Hubungan Karakteristik Sistem Sosial Petani dengan Pengembangan Sapi Potong di Desa Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa

Authors

  • Charlos Yosua Nelwan Universitas Sam Ratulangi
  • Stanly O. B. Lombogia Universitas Sam Ratulangi
  • Gam D. Lenzun Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Desa Tempok, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan usaha sapi potong, terutama jenis Peranakan Ongole (PO). Namun, pengembangan usaha ini masih menghadapi berbagai kendala, seperti rendahnya produktivitas ternak, minimnya adopsi teknologi, serta lemahnya peran kelembagaan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik sistem sosial petani dengan pengembangan usaha sapi potong di Desa Tempok. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden, serta uji korelasi Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel sosial (umur, pendidikan, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga, partisipasi kelompok, dan akses informasi) dengan tingkat pengembangan usaha sapi potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan (0,642), pengalaman beternak (0,745), partisipasi dalam kelompok peternak, dan akses terhadap informasi atau penyuluhan (0,827) memiliki hubungan yang kuat hingga sangat kuat terhadap pengembangan usaha sapi potong. Sementara itu, variabel umur (-0,022) dan jumlah tanggungan keluarga (-0,080) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sosial petani, khususnya melalui pendidikan, pengalaman, organisasi kelompok, dan penyuluhan, untuk mendorong pengembangan usaha sapi potong secara berkelanjutan

Downloads

Published

2025-08-12