Penguatan Karakter Sains Melalui Transformasi Digital Dalam Kurikulum Merdeka Untuk Meningkatkan Pembangunan Pendidikan
Keywords:
Transformasi Digital, Pendidikan IPA, Berpikir Kritis, Kurikulum MerdekaAbstract
Abstract: Digital transformation is revolutionizing science education. This study explored the impact of digital tools and resources on developing scientific literacy within the framework of Indonesia's Merdeka Curriculum. Through qualitative research involving interviews and observations, we found that digital technologies significantly enhanced students' critical thinking, problem-solving, and collaborative skills. Moreover, these tools facilitated personalized learning and increased student engagement. However, challenges such as unequal access to technology and limited teacher training emerged. The study concludes that while digital transformation holds immense promise for science education, it is essential to address these challenges to ensure equitable and effective implementation.
Abstrak: Transformasi digital merevolusi pendidikan sains. Studi ini mengeksplorasi dampak alat dan sumber daya digital terhadap pengembangan literasi sains dalam kerangka Kurikulum Merdeka Indonesia. Melalui penelitian kualitatif yang melibatkan wawancara dan observasi, kami menemukan bahwa teknologi digital secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaboratif siswa. Selain itu, alat-alat ini memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi dan meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, tantangan seperti akses yang tidak setara terhadap teknologi dan terbatasnya pelatihan guru muncul. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun transformasi digital mempunyai potensi besar bagi pendidikan sains, tantangan-tantangan ini perlu diatasi untuk memastikan penerapan yang adil dan efektif.
References
Ahmadi, A. (2014). Sains dan pendidikan: Peran penting sains dalam pendidikan abad XXI. Yogyakarta,
Barrows, H. S. (2002). Problem-based learning applied to medical education. Springfield, IL: Southern Illinois University Press. d). Tantangan dalam Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran Sains Meskipun transformasi
Dewi, M. R. (2015). Penerapan pendekatan berbasis proyek dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(2), 75-88. C).
Dewi, M. R. (2022) dalam Kolaborasi
McKenney, S., & Reeves, T. C. (2019). Conducting educational design research
Mulyasa, E. (2017). Peningkatan kompetensi guru dalam mengembangkan karakter siswa melalui pendidikan sains
Nugroho, A. (2020). Pendidikan karakter dalam kurikulum sains: Pengaruhnya terhadap sikap ilmiah siswa. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 25(3), 12-23.
Pembelajaran sains yang tidak kontekstual atau tidak menantang rasa ingin tahu siswa akan menghambat perkembangan sikap ilmiah yang diinginkan. Suyanto, P. (2016).
Selwyn, N. (2016). Education and technology: Key issues and debates. Bloomsbury Publishing.
Suyanto, P. (2020) dalam Pendidikan Karakter
Thomas, J. W. (2000). A review of research on project-based learning.
Winarno, W. (2018). Pembelajaran berbasis sains dalam pendidikan non-formal. Jurnal Pendidikan Non-Formal, 8(1), 45-58.