Respon Caisim (Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Berbagai Dosis Kompos Campuran Mata Lele dan Kotoran Rusa pada Tanah Sawah
Kata Kunci:
caisim, kompos, kotoran rusa, mata leleAbstrak
Caisim merupakan salah satu sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Produksi caisim terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi sayuran. Salah satu upaya peningkatan produksi caisim adalah dengan pemupukan. Penggunaan pupuk anoganik secara terus menerus akan berdampak negatif terhadap tanah dan pada akhirnya berdampak pada produksi. Penggunaan pupuk kompos menjadi solusi alternatif untuk meningkatan produksi caisim secara berkelanjutan. Salah satu bahan organik yang dapat dijadikan kompos adalah tumbuhan mata lele dan kotoran rusa. Mata lele mengandung banyak unsur nitrogen dan kotoran rusa dapat dijadikan bahan organik yang dapat memperbaiki kualitas tanah. Keberadaan mata lele dan kotoran rusa di Indramayu sangat melimpah, sehingga mempunyai potensi untuk dijadikan bahan pembuatan kompos. Rancangan perobaan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan kompos campuran mata lele dan kotoran rusa, yaitu: I = tanpa pemupukan, II = 0 kg/ha, III = 10 kg/ha, IV = 20 kg/ha, V = 30 kg/ha, VI = 40 kg/ha, VII = 50 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis kompos campuran mata lele dan kotoran rusa memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun dan luas daun caisim. Pemberian kompos campuran mata lele dan kotoran rusa sebanyak 20 ton/ha memberikan hasil terbaik pada jumlah daun caisim. Pemberian kompos campuran mata lele dan kotoran rusa belum mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tanaman caisim.