Perbandingan Nilai Suhu Udara Berdasarkan Perbedaan Tipe Tutupan Hutan Tropis

Authors

  • Sari Mayawati Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
  • Kissinger Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

Abstract

Degradasi hutan tropis yang ditandai dengan perubahan tipe tutupan hutan berpotensi menaikkan suhu udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan suhu udara akibat perbedaan tutupan hutan tropis. Penelitian ini dilaksanakan di hutan yang terdapat di desa Karason Raya Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. Obyek penelitian adalah hutan tropis tipe tutupan old growth (hutan primer) dan tipe tutupan hutan sekunder bekas tebangan. Pengukuran suhu udara dilakukan pada pukul 11 WIB selama 30 hari kalender. Penelitian dilakukan di bulan Februari (musim penghujan). Perbedaan suhu dianalisis dengan menghitung hasil perbandingan delta suhu antara hutan primer dan hutan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perbedaan ukuran suhu udara rata-rata di lingkungan tipe tutupan hutan primer (24,6oC) dan hutan sekunder (27,5 oC ). Besarnya delta perbedaan yang terjadi adalah 2,8 oC. Temuan ini sedikit berbeda hasil perbedaan suhu dihasilkan dari pengukuran suhu pada bulan yang berbeda (musim kemarau), di mana suhu rata-rata hutan primer adalah 25 oC, sedangkan suhu rata-rata hutan sekunder adalah 36 oC. Hasil ini mengindikasikan bahwa hutan primer berada dalam kategori suhu yang optimum (nyaman) bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan seperti tertuang dalam Standar SNI 2001 tentang suhu nyaman yaitu 22,8 oC-25oC. Tipe tutupan hutan tropis sekunder tidak termasuk dalam kategori nyaman. Penting mempertahankan tutupan hutan tropis agar tidak mengalami kerusakan. Kehilangan tutupan tidak saja akan merubah suhu lingkungan yang berdampak turunnya nilai kenyamanan lingkungan, tetapi juga akan diikuti oleh kehilangan keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan lainnya.

Published

2024-12-07