Pengembangan E-Modul berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Materi Keanekaragaman Hayati untuk Memberdayakan Kompetensi Literasi Sains

Authors

  • Mardomo Susanto Program Studi S2 Pendidikan Sains, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
  • Meti Indrowati Program Studi S2 Pendidikan Sains, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,
  • Puguh Karyanto Program Studi S2 Pendidikan Sains, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Keywords:

kompetensi literasi sains, e-modul, inkuiri terbimbing, keanekaragaman hayati, Alas Kethu

Abstract

Abstract:.Scientific literacy competency is a crucial 21st-century skill that enables students to understand natural phenomena, make data-based decisions, and adopt a scientific attitude towards environmental issues. However, the reality on the ground shows that students' scientific literacy competency remains low. Therefore, innovative teaching materials are needed to empower this competency. This research aims to develop a guided inquiry-based e-module as an alternative learning resource. The biodiversity topic was chosen because it is relevant to the local context, particularly the potential flora in the Alas Kethu area, thus supporting environment-based biology learning. This research used the ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate) Research and Development (R&D) model. The resulting product is a guided inquiry-based e-module that utilizes the potential flora of Alas Kethu. The product feasibility test was conducted by material experts with an average score of 89.17%, media experts with an average score of 90.90%, and language experts with an average score of 93.75%. The feasibility test results indicated a very good product rating. A limited trial with 20 tenth-grade students at SMAN 1 Baturetno showed that the guided inquiry-based e-module was practical, engaging, and received a positive response, with an average score of 92.25%. These research findings confirm that the guided inquiry-based e-module developed is feasible, practical, and potentially effective in empowering students' scientific literacy competencies. This finding is significant because it offers an alternative, innovative and contextual digital teaching material that can be a solution for empowering students' scientific literacy competencies.

Abstrak: Kompetensi literasi sains merupakan keterampilan penting abad ke-21 yang memungkinkan peserta didik memahami fenomena alam, membuat keputusan berbasis data, dan bersikap ilmiah terhadap isu lingkungan. Namun, realita di lapangan menunjukkan kompetensi literasi sains peserta didik masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar inovatif yang dapat memberdayakan kompetensi ini. Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) sebagai sumber belajar alternatif. Materi keanekaragaman hayati dipilih karena relevan dengan konteks lokal, khususnya potensi flora di kawasan Alas Kethu, sehingga dapat mendukung pembelajaran biologi berbasis lingkungan. Penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D) model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate). Produk yang dihasilkan adalah e-modul berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) dengan memanfaatkan potensi flora Alas Kethu. Hasil uji kelayakan produk dilakukan oleh ahli materi dengan rata-rata skor 89,17%, ahli media dengan rata-rata skor  90,90%, dan ahli bahasa dengan rata-rata skor 93,75%. Hasil uji kelayakan menunjukkan produk dengan kategori sangat baik. Uji coba terbatas pada 20 peserta didik di SMAN 1 Baturetno kelas X menunjukkan bahwa e-modul berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) praktis digunakan, menarik, dan mendapatkan respons positif dengan skor rata-rata 92,25%. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa e-modul berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) yang dikembangkan layak, praktis, dan berpotensi efektif dalam memberdayakan kompetensi literasi sains peserta didik. Temuan ini penting karena menawarkan alternatif bahan ajar digital yang inovatif dan kontekstual, yang dapat menjadi solusi untuk memberdayakan kompetensi literasi sains peserta didik.

References

Branch, R. (2009). Instructional Design: The addie approach. In Springer New York Dordrecht Heidelberg London. https://doi.org/DOI 10.1007/978-0-387- 09506-6

Fahmi, M., & Wiguna, S. (2023). Efektivitas model pembelajaran inquiry learning dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas X MAS Ar-Rahman Bubun. Tut Wuri Handayani: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2(4), 134–140.

Fajri Basam, F. (2022). Pembelajaran literasi sains. CV Bintang Semesta Media.

KPH Surakarta. (2025). Data potensi sumber daya hutan per RPH. KPH Surakarta.

Najuah, Lukitoyo, P. S., & Wirianti, W. (2020). Modul elektronik: Prosedur penyusunan dan aplikasinya. Yayasan Kita Menulis.

Natawiria, A. S., & Riduwan, H. I. (2010). Statistika Bisnis. Alfabeta

OECD. (2024). PISA 2022. Perfiles Educativos, 46(183). https://doi.org/10.22201/iisue.24486167e.2024.183.61714

Pradana, I., Setyosari, P., & Sulthoni, S. (2020). Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis Android pada mata pelajaran ilmu pengetahuan. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(1), 15–22.

Wahyuningtyas, R., & Sulasmono, B. S. (2020). Pentingnya media dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 23–27.

Wilujeng, L., & Putri, T. S. Y. (2020). Development of SETS e-module integrated with poe model for science leaming. Journal of Educational Science and Technology (EST), 1(1), 252-264. https://doi.org/10.26858/est.vlil.14735

Downloads

Published

2025-10-25