Acid (CAS).

Published

2023-05-30