Identifikasi Morfologi Jamur Penyebab Gugur Daun Karet dan Uji Daya Hambat Kitosan terhadap Jamur Tersebut secara In Vitro
Kata Kunci:
Karet, Gugur daun karet, Pestalotiopsis sp.Abstrak
Karet merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Produktivitas karet di Riau relatif rendah jika dibandingkan dengan provinsi lainnya seperti Sumatera Selatan. Rendahnya produktivitas karet di Riau disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya gangguan penyakit. Penyakit gugur daun karet (GDK) merupakan penyakit penting, yang relatif baru ditemukan pada tanaman karet di Indonesia dan dapat menururunkan produksi. Alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida organik, yakni kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi jamur penyebab penyakit GDK di lahan petani Desa Balam Jaya, Kecamatan Tambang, Kampar. (2) menguji pengaruh beberapa konsentrasi kitosan dan mendapatkan konsentrasi yang lebih mampu menghambat serta mempengaruhi morfologi jamur Pestalotiopsis sp. penyebab GDK secara in vitro. Penelitian dilakukan secara observasi dan eksperimen. Penelitian secara observasi yaitu identifikasi dan melihat karakteristik makroskopis dan mikroskopis jamur penyebab penyakit GDK setelah aplikasi kitosan. Penelitian secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah beberapa konsentrasi kitosan (K) yang terdiri dari: K0=0 g/l, K=2,5 g/l, K2=5 g/l, K3=7,5 g./l, K4=10 g/l, K5=12,5 g/l. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan sidik ragam dan dilakukan uji lanjut dengan Uji DNMRT pada taraf 5%. Penyebab penyakit gugur daun karet adalah Pestalotiopsis sp. Pemberian konsentrasi kitosan mampu menghambat pertumbuhan jamur Pestalotiopsis sp. secara in vitro dan mempengaruhi morfologi jamur Pestalotiopsis sp. penyebab penyakit gugur daun karet, Konsentrasi kitosan 12,5 g/l, 10 g/l, 7,5 g/l, 5 g/l, 2,5 g/l mampu menghambat pertumbuhan jamur Pestalotiopsis sp. dengan daya hambat masing-masing sebesar 100%, 34,46%, 27,98%, 15,55%, 13,26%, dan menghambat panjang serta lebar konidia jamur Pestalotiopsis sp. Konsentrasi kitosan 12,5 g/l lebih mampu menghambat pertumbuhan jamur Pestalotiopsis sp. sebesar 100%, sehingga tidak mampu menghasilkan konidia.