Penghambatan Perkembangan Penyakit Blas pada Tanaman Padi dengan Aplikasi Ekstrak Daun Sirih

Authors

  • Tunjung Pamekas Prodi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jl. WR Suprtaman Kandang Lumun, Kota Bengkulu
  • Nela Zahara Prodi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jl. WR Suprtaman Kandang Lumun, Kota Bengkulu
  • Lisbet Sinaga Prodi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jl. WR Suprtaman Kandang Lumun, Kota Bengkulu

Keywords:

penyakit blas, padi, sirih

Abstract

Abstrak

Penyakit blas pada tanaman padi merupakan penyakit penting pada tanaman padi yang dapat menurunkan hasil hingga 90%.  Alternatif pengendalian penyakit blas yang ramah lingkungan adalah penggunaan fungisida nabati yang terbuat dari tanaman sirih. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun sirih yang efektif untuk menghambat perkembangan penyakit blas pada tanaman padi.  Penelitian  dilaksanakan  pada bulan September 2021 - Maret 2022 di rumah kasa Proteksi Tanaman, Universitas Bengkulu. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal, yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih dengan 5 perlakuan, S0 = 0 ppm, S1 = 100 ppm, S2 = 200 ppm, S3 = 300 ppm, dan S4 = 400 ppm. Ekstrak daun sirih disemprotkan pada bibit padi umur 30 hari yang ditanam dalam ember plastik dan disusul inkulasi patogen blas 3 hari kemudian.   Hasil penelitian  menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun sirih mampu mempertahankan tingkat kehijauan daun dan meningkatkan jumlah stomata padi. Ekstrak daun sirih konsentrasi 100 ppm paling baik dalam menghambat perkembangan penyakit blas pada  tanaman padi, sedangkan konsentrasi tinggi yaitu 400 ppm menyebabkan terjadinya fitotoksisitas pada daun tanaman padi.

Published

2023-05-30