Perbedaan Dosis Metil Eugenol dalam Memerangkap Lalat Buah (Bactrocera sp.) di Kebun Mangga PT Galasari Gunung Sejahtera, Gresik
Keywords:
atraktan, Bactrocera carambolae, lalat buah, metil eugenolAbstract
Tantangan dalam produksi buah mangga adalah adanya serangan hama lalat buah.
Teknik pengendalian ramah lingkungan yang dapat dilakukan untuk mencegah tingginya
serangan hama lalat buah adalah dengan menggunakan perangkap dengan tambahan atraktan
yang memiliki bahan aktif metil eugenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
konsentrasi atraktan yang paling efektif dalam memerangkap hama lalat buah dan
mengetahui spesies lalat buah yang paling banyak ditemukan di kebun mangga. Penelitian
dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan
dan satu kontrol dengan sepuluh ulangan. Pemasangan perangkap dilakukan di salah satu
blok kebun mangga dengan pola menyilang. Jarak pemasangan pada tiap perangkap adalah 5
pohon mangga dengan jarak tanam dari masing-masing pohon mangga adalah 3-4 meter.
Spesimen hama lalat buah diidentifikasi berdasarkan morfologinya dengan mengacu pada
panduan praktis “Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia (Diptera:
Tephritidae)”. Perbedaan dosis atraktan menunjukkan pengaruh yang berbeda dalam
memerangkap hama lalat buah. Semakin tinggi dosis atraktan yang digunakan maka akan
semakin efektif dalam memerangkap hama lalat buah. Buah mangga mengkal memiliki
aroma yang menarik lalat buah untuk makan dan meletakkan telur. Hasil identifikasi
spesimen hama lalat buah yang diperoleh dari pemasangan perangkap menunjukkan bahwa
spesies hama lalat buah yang paling banyak terperangkap adalah Bactrocera carambolae.